Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2338-1523

E-ISSN 2541-576X

Volume 7 No. 2
Desember 2019

ANALISA SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT AMEBIASIS


DENGAN METODE CASE BASED REASONING

Dedi Rahman Habibie


Program Studi Sistem Informasi, STMIK GICI
email: dedi.habibi@gmail.com

Abstrak
Amebiasis adalah penyakit infeksi usus besar yang disebabkan oleh parasit usus golongan protozoa
yaitu spesies Entamoeba histolytica.t.[1]. Parasit ini dapat hidup di dalam atau permukaan kulit
manusia yang merupakan gabungan dari beberapa parasit tunggal yang bertekstur seperti jeli. Banyak
masyarakat yang tidak mengetahui informasi mengenai penyakit ini yang mengakibatkan penyakit
semakit parah. Metode yang digunakan dalam sistem pakar ini adalah case based reasoning yang
menggunakan kasus lama sebagai pembelajaran terhadap kasus baru dengan cara mencari
nilai kemiripan dari kasus lama. Dengan adanya sistem pakar yang ini dapat menjadi alat
untuk diagnosis awal terhadap penyakit Amebiasis sehingga masyarakat mengetahui langkah
yang harus diambil jika terdiagnosis penyakit tersebut.

Kata Kunci: Sistem Pakar, Case Based Reasoning, Amebiasis

kontrol kecapatan motor DC yang dianggap


PENDAHULUAN paling baik [3]. Dalam ilmu kecerdasan
Pada masa saat sekarang ini masyarakat buatan terdapat salah satu cabang ilmu
dihadapi akan kebutuhan dalam akan yaitu Sistem Pakar.
teknologi yang dapat dengan cepat dalam Sistem pakar merupakan salah satu
memberikan informasi yang akurat dan bagian dari kecerdasan buatan yang
mudah didapatkan tanpa terhalang oleh mengandung pengetahuan dan pengalaman
ruang dan waktu. Kecerdasan buatan yang dimasukkan oleh satu atau banyak
merupakan salah satu bentuk revolusi pakar ke dalam suatu area pengetahuan
dalam bidang teknologi komputer. tertentu, sehingga setiap orang dapat
Kecerdasan buatan atau sistem cerdas menggunakannya untuk memecahkan
berasal dari kata Artificial Intelligence yang berbagai masalah yang bersifat spesifik [4].
memiliki arti tiruan atau kecerdasan. Secara Banyak penelitian mengenai sistem pakar
harfiah Artificial Intelligence merupakan sudah banyak, diantaranya yaitu sistem
kecerdasan buatan. Dengan kata lain pakar diagnosa penyakit limfoma yang
Kecerdasan buatan adalah salah satu bidang diteliti oleh Dasril Aldo (2019) yang
dari ilmu komputer yang dapat membuat menghasilkan penelitian berupa sistem
komputer supaya dapat bertindak dan yang mampu mendiagnosa penyakit
sebaik seperti manusia (menirukan kerja limfoma beserta pengobatannya. Dalam
otak manusia) [2]. Banyak penelitian sistem pakar terdapat metode yang bisa
mengenai kecerdasan buatan salah satunya digunakan diantaranya yaitu metode case
yang diteliti oleh Yanuangga Gala based reasoning.
Hartlambang, dkk (2015) yang Metode Case Base Reasoning adalah
menghasilkan peneltian berupa sistem suatu model penalaran yang

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI
10
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 7 No. 2
Desember 2019

