TRIWULAN I
A. Pendahuluan
Pengelolaan program KIA dalam pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
standar pelayanan kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai resiko
yang ditemukan dalam pemeriksaan) (Depkes RI, 2009).
Hasil analisa AKI dalam 5 tahun terakhir di Puskesmas Bentiring tercatat
kematian ibu hamil dan nifas dengan faktor penyebab salah satunya pengisian
buku KIA tidak lengkap. Hasil analisa kepada bidan, dokter, dokter gigi, gizi
menyatakan bahwa petugas terkait mengetahui tujuan dari pencatatan
kesehatan ibu hamil pada buku KIA, serta mengetahui akibat bila catatan
kesehatan ibu hamil tidak diisi secara lengkap namun petugas terkait
mengatakan hanya mencatat apa yang mereka observasi saja dan apa yang
dianggap penting, selain itu dapat mempersingkat waktu dalam melakukan ANC.
Seharusnya catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA diisi dengan
lengkap sehingga dapat memonitor kesehatan pasien dan dapat mendeteksi dini
penyulit dalam masa kehamilan dan persalinan, namun bila observasi dan
pencatatan tidak dilakukan secara lengkap maka bidan dalam memonitor
kesehatan ibu hamil pada masa kehamilannya menjadi tidak optimal, dan
menyulitkan bidan dalam mengambil keputusan apabila pasien mengalami
kedaruratan sehingga dapat mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan atau
bahkan kematian ibu.
B. Tujuan
1. Untuk memonitoring kesehatan ibu selama kehamilan
2. Untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan ibu hamil
3. Untuk mempermudah petugas kesehatan dalam mengambil keputusan
apabila pasien mengalami kegawatdaruratan
Jumlah buku KIA yang periksa di Puskesmas Bentiring di isi lengkap x100%
Jumlah buku KIA ibu hamil yang periksa di Puskesmas Bentiring
Data monitoring
Bulan Jnlh ibu hamil yg periksa Jumlah Buku KIA di isi Persen
lengkap Buku KIA di isi lengkap
D. Analisis
Persentase pengisian buku KIA lengkap di bulan Januari mencapai 92.2% naik di
bulan februarti sebanyak 1.5% menjadi 93.7%, di bulan maret naik sebanyak
0.9% menjadi 95.6%.
E. Tindak Lanjut
1. Sosialisasi pengisian buku KIA kepada bidan dan petugas terkait
2. Menjalin komitmen dengan petugas terkait dan jejaring untuk menuliskan
hasil pemeriksaan pada buku KIA secara lengkap
3. Koordinasi dengan Puskesmas lain dalam pengisian buku KIA lengkap
Mengetahui
Penanggung Jawab Mutu Penanggung Jawab Indikator
TRIWULAN II
A. Pendahuluan
Pengelolaan program KIA dalam pelayanan antenatal adalah pelayanan
kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya,
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam
standar pelayanan kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal sesuai standar
meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai resiko
yang ditemukan dalam pemeriksaan) (Depkes RI, 2009).
Hasil analisa AKI dalam 5 tahun terakhir di Puskesmas Bentiring tercatat
kematian ibu hamil dan nifas dengan faktor penyebab salah satunya pengisian
buku KIA tidak lengkap. Hasil analisa kepada bidan, dokter, dokter gigi, gizi
menyatakan bahwa petugas terkait mengetahui tujuan dari pencatatan
kesehatan ibu hamil pada buku KIA, serta mengetahui akibat bila catatan
kesehatan ibu hamil tidak diisi secara lengkap namun petugas terkait
mengatakan hanya mencatat apa yang mereka observasi saja dan apa yang
dianggap penting, selain itu dapat mempersingkat waktu dalam melakukan ANC.
Seharusnya catatan kesehatan ibu hamil pada buku KIA diisi dengan
lengkap sehingga dapat memonitor kesehatan pasien dan dapat mendeteksi dini
penyulit dalam masa kehamilan dan persalinan, namun bila observasi dan
pencatatan tidak dilakukan secara lengkap maka bidan dalam memonitor
kesehatan ibu hamil pada masa kehamilannya menjadi tidak optimal, dan
menyulitkan bidan dalam mengambil keputusan apabila pasien mengalami
kedaruratan sehingga dapat mengakibatkan kejadian yang tidak diinginkan atau
bahkan kematian ibu.
B. Tujuan
1. Untuk memonitoring kesehatan ibu selama kehamilan
2. Untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan ibu hamil
3. Untuk mempermudah petugas kesehatan dalam mengambil keputusan
apabila pasien mengalami kegawatdaruratan
Jumlah buku KIA yang periksa di Puskesmas Bentiring di isi lengkap x100%
Jumlah buku ibu hamil yang periksa di Puskesmas Bentiring
Data monitoring
Bulan Jnlh ibu hamil yg periksa Jumlah Buku KIA di isi Persen
lengkap Buku KIA di isi lengkap
Juni 93 92 98.9%
D. Analisis
Persentase pengisian buku KIA lengkap di bulan April mencapai 93.2% terjadi
penurunan dibulan Mei sebesar 6% (87.2%) dan terjadi kenaikan dibulan Juni
2023 sebesar 11.7 % (98.9%)
E. Tindak Lanjut
1. Sosialisasi pengisian buku KIA kepada bidan dan petugas terkait
2. Menjalin komitmen dengan petugas terkait dan jejaring untuk menuliskan
hasil pemeriksaan pada buku KIA secara lengkap
3. Koordinasi dengan Puskesmas lain dalam pengisian buku KIA lengkap
Mengetahui
Penanggung Jawab Mutu Penanggung Jawab Indikator