Anda di halaman 1dari 15

59

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R&D).

Penelitian pengembangan merupakan suatu proses untuk

mengembangkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah

ada sebelumnya. Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah

perangkat pembelajaran berupa Silabus, RPP dan LKPD dengan model

PBL pada materi sistem persamaan linear dua variabel untuk membangun

kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik.

Model pengembangan yang digunakan merujuk model

pengembangan Borg and Gall seperti yang terlihat pada bagan berikut :

1. Prosedur Pengembangan

Penelitian dan pengembangan ini mengadaptasi model

penelitian R&D yang didkemukakan Borg and Gall, kemudian

dimodifikasi oleh Sugiyono (2011), dengan langkah-langkah

pengembangan sebagai berikut :


60

a. Potensi dan Masalah

Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang guru

matematika untuk mendapatkan data. Wawancara dilakukan

dibeberapa sekolah di Kabupaten Rohul. Peneliti mengajukan

beberapa pertanyaan saat wawancara yaitu mengenai mengenai

kurikulum yang sekolah gunakan, perangkat yang digunakan guru,

kesulitan yang dialami guru dalam menyusun perangkat

pembelajaran, model, metode atau pendekatan apa yang guru

gunakan dalam menyusun perangkat pembelajaran, penggunaan

LKPD dalam proses pembelajaran, kesulitan peserta didik dalam

menyelesaikan soal cerita, serta kemampuan pemecahan masalah

matematis peserta didik.

Peneliti selanjutnya melihat ketersediaan perangkat yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran. Peneliti mengetahui

bahwa ada beberapa guru yang telah menyusun perangkat

pembelajaran berupa Silabus, RPP, serta sudah ada guru yang telah

menggunkan LKPD. Perangkat yang telah disusun oleh guru,

selanjutnya disesuaikan dengan komponen silabus dan RPP yang

sesuai dengan standar proses pada kurikulum 2013 serta syarat

LKPD yang baik.

Hasil analisis terhadap perangkat pembelajaran yang digunakan

guru di beberapa sekolah diperoleh gambaran silabus, RPP dan

LKPD. RPP yang dibuat guru belum mencantumkan seluruh


61

komponen yang ada pada standar proses. Salah satu komponen pada

RPP adalah penilaian, namun dalam RPP yang disusun oleh guru

tidak terdapat penilaian yang akan dilakukan setelah proses

pembelajaran.

b. Pengumpulan Data

Setelah potensi dan masalah dianalisis, selanjutnya peneliti

mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai

bahan untuk perencanaan produk. Produk yang dikembangkan

berupa perangkat pembelajaran matematikan deangan model PBL

untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.

Penggalian konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung suatu

produk perlu dilakukan kajian literatur. Studi literatur diperlukan untuk

mengetahui langkah-langkah yang paling tepat dalam

mengembangkan produk tersebut. Dalam hal ini peneliti

menggunakan pengembangan penelitian menurut Borg & Gall.

Pada penelitian ini materi yang akan dikembangkan adalah

materi bangun ruang sisi datar. KD yang akan dikembangkan sesuai

dengan materi sistem persamaan linear dua variabel adalah KD 3.5

dan 4.5. Setelah menentukan KD, peneliti mengidentifikasi bagian-

bagian penting dan utama yang dipelajari dan menyususnnya dalam

bentuk yang sistematis dan relevan yang masuk pada silabus, RPP

dan LKPD. Analisis materi yang akan dikembangkan berdasarkan

pada buku matematika Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk SMP/
62

MTs kelas VIII semester 2. Dengan mempertimbangkan keluasan

materi bangun ruang sisi datar serta mempertimbangkan program

tahunan yang ada disekolah maka rincian materi yang dikembangkan

terlihat pada Gambar tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1 Rincian Materi Pembelajaran


Pertemuan Materi Pembelajaran Alokasi Waktu
(RPP)
1 Menyelesaikan SPLDV dengan Grafik 3 JP
2 Menyelesaikan SPLDV dengan Metode 2 JP
Substitusi
3 Menyelesaikan SPLDV dengan Metode 3 JP
Eliminasi
4 Menyelesaikan SPLDV dengan Metode 2 JP
Campuran
5 SPLDV Berbentuk Pecahan 3 JP

c. Desain Produk

Tujuan dari tahap ini adalah untuk merancang perangkat

pembelajaran yang meliputi:

a. Pemilihan format

Pemilihan format dalam pengembangan perangkat

pembelajaran ini disusun berdasarkan pendekatan sanitifik. Dalam

penelitian ini perangkat yang dikembangkan adalah silabus, RPP,

LKPD, dan tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Adapun

format silabus, RPP, LKPD, dan tes kemampuan pemecahan masalah

matematis adalah sebagai berikut.