menggabungkan pemecahan masalah, akan menjadi lebih parah bahkan dapat


pemahaman dan pembelajaran serta mengakibatkan timbulnya penyakit lainya.
memadukan ke seluruhannya dengan Berdasarkan latar belakang
pemrosesan memori. Tugas tersebut permasalahan terebut maka peneliti tertarik
dilakukan dengan memanfaatkan kasus untuk mengangkat judul penelitian sebagai
yang pernah dialami oleh sistem, yang berikut “Analisa Sistem Pakar Diagnosis
mana kasus merupakan pengetahuan dalam Awal Penyakit Amebiasis Dengan Metode
konteks tertentu yang mewakili suatu Case Based Reasoning”.
pengalaman yang menjadi dasar
pembelajaran untuk mencapai tujuan sistem
[5]. Penelitian lain mengenai metode Case LANDASAN TEORI
Base Reasoning dilakukan oleh Minarni
dan Indra Warman (2017) dengan judul Kecerdasan Buatan
“Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Kecerdasan buatan berasal dari kata
Tanaman Padi Menggunakan Case-Based Artificial Intelligence yang mengandung
Reasoning” dengan hasil berupa sistem arti tiruan atau kecerdasan. Secara harfiah
pakar yang dapat identifikasi penyakit Artificial Intelligence adalah kecerdasan
tanaman padi dengan metode inferensi buatan. Kecerdasan buatan adalah salah
casebased reasoning dapat satu bidang dalam ilmu komputer yang
mengidentifikasi penyakit tanaman padi membuat komputer agar dapat bertindak
sesuai dengan kasus-kasus yang ada dalam dan sebaik seperti manusia (menirukan
basis kasus sebesar 100% [6]. kerja otak manusia) [7].
Amebiasis adalah penyakit infeksi usus Metode CBR
besar yang disebabkan oleh parasit usus
golongan protozoa yaitu spesies Case Based Reasoning (CBR)
Entamoeba histolytica.t. Parasit ini sering merupakan salah satu metode pemecahan
ditemukan dalam usus besar manusia, masalah yang dalam mencari solusi dari
primata tertentu dan beberapa hewan lain. suatu kasus yang baru, sistem akan
Penyakit ini tersebar hampir di seluruh melakukan pencarian terhadap solusi dari
dunia terutama di negara sedang kasus lama yang memiliki permasalahan
berkembang yang berada di daerah tropis. yang sama dan sudah pernah terjadi
Hal ini disebabkan karena faktor kepadatan sebelumnya. Terdapat empat proses yang
penduduk, individu, sanitasi lingkungan terjadi pada metode CBR dalam
serta kondisi sosial ekonomi dan kultural menyelesaikan masalah, yaitu [8]:
yang menunjang. Di daerah dingin dengan a. Retrieve
keadaan sanitasi buruk, frekuensi penyakit Mendapatkan/memperoleh kembali
ini setara di daerah tropis [1]. kasus yang paling menyerupai/
Alasan penulis melakukan penelitian ini relevan (similar) dengan kasus yang
adalah masih banyaknya masyarakat yang baru. Tahap retrieval ini dimulai
belum mengetahui informasi mengenai dengan menggambarkan/
penyakit Amebiasis sehingga masayarakat menguraikan sebagian masalah, dan
mengabaikan gejala-gejala penyakit diakhiri jika ditemukannya
tersebut, jika dibiarkan begitu saja penyakit kecocokan terhadap masalah
sebelumnya yang tingkat
kecocokannya paling tinggi.

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI
11
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 7 No. 2
Desember 2019

b. Reuse Gambar 1. Metodologi Penelitian


Memodelkan/menggunakan
kembali pengetahuan dan informasi HASIL DAN PEMBAHASAN
kasus lama berdasarkan bobot Analisa Data
kemiripan yang paling relevan ke Proses analisa data yaitu merupakan
dalam kasus yang baru, sehingga salah satu tahapan yang penting dalam
menghasilkan usulan solusi dimana penelitian ini, karena pada tahap inilah
mungkin diperlukan suatu adaptasi nantinya dilakukan dentifikasi terhadap
dengan masalah yang baru tersebut. masalah yang ada dalam penelitian ini.
c. Revise Analisa masalah dilakukan agar
Meninjau kembali solusi yang penemuan–penemuan masalah yang
diusulkan kemudian mengetesnya didapat dapat diketahui penyebabnya,
pada kasus nyata (simulasi) dan jika sehingga dari analisa masalah tersebut
diperlukan memperbaiki solusi didapatkan suatu bentuk pemecahan
tersebut agar cocok dengan kasus masalah.
yang baru. Pemecahan masalah adalah suatu
d. Retain cara yang dapat menyelesaikan masalah
Mengintegrasikan/ menyimpan yang telah dijelaskan pada analisa masalah
kasus baru yang telah berhasil di atas tersebut adalah dengan membangun
mendapatkan solusi agar dapat sistem pakar ini.
digunakan oleh kasus-kasus
selanjutnya yang mirip dengan Analisa Proses Dengan Metode CBF
kasus tersebut. Metode Case Base Reasoning
adalah suatu model penalaran yang
menggabungkan pemecahan masalah,
METODOLOGI PENELITIAN
pemahaman dan pembelajaran serta
Kerangka penelitian adalah urutan memadukan ke seluruhannya dengan
yang akan dilakukan dalam suatu pemrosesan memori.
penelitian. Agar langkah-langkah yang
diambil penulis dalam perancangan ini Tabel 1. Kode Gejala
tidak melenceng dari pokok pembicaraan NO Kode Gejala Nilai
dan lebih mudah dipahami, maka urutan 1 G01 Diare (10 hingga 3
langkah-langkah penelitian akan dibuat 12 kali per hari)
secara sistematis sehingga dapat dijadikan
2 G02 Diare disertai 5
pedoman yang jelas dan mudah untuk
darah
menyelesaikan permasalahan yang ada.
3 G03 Kram pada perut 1
Urutan langkah-langkah yang akan dibuat
4 G04 Buang air besar 3
pada penelitian ini dapat dilihat pada
yang kental
gambar berikut ini :
5 G05 Gas dalam perut 1
6 G06 Demam tinggi 3
7 G07 Mudah Kelelahan 1
8 G08 Sakit pada perut 5
bagian kanan
9 G09 Tampak seperti 3
penyakit kuning

