7714-Article Text-72419-2-10-20230926
7714-Article Text-72419-2-10-20230926
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has changed all existing business processes, work no longer has
to be bound by time and space. A more flexible way of working is the dream of employees,
especially those of the millennial generation. Implementing flexible working is one of the
opportunities to increase employee loyalty through employee commitment. Apart from
that, many millennial generation employees want balance in life or what is known as work
life balance. It is hoped that flexible working and work life balance will foster high work
commitment and ultimately encourage employee performance to improve. Based on the
hypotheses proposed, all hypotheses are proven and show that employee commitment is
able to act as a mediator that strengthens the influence between work life balance and
flexible working and employee performance. This research was conducted at the company
PT. Alfaria Trijaya with a sample of all of whom are employees under 30 years of age
from various departments.
Keywords: Work Life Balance, Flexible Working, Employee Commitment, Employee
Performance
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 telah merubah semua proses bisnis yang ada, bekerja tidak lagi harus
terikat oleh ruang dan waktu. Cara kerja yang lebih felksibel menjadi idaman para
karyawan teruatama yang generasi milenial. Penerapan flexible working menjadi salah
satu terboasan untuk mningkatkaan keteikata karyawan melelaui komitemen karyawan.
Selainitu, banyaknya karaywan generasi milenial yang mengingkan keseimbangan dalam
hidup atau dengan istilah work life balance. Antara Flaxible working dan work life
balance ini diharapkan akan menumbukan komitmen kerja yang tinggi dan pada akhirnya
kinerja karyawan dipacu untuk meningkatk. Berdasarkan hipotesis yang diajukan,
kesemua hipotesis terbukti dan menunjukkan bahwa komitmen karyawan mampu
menjadi mediasi yang memperkuat pengaruh antara work life balance dengan flexible
working dengan kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Alfaria
Trijaya dengan sampel yang kesemuanya adalah karyawan yang memiliki usia dibawah
30 tahun dari berbagai departemen.
Kata kuncil Work Life Balance, Flexible Working, Komitemen Karyawan, Kinerja
Karyawan
merubah seluruh tatanan social, ekonomi
PENDAHULUAN dan kebudayaan masyarakat hampir di
Pandemi yang melanda seluruh semua lapisan. Bukan hanya masyarakat
dunia pada tiga tahun terakhir ini telah kalangan menengah ke bawah namun
juga menangah ke atas, dimana semua
1791
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1792
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
aspek budaya dalam berinteraksi dan pihak terutama dari para pelakunya
bekerja. Jadwal yang teratur dalam untuk mampu beradaptasi dengan
sekolah dan bekerja harus berubah lebih perangkat kerja yang baru. Rentang
fleksibel untuk menyesuaikan dengan generasi yang cukup panjang memang
pembatasan social ini. Sekolah sudah menjadi salah satu tantangan dalam
menerapkan belajar online, belajar proses transisi ini. Generasi baby
dengan menggunakan Learing boomers yang ada diperusahaan telah
Management System (LMS), begitu juga terbiasa untuk bekerja secara langsung
dengan perusahaan dan instansi dengan datang ke kantor dan bertatap
pemerintah yang menerapkan jam muka secara langsung dengan rekan
bekerja yang lebih fleksibel dan bisa kerjanya. Sedangkan generasi X dan Y
dilakukan di rumah atau dimana saja. masih lebih mudah untuk beradaptasi
Perusahaan menerapakan aturan WFH dengan kebiasaan dan cara kerja baru.
atau WFA dengan memperhatikan jenis Namun untuk beberapa perusahaan,
pekerjaan, misalnya saja untuk bagian dimana banyak generasi Y dan Z, hal ini
operasional pengiriman, tentuny tidak bukanlah menjadi tantangan namun
mungkin dilakukan WHF atau WFA, justru sebagai keuntungan, karena salah
namun untuk posisi staff, sales dan posisi satu ciri dari generasi ini adalah yang
middle up masih memungkinkan untuk tidak mau terikat dengan satu aturan atau
dilakukan dengan siste kerja WFH atau terikat oleh ruang dan waktu, artinya,
WHA. mereka akan lebih nyaman dan produktif
Perusahaan dipaksa untuk bila bisa bekerja dari rumah atau bekerja
memasuki era baru dalam bekerja, tidak dimana saja. Selain itu, mereka juga
ada lagi tatap muka secara langsung, lebih senang bekerja tanpa ada batasan
pertemuan-pertemuan dilakukan secara namun dengan target yang dapat mereka
daring, sehingga dimana pun dan selesaikan. Mereka lebih mementingkan
kapanpun bisa dilakukan. Hal ini yang work life balance dalam bekerja karena
perlu menjadi perhatian manajemen tekanan bagi mereka membuat kesehatan
khususnya HRD untuk mental mereka tergantu. Tak jarang,
mensosialisasikan cara kerja baru generasi Z juga lebih mementingkan
dengan disertai dengan ketentuan yang kenyamanan dalam bekerja dari pada
mengikutinya. Pembiasaan untuk sekedar gaji atau posisi yang tinggi.
melakukan kerja dengan cara yang baru Perbedaan generasi inilah yang
ini tentunya tidak serta mereta dapat kadang menjadi sebuah dilema serta
diterima dengan baik oleh semua tantangan tersendiri untuk beberapa
karyawan. Terlebih pada perusahaan perusahaan dalam menjembatani proses
yang telah mapan dimana jumlah transisi kebiasaan kerja yang baru. Salah
karyawan yang berumur senior jauh satu perusahaan yang menerapkan
lebih banyak dibandingkan dengan model kerja work from home (Flaxibel
karyawan dengan Angkatan muda. Working) adalah PT. Alfaria Trijaya,
Perbedaan usia dan generasi inilah yang dimana untuk bagian yang bekerja di
menuntut bagian HRD harus lebih ekstra kantor pusat, mereka menerapkan model
dalam menjelaskan dan kerja flexible woring, artinya mereka
mensosialisasikan kebijakan cara kerja bisa bekerja dari rumah atau dimana saja.
baru ini. Dalam banyak perusahaan, Hal ini tentunya menjadi sebuah adaptasi
proses transisi dari cara kerja luring baru untuk karyawan yang bekerja di
menjadi daring memang membutuhkan kantor pusat. Model kerja baru ini
sosialisasi dan kerja keras dari semua tentunya bisa menjadi satu daya tarik
1793
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
bagi beberapa karyawan generasi Y dan Berikutnya pada rentang umur 40 tahun
Z untuk bertahan bekerja di perusahaan – 49 tahun, total secara keseluruhan
ini. Namun tak jarang juga, generasi karyawan adalah 1034 dimana 777 orang
baby boomers yang masih eksis bekerja adalah laki-laki dan 257 orang adalah
merasakan satu tantangan tersendiri. Hal perempuan. Pada rentag umur 50 tahun –
inilah yang harus dijembatani oleh pihak 59 tahun, jumlah karyawan laki-laki
manajemen untuk membentuk adalah 251 orang dan 22 orang karyawan
keseimbangan baru tentang model kerja perempuan dengan total 273 orang
work from office; work from home; karyawan. Dan yang terakhir pada
work from anywere atau yang bisa rentang usia 60 tahun sampai dengan 69
diganti dengan istilah flexible working. tahun, dimana jumlah karyawan laki-laki
Jumlah karyawan yang termasuk adalah 59 orang dan hanya 1 orang yang
golongan generasi Y dan Z di perusahaan berjenis kelamin perempuan. Total
ini tergolong banyak, sehingga karyawan untuk rentang umur 60 tahun –
kebanyakan dari mereka lebih 69 tahun adalah 60 orang. Sehingga total
mementingkan work life balance secara keseluruhan karyawan PT Alfaria
dibandingkan harus bekerja kerja untuk Trijaya dari umur 20 tahun sampai
mendapatakan sesuatu, semisal gaji atau dengan 69 tahun adalah 4274 orang
jabatan. Generasi ini lebih karyawan laki-laki dan 3773 karyawan
mementingkan kesehatan mental, perempuan. Jadi, total keseluruhan
keseimbangan dalam kehidupan sehari- karyawan per Maret 2023 adalah 8047
hari, kenyamanan dan pengembangan karyawan.
diri. Mereka tidak masuk dalam Dari rentang umur karyawan
golongan yang bisa ditekan, dipaksa menurut data per Maret 2023, adanya
melakukan sesuatu dengan iming-iming gap generasi antar karyawan. Selain
mendapatkan imbalan atas apa yang adanya gap generasi dalam karyawan
mereka kerjakan. Hal ini menjadi satu yang ada di PT. Alfaria Trijaya Tbk ini,
perhatian oleh manajemen melalui adanya fenomena dimana tingkat
bagian HRD untuk mampu memberikan turnover dari karyawan yang cukup
kesempatan bagi karyawan generasi Y tinggi selama periode awal tahun 2023.
dan Z untuk terus mengembangkan diri Turnover karyawan dipengaruhi banyak
sehingga mencapai kinerja yang tinggi factor baik dari dalam diri karyawan
pula. Berikut ini adalah data tentang tersebut, maupun karena dari lingkungan
rentang generaasi dan jumlah karyawan eksternal karyawan yang pada akhirnya
yang dimiliki oleh PT. Alfaria Trijaya memutuskan untuk mengunudrkan diri
pada bulan Maret 2023. dari tempat kerjanya. Hal ini memang
Untung rentang umur 20 tahun tidak bisa dihindari. Terlebih persaingan
sampai dengan 29 tahun, jumlah antar perusahaan untuk mendapatkan
karyawan laki-lakinya sebanyak 1893 talenta tenaga kerja yang berkompeten
orang dan jumlah karyawan semkain tidak terhindarkan. Setiap
perempuannya adalah 2156, sehingga perusahaan akan terus berbenah agar
pada rentang usia tersebut, total menarik bagi talenta muda dan memiliki
karyawanya adalah 4049. Selanjutnya kompetensi untuk dapat bergabung dan
untuk rentang umur 30 tahun – 39 tahun, mengembangkan perusahaan tersebut.
jumlah karyawan laki-laki adalah 1294 Selain factor eksternal yang banyak
dan 1337 untuk karyawan perempuan dipengaruhi karena tergiur oleh system
yang memiliki total karyawan pada remunerasi yang ditawarkan perusahaan
rentang umur tersebut adalah 2631. lain, juga factor dari internal dari diri
1794
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
karyawan itu sendiri, yang merasa jenuh, antara karyawan dengan perusahaan
butuh tantangan dan suasana baru, tempatnya bekerja. Komitmen yang
merasa lingkungan kerja saat ini sudah timbul dari karyawan haruslah dirawat
tidak kondusif dan mampu menjadi oleh perusahaan. Menjadi satu dilemma
ruang yang nyaman bagi mereka. bagi generasi Y dan Z untuk
Alasan-alasan yang dikemukakan mempertahankan komitmen dalam
tersebut menjadi relevan mengingat bekerja di satu perusahaan dalam jangka
banyaknya generasi Y dan Z di waktu yang lama atau harus berpindah
perusahaan ini. Faktor lingkungan kerja untuk mendapatkan satu kenyamanan
seperti kenyamanan atau adanya ruang dalam bekerja. Hal ini yang menjadi
untuk mereka berkembang menjadi hal salah satu sisi negative dari generasi Y
yang cukup menjadi pertimbangan bagi dan Z, dimana kebanyakan dari mereka
generasi Y dan Z ini, selain dari sangat cepat bosen dan meninggalkan
pemberian remunerasi yang kompetitif. perusahaan tempatnya bekerja dan
Data Januari sampai dengan Maret 2023 berpindah ke perusahaan lainnya.
terkait turnover karyawan adalah sebagai Komitemen karyawan memang
berikut dibutuhkan untuk mampu
Tabel 1. Data Turnover Karyawan mempertahankan keberlanjutan dari
PT. Alfaria Trijaya Periode Januari - perusahaan, namun juga tak bisa
Maret 2023 dipungkiri adanya karakteristik dari
Rentang Jumlah Turnover % generasi Y dan Z ini untuk mudah
Umur Karyawan berpindah dari satu perusahaan ke
20-29 4049 356 0,087%
perusahaan lainnya. Hal ini menjadi
30-39 2631 165 0,062%
40-49 1034 5 0,004% model yang menarik, mengingat pada
50-59 273 0 0% beberapa penilitian terdahulu hanya
60-69 60 0 0% dijelaskan tentang model pengaruh
Total 8047 526 0,065% worklife balance dan flexible working
Sumber: Dioleh dari sumber internal dengan kinerja karyawan. Sedang kan
Dari data turnover karyawan pada penelitian ini, menambahkan satu
diatas, nampak yang paling banyak variabel sehingga nantinya diharapkan
turnovernya adalah antara usia 20 membentuk model baru dan mengujinya
sampai dengan 29 tahun, dimana rentang apakah. Model tersebut lebih mampu
usia tersebut adalah usia generasi Y dan menggabarkan tentang hubungan antara
Z. Hal ini menjadi perhatian penting variabelnya. Untuk itulah, dalam
bagi perusahaan terhadap pengelolaan penelitian ini tertarik untuk mengetahui
generasi Y dan Z ini. Perusahaan harus pengaruh dan satu strategi untuk
merespon atas feneomena banyaknya meningkatkan kinerja karyawan melalui
turnover dari karyawan tersebut. komitmen karyawan yang dipengaruhi
Mencermati serta memberika solusi atas oleh work life balance dan flexible
permasalahan yang dialami karyawan working.
digenarasi Y dan Z ini akan maraknya
kasus turnover. Disisi lain, perusahaan Tinjauan Pustaka
harus terus produktif dan bertumbuh Work Life Balance
dengan berharap pada peningkatkan 1) Pengertian Work Life Balance
kinerja dari katyawan yang dimilikinya. Dalam beberapa tahun terakhir,
Peningkatan kinerja, khususnya pada work life balance telah muncul dan
generasi Y dan Z ini, tentunya didorong menjadi topik yang berbeda dalam
oleh satu komitemen atau keterikatan literatur kehidupan kerja. Menurut Clark
1795
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1796
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
a) Tempat kerja, jenis jam kerja dengan komitmen yang tinggi dapat
fleksibel ini tidak menuntut pekerja diharapkan akan memperlihatkan kinerja
melakukan pekerjaan dari kantor atau yang optimal. Seseorang yang
suatu tempat yang secara tetap bergabung dalam organisais pada sebuah
digunakan sebagai lokasi kerja. perusahaan dituntut komitmen dalam
b) Waktu kerja, jenis jam kerja fleksibel dirinya. Menurut Mowday et al dalam
ini memberi kebebasan bagi pekerja Ghoniyah dan Masurip (2011)
dengan persetujuan perusahaan, menjelaskan bahwa komitmen
untuk mengatur jam kerja di luar jam organisasi merupakan keterlibatan
kerja tetap yang berlaku di karyawan dalam loyalitasnya pada
perusahaan. organisasi, kesediaan untuk
Selanjutnya Carlson dalam mengarahkan usaha, tujuan dan nilai
Gunawan (2020) dalam penelitiannya sejalan dengan organisasi dan keinginan
menyebtukan pengaturan kerja yang untuk mempertahankan keanggotannya
fleksibel memliki beberapa dimensi dalam organsiasi.
seperti, berapa lama karyawan bekerja, Sehingga dapat ditarik kesimpulan
kapan dan dimana karyawan bekerja. tentang pengertian komitemen
Sehingga dapat ditarik kesimpulan organisasi adalah perasaan keterikatan
dalam penentuan indicator pengaturan dan perilaku keterlibatan aktif antara
kerja yang fleksibel yaitu time flexibility karyawan dengan organisasi dimana dia
menunjukkan bagaimana fleksibilitas berada, yang dilakukan secara konsisten,
karyawan dalam memilih jadwak sehingga menghasilkan hubungan timbal
kerjanya, serta place flekibility balik antara karyawan dan organisasi
menunjukkan bagiamana fleksibilitas tempatnya bekerja.
karyawan dalam memilih temoat
kerjanya. 2) Faktor yang Mempengaruhi
Komitmen Karyawan
Komitmen Karyawan Adapun factor-faktor yang
1) Pengertian Komitmen karyawan mempengaruhi komitmen karyawan
Komitemen organisasi mengacu menurut Steers dan Porter dalam Yuyuk
pada keterikatan karyawan pada dan Rina (2014) disebutkan ada empath
organisasi pemberi kerja yaitu komitmen al yaitu :
terhadap keseluruhan organisasi dimana a) Karakteristik Personal
karyawan yang merasakan dan b) Karakteristik Pekerjaan
dukungan organsiasi untuk karyawan c) Karakteristik Struktural
tersebut (Morrow, 1993 dan Zaitman- d) Pengalaman Kerja
Speoser, 2005). Komitemen organisasi
adalah hubungan emosional dengan Kinerja Karyawan
organisasi tertantu yang ditandai oleh 1) Pengertian Kinerja
tiga parameter utyama dalam sikap Kinerja individu didefinisikan oleh
individu terhadap organisasi : Campbell dalam Rene (2018) sebagai
identifikasi-internalisasi tujuan dan nilai perilaku atau tindakan yang sesuai
organsiasi; keterlibatan – aktivitas yang dengan tujuan organisasi. Sedangkan Jex
dilakukan karyawan sebagai bagian dari dan Thomas yang dikutip Mulki et al
perannya dan kesetiaan – rasa memiliki dalam Rene (2018) menejaslan bahwa
organisasi. Selain itu, komitmen kinerja sebagai perilaku karayawan di
organisasi diperlukan sebagai salah satu tempat kerja yang konsisten dan
indicator kinerja karyawan. Karyawan berkontribusi terhadap tujuan organisasi.
1797
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1798
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
General
4 3 5 8 2 3 5
Affair
Populasi dan Sampel 5 Marketing 21 13 34 12 8 20
6 Sales 14 8 22 8 5 13
Populasi adalah keseluruhan objek 7 IT 18 9 27 11 5 16
penelitian yang dikehendaki. Populasi 8 Audit
Total
4
92
18
73
22
165
2
54
11
44
13
98
menurut Kuncoro (2017) adalah Sumber: HRD PT. Alfaria Trijaya, 2023
sekelompok elemen yang lengkap, yang (diolah)
beruapa orang, obyek, transaksi atau
kejadian dimana kita tertarik untuk Definisi Operasional Variabel
mempelajarinya atau menjadi obyek Definisi operasional variable
penelitian. Populasi yang dimaksud disusun untuk menyamakan persepsi
dalam penelitian ini adalah seluruh antara peneliti dengan pembaca atau
karyawan yang bekerja di kantor pusat pengguna hasil penelitian (Hasan, 2002).
PT. Alfaria Trijaya di Jakarta sebanyak Adapun definisi operasional dari
254 orang yang tersebar di beberapa masing-masing variable dalam
departemen dengan rentang usia 21 penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
tahun hingga 56 tahun serta beragam berikut:
latar belakang pendidikan dan status
sosialnya. 1) Work Life Balance (X1)
Sampel adalah satu himpunan Upaya yang dilakukan antara
bagian (subset) dari unit populasi perusahaan dan juga karyawan dalam
(Kuncoro, 2003). Teknik pengambilan rangka menyeimbangkan antara
sampel yang digunakan adalah tanggung jawab pekerjaan di kantor
proportional stratified random sampling, dengan tanggung jawab di rumah
yaitu memilih sampel dari populasi sehingga mencapai satu tingkat
seluruh karyawan yang ada di kantor kepuasan tertentu. Adapun indikator
pusat PT. Alfaria Triyaja dengan usia 21 pengukrannya adalah keseimbangan
tahun hingga 25 tahun dan 26 tahun waktu; keseimbangan keterlibatan; dan
hingga 30 tahun. Alasan pemilihan keseimbangan kepuasan.
sampel dengan rentang usia tersebut
karena penelitian ini akan berfokus pada 2) Flaxibel Working (X2)
generasi Y dan Z dalam kaitannya Model kerja dimana karyawan
dengan komitmen karyawan, kinerja dibebaskan dalam pemilihan waktu
didasarkan pada pola hidup seimbang kerja, tempat kerja dan model kerjanya
dengan work life balance dan pola kerja dengan tetap berfokus pada penyeelsaian
yang baru yaitu flexible working. tugas dan tanggungjawab pekerjaana
Sampel pada tiap-tiap departemen akan karyawan tersebut. Adapun indikator
dipilih dengan mengambil secara acak pengukurannya adalah tempat kerja dan
pada masing-masing departemen dengan waktu kerja.
jumlah yang sudah ditentukan. Adapun
perincian populasi dan sampelnya adalah 3) Komitmen Karyawan (Y1)
sebagai berikut : Komitmen Karyawan adalah
Tabel 2. perasaan keterikatan dan perilaku
Populasi
Sampel Karyawan
Karyawan keterlibatan aktif antara karyawan
21 26 21 26
No Departemen th th th th dengan organisasi dimana dia berada,
–
25
–
30
Total –
25
–
30
Total
yang dilakukan secara konsisten,
th th th th sehingga menghasilkan hubungan timbal
1 Finance 12 8 20 7 5 12
2 Accounting 9 5 14 5 3 8 balik antara karyawan dan organisasi
3 HRD 11 7 18 7 4 11 tempatnya bekerja. Adapun indikatornya
1799
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
adalah penempatan kerja; pelatihan dan Work Life Balance dan Flaxible
promosi; rasa aman; hubungan dengan Working terhadap komitmen karyawan
rekan kerja; hubungan dengan dan kinerja karyawan. Selain itu,
pemimpin. penelitian ini juga ingin mengetahui
pengaruh tidak langsung dari variable
4) Kinerja Karyawan (Y2) work life balance dan flaxibel working
Perilaku atau sikap kerja karyawan terhadap kinerja karyawan melalui
yang konsisten dan berkontribusi komitmen karyawan.
terhadap pencapaian perusahaan. 1) Pengujian Hipotesis Pertama
Adapun indikator pengkurannya adalah Pada tahap ini akan digunakan
pengetahuan kemampuan ketrampilan analisis regresi untuk mengetahui
kerja; sikap terhadap pekerjaan; kualitas pengaruh langsung Work Life
kerja; volume hasil kerja dan interaksi. Balance dengan Komitmen karyawan
Persamaan regresinya adalah :
Uji Validitas dan Reliabilitas Y1 = a + 𝛽1𝑋1 + 𝜀
Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu 2) Pengujian Hipotesis Kedua
kuesioner (Santoso, 2002). Kuesioner Menggunakan analisis regresi untuk
dikatakan valid atau sahih jika mampu mengetahui pengaruh langsung
mengukur apa yang diinginkan oleh Flaxible Working terhadap
peneliti serta dapat mengungkapkan data Komitemen Karyawan. Persamaan
dari peubah yang diteliti secara tepat. regresinya adalah :
Teknik yang digunakan untuk mengukur Y1 = a + 𝛽2𝑋2 + 𝜀
validitas dengan mengkorelasikan skor
total item dengan skor masing-maisng 3) Pengujian Hipotesis Ketiga
item. Kriterianya adalah apabila Menggunakan analisis regresi untuk
probabilitas dari masing-masing item mengetahui pengaruh langsung Work
kurang dari 0,05 maka item tersebut Life Balance terhadap Kinerja
dikatakan valid. karyawan. Persamaan regresinya
Uji reliablitas adalah alat untuk adalah :
mengukur kehandalan suatu kuesioner Y2 = a + 𝛽1𝑋1 + 𝜀
yang merupakan indicator dari variable
(Santoso, 2002). Untuk mengetahui alat 4) Pengujian Hipotesis Keempat
ukur itu reliabel atau tidak dalam Menggunakan analisis regresi untuk
penelitian ini, diuji dengan rumus mengetahui pengaruh langsung
koefisien alpha atau disebut dengan Flaxibel Working terhadap Kinerja
Alpha Cronbach (∝). Ukuran yang Karyawan. Persamaan regresinya
dipakai bilamana nilai Alpha Cronbach adalah :
di atas 0,6 dikatakan relibael atau dengan Y2 = a + 𝛽2𝑋2 + 𝜀
kata lain, apabila nilai alpha berdasarkan 5) Pengujian Hipotesis Kelima
hasil perhitungan memiliki nilai diatas Menggunakan analisis regresi untuk
0,6 maka dapat disimpulkan kuesioner mengetahui pengaruh langsung
(item dalam kuesioner tersebut) reliabel. Komitemen Karyawan terhadap
Kinerja Karyawan. Persamaan
regresinya adalah :
Metode Analisis Data Y2 = a + 𝛽1𝑌1 + 𝜀
Dalam penelitian ini ingin
diketahui pengaruh langsung variable 6) Pengujian Hipotesis Keenam
1800
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1801
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
X1.1 Pearson
X1.1
1
X1.2
.319**
X1.3
.383**
Total X1
.751**
**Correlation is significant at the 0.01
correlation
Sig. (2- .001 .000 .000
level (2-tailed)
tailde) Berdasarkan hasil olah data
N 98 98 98 98
X1.2 Pearson .319** 1 .415** .754** variabel-variabel yang digunakan pada
correlation
Sig. (2- .001 .000 .000 penelitian ini, maka hasil uji reliabilitas
tailde)
N 98 98 98 98 menunjukkan nilai 0,782, hal ini lebih
X1.3 Pearson
correlation
.383** .415 1 .783
besar dari nilai r tabel yang sebesar
Sig. (2-
tailde)
.000 .000 .000
0,1598 yang artinya variabel flexible
TOTAL
N
Pearson
98
.751**
98
.754**
98
.783**
98
1
working dinyatakan reliabel. Sedangkan
X1 correlation
Sig. (2- .000 .000 .000
untuk masing-masing item pada variabel
tailde) ini menunjukkan nilai 0,64 untuk nilai
N 98 98 98 98
Berdasarkan hasil olah data pada X2.2 terhadap X2.1 dan dinyatakan valid
variabel-variabel yang digunakan pada untuk dilanjutkan dalam proses
penelitian ini, maka hasiluji reliabilitas pengujian selanjutnya.
menunjukkan nilai 0,640, hal ini lebih
besar dari nilai r tabel yang sebesar Uji Reliabilitas dan validitas
0,1986 yang artinya variabel work life Komitmen Karyawan
Reliability Statistic
1802
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1803
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
dilihat dari nilai t hitung sebesar 3,283 Nilai uji F dengan F tabel sebesar
dengan signifikansi 0,001 dengan tingkat 2.70, adalah sebagai berikut :
kepercayaan 5%. Selain itu, pengaruh
antara Flaxible Working terhadap a) Model 1 (X1 à X2 = Y2)
Kinerja Karyawan diapatkan nilai t Tabel 10.
hitung sebesar 6,366 dengan nilai ANOVA
signifikansi sebesar 0,000, sehingga Model Sum of
Squares
df Mean
Squares
F Sig.
1804
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1805
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1806
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1807
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1808
2023. COSTING:Journal of Economic, Business and Accounting 7(1):1791-1809
1809