Anda di halaman 1dari 5

RENCANA TINDAK LANJUT PELATIHAN GURU MADRASAH

NAMA : NUR ROFIQ HAKIM PURWANTORO

ASAL INSTITUSI : MI MA’ARIF NU BATUANTEN, KAB. BANYUMAS

Mata Pelajaran Al Qur’an Hadits


Kelas 5
Kurikulum Merdeka
Sasaran CP Al-Qur’an : Peserta didik mampu melafalkan,
menghafalkan, menganalisisarti dan isi kandungan
surah-surah pendek/pilihan secaratekstual dan
kontekstual serta mongomunikasikannya agardapat
meyakini kebenaran Al Qur'an sebagai pedoman
hidupdan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
dalamkonteks beragama, berbangsa, dan bernegara.

Hadits: Peserta didik mampu melafalkan, menghafalkan,


menganalisisarti dan isi kandungan hadis tentang ciri-
ciri orang munafik,menyayangi anak yatim, keutamaan
memberi, dan amal salehsebagai dasar menjadi pribadi
yang jujur dan memilikikesalehan sosial sesuai dengan
tuntunan Rasulullah SAW untuk merespon tantangan
masyarakat global dalam kontekskehidupan berbangsa
dan bernegara.
Tujuan Pembelajaran Melalui sebuah teks bacaan peserta didik dapat
menganalisis isikandungan Q.S Al Maun ayat 1-3
berdasarkan fenomenamenyayangi anak yatim di
MasyarakatMelalui sebuah teks bacaan peserta didik
dapat menganalisis isikandungan hadis menyayangi anak
yatim berdasarkanfenomena menyayangi anak yatim di
masyarakat
Sasaran Penguatan Literasi Membaca:
Literasi Mereflesikan isi Teks dikaitkan dengan pengalaman
kehidupan.
Literasi Sosial Budaya:
Merespon, menganalisis, merefleksi, mengevaluasidan
mengkreasi berbagai wujud toleransi terhadap perbedaan
sebagai upaya mewujudkan integrasi nasional
Sasaran CK CK 2 Literasi Membaca
CK 3 Literasi Sosial Budaya
Materi/Tema Menyayangi Anak Yatim
Indikator Capaian 1.1 Mampu melafalkan arti dan isi kandungan surah-
Pembelajaran surah pendek/ pilihan secara tekstual dan
kontekstual.
1.2 Mampu menghafalkan arti dan isi kandungan surah-
surah pendek/ pilihan secara tekstual dan
kontekstual.
1.3 Mampu menganalisis arti dan isi kandungan surah-
surah pendek/pilihan secara tekstual dan
kontekstual.
1.4 Mampu mengkomunikasikan arti dan isi kandungan
surah-surah pendek/pilihan agar dapat meyakini
kebenaran al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
1.5 Mampu mengamalkan arti dan isi kandungan surah-
surah pendek/pilihan dalam kehidupan sehari-hari
dalam konteks beragama, berbangsa, dan bernegara.
2.1 Mampu melafalkan arti dan isi kandungan hadits
tentang menyayangi anak yatim sebagai dasar menjadi
pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.
2.2 Mampu menghafalkan arti dan isi kandungan hadits
tentang menyayangi anak yatim sebagai dasar menjadi
pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.
2.3 Mampu menganalisis arti dan isi kandungan hadits
tentang menyayangi anak yatim sebagai dasar menjadi
pribadi yang beriman dan berakhlak mulia.
Langkah-langkah LOK R
Pembelajaran
Kegiatan Pembuka Melihat video fenomena Anak Yatim di Palestina
(Apersepsi)
Kegiatan Inti 1. Literasi
Meminta peserta didik membaca teks bacaan
terkait fenomenamasyarakat tentang kisah
Rasulullah dan anak yatim yangterlantar serta
refleksi dari kandungan QS. Al Maun dan
Hadistentang menyangi anak yatim.
2. Orientasi
- Meminta peserta didik mengaitkan teks
bacaan kisahmengenai anak yatim yang
terlantar dengan QS. Al Maun dan hadis
tentang menyayangi anak yatim serta
hukumnya.
- Mengidentifikasi fenomena di masyarakat
yang menelantarkananak yatim dan
menyakiti anak yatim.
3. Kolaborasi
Meminta peserta didik mendiskusikan siapa saja
orang yangmenelantarkan anak yatim dan
menyayangi anak yatim dikeluarga Rasulullah
saw.
4. Refleksi
Membimbing peserta didik untuk
memahamimanfaat dan keutamaan menyayangi
anak yatim
Kegiatan Penutup 1. Guru bersama peserta didik menyimpulkan
(Konfirmasi) materi yang sudahdipelajari.
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
membacahamdalah dan mengakhiri
pertemuandengan ucapan salam.
Inovasi Kegiatan Memberikan kuis untuk mengetahui tingkat keberhasilan
pembelajaran.

