PASAL 22
PRODI AKUNTANSI
SEKOLAH VOKASI IPB
ASPEK PAJAK PENGHASILAN
SIAPA -SIAPA
SUBJEK YANG BERPERAN
APA-APA
OBJEK YANG DIKENAKAN
PAJAK
TARIF
DPP
DAN
& PERHITUNGAN
TARIF
KEWAJIBAN
ADMINISTRASI MENURUT PERATURAN
30 March 2023
PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN
PAJAK PENGHASILAN
Penghasilan
Dibayarkan kepada Dibayarkan Dibayarkan atas
Dibayarkan atas
atas
ORANG PRIBADI Hadiah (selain OBYEK-OBYE
PEMBELIAN obj.21) K
sehubungan dgn: BARANG Bunga PPh Final
Pekerjaan Deviden
Jabatan Royalti
Jasa Sewa
Kegiatan Jasa (selain obj.21)
PPh PPh
PPh Ps.22 PPh Final
Ps.21/26 Ps.23/26
SELAIN SELAIN
TANAH/ KONS
TANAH/ KONSTRUKSI
BGNAN TRUKSI
BGNAN
ORANG
BADAN / ORANG PRIBADI BADAN
PRIBADI
2 3 2 1
PPh PSL 23 PPh FINAL PASAL 4 (2) PPh PSL 23 PPh PSL 21 PPh PSL 22
HANYA
SELURU
PENGALIHAN 30 ORANG
JENIS BADAN H
TANAH/BNGNAN PRIBADI JASA
JASA
1. Badan Usaha tertentu (BUMN; BUMN yang 4. Industri/badan usaha yang melakukan
telah mengalami restrukturisasi; Badan usaha pembelian komoditas tambang minerba
ttt yang dimiliki BUMN) dari Badan/OP pemegang IUP
2. Badan Usaha Industri (Industri Semen; 5. Badan Usaha yang menjual emas
Industri Kertas; Industri Baja; Industri otomotif; batangan
Industri farmasi) 6. WP Badan yang melakukan penjualan
3. Badan Usaha Industri/Eksportir yang barang sangat mewah
membeli bahan-bahan hasil kehutanan 7. Bendahara Pemerintah (bendahara
perkebunan, pertanian, peternakan, dan Pemerintah dan KPA; Bendahara
perikanan yang belum melalui proses industri Pengeluaran; KPA/Penerbit SPM)
manufaktur, untuk keperluan industrinya atau 8. Bank Devisa/DJBC (Ditjen Bea Cukai)
ekspornya 9. Produsen/Importir BBM/BBG/Pelumas
10. ATPM,APM, Importir umum
kendaraan bermotor
PEMUNGUT PPh PASAL 22 NON N
PMK-224/PMK.011/2012 = 100% PWP
LEB
TINGG IH
PEMUNGUT OBJEK I
- BANK DEVISA
IMPOR BARANG
- DITJEN BEA DAN CUKAI
- BENDAHARA PEMERINTAH
PEMBAYARAN ATAS PEMBELIAN
- BENDAHARA PENGELUARAN
BARANG
- KUASA PENGGUNA ANGGARAN
PPh Pasal 22 adalah Pajak yang dipungut dalam Tahun Pajak yang
bersangkutan oleh :
Oleh :
- Bendahara Pusat/Daerah
- Bendahara Pengeluaran
- Kuasa Pengguna Anggaran
Bendaharaw
an 1,5 % X Harga pembelian
(tidak termasuk PPN)
PPh Pasal 22 BENDAHARA
SAAT TERUTANG
SAAT PEMBAYARAN
BUMN TERTENTU DAN BANK-BANK BUMN
1O BUMN TERTENTU
PT Pertamina
PT PLN PEMBAYARAN ATAS
PEMBELIAN
PT PGN BARANG DAN/ATAU
PT TELKOM BAHAN-BAHAN
PT Pembangunan Perumahan UNTUK KEPERLUAN
USAHANYA
PT Wijaya Karya
PT Adhi Karya
PT Hutama Karya
PT Krakatau Steel
dan
Bank-bank BUMN
PPh Pasal 22 BUMN
SAAT TERUTANG
SAAT PEMBAYARAN
PPh Pasal 22 BENDAHARA
1. WAJIB PAJAK
2. KPP MELALUI KPKN
3. LAMPIRAN SPT MASA
BENDAHARAWAN
4. BANK PERSEPSI/KANTOR
POS DAN GIRO
5. PEMUNGUT
No Pemungut Objek Tarif
1 Bank Devisa dan DJBC a. Impor barang; dan Atas Impor:
b. Ekspor komoditas tambang minerba a. 10% dari nilai impor (Lampiran A PMK
yang dilakukan eksportir, kecuali WP 110/PMK.010/2018) dan barang kiriman
yang terikat dalam perjanjian sampai dengan batas ttt yang dikenai bea
kerjasama pengusanaan masuk dg tariff pembebanan tunggal
pertambangan dan Kontrak Karya b. 7.5% dari nilai impor (Lampiran B PMK
110/PMK.010/2018) dgn/tanpa API
c. 0.5% dari nilai impor atas impor kedelai,
gandum, dan tepung terigu, dgn API
d. 2.5% dari nilai impor (menggunakan API),
selain a,b, c
e. 7.5% dari nilai impor (tanpa API) untuk huruf c
dan d
f. 7.5% dari harga jual lelang atas barang yang
tidak dikuasai Nilai Impor adalah CIF+Bea
Masuk dan pungutan lainnya sesuai ketentuan
Atas ekspor komoditas:
1.5% dari nilai ekspor pada Pemberitahuan
Pabean Ekspor (Lampiran D PMK
110/PMK.010/2018)
Nilai Impor
KURS
MENKEU
COST, INSURANCE, FREIGHT (CIF) = XXXX
BEA MASUK (IMPORT DUTY) = XXXX
NILAI IMPOR = XXXX
PPN = XXXX
PPnBM = XXXX
PPh PASAL 22 = XXXX
EMKL = XXXX
HARGA JUAL IMPORT = XXXX
BANK DEVISA DAN DITJEN BEA CUKAI
PPh Pasal 22 Impor
7,5 % x Nilai 7,5 % x Nilai
Impor Impor
(apabila (Apabila tidak
memiliki memiliki
API) 7,5 % x Harga API)
Lelang
BAHAN BAKAR
0,25% X PENJUALAN 0,3% X PENJUALAN
MINYAK
BAHAN BAKAR
0,3% X PENJUALAN 0,3% X PENJUALAN
GAS
BANK PERSEPSI/
KANTOR POS DAN GIRO
PENYALUR/
PEMBELI LAINNYA
AGEN/GROSIR
Menjual barang
Bendahara menyetor
WP DN Pemerintah
Membayar atas pembelian
Terutang dan
dipungut saat
pembayaran
SSP merupakan
bukti pemungutan
PPh Pasal 22
Menjadi kredit
pajak dalam
perhitungan PPh
Pasal 29
Jawab:
Nilai CIF 500 x US$600 x Rp15.000,00 = Rp4.500.000.000,00
Bea Masuk 25% x Rp4.500.000.000 = Rp1.125.000.000,00
Nilai Impor = Rp5.625.000.000,00
PPh Pasal 22 = 2,5% x Rp5.625.000.000 =Rp140.625.000
Contoh 6
a. Nilai pembayaran di bawah
Pada April 2022, sebuah bank BUMN Rp10.000.000,00 sehingga bukan merupakan
melakukan transaksi berikut ini:
a. Membeli makanan siap saji dari objek pemungutan.
sebuah restoran secara tunai untuk b. Pembayaran dilakukan untuk pembelian
keperluan rapat seharga bensin dan benda pos yang merupakan objek
Rp4.000.000,00; yang dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal
b. Membeli bensin dari SPBU 22, meskipun nilai pembayarannya di atas
Pertamina untuk keperluan
kendaraan dinas seharga Rp10.000.000
Rp15.000.000,00 dan membeli c. Pembayaran merupakan obyek
benda-benda pos Rp3.000.000,00 di pemungutan PPh Pasal 22. PPh yang
kantor pos dipungut adalah sebesar:
c. Membeli secara tunai alat tulis 1,5% x Rp20.000.000,00 = Rp300.000
kantor Rp20.000.000,00 (belum
termasuk PPN) PPh Pasal 22 yang dipungut wajib disetorkan
Hitunglah PPh yang harus dipungut. paling lambat tanggal 10 Mei 2022.
PPh Pasal 22 yang dipungut wajib dilaporkan
paling lambat tanggal 20 Mei 2022
Contoh 7
Pada tanggal 15 Mei 2022, distributor kertas koran PT Berita membeli kertas
koran sbb:
a. pada industri kertas PT Kertas seharga Rp22.200.000,00 termasuk PPN.
b. Pada distributor kertas lain PT Papirus seharga Rp22.200.000,00 tidak
termasuk PPN
Hitunglah PPh yang terutang
a. PPh Pasal 22 terutang sebesar 0,1% x Rp20.000.000 = Rp20.000,00
dipungut oleh PT Kertas
b. Bukan objek pemungutan PPh 22.
Contoh 8
PT Petro Industri, bergerak dalam bidang
perdagangan umum berupa penjualan bahan
bakar minyak (BBM) dan bahan bakar gas, sejak
tahun 2014 resmi menjadi penyalur BBM SPBU
non Pertamina. PT Petro Industri adalah penyalur BBM SPBU
Selama bulan Juli 2022 melakukan transaksi non Pertamina. Penjualan BBM oleh
sebagai berikut: Produsen/Importir BBM/BBG/Pelumas
▪ tanggal 4 Juli 2022 membeli BBM Pertamina merupakan objek Pemungutan PPh
senilai Rp400.000.000,00. (Surat Perintah
Pengeluaran Barang atau delivery order tanggalPasal 22.
4 Juli 2022); Transaksi 1➔ Penjualan BBM oleh Pertamina
▪ tanggal 11 Juli 2022 menjual BBM yang dibeli kepada PT Petro Industri (Objek PPh 22)
dari Pertamina kepada PT Fosil Fuel senilai PPh 22 = 0,3% x Rp400.000.000
Rp80.000.000,00 (delivery order tanggal 12 Juli
2022); = Rp1.200.000
Bagaimana kewajiban pemotongan atau Transaksi 2 ➔PT Petro Industri menjual BBM
pemungutan PPh terkait transaksi tersebut? kepada PT Fosil Fuel (tidak ada pemungutan
PPh 22 karena PT Petro Industri bukan
produsen/Importir)
Contoh 9
PT Obat DEF merupakan
perusahaan farmasi yang
mempunyai pangsa pasar terbesar
di Indonesia. PT Obat DEF
mempunyai beberapa distributor
yang tersebar di seluruh Indonesia,
salah satunya adalah PT Jaya. Pada Industri farmasi ditunjuk sebagai pemungut
tanggal 5 September 2022 PT Obat PPh Pasal 22 atas penjualan obat kepada
Waras menjual obat hasil distributor di dalam negeri dengan tariff
produksinya kepada PT Jaya dengan sebesar 0,3% dari Dasar Pengenaan PPN.
nilai sebesar Rp2.000.000.000
tidak termasuk PPN. Dengan demikian atas penjualan obat dari
PT Obat DEF kepada PT Jaya wajib dipungut
Bagaimana perlakuan PPh atas
transaksi penjualan obat tersebut? PPh Pasal 22.
Besarnya PPh Pasal 22 yang wajib dipungut
oleh PT Obat DEF adalah:
0,3% x Rp2.000.000.000,00 =
Rp6.000.000,00
Contoh 10
Wajib Pajak badan yang melakukan
PT AP adalah perusahaan pengembang
penjualan barang yang tergolong sangat
properti. Pada tanggal 2 Mei 2022 PT
mewah antara lain apartemen,
AP menjual satu unit apartemen senilai
kondominium, dan sejenisnya dengan
Rp35.000.000.000 (tidak termasuk
harga jual atau pengalihannya lebih dari
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Rp35.000.000.000 dan/atau luas
Penjualan atas Barang Mewah) kepada
bangunan lebih dari 400m2 (empat ratus
Tuan Dudi.
meter persegi), wajib memungut PPh
Bagaimana kewajiban pemotongan Pasal 22 sebesar 1% dari harga jual tidak
atau pemungutan PPh terkait transaksi termasuk PPN dan PPnBM. PT AP
tersebut? memungut PPh Pasal 22 atas penjualan
apartemen tersebut
sebesar: 1% x Rp35.000.000.000,00 =
Rp350.000.000,00.
*) Sebelum terbit PMK 92/PMK.03/2019
pada 19 Juni 2019, tarif PPh Pasal 22
untuk penjualan ini adalah 5%
Contoh 10
49