1) Format Silabus

Silabus merupakan acuan dalam mengembangkan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kegiatan pembelajaran pada

Silabus disusun berpedoman pada Permendikbud Nomor 22 tahun


63

2016 yang memuat : (1) identitas, meliputi nama sekolah, mata

pelajaran, kelas/semester, materi pokok, dan alokasi waktu; (2)

kompetensi inti (KI); (3) kompetensi dasar; (4) materi pokok/materi

pelajaran; (5) indikator pencepaian kompetensi (IPK); (6) kegiatan

pembelajaran; (7) penilaian, meliputi penilaian pengetahuan dan

penilaian keterampilan; (8) alokasi waktu; dan (9) sumber belajar.

Kegiatan pembelajaran pada Silabus disusun berdasarkan

pendekatan saintifik dengan aktivitas mengamati, menanya,

mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Format

silabus pada penelitian ini terlihat pada Gambar 4.2 berikut.

Silabus
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Kompetensi Inti :
Indikator Kegiatan
Materi Pokok/
Kompetensi Pencapaian Pembelajaran Penilai- Alokasi Sumber
Materi
Dasar Kompetensi an Waktu Belajar
pembelajaran
Kegiatan
pembelajaran
berdasarkan
pendekatan
saintifik.

Gambar 4.2 Format Silabus

2) Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan guru

dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Komponen RPP pada

penelitian ini mengacu pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

yaitu memuat nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi


64

pokok, materi pembelajaran, alokasi waktu, kompetensi inti,

kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, pendekatan dan metode

pembelajaran, media, alat dan sumber belajar, kegiatan

pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan

kegiatan penutup. Kegiatan inti disusun berdasarkan pendekatan

saintifik dengan aktivitas mengamati, menanya, mengumpulkan

informasi, menalar, dan mengkomunikasikan. Rancangan format RPP

yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Pertemuan ke- )
Nama Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas / Semester :
Materi Pokok :
Materi Pembelajaran :
Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
D. Deskripsi Materi Pembelajaran
a. Fakta.
b. Konsep.
c. Prinsip.
d. Prosedur.
E. Model, Pendekatan, Metode Pembelajaran
F. Media, Alat, dan Sumber Belajar
G. Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
b. Kegiatan Inti:
Kegiatan pembelajaran pada kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik dengan
aktivitas: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi,
mengkomunikasikan
c. Kegiatan Penutup
H. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a. Contoh Instrumen : Terlampir
2. Penilaian Keterampilan
a. Contoh Instrumen : Terlampir
b. Remedial dan Pengayaan

Gambar 4.3 Format RPP


65

3) Format Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD yang dikembangkan berisi lembar aktivitas yang diisi

oleh peserta didik untuk menemukan konsep dari materi yang

dipelajari. Format LKPD pada penelitian ini disesuaikan dengan

langkah pemecahan masalah dengan pendekatan saintifik. Format

LKPD yang peneliti susun terdiri dari halaman sampul LKPD, isi

LKPD, dan Latihan soal.

1) Halaman Sampul LKPD

Pada Halaman sampuL LKPD terdapat judul, kotak penulisan

identitas peserta didik, gambar pendukung, materi pembelajaran,

tujuan pembelajaran dan petunjuk penggunaan LKPD. Adapun format

halaman sampul LKPD dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut.

LKPD

Gambar yang Berkaitan IDENTITAS


Dengan Materi yang Nama:
Kelas:
Dipelajari
Tanggal:
Kelompok:

Materi yang Dipelajari

Tujuan Pembelajaran Petunjuk Penggunaan LKPD

Gambar 4.4 Format Sampul LKPD

2) Isi LKPD
Format isi LKPD yang peneliti buat disesuaikan dengan

langkah pemecahan masalah matematis dengan pendekatan saintifik.


66

Isi LKPD diawali dengan pemberian masalah. Adapun kegiatan yang

akan disusun dalam isi LKPD dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6 Kegiatan Pemecahan Masalah.


Langkah Aktivitas dalam Kegiatan
Kegiatan
Memahami Mengamati: Peserta didik mengamati permasalahan berupa
masalah soal cerita tentang materi yang dipelajari.
Menanya: Peserta didik menentukan apa yang diketahui dan
yang ditanyakan dari permasalahan yang diberikan.
Membuat Mengumpulkan informasi
Rencana Peserta didik membuat permisalan dari apa yang diketahui
dan ditanya serta menemukan rumus luas permukaan dan
volume dari materi kubus, balok, prisma dan limas yang
dipelajari untuk menyelesaikan permasalahan.
Melaksanakan Menalar/mengasosiasikan
rencana Peserta didik menyelesaikan permasalahan yang diberikan
dengan menggunakan rumus yang telah ditemukan.
Membuat Menalar/mengasosiasikan
jawaban sesuai Peserta didik membuat jawaban sesuai dengan permintaan
permintaan soal soal.

