Anda di halaman 1dari 74

UPAYA PENINGKATAN CAKUPAN

PELAYANAN KESEHATAN PASIEN DIARE


DI PUSKESMAS PUNTI KAYU

Oleh :

Yolanda Fitriani, S.Ked : 71 2021 037

Dosen Pembimbing: dr. Achmad Ridwan. MO, M.Sc


BAB 1 PENDAHULUAN

Gastroenteritis Penyebab utama kematian yang disebabkan


penyakit klinis akut pada sistem pencernaan oleh gastroenteritis akut adalah dehidrasi,
yang disebabkan oleh berbagai macam virus, sebagai akibat kehilangan cairan dan
bakteri, parasit, dan enteropatogen. elektrolit melalui feses

Prevalensi Diare di Indonesia menurut


Riskesdas 2018
• sebanyak 18.225 (9%) umur <1 tahun
• 73.118 (11,5%) anak 1- 4 tahun
• 182.338(6,2%) 5-14 tahun
• sebanyak 165.644 (6,7 %) umur 15-24
tahun
BAB 1 PENDAHULUAN

Di Puskesmas Puntikayu Kota Palembang,


berdasarkan cakupan kegiatan penilaian kinerja
puskesmas menurut Standar Pelayanan Minimal,
cakupan pelayanan kesehatan pasien diare yang
ditangani > 5 tahun yang ditemukan tahun 2022
adalah 13,2% dari target 100%.

Pencapaian pelayanan kesehatan pasien diare yang


ditangani di Puskesmas puntikayu tahun 2022 belum
memenuhi target.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana upaya peningkatan cakupan
pelayanan kesehatan pasien diare di puskesmas
puntikayu?

TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN


TUJUAN UMUM BAGI MAHASISWA
mempelajari manajemen puskesmas terakreditasi yaitu 1) Memperoleh pengalaman
Plan Do Study Action dan mengasah dalam penanganan 2) Memperoleh kemampuan analisis
1
masalah dengan prinsip-prinsip pemecahan masalah di 3) Sebagai masukan bagi puskesmas penyusunan
puskesmas RUK/RPK
TUJUAN KHUSUS BAGI PUSKESMAS
1) Teridentifikasinya prioritas masalah, Sebagai bahan kajian bagi Puskesmas dalam penentu
2) Didapatkannya alternatif penyelesaian masalah kebijakan dalam meningkatkan pelayanan sesuai standar di
3) Melatih penulis dalam penyusunan RUK/RPK Puskesmas Puntikayu pada tahun yang akan datang.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA GASTROENTRITIS

DEFINISI
1
suatu keadaan terdapat inflamasi pada
bagian mukosa dari saluran gastrointestinal
ditandai dengan diare dan muntah.
gastroenteritis akut adalah buang air besar
dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair
yang terjadi dengan frekuensi ≥3x dalam
waktu 24 jam
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA GASTROENTRITIS

EPIDEMIOLOGI
1
Diare masih menempati urutan ketiga sebagai
penyebab kematian terbanyak untuk anak-
anak dibawah lima tahun.
Prevalensi Diare di Indonesia menurut
Riskesdas 2018
• sebanyak 18.225 (9%) umur <1 tahun
• 73.118 (11,5%) anak 1- 4 tahun
• 182.338(6,2%) 5-14 tahun
• sebanyak 165.644 (6,7 %) umur 15-24
tahun
ETIOLOGI
1
Non Infeksi
Faktor Infeksi
a. Malabsorpsi/ maldigesti
A. Virus
b. Imunodefisiensi
1. Rotavirus
c. Terapi Obat
2.Human Caliciviruses (HuCVs)
d. Lain-lain: Tindakan gastrektomi, terapi radiasi dosis
3.Adenovirus
tinggi, sindrom Zollinger-Ellison, neuropati diabetes
B. Bakteri
sampai kondisi psikis juga dapat menimbulkan
1. Diarrheagenic Escherichia- coli
gastroenteritis akut.
2.Campylobacter
3.Shigella species
4.Vibrio cholera
5.Salmonella
C. Parasitic Agent
Cryptosporidium parvum, Giardia L, Entamoeba
histolytica, and Cyclospora cayetanensis
PATOFISIOLOGI
1

virus penyebab diare masuk kedalam tubuh melalui saluran pencernaan,


menginfeksi enterosit, dan menimbulkan kerusakan villii usus halus.
Enterosit yang rusak akan digantikan oleh enterosit berbentuk kuboid
atau epitel gepeng yang belum matang secara struktur dan fungsi.

Hal ini yang menyebabkan villii mengalami atropi sehingga tidak dapat
menyerap makanan dan cairan secara maksimal. Makanan dan cairan
yang tidak terserap dengan baik tersebut akan menyebabkan
peningkatan tekanan osmotik usus dan meningkatkan motilitas usus,
pada akhirnya akan timbul diare.
KLASIFIKASI
1
MANIFESTASI
KLINIS
1
TATATALAKSANA
1
TATATALAKSANA
1
TATATALAKSANA
1
TATATALAKSANA
1
PUSKESMAS

DEFINISI
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya
PUSKESMAS

TUJUAN

• Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat.
• Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
• Hidup dalam lingkungan sehat, dan
• Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
PUSKESMAS

Prinsip Penyelenggaraan
Puskesmas
• Paradigma sehat;
• Pertanggungjawaban wilayah;
• Kemandirian masyarakat;
• Ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
• Teknologi tepat guna; dan
• Keterpaduan dan kesinambungan
WEWENGAN
• Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
• Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan Kesehatan.
• Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang Kesehatan.
• Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait.
• Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat.
• Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
• Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan Kesehatan.
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan, dan
• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Upaya Kesehatan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a) Pelayanan promosi kesehatan;
b) Pelayanan kesehatan lingkungan;
c) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d) Pelayanan gizi; dan
e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan perseorangan (UKP)


a) Rawat jalan
b) Pelayanan gawat darurat
c) Pelayanan satu hari (one day care)
d) Home care
e) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS

DEFINISI
suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi pengambilan
keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan
dilaksanakan secara sistematik, melakukan perkiraan dengan
menggunakan segala pengetahuan yang ada tentang masa depan
PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS

CIRI-CIRI

• Bagian dari sistem administrasi


• Dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan
• Berorientasi pada masa depan
• Mampu menyelesaikan masalah
• Mempunyai tujuan
• Bersifat mampu kelola
MACAM-MACAM
Ditinjau dari jangka waktu rencana Ditinjau dari filosofi perencanaan
- Perencanaan jangka panjang - Perencanaan memuaskan
- Perencanaan jangka menengah - Perencanaan optimal
- Perencanaan jangka pendek - Perencanaan adaptasi

Ditinjau dari frekuensi penggunaan Ditinjau dari orientasi waktu


- Digunakan satu kali - Perencanaan berorientasi masalalu-kini
- Digunakan berulang kali - Perencanaan berorientasi masa depan
- Perencanaan kebijakan
Ditinjau dari tingkatan rencana
- Perencanaan induk
- Perencanaan operasional
- Perencanaan harian
BAB III
PROFIL PUSKESMAS PUNTI KAYU

Sejarah Singkat Puskesmas Punti Kayu

Puskesmas Punti Kayu berdiri sejak tahun 1984, dengan nama


Puskesmas Punti Kayu, dimana bangunannya berada diatas
tanah hibah dari Pemerintah Kota Palembang dengan wilayah
kerja Kecamatan Alang-alang Lebar dengan Kelurahan Srijaya
dan Kelurahan Karya Baru.
Puskesmas Punti Kayu terletak di Jalan Srijaya Komp. Pemda
KM. 5,5 Kota Palembang. Masyarakat yang ingin berobat dapat
menjangkaunya dengan berjalan kaki maupun menggunakan
kendaraan bermotor dan kendaraan bermobil. Puskesmas Punti
Kayu tidak dilewati kendaraan umum.
Profil Wilayah
Letak Geografis

Puskesmas Puntikayu terletak di Kecamatan Alang-alang lebar Kelurahan Srijaya


dan Kelurahan Karya Baru dengan luas wilayah 227 Ha.

Batas wilayah kerja Puskesmas Punti Kayu :


•Sebelah Utara berbatasan dengan kelurahan Sukarame
•Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Ilir Timur I
•Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin
•Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sukajaya

Wilayah Kerja Puskesmas Punti Kayu meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Srijaya
dengan luas wilayah kerjanya 400Ha dan Kelurahan Karya Baru dengan luas
wilayah kerjanya 760,55 Ha.
Profil Wilayah
Keadaan demografi
Kelurahan Srijaya terbagi menjadi 15 RW dan 56 RT sedangkan Kelurahan Karya
Baru terbagi menjadi 11 RW dan 57 RT. Pada Tahun 2022 jumlah penduduk wilayah
kerja Puskesmas Punti Kayu 50.549 jiwa.
Profil Wilayah
Keadaan ekonomi

Pembiayaan Kesehatan di Indonesia secara garis besar berasal dari pemerintah,


swasta (masyarakat) dan bantuan luar negeri. Di sektor pemerintah pembiayaan
Kesehatan digunakan untuk pembangunan dan pengadaan fisik dan non fisik.
Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatannya Puskesmas Punti Kayu
mendapatkan pembiayaan dari berbagai sumber pembiayaan.

Sumber pembiayaan Kesehatan yang terbesar di Puskesmas Punti Kayu pada


tahun 2022 bersumber dari dana Kapitasi BPJS yang merupakan klaim terhadap
pelayanan Kesehatan bagi masyarakat yang menggunakan BPJS.
Profil Wilayah
perilaku
Persentase rumah tangga ber-PHBS didapatkan dari jumlah rumah tangga yang
melaksanakan 10 indikator PHBS dibagi dengan rumah tangga yang dipantau.
Sepuluh indikator tersebut antara lain pertolongan persalinan oleh
tenagakesehatan, bayi diberi ASI ekslusif,balita ditimbang setiapbulan,
menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
menggunakan jamban sehat, memberantas jentikdi rumah sekaliseminggu, makan
sayur dan buahsetiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah.

Data merupakan hasil survey dan mewakili setiap kecamatan yang ada di
Puskesmas Punti Kayu (cluster sampling). Jumlah persentase merupakan
kumulatif dari jumlah rumah tangga yang ber-PHBS pada tahun sebelumnya.
Profil Wilayah
perilaku

Data merupakan hasil survey dan mewakili setiap kecamatan yang ada di
Puskesmas Punti Kayu (cluster sampling). Jumlah persentase merupakan
kumulatif dari jumlah rumah tangga yang ber-PHBS pada tahun sebelumnya.
Profil Wilayah
perilaku

Jumlah rumah tangga ber-PHBS di Kelurahan Srijayasebanyak 4875 dan yang


ber-PHBS dikelurahan Karya Baru sebanyak 6623 rumah tangga.
Profil Wilayah
perilaku

Dari gambar di atas diketahuicakupan rumah tangga ber PHBS Tertinggi ada di
kelurahankarya baru.
Profil Wilayah
Lingkungan

Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga Sehat Tahun


2022 ada sekitar 14612 rumah yang menggunakan air
bersih yakni Kelurahan Sukabangun 2817 rumah dan
Sukajaya 11795 rumah.
Profil Wilayah
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UBKM)

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


adalah suatu upaya kesehatanyang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, dan bersama masyarakat guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan.
UKBM yang Dikembangkan dalam PHBS di
Puskesmas PuntiKayu Tahun 2022
STRUKTUR ORGANISASI
Visi, Misi, Moto, Tata Nilai dan Kebijakan
Visi
Mutu
Terwujudnya pelayanan Kesehatan yang prima menuju
Palembang emas darusalam tahun 2023

Misi
Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika,
melalui integritas yang didukung pemerintas yang bersih,
berwibawa dan professional.
Mewujudkan pelayanan Kesehatan yang prima

Motto
Masyarakat sehat tujuan kami.
Visi, Misi, Moto, Tata Nilai dan Kebijakan
Mutu
Tata Nilai
P : Professional
R : Ramah
I : Inovatif
M : Mandiri
A : Amanah (Memperhatikan keamanan / keselamatan
petugas dan pasien)

Kebijakan Mutu
Puskesmas Punti Kayu bertekad memberikan pelayanan
Kesehatan yang bermutu prima
Capaian Standar Pelayanan
Minimal Puskesmas Punti Kayu
Tahun 2022
Capaian Indikator
Puskesmas Puntikayu
BAB IV
PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari pencapaian cakupan-cakupan


program di Puskesmas Punti Kayu, ada satu program
kesehatan yang belum mencapai target yang
merupakan sebuah masalah dimana apabila tidak
ditindaklanjuti akan berdampak pada kesehatan
masyarakat di lingkungan tersebut
Masalah Upaya Program Kesehatan
Prioritas Masalah

Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.

Masing-masing kriteria ditetapkan dengan skor 1-5. Skor semakin besar jika tingkat
urgensi sangat mendesak atau tingkat perkembangan dan tingkat keseriusan semakin
memprihatinkan apabila tidak segera ditanggulangi
Matriks USG Prioritas Masalah

Keterangan:
Prioritas masalah adalah pelayanan kesehatan Cakupan pasien diare yang ditangani >5 thn Masalah
tersebut menjadi prioritas karena apabila tidak ditindak lanjuti, maka akan menyebabkan banyak
orang tidak mengetahui pentingnya penanganan diare dan bisa menyebabkan komplikasi lainnya.
Rumusan Masalah

Dalam menentukan urutan masalah, langkah berikutnya adalah perumusan masalah yang mencakup apa
permasalahannya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi,
dan bilamana masalah itu terjadi (what, who, when, where, and how).
Akar Penyebab Masalah
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
• Besarnya penyebab masalah adalah kesenjangan antara target dengan
cakupan pencapaian, makin besar kesenjangan maka makin buruk
kinerjanya dan semakin tinggi skor yang diberikan.
• Kepentingan (importance) adalah gambaran seberapa jauh pelayanan
dianggap penting untuk ditanggulangi. Kepentingan dapat dinilai dari
beberapa hal, misalnya ada hubungan langsung/tidak langsung. Semakin
penting penyebab masalah semakin tinggi prioritas atau angka. Apabila
satu penyebab masalah diselesaikan maka akan sekaligus bisa
menyelesaikan beberapa masalah lainnya. Makin banyak penyebab
masalah yang dapat diselesaikan, maka penyebab masalah tersebut
tergolong penting dan mendapat skor lebih tinggi.
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
• Kemudahan/kelayakan (feasibility) adalah seberapa jauh masalah
pelayanan dapat ditanggulangi. Kemudahan dapat dinilai dari tersedianya
sarana, prasarana, SDM, metoda, teknologi, dana, dan lain-lain. Makin
sedikit sumberdaya yang dibutuhkan, maka makin tinggi nilai yang
diberikan.
• Dukungan untuk perubahan (support of change) adalah besarnya
dukungan dari stakeholder (Pemda, LSM, institusi terkait, masyarakat,
tokoh masyarakat, dan lain-lain). Dukungan dapat berupa kebijakan, dana,
dan keterlibatan. Makin banyak dukungan yang didapat untuk suatu
masalah, maka makin tinggi skor yang diberikan.
• Risiko (risk if nothing is done) adalah besarnya risiko apabila masalah
suatu penyebab masalah tidak segera ditangani. Semakin besar risikonya,
maka semakin tinggi angkanya.
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan menjadi akar
prioritas masalah. Dari akar penyebab masalah di atas yang menjadi prioritas masalah adalah
pengetahuan masyarakat kurang untuk pentingnya menerapkan PHBS yang informasinya bisa
didapatkan Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
Alternatif penyelesaian Masalah

• Konsistensi : Bila kegiatan terpilih sesuai dengan strategi nasional dan


rencana kerja kabupaten/kota yang sudah ada. Makin sesuai dengan
strategi/rencana kerja yang ada, maka makin tinggi skornya.
• Evidence Based : Bila kegiatan dipilih termasuk dalam rangkaian
kegiatan atau intervensi yang telah terbukti efektif (evidence based)
nilainya makin tinggi dibandingkan dengan kegiatan yang belum ada
bukti.
• Penerimaan : Kegiatan dapat diterima oleh semua institusi terkait
termasuk masyarakat setempat. Makin mudah diterima, maka makin
tinggi skor/nilainya.
• Mampu Laksana : Kegiatan yang dapat dilaksanakan berdasarkan kondisi
setempat, fasilitas, sumber daya manusia dan infrastruktu. Makin mudah
disediakan, makin tinggi nilainya.
Alternatif penyelesaian Masalah
Sepakati nilai yang akan diberikan untuk masing-masing kriteria.

Misalnya 1= tidak penting, 2=kurang penting, 3=penting, 4=sangat


penting. Nilai akhir didapat dari perkalian nilai kriteria.
Alternatif penyelesaian Masalah
Rencana Usulan Kegiatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan baik untuk upaya kesehatan
wajib, upaya kesehatan pengembangan, upaya kesehatan penunjang
maupun upaya kesehatan inovasi dilaksanakan secara bersamaan,
terpadu dan terintegrasi.

Hal ini sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas, yaitu


keterpaduan.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Langkah – langkah dalam meyusun RPK adalah:

• Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui.


• Membandingkan alokasi kegiatan yang sudah disetujui antara
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang diusulkan dan situasi pada
saat penyusunan RPK.
• Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan
dilaksanakan dan sumber daya pendukung menurut bulan dana
lokasi pelaksanaan.
• Mengadakan lokakarya mini tahunan untuk membahas kesepakatan
RPK.
• Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan

Tahapan dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan dalam Perencanaan


Tingkat Puskesmas di Puskesmas Punti Kayu tersebut telah sesuai dengan
Permenkes nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajeman
Puskesmas

bahwa tahapan dalam penyusunan RUK terdiri dari:


• Analisis masalah: identifikasi masalah prioritas masalah, merumuskan
masalah, mencari akar permasalahan, dan pemecahan masalah;
• Penyusunan RUK
• Penyusunan RPK
Rencana Pelaksanaan Kegiatan
KESIMPULAN

• Prioritas masalah yang ada di Puskesmas PuntikayuTahun 2022 adalah


cakupan pasien diare yang ditangani > 5 tahun
• Penyebab masalah belum tercapainya target cakupan pasien diare yang
ditangani > tahun yaitu kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menerapkan PHBS di Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya,
kurangnya edukasi mengenai PHBS, kurangnya tenaga kesehatan.
• Alternatif penyelesaian masalah yang dipilih untuk meningkatkan cakupan
pasien diare ditangani > 5 tahun di Puskesmas Puntikayu adalah
memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk pentingnya
meningkatakan PHBS dengan menggunakan penyuluhan langsung atau
menggunakan media penyuluhan berupa poster, leaflet, video edukasi, dan
sebagainya untuk disebarkankan kepada masyarakat.
SARAN

• Meningkatkan kegiatan penyuluhan dengan melakukan pelatihan terlebih


dahulu kepada kader, tenaga kesehatan, dan petugas promosi kesehatan
yang akan memberikan penyuluha kepada masyarakat.
• Membuat media penyuluhan tentang Diare dengan template yang menarik.
• Meningkatkan kerja sama antara petugas kesehatan dengan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas agar dapat mencapai target terhadap masalah
yang ada.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai