Anda di halaman 1dari 4

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Berkat karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan buku
Cerpen Remaja. Dalam penyusunan Cerpen Remaja penulis telah berusaha semaksimal mungkin.
Akan tetapi, sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.

Kami menyadari tanpa adanya arahan dari guru pembimbing dan masukan dari berbagai pihak
maka tidak mungkin kami bisa menyelesaikan tugas Cerpen Remaja ini. Cerpen Remaja ini dibuat
sedemikian rupa untuk membangkitkan kembali minat baca dan memotivasi dalam berkarya
khususnya karya tulis. Penulis hanya dapat menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
terlibat sehingga dapat menyelesaikan Cerpen Remaja ini.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada
umumnya.

ALYSHA HUMAYRA
Bangil, 11 Januari 2023v
SiNOPSIS CERITA

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Ghaly yang hidup di sebuah desa kecil.
Ia adalah seorang yang taat beragama dan selalu mengutamakan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupannya. Ghaly tumbuh dalam keluarga yang baik dan diajarkan untuk tidak terlalu berharap
pada manusia. Suatu hari, Ghaly bertemu dengan temannya, Razan, yang baru saja dipecat dari
pekerjaannya dan merasa dihianati oleh rekan kerjanya. Ghaly dengan sabar mendengarkan
keluhan Razan dan menjelaskan bahwa manusia memiliki keterbatasan dan kelemahan. Mereka
tidak bisa sepenuhnya berharap pada manusia, namun harus berharap pada Tuhan yang
senantiasa konstan dan tidak pernah berubah. Meskipun Razan ragu, Ghaly menyadarkan bahwa
Tuhan adalah maha bijaksana dan selalu ada untuk kita. Beberapa waktu kemudian, Razan
memiliki kesempatan untuk memulai bisnis sendiri dan berhasil dengan keberanian dan doa yang
tulus. Melalui pengalaman ini, Ghaly dan Razan menjadi teman yang kuat dan saling
mengingatkan untuk selalu mengharapkan Tuhan dan tidak bergantung pada manusia. Kisah
Ghaly dan Razan mengajarkan kepada kita bahwa dengan mempercayai Tuhan, kita akan selalu
hidup dalam keadaan yang lebih baik dan tenang, meskipun manusia dapat berubah-ubah.

IDENTITAS CERPEN :
Judul cerpen :
pengarang : Alysha Humayra
sumber inspirasi :
HASIL CERPEN
judul : Harapan di Balik Keterbatasan Manusia

Pada suatu hari di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda yang bernama Ghaly. Ghaly
adalah seorang pemuda yang taat beragama dan selalu mengedepankan nilai-nilai keagamaan
dalam kehidupannya sehari-hari. Ia tumbuh dalam keluarga yang penuh kebaikan dan ketaatan,
yang mengajarkan Ghaly untuk tidak berharap terlalu banyak kepada manusia.

Suatu saat, Ghaly bertemu dengan temannya, Razan, yang baru saja dipecat dari pekerjaannya.
Razan sedih dan kecewa karena merasa dihianati oleh rekan kerjanya sendiri. Ia menceritakan
keluh kesahnya kepada Ghaly, yang dengan sabar mendengarnya.

Razan: "Ghaly, aku benar-benar merasa kecewa. Aku selalu membantu rekan-rekan kerjaku,
namun saat aku membutuhkan bantuan, mereka justru berbalik memojokkanku."

Ghaly: "Razan, sebagai manusia, kita memiliki keterbatasan dan kelemahan. Kita tidak bisa
berharap pada manusia sepenuhnya, karena manusia dapat berubah-ubah. Namun, apa yang kita
perlu lakukan adalah berharap kepada Tuhan, karena hanya Dia yang senantiasa konstan dan
tidak pernah berubah."

Razan: "Tapi, Ghaly, bagaimana aku bisa percaya bahwa Tuhan akan membantu aku? Apakah dia
tidak juga sama dengan manusia?"

Ghaly: "Razan, Tuhan adalah Maha Bijaksana. Ia tidak akan pernah berubah dan Ia selalu ada
untuk kita. Namun, kehidupan akan terasa lebih baik jika kita juga berusaha dan keluar dari zona
nyaman kita. Tuhan membantu kita melalui jalan yang tidak selalu kita duga."

Razan merenung sejenak dan memahami apa yang dikatakan oleh Ghaly. Ia mulai menyadari
bahwa memang benar, tidak bijaksana untuk terlalu mengharapkan manusia, tetapi Tuhan-lah
yang patut kita harapkan dalam setiap aspek kehidupan.
Beberapa waktu kemudian, Razan bertemu dengan kesempatan untuk memulai bisnis sendiri.
Dengan keberanian dan doa yang tulus, ia membuat usahanya berkembang dengan pesat. Dialah
menjadi pribadi yang lebih kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

Ghaly dan Razan tetap menjadi teman baik dan saling tumbuh dalam keimanan mereka. Mereka
terus mengingatkan satu sama lain untuk melihat Tuhan sebagai harapan utama dan tidak terlalu
bergantung pada manusia.

Kisah Ghaly dan Razan mengajarkan kepada kita bahwa manusia memang dapat berubah-ubah,
namun jika kita senantiasa berharap kepada Tuhan dan meneguhkan iman kita, maka kita akan
selalu hidup dalam keadaan yang lebih baik dan tenang.

Anda mungkin juga menyukai