Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN

DIREKSI RS. ISLAM METRO


Nomor : 1411/KPTS/RSIM/VIII/2022

Tentang

PENYELENGGARAAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
DI RS. ISLAM METRO

Direksi Rumah Sakit Islam Metro:

Menimbang : a. Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan untuk umum, secara
terbuka dapat dikunjungi oleh masyarakat baik dalam kondisi sehat
maupun kondisi sakit.

b. Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit atau infeksi bagi


pasien, petugas dan pengunjung yang berada dilingkungan RS. Islam
Metro.

c. Bahwa dalam upaya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi


petugas, pasien dan pengunjung maka RS. Islam Metro perlu
memperhatikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang
diharapkan dapat membantu meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap mutu pelayanan rumah sakit.

Mengingat : a. UU No : 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan .


b. UU RI No : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
c. UU No : 29 Tahun 2009 tentang Praktek Kedokteran.
d. Dan seterusnya

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama : Memberlakukan Surat Keputusan tentang Penyelenggaraan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI) di RS. Islam Metro

Ke dua : Menyelenggarakan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)


untuk melindungi pasien, petugas dan pengunjung.
A. Cakupan kegiatan PPI :
a. Pelaksanaan Surveilan
b. Ketentuan Sterilisasi
c. Penggunaan Desinfektan
d. Penggunaan APD
e. Cuci Tangan
f. Penanganan Limbah
g. Penanganan Linen
h. Penanganan Peralatan Pasien
i. Penempatan Pasien
j. Pengendalian Lingkungan
k. Pengadaan bahan dan alat, pemeliharaan fisik dan sarana yang
melibatkan PPI
l. Pengembangan SDM dalam PPI.
m. Upaya pencegahan infeksi ILO (IDO), ISK, Pnemonia.
n. Penggunaan Antibiotik.

B. Sasaran kegiatan PPI :


a. Petugas
b. Pasien
c. Pengunjung
d. Sarana dan Prasarana

Ke tiga : Untuk pelaksanaan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah


Sakit perlu dibentuk Panitia PPI dan Tim PPI dengan struktur, susunan,
fungsi dan uraian tugas terlampir

Ke empat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini akan diubah
dan diperbaiki sebagaimana mestinya .

Ditetapkan di : Metro
Pada Tanggal :
Direksi
RS. ISLAM METRO

dr. Akbar Hanif Pringguno


Direktur Utama.

Tembusan :
1. Direksi
2. Ka. Terkait untuk disampaikan
pada unit dibawahnya.
3. Arsip
Lampiran SK Direksi Nomor :
A. Struktur Organisasi Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) RS. Islam Metro :

DIREKTUR

KETUA PPI
IPCO

IPCN

IPCLN

B. Susunan :
1. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) :
Ketua : Dr. Irma Malinda
(Infection Prevention and Control Officer (IPCO))
Sekretaris : Ns. Ika Yudaningrum,S.ST
(Infection Prevention and Control Nurse (IPCN))
Anggota : IPCLN
1. RohmiHidayati, Amd.Kep ( IGD )
2. Dara Mutia, Amd.Kep ( RPS )
3. Ns. Enny Meilani Yudita, S.Kep ( R. VIP )
4. Sri Wiji Lestari, Amd. Kep ( RPD )
5. Hartati Purnama Sari, Amd. Kep ( RA )
6. Herdaria Sari, Amd. Kep ( R. OK )
7. Ns. Tri Isnawati, S.Kep( R. BD )
8. Nani Kurnia, SKM ( RB )
9. Denti Ardiana, Amd. KL (Sanitasi)
10. Sukaryani, Amd. AK (Laboratorium)
11. Heni Sukapti, AMG(Gizi)
12. Rina Margareta, Amd.Kep (Poli)
13. Muliyono, Amd.Kep (HD)
C. Fungsi
1. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) :
a. Mengembangkan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS. Islam Metro
b. Menyusun kebijakan dan SPO terkait dengan program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi;
c. Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi dan penilaian (evaluasi)
tentang terapan (implementasi) program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
d. Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan rumah sakit untuk melakukan
pelatihan internal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
e. Melakukan analisa kejadian serta mengembangkan solusi untuk pembelajaran;
f. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Direksi RS. Islam Metro dalam
rangka pengambilan kebijakan PPI (fasilitas, alat, bahan, antibiotika, K3, patient
safety, konstruksi bangunan dll)
g. Membuat laporan kegiatan kepada Direktur.

2. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) :


a. IPCO (Infection Prevention dan Control Officer),memiliki peran dan fungsi sebagai :
1. Berkontribusi dalam diagnosis & terapi infeksi yang benar.
2. Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan surveilans.
3. Mengindentifikasi dan melaporkan peta pola kuman pathogen dan pola resistensi
antibiotika.
4. Bekerjasama dengan IPCN memonitor kegiatan surveilans infeksi dan
mendeteksi serta menyelidiki KLB.
5. Membimbing dan mengajarkan praktek klinik prosedur PPI yang berhubungan
dengan prosedur terapi.
6. Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam melakukan tindakan pasien.
7. Turut membantu semua petugas kesehatan PPI.

b. IPCN (Infection Prevention and Control Nurse), memiliki peran dan fungsi sebagai :
1. Praktisi Klinik :
mengunjungi area klinik, mengkaji status, observasi tanda & gejala infeksi,
memberikan saran, mengajurkan tehnik yang benar, identifikasi strategi PPI,
memonitor & identifikasi prosedur tindakan/penempatan pasien/discharged
planning dan berpartisipasi dalam pemantauan penggunaan antimikroba.

2. Surveier :
merencanakan surrveilans, membuat format surveilans, mengumpulkan data,
menghitung insiden rate, analisa/interprestasi dan informasi insiden rate,
menggunakan tehnik statistik yang tepat untuk data rate insiden dan
menggunakan table/graph/chart dalam pelaporan tulisan.

3. Member :
berpatisipasi di semua profesi yang berhubungan dengan PPI, mengikuti
pertemuan ilmiah profesi, berpartisipasi di berbagai organisasi untuk
meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan pengetahuan melalui
networking/literatur/pertemuan profesi.

4. Edukator :
mengkaji kebutuhan pendidikan dalam upaya PPI, memberikan diklat tentang
PPI, mengembangkan tujuan/rencana pembelajaran program PPI,
mengembangkan kemampuan evaluasi dalam usaha PPI, mengembangkan
prinsip belajar dewasa dan berpartisipasi dalam program orientasi pada staf.

5. Manajer :
memonitor dan evaluasi serta mengusulkan revisi program/kebijakan/SPO PPI,
membuat usulan program/kebijakan/SPO kesehatan karyawan, mengajukan
peralatan/personil/sumber program PPI, menganjurkan tehnik yang benar
mengambil/mengirim/menyimpan spesimen, mengajukan usulan ke Komite
implikasi dalam renovasi/pembangunan, menyiapkan laporan
bulanan/triwulan/tahunan program PPI, mengkaji kebutuhan
pasien/keluarga/pengunjung dlm usaha PPI, membangun kreatifitas & inovasi di
praktek PPI dan mempertimbangkan cost effectiveness dalam membuat
rekomendasi PPI.

6. Konsultan :
sebagai konsultan kepada individu, staf, pasien pengunjung tentang PPI,
memberikan konsultasi tentang kompensasi staf berhubungan dengan terpapar
infeksi.

7. Peneliti :
melaksanakan penelitian terhadap terjadinya infeksi, melakukan penelitian usaha
PPI dan berpartisipasi dalam proyek penelitian PPI atau terjadinya infeksi.
8. Auditor :
melakukan audit tentang program PPI (kebersihan tangan, membuang limbah,
fasilitas kebersihan tangan)

9. Advokator :
memberi saran tentang pembatasan kerja bagi pegawai yang terpapar infeksi,
mengajurkan semua petugas agar melaporkan jika ada tertusuk jarum dan
menindak lanjuti setiap pasien/pengujung yang terpapar infeksi.

10.Fasilitator :
memfasilitasi pertemuan Komite PPI, mengajukan kebutuhan peralatan program
PPI.

11.Komunikator :
mengkomunikasikan metode/teknologi baru, mengomunikasikan sumber
informasi/akreditasi yang dibutuhkan, mengkomunikasikan penemuan baru &
anjuran Komite kepada orang yang perlu, mengkomunikasikan
kebijakan/program/SPO PPI, mempromosikan program PPI dan
mengkomunikasikan tehnik yang efektif dalam usaha PPI.

12.Motivator :
memotivasi staf, pasien, pengunjung serta masyarakat RS untuk melaksanakan
PPI yang baik dan benar.

13.Evaluator :
melakukan pengukuran pencapaian program PPI, evaluasi
lingkungan/produk/peralatan/gedung, evaluasi data entry computer, evalusi
efektifitas, melaksanakan evaluasi dan perbaikan, evaluasi pnggunaan tehnik
baru dan evaluasi secara periodik kefektifan surveilan dan modifikasi bila perlu.

14.Koordinator :
melaksanakan koordinasi PPI dengan lintas sektora, kolaborasi dengan dokter
pegawai dalam program imunisasi pegawai, koordinasi dengan manajemen
risiko dalam investigasi pasien yang klaim dengan infeksi, sebagai penghubung
antar staf/dokter/petugas PPI dan mengkoordinasikan penampilan
fasilitas/kualitas kegiatan sehubungan dengan PPI.
15.Investigator :
mengindentifikasi & investigasi KLB, menginvestivigasi dan menindak lanjuti
staf/pasien/pengunjung yang terpapar/tertusuk jarum/benda tajam lainnya bekas
pakai.

Metro,
Direksi
RS. ISLAM METRO

dr. Akbar Hanif Pringguno


Direktur

Anda mungkin juga menyukai