Kisah Nabi dan Anak Yatim yang Lusuh


Pada suatu kisah diceritakan bahwa ketika semua orang bergembira
menyambut hari raya, namun ada seorang gadis kecil di sudut jalan Kota Madinah
dengan pakaian lusuh. Dia seorang diri dan tampak menangis tersedu-sedu.
Tatkala Rasulullah lewat di dekat gadis tersebut kemudian Dia melihat gadis itu,
kemudian beliau menghampirinya. Anakku, mengapa kamu menangis? Hari ini
adalah hari raya bukan?, ujar Rasulullah.
Melihat anak tersebut menangis Rasulullah lalu mengajaknya bercakap-
cakap mengapa engkau mengais wahai anakku? mengapa kau tidak bermain
bersama teman-temanmu?

Anak gadis tersebut tidak mengetahui bahwa orang yang ada di


hadapannya adalah Rasulullah. Kemudian ia mengatakan bahwa wahai paman
dulu aku memiliki ayah, kemudian ayahku pergi mengikuti peperangan bersama
Rasulullah kemudian dia menjadi syahid. Rasulullah terus mendengarkan dengan
seksama cerita sedih dari gadis tersebut.

Ibuku menikah lagi. Ia memakan harta warisanku, sepeninggalan ayah.


Sedngkan ayah baruku mengusirku dari rumahku sendiri. Kini aku tak memiliki
apapun. Makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal. Aku bukan siapa-siapa.
Tetapi hari ini, aku melihat teman-teman sebayaku merayakan hari raya bersama
ayah mereka. Perasaanku sangat sedih tanpa ayah. Untuk itulah aku menangis
disini.

Mendengar kisah yang memilukan tersebut Rasulullah berkata Nak, Apakah


kau sudi bila Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam menjadi ayahmu, Aisyah
menjadi ibumu, Ali sebagai pamanmu, Hasan dan Husein sebagai saudaramu, dan
Fatimah sebagai saudarimu? tanya Rasulullah.

Mendengar tawaran tersebut anak itu langsung bergembira karena orang


yang ada di depannya adalah Rasulullah yang sekarang telah menjadi ayah
barunya, dan Aisyah telah menjadi ibunya, Hasan dan Husein telah menjadi
saudaranya, dan Fatimah menjadi saudarinya.

Kemudian Rasulullah pun membawa anak angkatnya pulang, sesampainya


di rumah ia pun dimandikan dan diberikan pakaian terbaik. Bukan hanya itu ia
juga diberikan wangi-wangian dan diberi makan hingga kenyang.

Anak tersebut kembali keluar untuk bermain dengan teman-temannya


dengan kegembiraan yang teramat sangat, lalu sahabatnya bertanya sebelum ini
engkau menangis namun sekarang kau tampak sangat senang?

“Benar sahabatku. Tadinya aku lapar, tetapi lihatlah, sekarang Aku sudah
kenyang. Dulunya aku berpakaian lusuh, tapi kini Rasulullah telah memberikan
pakaian yang bagus untukku. Dulu memang aku ini yatim, tetapi sekarang aku
memiliki keluarga yang sangat perhatian. Rasulullah ayahku, Aisyah ibuku, Hasan
dan Husein saudaraku, Ali pamanku, dan Fatimah adalah saudariku. Dan sekarang
aku merasa sangat senang.

Mendengar Perkataan gadis tersebut sahabatnya tampak menginginkan


nasib serupa. Aduh, seandainya ayah kita juga gugur pada peperangan itu
sehingga kita juga diangkat sebagai anak oleh Rasulullah Shalallaahu Alaihi
Wassalaam.

Anda mungkin juga menyukai