Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN FISIK BAYI

BARU LAHIR
No.
:
Dokumen
No.
:
Revisi KEPALA
SOP
Tanggal PUSKESMAS
PUSKESMAS :
Terbit
KOLAKA
dr. Andi Tenry
Halaman :
NIP.19770528 200803 2 001
1. Pengertian Pemeriksaan fisik bayi baru lahir adalah serangkaian kegiatan-
kegiatan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahirsecara lengkap
melalui dari daerah kepala sampai daerah kaki (dilakukan setelah
bayi melakukan IMD minimal 1 jam)
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas rawat inap dalam melaksanakan tindakan
pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui sedini mungkin
kemungkinan adanya kelainan fisik pada bayi baru lahir
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 004/2016 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Fourseasonnews.blogspot.co.id./2012/08/standar-operasional-
sop_9702.html
5. Persiapan alat Alat
dan bahan  Meja pemeriksaan yang di lengkapi lampu pemanas
 Stetoskop
 Alat ukur panjang bayi
 Timbangan bayi
 Sarung tangan
 Alat tulis
 Jam tangan
 Termometer
Bahan
 Sarung tangan
6. Prosedur a. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, keringkan dengan
kain bersih dan menggunakan APD
b. Bersihkan bayi baru lahir
c. melihat postur normal bayi
d. Lihat pada kulit bayi, jelaskan pada ibunya bahwa wajah, bibir,
dan selaput lendir, dada harus berwarna merah mudah, tampak
adanya bintik- bintik kemerahan atau bisul
e. Mengukur dan menghitung TTV pada bayi.
f. Hitung detak jantung dengan stetoskop- frekuensi detak jantung
normal adalah 120-160 kali permenit
g. Raba kehangatan bayi. Jelaskan bahwa punggung atau dada tidak
teraba lebih panas atau dingin di bandingkan orang sehat
h. Kepala
Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan
abnormalitas, sutura yang bergeras lebar mengidentifikasikan
bayi preterem, moulding yang buruk atau hidrosefalus pada
kelahiran spontan letak kepala sering terlihat tulang kepala
tumpang tindih yang di sebut moulding/ molase. Keadaan ini
normal kembali setelah beberapa hari sehingga ubun-ubun
mudah di raba.
i. Pada wajah
Wajah tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak asimetris
hal ini di karenakan posisi bayi di intrauteri. Perhatikan kelainan
wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere robin
j. Mata
 Gerakan kepala secara perlahan-lahan supaya mata bayi
terbuka
 Periksa jumlah, posisi atau letak mata
 Periksa adanya strabismus yaitu koordinasi mata yang
belum sempurna
 Periksa adanya glukoma kongenital, mulanya akan tampak
sebagai pembesaran kemudian sebagai kekeruhan pada
kornea
 Katarak kongenetal akan mudah terlihat yaitu pupil
berwarnah putih. Pupil harus tampak bulat. Terkadang di
temukan bentuk seperti lubang kucing yang dapat
mengidentifikasikan adanya defek retina
 Periksa adanya trauma seperti palpebra, pendarahan konjung
tiva atau retina
 Periksa adanya sekret pada mata
 Apabila di temukan epichantus melebar kemungkinan bayi
mengalami sindrom down
k. Hidung
 Bayi cukup bulan lahirnya harus lebih dari 2,5 cm
 Bayi harus bernafas dengan hidung jika melalui mulut harus
di perhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan nafas karena
atresia koana bilateral
 Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang
berdarah hal ini kemungkinan
l. Mulut
 Bibir harus berbentuk dan simetris
 Jika tidak simetris menunjukkan adanya paki wajah, mulut
yang kecil menunjukan mikrognatia
 Periksa adanya bibir sumbing, adanya gigi atau ranula (kosta
lunak yang berasal dari dasar mulut)
 Periksa keutuhan langit-langit terutama pada persambungan
antara pelatu keras dan lunak
 Periksa lidah apakah membesar atau sering bergerak bayi
dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi
seringkali lidahnya keluar masuk (tanda toote)

m. Telinga
 Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya
 Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang
 Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lingkungan
yang jelas di bagian atas
 Perhatikan letak dan telinga, daun telinga yang terletak
rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami
sindrom tertentu
 Adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat
berhubungan dengan abnormalitas ginjal
n. Leher
 Leher biasanya pendek dan harus di periksa kesimetrisannya
penggerakan harus baik
o. Klavikula
Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama
pada bayi yang lahir dengan presentasi bokong atau distosia
bahu, periksa adanya fraktur.
p. Tangan
 Kedua tangan harus sama panjang, periksa dengan cara
mengeluarkan kedua tangan kebawah
 Kedua tangan harus bebas bergerak jika gerakan kurang
kemungkinan adanya kerusakan neorologis atau fraktur
 Periksa jumlah jari, perhatikan adanya polidaktili atau
sidaktili
 Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan hanya satu
buah berkaitan dengan abnormalitas kromosom, seperti
trisomi 2
 Periksa adanya paranisia pada kuku yang dapat terinfeksi
atau tercabut sehingga menimbulkan luka dan pendarahan
q. Dada
 Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernafas apabila
tidak simetris kemungkinan bayi mengalami preumotoraks,
paresis diafragma atau hernia diafragmatika
Bayi cukup bulan puting susunya sudah berbentuk dengan
baik dan tampak simetris
7. Bagan Alir Mencuci tangan dan Membersihk Melihat
menggunakan APD an bayi baru postur
lahir normal
bayi

Jelaskan
Raba kehangatan Pemantauan pada ibu
bayi TTV bayi keadaan
bayi

Lakukan pemeriksaan pada bayi wajah,mata, hidung,


mulut, telinga, leher, klavikula, tangan, dan dada

8. Hal-hal yang Pemantauan pada BBL


perlu Dokumentasi, mencuci dan mensterilkan alat
diperhatikan Membuat catatan tindakan BBL
9. Unit terkait Ruang KIA
Ruang Bersalin
10. Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal Mulai
Histori Diubah Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai