Anda di halaman 1dari 17

PENYUSUNAN PROSES/PROSEDUR RE-EKSPOR SHIPPER DI

KAWASAN BERIKAT DENGAN PELAKSANA FREIGHT


FORWARDING

Disusun Oleh :
1. Aditya Putra I 20B505031120
2. Arif Sulaiman 20B505031115
3. Tasya Arti Syahputri 20B505031074
4. Syahira Maharani 20B505031119
5. Marla Silviana .S 20B505031101
6 Alma Shafiya Natasya 20B505031081
7. Nabil Farhard 20B505031080
8. Taffarel Parikesit 20B505031114
9. Ryan Asdin Pratama 20B505031107
10. Kelvin Aditya 20B505031085
11. Ega Ananda Dwi 20B505031077
12. Fiantika Yulia 20B505031084
13. Jonathan Gafriel 20B505031093

MULTIMODA AND FREIGHT FORWARDING


INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kelompok ini
dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul "Penyusunan Proses/Prosedur Re-Ekspor
Shipper di Kawasan Berikat dengan Pelaksana Freight Forwarding" dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Multimoda & Freight Forwarding.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan menambah wawasan mengenai Re- Ekspor bagi kami
semua.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Riza selaku Dosen Mata Kuliah Multimoda &
Freight Forwarding . Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua anggota kelompok
yang telah saling membantu untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan tugas ini.

Jakarta, 15 Januari 2022

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
LANDASAN TEORI...................................................................................................................3
RE-EKSPOR ...............................................................................................................................3
KAWASAN BERIKAT...............................................................................................................3
FREIGHT FORWARDING.......................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................................5
Re Ekspor Barang (Ekspor Kembali)........................................................................................5
Larangan barang untuk di Re ekspor (Ekspor Kembali).........................................................5
Permohonan izin untuk Re ekspor barang (Ekspor Kembali).................................................6
Persetujuan Re Ekspor (Ekspor Kembali)................................................................................7
Penolakan Re Ekspor Barang (Ekspor Kembali Barang)........................................................7
Proses Re Ekspor Barang (Ekspor Kembali Barang)...............................................................8
CONTOH DOKUMEN.............................................................................................................10
ALUR FLOWCHART PERMOHONAN RE-EKSPOR........................................................14
BAB III...............................................................................................................................................15
PENUTUP......................................................................................................................................15
KESIMPULAN..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
RE-EKSPOR .
Re-ekspor merupakan pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean atau tempat lain yang
diperlakukan sama dengan TPS ke luar daerah pabean. Re-ekspor dapat dilakukan dalam hal
barang impor tersebut karena tidak sesuai dengan yang dipesan.

KAWASAN BERIKAT.
Kawasan berikat merupakan kawasan yang di tetapkan oleh Bea cukai terhadap suatu jenis
perusahaan produksi yang beroperasi untuk di eksport maupun di impor dan kawasan berikat
sendiri tetap melekat di area industri itu selagi masih beroperasi,sebaliknya jika tidak
beroperasi maka kawasan berikat itu akan di cabut kewenangannya untuk melakukan ekspor
maupun import.Tujuan dibentuknya kawasan berikat ini ialah untuk meningkatkan efisiensi
dengan mendekatkan persediaan bahan baku bagi industri, karena di dalam Kawasan tersebut
terdapat suatu pusat distribusi, yang akan mensuplai segala kebutuhan industri di dalamnya.

Dasar hukum Kawasan berikat :

- Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2015 tentang Perubahan atas peraturan


Pemerintah Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat
- Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018 tentang Kawasan Berikat
- Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor PER-19/BC/2018 tentang Tata
Laksana Kawasan Berikat

Fasilitas di Kawasan berikat :

- Penanggunah bea masuk dan tidak adanya pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
- Ditiadakannya pungutan terhadap Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM).
- Pembebasan cukai atas impor barang atau bahan yang akan diolah serta pemasukan
Barang Kena Cukai (BKC) untuk diolah lebih lanjut.
- Kemudahan dalam mesin yang di impor.
- Pekerja Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) yang masuk kedalam daftar putih dapat
mempertaruhkan jaminan berupa Surat Sanggup Bayar (SSB) kepada Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC).