Desain format isi LKPD disusun berdasarkan empat langkah

pemecahan masalah dengan pendekatan saintifik. Format isi LKPD

pada langkah memahami masalah peneliti sajikan pada Gambar 4.5

berikut.
Mengamati masalah

Gambar yang berkaitan dengan permasalahan yang diberikan

Permasalahan mengenai materi yang dipelajari

Menanya

Diketahui:

Ditanya:

Gambar 4.5 Format isi LKPD pada langkah memahami masalah


67

Pada gambar 4.5, pada langkah memahami masalah terdapat

kegiatan mengamati masalah dan menanya yang merupakan aktivitas

dari pendekatan saintifik. Pada kegiatan menanya peserta didik

menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal yang

diberikan. Banyaknya kolom diketahui dan ditanya disesuaikan

dengan jumlah yang diketahui dan ditanya pada soal.

3) Latihan soal pada LKPD

Setalah peneliti menyusun format untuk isi LKPD, selanjutnya

peneliti menyajikan kembali masalah kontekstual sebagai latihan

formatif bagi peserta didik pada kegiatan “Ayo berlatih”. Format latihan

soal pada LKPD terlihat pada Gambar 4.9 berikut.

Ayo Berlatih Gambar


Soal Latihan

Penyelesaian

Gambar 4.9 Format Latihan Soal Pada LKPD

b. Validasi Desain

Validasi merupakan evaluasi pakar atau oleh ahli yang

merupakan prasyarat sebelum diuji cobakan pada pengguna.

Validator ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Validator materi ini dilakukan oleh guru matematika dan dosen

matematika yang berfungsi untuk menilai isi materi yang terdapat

dalam perangkat pembelajaran.


68

2) Validator perangkat pembelajaran pada produk berupa silabus dan

RPP, aspek yang akan divalidasi adalah aspek komponen RPP

yang merupakan validitas isi dan aspek kegiatan pembelajaran

yang merupakan validitas konstruk. Sedangkan untuk perangkat

pembelajaran berupa LKPD, aspek yang akan divalidasi

berdasarkan modivikasi dari paduan pengembangan bahan ajar

adalah aspek didaktik, aspek isi, aspek bahasa, penyajian, waktu,

kesesuaian dengan model dan kemampuan yang ingin

ditingkatkan.

Validator perangkat pembelajaran merupakan validasi yang

dilakukan oleh dosen diluar pembimbing dan penguji. Validator ahli

perangkat pembelajaran berfungsi untuk menilai aspek tampilan

pada perangkat pembelajaran.

c. Revisi Desain

Perbaikan dilakukan apabila media pembelajaran masih banyak

kelemahan dan kekurangan sehingga revisi produk ini bersumber

pada hasil angket atau hasil penilaian dari para ahli. Berbagai saran,

kritik, dan tanggapan dari para ahli yang dianalisis. Dari hasil analisis

itulah peneliti mulai merevisi produk perangkat pembelajaran yang

dikembangkan.
69

C. DAFTAR PUSTAKA

Amri. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam


Kurikulum 2013. Jakarta: Prestasi Pustaka
Anas Sudijono. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Press
Andi Prastowo. 2014. Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik. Yogyakarta: Kencana
Annisa. 2014. Pengembangan perangkat pembelajaran statistika dan
peluang dengan metode penemuan terbimbing berorientasi
kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas X. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, 3(1). 23-33
Arikunto., 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta, Jakarta
Armis, dkk. 2010. Pengembangan Program Pembelajaran matematika.
Pekanbaru: Cendikin Insani
Asmara, Husna. (2015). Profesi Kependidikan. Alfabeta: Bandung
Darma, Sujadi (2014). Srategi Heuiristik dengan Pendekatan
Metakognitif dan Investigasi terhadap Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis ditinjau dari Kreativitas siwa Madrasah.
Jurnal Pendidikan MIPA, Vol.15, No.2
Daryanto & Aris. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Jakarta: Gava Media
Dwi Setyono dan Sri Sutarni. 2013. Kesalahan Menyelesaikan Soal
Matematika Dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Aritmetika
Sosial. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Tahun
2013 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Eko Putro. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Konsep
Pencemaran Lingkungan Menggunakan Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah untuk SMA Kelas X. Jurnal EduSains U1N
Jakarta Volume 4 Nomor 2. Jakarta
70

Hanifah, cucu suhana, dkk 2012. Pengembangan Perangkat


Pembelajaran Matematika Berbasis Discovery Learning Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta didik
Kelas VIII SMP. Jurnal Mosharafa, Vol.6, No. 2, p-ISSN: 2086;E-
ISSN:2527-8827
Herlambang. (2013). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Kelas VII A SMP Negeri I Kepahiang Tentang
Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele. Bengkulu: Universitas
Bengkulu
Husna, dkk, 2014. Straregi Pemecahan Masalah Matematika Siswa
Kelas VII SMP Kristen 2 Salatiga ditinjau dari Langkah Polya.
Salatiga: UKSW
Hasnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Johnson, 2009. Contextual Teaching And Learning. MLC. Bandung
Karwiyah dkk (2015). Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Komunikasi Matematis Peserta didik Menyelesaikan Soal Cerita
Materi Pecahan di SMP. Jurnal Mosharafa, vol. 2, no. 6, pp 86-104
Komalasari, 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Lembar
Kerja Sipeserta didik Dengan Pendekatan Kontekstual Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta didik.
Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol. 2, No.
1, pp.69-76
Kunandar. 2014. Penilaian Autantik (penilaian hasil belajar peserta
didik berdasarkan kurikulum 2013). Jakarta: PT. Raja Grafindo
Laili , dkk 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Berbasis Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Peserta didik Kelas VIII SMP. Jurnal
Mosharafa, Vol.6, No. 2, p-ISSN: 2086;E-ISSN:2527-8827
Maulana 2010. Evaluasi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa Kelas VIII SMP. Lampung, Universitas Lampung
71

Mardia Hayati. 2012. Modul Pengembangan dan Pengemasan Bahan


Ajar. Pekanbaru: Zanafa Publishing
Mawaddah, 2015. Pengaruh Metakognisi, Motivasi Belajar, dan
kreativitas belajar terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sabbangparu Kabupaten Wajo".
Jurnal Daya Matematis, 4(1): 72-82.
Mayasari. 2016. Problem Based Learning untuk Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta didik. Program
Pascasarjana Pendidikan Matematika, Universitas Lampung :
Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika UNY
Nana Syaodih,dkk. 2011. Strategi Pemecahan Masalah Dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Pada Materi SPLDV Siswa Kelas VIII
Di SMP Kristen 2 Salatiga. Salatiga: Universitas Kristen Satya
Wacana
Nikmatul Vikriyah, 2010. Analisis Keinampuan Pemecahan Masalah
Siswa Kelas X Dalam Pembelajaran Discovery Learning
Berdasarkan Gaya Belajar Siswa. Semarang: Universitas Negeri
Semarang
Pratiwi Sujadi, dkk. 2013. Kemampuan Komunikasi Matematis dalam
Pemecahan Masalah Matematika sesuai Gaya Kognitif pada
Peserta didik Kelas IX SMPN Surakarta
Permendikbud No. 22 . 2016. Standar Proses. Kemendikbud
Ridwan. 2009. Pengembangan & Model Pembelajaran. Jakarta:
Prestasi Pustaka.
Riyadi. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara
Risnawati. 2010. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Erlangga
Sa’dun Akbar. 2013. Instrumen Prangkat Pembelajaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Sanjaya. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
72

Cipta
Sriwardani, Atiyah. 2013. "Improvement of Power Mathematical in
Learning Math through Learning Model Combined". International
Journal of Science and Technology, 2(8): 576-582.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta
Suhardinata . 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
Erlangga
Thiangarajan, S. Semmel & Semmel. 1974. Instructional Development
for Training Teacher of Exceptional Children. Leadership Training
Institute/ Special Education University of Minnesota: Minnesota
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:
konsep, (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Medi Group
U-Je Lee, dkk. (2011). The Influences of Interest in Learning and
Learning Hours on Learning Outcomes of Vocational College
Students in Taiwan: Using a Teachers Instructional Attitude As
the Moderator. Volume 13, Number 3, 2011 Global Journal of
Engineering Education.
Wahyudi dan Inawati Budiono. Strategi Pemecahan Masalah
Matematika. Salatiga: Widya Sari Press Salatiga
Wulandari. 2016. Pengembangan perangkat pembelajaran statistika
dan peluang dengan metode penemuan terbimbing berorientasi
kurikulum 2013 untuk peserta didik kelas X. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, 3(1). 23-33
Yulinda, Irawati, dkk, (2016). Pengaruh Pendekatan Cotextual Teaching
and Learning (CTL) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis dan Kepercayaan Diri Siswa Pada Materi Volume
Kubus dan Balok. Jurnal Pena Ilmiah, Vol. 1, No. 1
Zuldarifal, 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based
73

Learning itu Perlu. Bogor: Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai