Pertemuan 18 Lapangan Hukum (Pidana, Perdata, HTN)
Pertemuan 18 Lapangan Hukum (Pidana, Perdata, HTN)
PERTEMUAN 18
LAPANGAN HUKUM
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
1. Hukum Pidana
Hukum Pidana pada dasarnya berpokok kepada dua hal utama yaitu perbuatan
yang memenuhi syarat-syarat tertentu dan pidana. Hukum pidana menentukan pula
sanksi terhadap setiap pelanggaran hukum yang dilakukan dengan sengaja ini pula
yang menjadi pembeda terpenting antara hukum pidana dengan hukum yang lainnya.
2. Hukum Perdata
Istilah Hukum Perdata, dalam arti yang sempit, sebagai lawan Hukum Dagang,
seperti dalam Pasal 102 Undang-undang Dasar Sementara, yang menitahkan
pembukuan (kodifikasi) hukum di negara Indonesia terhadap Hukum Perdata dan
Hukum Dagang, Hukum Pidana Sipil maupun Hukum Pidana Militer, Hukum Acara
Perdata dan Hukum Acara Pidana, serta Susunan dan Kekuasaan Pengadilan. Istilah
Perdata telah diterima secara resmi untuk pertama kali dan dicantumkan dalam
perundangundangan Indonesia, yaitu:
1. Konstitusi RIS yang dicantumkan dalam Pasal 15 ayat 2, Pasal 144 ayat (1),
Pasal 156 ayat (1) dan Pasal 158 ayat (1).
2. UUDS yang dicantumkan dalam Pasal 15 ayat (2), Pasal 101 ayat (1) dan
Pasal 106 ayat (3).
Hukum Perdata dapat dibagi dalam dua macam, yaitu Hukum Perdata Materil
dan Hukum Perdata Formil. Hukum Perdata Materil lazim disebut Hukum Perdata,
sedangkan Hukum Perdata Formil disebut Hukum Acara Perdata, yaitu yang
mengatur bagaimana cara seseorang mempertahankan haknya apabila dilanggar oleh
orang lain. Jika dilihat dalam bahasa Inggrisnya, Hukum Perdata dikenal dengan
istilah Civil Law. Kata Civil berasal dari bahasa Latin yakni, Civis yang berarti warga
negara. Hal tersebut berarti, bahwa Civil Law atau Hukum Sipil merupakan hukum
yang mengatur tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan hak-hak warga
negara dan atau perseorangan. Jika dilihat dari berbagai literatur yang ditulis para
sarjana, juga dijumpai berbagai macam definisi Hukum Perdata, terkadang satu sama
lainnya berbedabeda, namun tidak menunjukkan perbedaan yang prinsipil.
Kebanyakan para sarjana menganggap Hukum Perdata sebagai hukum yang mengatur
kepentingan perseorangan (pribadi) yang berbeda dengan Hukum Publik sebagai
hukum yang mengatur kepentingan umum (masyarakat).
Oleh karena itu dapat kita simpulkan, bahwa Hukum Perdata adalah hukum
yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang yang lain
dalam masyarakat yang menitik beratkan kepada kepentingan perseorangan. Dari
berbagai paparan tentang Hukum Perdata di atas, dapat ditemukan unsur-unsurnya,
yaitu:
Jadi, subtansi yang diatur dalam Hukum Perdata antara lain, yaitu:
Pengertian Hukum Tata Negara Menurut Para Ahli Hukum Tata Negara:
1. Paul Scholten: Hukum Tata Negara (HTN) adalah hukum yang mengatur
mengenai organisasi negara (staatsorganisatie);
2. JHA Logemann: HTN adalah hukum yang mengatur organisasi negara;
3. Van der Pot: HTN adalah peraturan-peraturan yang menentukan
badanbadan yang dibutuhkan beserta kewenangannya masing-masing,
hubungannya satu sama lain, serta hubungannya dengan individu warga
negara;
4. Mac Iver: HTN adalah hukum yang mengatur negara;
5. Muh. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim: HTN adalah sekumpulan peraturan
hukum yang mengatur organisasi negara, hubungan antaralat
perlengkapan negara dalam garis vertikal dan horizontal, serta kedudukan
warga negara dan hak asasinya;
6. Jimly Asshiddiqie: HTN adalah hukum dan kenyataan praktik yang
mengatur tentang: (1) Nilai-nilai luhur dan cita-cita kolektif rakyat suatu
negara; (2) Format kelembagaan suatu organisasi negara; (3) Mekanisme
hubungan antarlembaga negara; dan (4) Mekanisme hubungan antara
lembaga negara dengan warga negara.
7. Pengertian Umum Hukum Tata Negara HTN (Droit
Constitutionnelle/Bahasa Prancis, Constitutional Law/ Bahasa Inggris,
Staatsrecht/Bahasa Belanda, Verfassungsrecht/ Bahasa Jerman) adalah
seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur organisasi negara, alat
perlengkapan negara, wewenang alat perlengkapan negara, hubungan
antaralat perlengkapan negara, serta tugas dan fungsi alat perlengkapan
negara.
Ilmu Administrasi Negara lahir sejak Woodrow Wilson (1887), yang kemudian
menjadi presiden Amerika Serikat pada 1913-1921, menulis sebuah artikel yang
Administrasi Negara adalah suatu bahasan ilmu sosial yang mempelajari tiga
elemen penting kehidupan bernegara yang meliputi lembaga legislatif, yudikatif, dan
eksekutif serta hal- hal yang berkaitan dengan publik yang meliputi kebijakan publik,
manajemen publik, administrasi pembangunan, tujuan negara, dan etika yang
mengatur penyelenggara negara.
tentang organisasi, administrasi publik ini berbeda dengan ilmu manajemen. Jika
manajemen mengkaji tentang pengelolaan organisasi swasta, maka administrasi
publik mengkaji tentang organisasi publik/pemerintah, seperti departemen-
departemen, dan dinas-dinas, mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat pusat.
Kajian ini termasuk mengenai birokrasi, penyusunan, pengimplemantasian, dan
pengevaluasian kebijakan public, administrasi pembangunan, kepemerintahan
daerah, dan good governance
D. DAFTAR PUSTAKA