3
contoh kawasan berikat di Indonesia :

- Tanjung Emas Export Processing Zone (TEPZ). Berlokasi di sekitar pelabuhan


Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah.
- Cakung.
- Tanjung Priok.
- Batam.
FREIGHT FORWARDING.
Freight forwarding merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di jasa pengangkutan
barang secara keseluruhan, freight forwarding dapat berfungsi sebagai EMKL,Pelayaran,Jasa
kepabeanan ,bahkan pengiriman door to door. Selain itu, Freight forwarder juga menyediakan
berbagai layanan yang diantaranya adalah :

- Izin Pabean.
- Dokumentasi ekspor dan impor internasional.
- Pertanggungan.
- Pengepakan (Packing)
- Penyimpanan (Warehousing)
- Manajemen persediaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN
Re Ekspor Barang (Ekspor Kembali).
Barang impor dapat dikeluarkan dari kawasan pabean untuk diekspor kembali (re-ekspor).
Ekspor kembali atas barang impor dilaksanakan dengan persetujuan Kepala Kantor Bea dan
Cukai. Ekspor kembali dapat dilakukan dengan persyaratan barang impor tersebut :

- tidak sesuai pesanan


- salah kirim
- rusak
- tidak dapat diimpor berdasar ketentuan perundang-undangan.

Ekspor kembali untuk barang impor sementara diselesaikan sesuai ketentuan mengenai impor
sementara. Ekspor kembali barang dari Tempat Penimbunan Berikat (TPB), diselesaikan
sesuai ketentuan mengenai Tempat Penimbunan Berikat (TPB).

Larangan barang untuk di Re ekspor (Ekspor Kembali).


Barang impor yang sudah diajukan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) tidak dapat dire-
ekspor dalam hal jumlah atau jenis barangnya kedapatan tidak sesuai. Ketentuan ini dapat
dikecualikan dalam hal:

- dilakukan oleh perusahaan Authorized Economic Operator (AEO), Mitra Utama


Kepabeanan atau importir produsen berisiko rendah.

- berpotensi mengganggu atau merusak kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, atau


lingkungan.

- wajibkan diekspor kembali sesuai ketentuan perundang-undangan.

5
Barang impor yang belum diajukan PIB-nya juga tidak dapat dire-ekspor dalam hal telah
dilakukan penindakan yang menunjukkan hasil pemeriksaan pabean kedapatan:

- jumlah peti kemas, atau jumlah kemasan, kedapatan tidak sesuai dengan
pemberitahuan pabean pengangkutan barang.

- tidak ditemukan barang sebagaimana diberitahukan dalam pemberitahuan pabean


pengangkutan barang.

- ditemukan barang yang tidak diberitahukan dalam pemberitahuan pabean


pengangkutan barang yang seharusnya diberitahukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan di bidang manifes.

- terdapat barang yang merupakan barang larangan dan pembatasan yang tidak
tercantum dalam pemberitahuan pabean pengangkutan barang dan importir tidak
memiliki perizinan yang diperlukan.

Permohonan izin untuk Re ekspor barang (Ekspor Kembali).


Ekspor kembali dilakukan dengan persetujuan kepala kantor. Surat persetujuan ini didapat
dengan mengajukan permohonan. Untuk barang impor yang belum diajukan PIB permohonan
reekspor diajukan oleh pengangkut, sedang untuk barang sudah diajukan PIB surat
permohonan reekspor diajukan oleh importir.

Permohonan ekspor kembali diajukan kepada kepala kantor bea dan cukai dengan
menyebutkan alasan dan melampirkan bukti pendukung. Surat permohonan dan bukti
pendukung dapat disampaikan secara elektronik atau melalui formulir.