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI
12
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 7 No. 2
Desember 2019

Tabel 2. Persentase Diagnosis Dari Tabel Tersebut akan


NO Perentase Keterangan dilakukan proses CBR dengan Tahapan
1 0.1 Definitely not (tidak Sebagai berikut:
pasti) a. Retrieve
2 0.2 Almost certainly not Proses ini yaitu dengan
(hampir tidak pasti) Mendapatkan/memperoleh kembali
3 0.3 Probably not kasus yang paling menyerupai/
(kemungkinan besar relevan (similar) dengan kasus yang
tidak) baru dengan rumus seperti berikut:
4 0.4 Maybe not (mungkin Similiarity(problem,case)=
tidak)
5 0.5 Kemungkinan kecil s1* w1  s 2 * w2  ..sn * wn
6 0.6 Maybe (mungkin) w1  w2  ..wn
7 0.7 Probably
(kemungkinan besar) Similiarity (problem,case) =
8 0.8 Almost certainty Keterangan :
(hampir pasti) S = Similiarity (nilai kemiripan),
9 1 Definitely (pasti) pada similiarity jika terdapat
kemiripan kasus maka akan
Tabel 3. Konsultasi Pasien bernilai 1, sedangkan tidak
NO Kode Gejala Jawaban mirip, maka bernilai 0
1 G01 Diare (10 YA W = weight (bobot yang diberikan)
hingga 12 kali
per hari) 2. Reuse
2 G02 Diare disertai YA Yaitu menggunakan
darah kembali masalah atau kasus untuk
3 G03 Kram pada Tidak mencoba memecahkan masalah
perut atau kasus tersebut dan sistem akan
4 G04 Buang air Tidak melakukan penyesuaian terhadap
besar yang kondisi kasus lama atau kasus pada
kental tahap Retrive dengan kondisi saat
5 G05 Gas dalam YA ini.Sebagai contoh maka akan
perut diambil pada kasus baru yang
memiliki gejala sebagai berikut :
6 G06 Demam tinggi YA
1. Diare (10 hingga 12 kali per
7 G07 Mudah Ya
hari), Bobot = 3
Kelelahan
2. Diare disertai darah, Bobot = 5
8 G08 Sakit pada Tidak
3. Gas dalam perut, Bobot = 1
perut bagian
4. Demam tinggi, Bobot = 3
kanan
5. Mudah Kelelahan, Bobot = 1
9 G09 Tampak YA
6. Tampak seperti penyakit
seperti
kuning, Bobot = 3
penyakit
Dari kasus diaatas maka
kuning
akan dilakukan perbandingan dengan

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI
13
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 7 No. 2
Desember 2019

seluruh kasus amebiasis yang lama, 𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒)


(1 ∗ 3) + (1 ∗ 5) + (0 ∗ 1) + (0 ∗ 3) + (1 ∗ 1)
yaitu sebagai berikut : +(1 ∗ 3) + (1 ∗ 1) + (0 ∗ 5) + (1 ∗ 3)
1. Pencocokan Dengan Kasus =
3+5+1+3+1+3+1+5+3
amebiasis 16
a. Diare (10 hingga 12 kali per 𝑆(𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) = = 0,64
25
hari), Bobot = 3
b. Diare disertai darah, Bobot Dari perhitungan kasus diatas,
=5 kasus yang memiliki bobot kemiripan 0.64
c. Gas dalam perut, Bobot = 1 atau 64%, berdasarkan tabel persentase
d. Demam tinggi, Bobot = 3 maka pasien terdiagnosis penyakit
e. Mudah Kelelaha, Bobot = 1 amebiasis dengan predikat “Maybe
f. Tampak seperti penyakit (mungkin)”.
kuning, Bobot = 3
SIMPULAN
Tabel 4. Tabel Pencocokan Kasus Lama Dari uraian masalah di atas, serta
Dengan Kasus Baru berdasarkan analisa dari bab-bab yang ada,
Gejala Kasus Lama Bobot maka dapat ditarik kesimpulan yaitu, sistem
Persamaan pakar dengan menggunakan metode CBR
a. Diare (10 hingga 1 dapat mendiagnosis secara awal penyakit
12 kali per hari) amebiasis, hal tersebut dibuktikan dari
b. Diare disertai 1 gejala yang dipilih pasien pada Tabel 3,
darah pasien terdiagnosis penyakit amebiasis
c. Kram pada perut 0 dengan nilai 64% yang merupakan hasil
d. Buang air besar 0 perhiungan dengan metode CBR.
yang kental
e. Gas dalam perut 1 DAFTAR PUSTAKA
f. Demam tinggi 1 Maryatun, M. (2008). Entamoeba
g. Mudah Kelelahan 1 histolytica: parasit penyebab
amebiasis usus dan hepar. Jurnal
h. Sakit pada perut 0
Kedokteran Syiah Kuala, 8(1), 39-
bagian kanan
46.
i. Tampak seperti 1
Octavina, Y., & Fadlil, A. (2014). Sistem
penyakit kuning
Pakar untuk Mendiagnosa
Penyakit pada Saluran Pernafasan
Ket : Jika Gejala Sama bernilai 1, jika
dan Paru menggunakan Metode
berbeda maka 0
Certainty Factor. Jurnal Sarjana
Dari persaman gejala tersebut maka
Teknik Informatika, 2(2), 326-
akan dicari tingkat kemiripan nya, yaitu
335.
dengan rumus :
Hartlambang, Y. G., Ali, M., & Raikhani,
𝑆𝑖𝑚𝑖𝑙𝑎𝑟𝑖𝑡𝑦 (𝑝𝑟𝑜𝑏𝑙𝑒𝑚, 𝑐𝑎𝑠𝑒) A. (2015). Unjuk Kerja
(𝑠1 ∗ 𝑤1) … … … … … . . +(𝑠9 ∗ 𝑤9)
= Kecerdasan Buatan (Artificial
𝑤1 + ⋯ … … . +𝑤9 Intelligence) Dalam
dimana s1 = Bobot Kemiripan, w1 = bobot Mengoptimalkan Kecepatan
Gejala Motor Dc Dengan Menggunakan
Metode Imperalistt Competitive

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI
14
ISSN 2338-1523
E-ISSN 2541-576X

Volume 7 No. 2
Desember 2019

Alghorithm (ICA). Jurnal Intake:


Jurnal Penelitian Ilmu Teknik dan
Terapan, 6(1), 51-67.
Aldo, D. (2019). Sistem Pakar Diagnosa
Penyakit Limfoma dengan Metode
Certainty Factor. SATIN-Sains
dan Teknologi Informasi, 5(1), 60-
69.
Shaid, M., Laksito, W., & Utami, Y. R. W.
(2015). Sistem Pakar Pertumbuhan
Balita Berbasis Web dengan
Metode Case Based Reasoning.
Jurnal Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIKomSiN), 3(1).
Minarni, M., & Warman, I. (2017). Sistem
Pakar Identifikasi Penyakit
Tanaman Padi Menggunakan
Case-Based Reasoning. In
Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2017. Islamic
University of Indonesia. 7(2), 87-
92.
Octavina, Y., & Fadlil, A. (2014). Sistem
Pakar untuk Mendiagnosa
Penyakit pada Saluran Pernafasan
dan Paru menggunakan Metode
Certainty Factor. Jurnal Sarjana
Teknik Informatika, 2(2), 326-335.
Putri, T. E., Andreswari, D., & Efendi, R.
(2016). Implementasi Metode
CBR (Case Based Reasoning)
Dalam Pemilihan Pestisida
Terhadap Hama Padi Sawah
Menggunakan Algoritma K-
Nearest Neighbor (KNN) (Studi
Kasus Kabupaten Seluma).
Rekursif: Jurnal Informatika, 4(1).

JURSIMA https://ejournal.stmikgici.ac.id/
Jurnal Sistem Informasi dan Manajemen STMIK GICI
15

Anda mungkin juga menyukai