Reformualasi IRBI 2
Reformualasi IRBI 2
REFORMULASI
INDEKS RISIKO BENCANA INDONESIA
(IRBI)
Anang Muftiadi
Universitas Padjadjaran
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
MEHAMAHI KONSEP
RISIKO BENCANA HAZARD VULNERABILITY
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
Cara interpretasi Tingkat Bahaya Potensi
1 Bahaya (Hazard) pada IRBI esksisting Pemanfaatan
Data untuk
Wilayah A Reformulasi IRBI
▪ Komponen Bahaya (Hazard) disusun
menggunakan data “9 jenis bahaya” yang Tingkat 3
detail, teliti, dan lengkap Bahaya 1 Jenis Bahaya
▪ Wilayah Bahaya menggunakan pendekatan Tertinggi
(Skor 3) Tingkat Bahaya
spasial – dilakukan dengan cara
memetakan luas area terdampak. TINGGI (skor 3)
TINGGI
Wilayah B
Tingkat
3 3 Jenis Bahaya
2
Bahaya
Hamparan area bahaya dari berbagai Tertinggi Tingkat Bahaya
jenis Bahaya Bencana
(Skor 3) TINGGI (skor 3)
TINGGI TINGGI (skor 3)
▪ Kategori bahaya dikelompokkan SEDANG (skor 2)
menggunakan Fuzzy Model terbatas.
3
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
2 Kerentanan (Vulnerability)
▪ Pengukuran kerentanan
dikaitkan dengan Peta Dampak DATA KERENTANAN
Bahaya (Spatial). ▪ Potensi
▪ Kerentanan yaitu potensi kehilangan jiwa
kehilangan jiwa, kerusakan, ▪ Potensi
kerusakan/
kerugian dan gangguan kegiatan kehilangan
pada area terdampak bencana. ▪ Potensi gangguan
kegiatan
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
PERBANDINGAN IRBI 2022 IRBI Generasi I dan Hasil Reformulasi
Kab/Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
IRBI Reformulasi 2022 di Provinsi Sulawesi Tenggara
IRBI* Reformulasi
Tertinggi
Risiko Tertinggi
Kapasitas Tertinggi
Risiko Terendah
IRBI* Reformulasi
Terendah
Target Minimum
IRBI* Reformulasi
Nilai =1 atau Risiko
Bencana dapat dicover
Kapasitas Terendah oleh Kapasitas
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
PERBANDINGAN IRBI 2013-2022 DENGAN IRBI REFORMULASI
PERSAMAAN PERBEDAAN
PENERAPAN ▪ Berbasis spatial ▪ Hazard dihitung lebih teliti dengan
KONSEP ▪ Menghitung single & mempertimbangan jumlah dan tingkat bahaya aktual
multi hazard – bukan data dalam bentuk kategorikal seperti IRBI
KELEBIHAN Generasi I.
▪ Menghitung single &
KEKURANGAN
multi risiko ▪ Semua proses transformasi data menjadi indeks,
menggunakan Model Fuzzy.
▪ Memanfaatkan
transformasi data ▪ Risiko Bencana dihitung dengan Dimensi
KEGUNAAN
menggunakan Model Vulnerability yang timbul karena Harzard :
Fuzzy terbatas R = V* = H.V
KEBUTUHAN
DUKUNGAN ▪ Kapasitas diukur secara terpisah dan menjadi faktor
yang dapat menurunkan Risk, yang disebut IRBI*
Reformulasi menunjukkan tingkat kapasitas dalam
menghadapi risiko bencana.
IRBI* = R / C
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN IRBI REFORMULASI
KELEBIHAN KEKURANGAN
▪ Nilai IRBI* Reformulasi lebih ▪ Komponen Bahaya (Hazard):
terstandar & komunikatif dengan 1. Belum semua jenis bahaya diperhitungkan,
PENERAPAN target minimum 1. Semakin tinggi
KONSEP karena luas dampaknya tidak terprediksi
menunjukkan semakin besar gap polanya (misalnya karhutla).
Risiko dengan Kapasitas.
KELEBIHAN & 2. Belum memperhitungkan frekuensi bahaya.
▪ Nilai Risiko Bencana (R) lebih
KEKURANGAN kompatibel apabila dikaitkan
3. Belum cukup mempertimbangkan jenis-
jenis bahaya yang kompleks (future agenda
dengan indikator pembangunan
- climate change, dsb)
KEGUNAAN
lainnya, dengan nilai (0-100).
▪ Komponen Kerentanan (Vulnerability) : saat ini
▪ Nilai IRBI lebih unik dan detil
masih menggunakan data proxy (berupa
karena dihitung berdasarkan nilai
KEBUTUHAN government loss), karena keterbatasan
asli (bukan nilai terkelompok).
DUKUNGAN ketersediaan data secara spasial.
▪ Kapasitas yang diperhitungkan
▪ Komponen Kapasitas (Capacity) : perlu
terpisah menunjukkan gap antara
disusun lebih komprehensif dan
risiko dengan kapasitas dan dapat
memperhitungkan multi stakeholders dan
digunakan untuk indikator kinerja.
rekonstruksi Indeks Kapasitas saat ini.
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
PENERAPAN
▪ Indeks Hazard berupa tingkat bahaya per jenis bahaya tunggal
KONSEP atau multi bahaya, dapat digunakan sebagai informasi untuk
analisis atau pembuatan keputusan sesuai kebutuhannya oleh
KELEBIHAN & pemerintah (pusat & daerah) serta para stakeholders
KEKURANGAN
▪ Indeks Risiko (R) per jenis bahaya tunggal atau multi bahaya,
dapat digunakan oleh pemerintah (pusat & daerah) serta
KEGUNAAN stakeholders sebagai informasi untuk perencanaan mitigasi.
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
PENERAPAN
KONSEP
▪ Untuk meningkatkan kualitas Komponen Kerentanan
(vulnerability) berdasarkan data aktual, dibutuhkan dukungan
KELEBIHAN & pemerintah daerah dan stakeholders, terutama pada
KEKURANGAN
menyangkut data demografis dan ekonomi yang potensial
terdampak suatu bencana.
KEGUNAAN
▪ Dalam penyusunan Komponen Kapasitas, dibutuhkan dukungan
data dan informasi dari pemerintah daerah dan stakeholdersnya,
KEBUTUHAN
DUKUNGAN yang secara rutin dikumpulkan setiap tahun.
anang.muftiadi@unpad.ac.id | 08122100006
Kendari, 11 Oktober 2023
Anang Muftiadi
Universitas Padjadjaran
HP 08122100006 | Email : anang.muftiadi@unpad.ac.id