Kepala Kantor Pabean memberikan persetujuan atau penolakan permohonan paling lama 2
(dua) hari kerja setelah permohonan diterima secara lengkap dan benar. Dalam hal kantor bea
dan cukai adalah Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPUBC), kepala kantor dapat
menunjuk pejabat lainnya untuk memberikan persetujuan atau penolakan.

6
Persetujuan Re Ekspor (Ekspor Kembali).

Kepala kantor atau pejabat yang ditunjuk menerbitkan surat persetujuan ekspor kembali
dalam hal hasil penelitian menunjukkan bahwa permohonan tersebut yang telah memenuhi
persyaratan re-ekspor dan tidak termasuk dalam ketentuan larangan re-ekspor.

Dalam hal permohonan re-ekspor disetujui:

- Importir mengajukan pemberitahuan pabean berupa Pemberitahuan Ekspor Barang


(PEB) untuk barang impor telah diajukan PIB.

- Pengangkut mencantumkan barang impor dalam manifes keberangkatan sarana


pengangkut (outward manifest) dengan tujuan akhir luar Daerah Pabean untuk barang
impor belum diajukan PIB.

PEB ekspor kembali diajukan dengan ketentuan sebagai berikut:

- Dinyatakan sebagai Ekspor Kembali Barang Impor.

- Ekspor Kembali dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


undangan mengenai ekspor.

Penolakan Re Ekspor Barang (Ekspor Kembali Barang).

Kepala kantor bea dan cukai atau Pejabat yang ditunjuk menerbitkan surat penolakan re-
ekspor disertai alasan, dalam hal penelitian menunjukkan bahwa:

- Permohonan tidak memenuhi ketentuan persyaratan re-ekspor

- Termasuk dalam ketentuan larangan re-ekspor

- Barang ditetapkan sebagai Barang Milik Negara (BMN)

- Indikasi pelanggaran kepabeanan dan cukai ditingkatkan ke proses penyidikan.

7
Proses Re Ekspor Barang (Ekspor Kembali Barang)

Untuk mendapatkan pembebasan bea masuk atas impor barang yang telah dieskpor,Importir
harus mengajukan surat permohonan kepada kantor bea cukai. Pada proses retur ekspor ada
dua cara proses penyelesaian yaitu:

1. PIB (Pemberitahuan Impor Barang) sudah di ajukan, Pada proses ini menyampaikan
surat permohonan angkut lanjut luar negeri (BC1.2) ke loket penerimaan surat masuk
dan melampirkan dokumen berikut:
- Surat Pernyataan ( Bermaterai )
- Surat Kuasa (dalam pengurusan yang diserahkan ke PPJK )
- Foto Copy KTP (Penerima dan Pemveri Kuasa)
- Foto Copy dokumen pemberitahuan impor
- Foto Copy HAWB/MAWB/HBL/MBL
- Foto Copy Invoice
- Foto Copy Packing Liss
- Foto Copy dokumen API ( jika ada)

Selanjutnya akan mendapat persetujuan angkut lanjut ,mengisi formulir BC1.2 seksi
manifest ,dan langkah selanjutnya berkomunikasi dengan pihak forwarder terkait
pengembalian barang ke negara asalnya.

2. PIB (Pemberitahuan Impor Barang) belum di ajukan, Pada proses pertama sama
dengan prosedur yang di atas dengan pesyaratan yang sama juga yaitu:
- Surat Pernyataan Re Impor ( Bermaterai )
- Surat Kuasa (dalam pengurusan yang diserahkan ke PPJK )
- Surat Permohonan Re Impor ( Bermaterai )
- Foto Copy KTP (Penerima dan Pemveri Kuasa)
- Foto Copy dokumen pemberitahuan impor
- Foto Copy HAWB/MAWB/HBL/MBL
- Foto Copy Invoice
- Foto Copy Packing List

8
Namun pada proses ini setelah dokumen di lengkapi sobat dapat menghubungi pihak PPJK
untuk mentransfer data PEB kita agar segera di proses oleh mereka untuk meneruskan proses
re-ekspor dan tinggal menunggu proses selesai.

