PEMBELAJARAN IPA DI SD
OLEH
PDGK4202
PEMBELAJARAN IPA DI SD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
1. Jelaskan keterampilan mengobserfasi dan beri contohnya !
Jawab :
Keterampilan menurut Esler dan Esler (1984), keterampilan mengobservasi adalah keterampilan
yang dikembangkan dengan menggunakan semua indera yang kita miliki untuk mengidentifikasi
dan memberikan nama sifat-sifat dari obek-objek atau kejadian-kejadian.Mengobservasi
merupakan keterampilan IPA yang paling dasar.
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat diambil suatu kesimpulan mengobervasi adalah
kegiatan yang melibatkan panca indera dalam melakukan aktivitas untuk memahami,
mengamati konsep-konsep yang rumit dan abstrak dengan cermat dan sistematis mengenai objek
atau fenomena yang ada di sekitar kita dan mencatat informasi yang diperoleh dari pengamatan
tersebut.
Berikut beberapa contoh kegiatan keterampilan mengobservasi dalam pembelajaran IPA yaitu:
1) Mengamati perubahan cuaca: Siswa dapat mengamati cuaca setiap harinya dengan membuat
catatan mengenai suhu, kelembaban udara, dan kondisi langit. Mereka juga dapat
mengamati perubahan cuaca dari hari ke hari dan mencatat pengamatan mereka dalam jurnal
cuaca.
2) Mengobservasi pertumbuhan tanaman: Siswa dapat menanam biji tanaman di pot atau
kebun sekolah. Mereka kemudian mengamati pertumbuhan tanaman tersebut dari waktu ke
waktu, mencatat perubahan dalam ukuran, bentuk, dan warna daun, serta mengamati
bagaimana akar berkembang.
3) Mengamati siklus hidup serangga: Siswa dapat mengamati siklus hidup serangga, seperti
kupu-kupu atau belalang. Mereka bisa memelihara serangga dalam wadah kaca dan
mengamati tahap telur, larva, kepompong, dan dewasa. Siswa juga dapat mencatat
perubahan yang terjadi pada serangga tersebut.
4) Mengobservasi sifat-sifat benda: Siswa dapat mengobservasi sifat-sifat benda di sekitar
mereka. Mereka dapat mengamati benda-benda yang mengambang atau tenggelam dalam
air, mengamati perubahan bentuk benda ketika diberi tekanan, atau mengamati benda-benda
yang dapat menghantarkan panas atau listrik.
5) Mengobservasi sifat cahaya: Siswa dapat mengamati sifat-sifat cahaya, seperti pantulan,
pembiasan, dan pemantulan. Mereka bisa menggunakan cermin, prisma, atau lensa untuk
mengamati efek cahaya yang terjadi dan mencatat hasil observasi mereka.
Dengan melakukan kegiatan mengobservasi seperti ini, siswa dapat mengembangkan
keterampilan observasi, pemahaman ilmiah, dan keingintahuan mereka terhadap alam sekitar.
2. Buatlah perbedaan menginferensi, memprediksi dan hipotesis!
Jawab :
Menurut para ahli, inferensi merupakan penjelasan dari suatu hasil observasi.
1) Inferensi adalah proses penarikan kesimpulan berdasarkan informasi atau data yang
diperoleh. Inferensi dilakukan dengan mengamati dan menganalisis data yang ada untuk
menarik kesimpulan yang lebih umum atau menyimpulkan sesuatu yang belum teramati
secara langsung.
Contoh kegiatan menginferensi yaitu menginferensi bahwa embun yang terjadi pada sebuah
gelas yang dingin berasal dari udara, menginferensi sifat-sifat seekor hewan, menginferensi
penyebab habisnya sebatan liling.
2) Prediksi adalah menyatakan dugaan beberapa kejadian mendatang didasarkan pada
observasi, pengukurun, dan informasi tentang hubungan variabel-variabel yang di
observasi.
Contohnya, membuat prediksi cuaca untuk beberapa hari ke depan berdasarkan data cuaca
saat ini dan pola cuaca yang telah diamati di masa lalu.
3) Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara yang dihasilkan dari pengamatan atau
data yang diperoleh, yang kemudian diuji melalui penelitian. Hipotesis adalah dugaan atau
asumsi yang dapat diuji kebenarannya melalui metode ilmiah dan dapat diterima atau
ditolak berdasarkan hasil penelitian. Hipotesi meramalkan bagaiaman suatu variabel akan
mempengaruhi variabel lainnya.
Contohnya, seorang peneliti membuat hipotesis bahwa vitamin C dapat meningkatkan daya
tahan tubuh manusia dan kemudian menguji hipotesis tersebut melalui penelitian.
Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa menginferensi penjelasan dari suatu hasil
observasi atau pengamatan dan prediksi adalah membuat perkiraan tentang kejadian yang akan
datang berdasarkan data , sedangkan Hipotesis adalah dugaan atau asumsi yang sangat khusus
yang dihasilkan dari pengamatan atau data yang diperoleh, yang kemudian diuji melalui penelitian
untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat.
Langkah-langkah Percobaan:
1. Persiapkan tiga gelas yang sama ukurannya dan berlabel sebagai "Gelas A" untuk air dingin,
"Gelas B" untuk air hangat, dan "Gelas C" untuk air panas.
2. Tambahkan jumlah yang sama dari gula ke dalam setiap gelas. Pastikan jumlah gula yang
ditambahkan sama persis untuk setiap gelas.
3. Tuangkan air dingin ke dalam Gelas A, air hangat ke dalam Gelas B, dan air panas ke dalam
Gelas C. Pastikan suhu air sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
4. Gunakan sendok untuk mengaduk larutan gula dalam setiap gelas. Pastikan waktu
pengadukan yang sama untuk setiap gelas.
5. Amati dan catat waktu yang diperlukan untuk gula larut sepenuhnya dalam masing-masing
gelas. Misalnya, jika gula telah larut sepenuhnya dalam Gelas A setelah 1 menit, dalam
Gelas B setelah 30 detik, dan dalam Gelas C setelah 15 detik, catat hasil observasi tersebut.
6. Ulangi eksperimen ini beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
4. Jelaskan macam-macam media yang diproyeksikan dan media yang tidak diproyeksikan !
Jawab :
Media Diproyeksikan (Profected visual / Media) adalah media yang membutuhkan proyektor
untuk menampilkan informasi atau gambar pada layar. Media ini umumnya digunakan dalam
presentasi atau ceramah, dan dapat berupa:
a) Overhead Projektor (OHP) (Overhead Projector): Media ini menggunakan transparan atau
kertas yang ditempatkan di atas proyektor untuk menampilkan informasi atau gambar pada
layar.
b) Slide : suatu format kcil transparansi fotografi yang secara individual dipasangkan pada
suatu alat proyeksi.
c) Media Audio : Rekaman dan transmisi suara manusia atau suara lainnya yang berisi
informasi atau penjelasan tentang topik pembelajaran, untuk diperdengarkan kepada siswa.
d) Media gerak : media ini dapat berbentuk film atau video. Film adalah bentuk rekaman
gambar-gambar yang bergerak yang disertai dengan suara manusia atau suara lainnya yang
relevan dengan gambar yang disajikan terkait dengan topik pembelajaran.
e) Komputer : dalam hal ini dapat berupa paket program pembelajaran berisi ilustrasi atau
gambar beserta penjelasan atau narasi tentang topik-topik IPA dengan menggunakan
computer.
f) Media Radio : sajian suara manusia atau suara lainnya yang berisi informasi atau penjelasan
tentang topik pembelajaran yang disampaikan secara langsung atau melalui proses
perekaman kemudian disiarkan melalui stasiun radio untuk diperdengarkan kepada siswa.
Media Tidak Diproyeksikan Media tidak diproyeksikan adalah media yang tidak
membutuhkan proyektor untuk menampilkan informasi atau gambar. Media ini biasanya
digunakan dalam pembelajaran interaktif dan dapat berupa:
a) Papan Tulis: Media ini digunakan untuk menulis dan menggambar informasi pada
papan tulis, kemudian dapat ditampilkan ke seluruh kelas.
b) Flip Chart: Media ini menggunakan kertas besar yang ditempatkan pada sebuah
statif, lalu ditulis atau digambar dengan spidol.
c) Poster: Media ini berupa gambar atau informasi yang dicetak pada kertas besar,
kemudian ditempelkan pada dinding kelas.
d) Buku Pelajaran: Media ini berupa buku yang berisi informasi dan ilustrasi tentang
topik yang sedang dipelajari.
e) Objek nyata : benda sebenarnya yang digunakan sebagai alat bantu pembelajaran.
f) Model : representasi benda asli dalam bentuk tiga dimensi yang dapat memberikan
pengalaman pembelajaran.
g) Bahan ilustrasi : hal ini dapat berupa gambar yang bersifat fotografik seperti : foto
tumbuh-tumbuhan dan hewan beserta bagian-bagiannya.
5. Buatlah contoh alat peraga untuk kelas tinggi (materi IPA) proses pembuatan dan gambar alat
peraganya !
Jawab :
Contoh alat peraga untuk kelas 5 dalam materi IPA, yaitu tentang sistem tata surya.
Alat peraga ini dapat membantu siswa memahami posisi dan urutan planet-planet dalam tata
surya.