Upaya Peningkatan Cakupan Pelayanan Kesehatan Pasien Diare Di Puskesmas Punti Kayu 2
Upaya Peningkatan Cakupan Pelayanan Kesehatan Pasien Diare Di Puskesmas Punti Kayu 2
Oleh :
DEFINISI
1
suatu keadaan terdapat inflamasi pada
bagian mukosa dari saluran gastrointestinal
ditandai dengan diare dan muntah.
gastroenteritis akut adalah buang air besar
dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair
yang terjadi dengan frekuensi ≥3x dalam
waktu 24 jam
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA GASTROENTRITIS
EPIDEMIOLOGI
1
Diare masih menempati urutan ketiga sebagai
penyebab kematian terbanyak untuk anak-
anak dibawah lima tahun.
Prevalensi Diare di Indonesia menurut
Riskesdas 2018
• sebanyak 18.225 (9%) umur <1 tahun
• 73.118 (11,5%) anak 1- 4 tahun
• 182.338(6,2%) 5-14 tahun
• sebanyak 165.644 (6,7 %) umur 15-24
tahun
ETIOLOGI
1
Non Infeksi
Faktor Infeksi
a. Malabsorpsi/ maldigesti
A. Virus
b. Imunodefisiensi
1. Rotavirus
c. Terapi Obat
2.Human Caliciviruses (HuCVs)
d. Lain-lain: Tindakan gastrektomi, terapi radiasi dosis
3.Adenovirus
tinggi, sindrom Zollinger-Ellison, neuropati diabetes
B. Bakteri
sampai kondisi psikis juga dapat menimbulkan
1. Diarrheagenic Escherichia- coli
gastroenteritis akut.
2.Campylobacter
3.Shigella species
4.Vibrio cholera
5.Salmonella
C. Parasitic Agent
Cryptosporidium parvum, Giardia L, Entamoeba
histolytica, and Cyclospora cayetanensis
PATOFISIOLOGI
1
Hal ini yang menyebabkan villii mengalami atropi sehingga tidak dapat
menyerap makanan dan cairan secara maksimal. Makanan dan cairan
yang tidak terserap dengan baik tersebut akan menyebabkan
peningkatan tekanan osmotik usus dan meningkatkan motilitas usus,
pada akhirnya akan timbul diare.
KLASIFIKASI
1
MANIFESTASI
KLINIS
1
TATATALAKSANA
1
TATATALAKSANA
1
TATATALAKSANA
1
TATATALAKSANA
1
PUSKESMAS
DEFINISI
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya
PUSKESMAS
TUJUAN
Prinsip Penyelenggaraan
Puskesmas
• Paradigma sehat;
• Pertanggungjawaban wilayah;
• Kemandirian masyarakat;
• Ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
• Teknologi tepat guna; dan
• Keterpaduan dan kesinambungan
WEWENGAN
• Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
• Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan Kesehatan.
• Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang Kesehatan.
• Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan
sektor lain terkait.
• Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat.
• Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
• Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan Kesehatan.
• Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan, dan
• Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan
terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
Upaya Kesehatan Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
a) Pelayanan promosi kesehatan;
b) Pelayanan kesehatan lingkungan;
c) Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d) Pelayanan gizi; dan
e) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.
DEFINISI
suatu proses kerja yang terus menerus yang meliputi pengambilan
keputusan yang bersifat pokok dan penting dan yang akan
dilaksanakan secara sistematik, melakukan perkiraan dengan
menggunakan segala pengetahuan yang ada tentang masa depan
PERENCANAAN TINGKAT
PUSKESMAS
CIRI-CIRI
Wilayah Kerja Puskesmas Punti Kayu meliputi 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Srijaya
dengan luas wilayah kerjanya 400Ha dan Kelurahan Karya Baru dengan luas
wilayah kerjanya 760,55 Ha.
Profil Wilayah
Keadaan demografi
Kelurahan Srijaya terbagi menjadi 15 RW dan 56 RT sedangkan Kelurahan Karya
Baru terbagi menjadi 11 RW dan 57 RT. Pada Tahun 2022 jumlah penduduk wilayah
kerja Puskesmas Punti Kayu 50.549 jiwa.
Profil Wilayah
Keadaan ekonomi
Data merupakan hasil survey dan mewakili setiap kecamatan yang ada di
Puskesmas Punti Kayu (cluster sampling). Jumlah persentase merupakan
kumulatif dari jumlah rumah tangga yang ber-PHBS pada tahun sebelumnya.
Profil Wilayah
perilaku
Data merupakan hasil survey dan mewakili setiap kecamatan yang ada di
Puskesmas Punti Kayu (cluster sampling). Jumlah persentase merupakan
kumulatif dari jumlah rumah tangga yang ber-PHBS pada tahun sebelumnya.
Profil Wilayah
perilaku
Dari gambar di atas diketahuicakupan rumah tangga ber PHBS Tertinggi ada di
kelurahankarya baru.
Profil Wilayah
Lingkungan
Misi
Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika,
melalui integritas yang didukung pemerintas yang bersih,
berwibawa dan professional.
Mewujudkan pelayanan Kesehatan yang prima
Motto
Masyarakat sehat tujuan kami.
Visi, Misi, Moto, Tata Nilai dan Kebijakan
Mutu
Tata Nilai
P : Professional
R : Ramah
I : Inovatif
M : Mandiri
A : Amanah (Memperhatikan keamanan / keselamatan
petugas dan pasien)
Kebijakan Mutu
Puskesmas Punti Kayu bertekad memberikan pelayanan
Kesehatan yang bermutu prima
Capaian Standar Pelayanan
Minimal Puskesmas Punti Kayu
Tahun 2022
Capaian Indikator
Puskesmas Puntikayu
BAB IV
PEMBAHASAN
Identifikasi Masalah
Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5 atau 1-10. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Masing-masing kriteria ditetapkan dengan skor 1-5. Skor semakin besar jika tingkat
urgensi sangat mendesak atau tingkat perkembangan dan tingkat keseriusan semakin
memprihatinkan apabila tidak segera ditanggulangi
Matriks USG Prioritas Masalah
Keterangan:
Prioritas masalah adalah pelayanan kesehatan Cakupan pasien diare yang ditangani >5 thn Masalah
tersebut menjadi prioritas karena apabila tidak ditindak lanjuti, maka akan menyebabkan banyak
orang tidak mengetahui pentingnya penanganan diare dan bisa menyebabkan komplikasi lainnya.
Rumusan Masalah
Dalam menentukan urutan masalah, langkah berikutnya adalah perumusan masalah yang mencakup apa
permasalahannya, siapa yang terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi,
dan bilamana masalah itu terjadi (what, who, when, where, and how).
Akar Penyebab Masalah
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
• Besarnya penyebab masalah adalah kesenjangan antara target dengan
cakupan pencapaian, makin besar kesenjangan maka makin buruk
kinerjanya dan semakin tinggi skor yang diberikan.
• Kepentingan (importance) adalah gambaran seberapa jauh pelayanan
dianggap penting untuk ditanggulangi. Kepentingan dapat dinilai dari
beberapa hal, misalnya ada hubungan langsung/tidak langsung. Semakin
penting penyebab masalah semakin tinggi prioritas atau angka. Apabila
satu penyebab masalah diselesaikan maka akan sekaligus bisa
menyelesaikan beberapa masalah lainnya. Makin banyak penyebab
masalah yang dapat diselesaikan, maka penyebab masalah tersebut
tergolong penting dan mendapat skor lebih tinggi.
Penentuan Prioritas Penyebab Masalah
• Kemudahan/kelayakan (feasibility) adalah seberapa jauh masalah
pelayanan dapat ditanggulangi. Kemudahan dapat dinilai dari tersedianya
sarana, prasarana, SDM, metoda, teknologi, dana, dan lain-lain. Makin
sedikit sumberdaya yang dibutuhkan, maka makin tinggi nilai yang
diberikan.
• Dukungan untuk perubahan (support of change) adalah besarnya
dukungan dari stakeholder (Pemda, LSM, institusi terkait, masyarakat,
tokoh masyarakat, dan lain-lain). Dukungan dapat berupa kebijakan, dana,
dan keterlibatan. Makin banyak dukungan yang didapat untuk suatu
masalah, maka makin tinggi skor yang diberikan.
• Risiko (risk if nothing is done) adalah besarnya risiko apabila masalah
suatu penyebab masalah tidak segera ditangani. Semakin besar risikonya,
maka semakin tinggi angkanya.
Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan menjadi akar
prioritas masalah. Dari akar penyebab masalah di atas yang menjadi prioritas masalah adalah
pengetahuan masyarakat kurang untuk pentingnya menerapkan PHBS yang informasinya bisa
didapatkan Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya.
Alternatif penyelesaian Masalah