9
CONTOH DOKUMEN

SURAT KUASA

10
PERMOHONAN RE EKSPOR

11
DOKUMEN PELENGKAP PADA SAAT IMPORT (B/L)

DOKUMEN PELENGKAP PADA SAAT IMPORT (PACKING LIST)

12
1. DOKUMEN PENDUKUNG PADA SAAT IMPORT (INVOICE)

13
ALUR FLOWCHART PERMOHONAN RE-EKSPOR

Pemohon Office KEPALA KANTOR Kepala Seksi Pelaksana


Automation Pelayanan
Kepabeanan
dan cukai

MULAI WAWAN
CARA

MENGAJUKAN MENERIMA MENERIMA DAN


MENERIM
SURAT DAN MENDISPOSISIK HASIL
A DAN
PERMOHONAN MENDISTRI AN WAWAN
MENELITI
BUSIKAN CARA
DOKUMEN
PENDUKUNG

DIKEMBALIKAN LENGKAP ?

SELESAI

MEMBUAT
KONSEP NOTA
DINAS DAN
SURAT
PERSETUJUAN
REEKSPOR

SURAT
PERSETUJUAN/ MENELITI DAN NOTA DINAS
PENOLAKAN MENANDATAN
SURAT
REEKSPOR GANI MENELITI PERSETUJUAN
DAN REEKSPOR
SURAT
MEMARAF
PERSETUJUAN
/PENOLAKAN
REEKSPOR
SELESAI

14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan mengenai Penyusunan Proses/Prosedur Re-ekspor Shipper


di Kawasan Berikat dengan Pelaksana Freight Forwarding, dapat disimpulkan bahwa
Kegiatan Re-ekspor merupakan pengeluaran barang impor dari Kawasan Pabean atau tempat
lain yang diperlakukan sama dengan TPS ke luar daerah pabean. Re-ekspor dapat dilakukan
dalam hal barang impor tersebut karena tidak sesuai dengan yang dipesan atau berbagai hal
merugikan lainnya dengan ketentuan dan syarat tertentu dilengkapi persetujuan. Kemudian
Kawasan berikat merupakan kawasan yang di tetapkan oleh Bea cukai terhadap suatu jenis
perusahaan produksi yang beroperasi untuk di eksport maupun di impor. Melalui
dibentuknya kawasan berikat yaitu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dengan
mendekatkan persediaan bahan baku bagi industri, karena di dalam Kawasan tersebut
terdapat suatu pusat distribusi, yang akan mensuplai segala kebutuhan industri di dalamnya.
Dengan pelaksana Freight forwarding dalam jasa pengangkutan barang secara
keseluruhan, freight forwarding bisa berfungsi sebagai EMKL, Pelayaran, Jasa kepabeanan,
bahkan pengiriman door to door. Oleh karena itu, kegiatan ini harus dilengkapi dengan
berbagai dokumen lengkap dan resmi agar tidak terjadi penghambatan dalam proses kegiatan.

15
DAFTAR PUSTAKA

(https://impor.id/2020/07/24/re-ekspor-barang-impor/)

(https://www.oktaexim.com/2020/02/proses-pengembalian-ekspor-barang.html)

https://www.akseleran.co.id/blog/invoice-adalah/

file:///C:/Users/Windows%20%2010/Downloads/purwo.pdf

https://kilo.id/dokumen-ekspor

file:///C:/Users/Windows%20%2010/Downloads/purwo.pdf

https://www.prahu-hub.com/apa-itu-bill-of-lading/

https://www.jurnal.id/id/blog/seputar-kawasan-berikat-yang-perlu-anda-ketahui/

https://www.bushindotrainingcenter.co.id/artikel-ekspor-impor/kawasan-berikat/

https://www.youtube.com/watch?v=sIpofjzNAZM&t=126s

https://bcperak.net/standar-pelayanan/1223-sp-24b-standar-pelayanan-permohonan-reekspor-
yang-sudah-pib

https://bcperak.net/standar-pelayanan/1223-sp-24b-standar-pelayanan-permohonan-reekspor-
yang-sudah-pib

16

Anda mungkin juga menyukai