Anda di halaman 1dari 7

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI DAMPAK SOSIAL EKONOMI AKIBAT

AKTIVITAS PERTAMBANGAN NIKEL DI DESA BOMBA-BOMBA KECAMATAN


TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN

Siti HT, Jahidin, Suryawan A.


Jurusan Teknik Pertambangan, FITK, Universitas Halu Oleo
E-mail: Sittihartinah30@gmail.com

ABSTRAK
Kecamatan Tinanggea adalah salah satu kecamatan yang memiliki potensi pertambangan nikel di
Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui persepsi masyarakat mengenai dampak sosial ekonomi akibat aktivitas pertambangan
nikel di Desa Bomba-Bomba Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Teknik penentuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode porposif sampling dengan
cara sistematik. Metode analisis data dengan menggunakan perhitungan skala skor berdasarkan
kriteria penilaian persentase responden. Populasi 66 kepala keluarga sebagai responden. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa dengan adanya kegiatan pertambangan nikel terhadap dampak
sosial ekonomi yang terjadi di Desa Bomba-Bomba secara umum lebih besar dampak negatifnya
dari pada dampak positifnya yaitu peluang pendapatan masyarakat berdampak negatif, perusahaan
membuka kesempatan kerja yang cukup besar bagi masyarakat, terjadi peningkatan penyerapan
tenaga kerja, tidak meningkatkan aktivitas usaha yang telah ada, tidak adanya program-program
perusahaan yang direalisasikan kepada masyarakat, dan terjadi perubahan sikap atau perilaku di
lingkungan masyarakat.

Kata kunci : Pertambangan Nikel, Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat

ABSTRACT
Tinanggea District is one of the districts that has the potential of nickel mining in South Konawe
District, Southeast Sulawesi Province. This study aims to investigate the perception of society
toward socio-economic impacts due to nickel mining activities in Bomba-Bomba village,
Tinanggea District, South Konawe Regency. The technique of investigate the sample in this study
was carried out used the method of passive sampling in a systematic way. The data analysis method
used calculation of score scale based on assessment criteria percentage of respondents. The
population was 66 households as respondents. The results of this study indicate that the existence of
nickel mining activities on the socio-economic impacts that occur in the village of Bomba-Bomba in
general has a greater negative impact than the positive impact of the opportunity for community
income to have a negative impact, the company opens considerable employment opportunities for
the community, an increase employment, not increasing existing business activities, the absence of
company programs realized to the community, and changes in attitudes or behavior in the
community.

Key words: Nickel Mining, Socio-Economic Impact of Society

A. PENDAHULUAN juga menyedot lapangan kerja dan bagi


Industri pertambangan merupakan salah Kabupaten dan Kota merupakan sumber
satu industri yang diandalkan pemerintah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Industri
Indonesia untuk mendatangkan devisa. Selain pertambangan selain mendatangkan devisa
mendatangkan devisa industri pertambangan dan menyedot lapangan kerja juga rawan

1
terhadap pengrusakan lingkungan. Banyak B. METODE PENELITIAN
kegiatan penambangan yang mengundang 1. Lokasi Penelitian
sorotan masyarakat sekitarnya karena Penelitian ini dilakukan di Desa
pengrusakan lingkungan, apalagi Bomba-Bomba Kecamatan Tinanggea
penambangan tanpa izin yang selain merusak Kabupaten Konawe Selatan. Secara geografis
lingkungan juga membahayakan jiwa terletak pada 3.58ᴼ dan 4.31ᴼ lintang Selatan,
penambang karena keterbatasan pengetahuan dan antara 121.58ᴼ dan 123.16ᴼ bujur Timur.
penambang dan juga karena tidak adanya
pengawasan dari dinas instansi terkait [ 1 ].
Luas wilayah Kabupaten Konawe
Selatan adalah 451.421 ha atau 11.83%
dari luas wilayah daratan Sulawesi Tenggara,
sedangkan luas wilayah perairan
(laut) lebih dari 9.268 km2. Salah satu
Kabupaten yang cukup kaya dengan
sumber daya alamnya, potensi sumber daya
alam yang sudah dikelola secara
besar-besaran adalah potensi pertambangan
nikel [ 2 ] .
Kecamatan Tinanggea adalah salah satu
kecamatan yg memiliki potensi pertambangan Gambar 1. Peta lokasi penelitian
nikel di Kabupaten Konawe Selatan Provinsi
Sulawesi Tenggara. Luas wilayah Kecamatan 2. Tahapan Penelitian
Tinanggea secara keseluruhan adalah sebesar Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan
354,74 km2 [ 2 ] . dalam penelitian ini meliputi:
Mencermati fenomena dampak a. Tahap pendahuluan
lingkungan di Kecamatan Tinanggea , Tahap ini meliputi meliputi persiapan
kenyataannya menimbulkan dampak materi penelitian dengan mengadakan studi
lingkungan baik positif maupun negatif bagi literatur guna mengetahui lebih mendalam
masyarakat. Masuknya penambangan nikel di permasalahan dan mengadakan tinjauan awal
daerah ini membuat masyarakat memiliki ke lapangan yang untuk dijadikan tempat
harapan bagi terciptanya lapangan pekerjaan, penelitian untuk mengetahui lokasi mana saja
peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan yang terkena dampak sosial ekonomi.
seperti puskesmas, serta bantuan-bantuan b. Tahap survei lapangan
sarana sanitasi lingkungan bagi desa dan Tahap ini merupakan tahap
bantuan pendidikan. Namun, disisi lain pengumpulan data baik data primer maupun
masuknya pertambangan nikel juga data sekunder.
meresahkan masyarakat setempat, terutama c. Tahap penyusunan hasil penelitian
adanya kerusakan lingkungan yang Tahap akhir dalam penelitian ini adalah
mengganggu aktivitas masyarakat seperti penyusunan hasil penelitian dimana akan
terkorbankannya lahan sebagai area dilakukan evaluasi dan pemeriksaan ulang
penambangan serta lahan menjadi rusak, hasil analisis data baik primer maupun
bendungan irigasi pertanian terendam lumpur, sekunder, hasil yang tertera adalah
hutan menjadi rusak yang berdampak pada pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi.
rusaknya keberlangsungan hidup tumbuhan
(flora) dan satwa liar (fauna). [ 3 ] 3. Analisis dan Pengolahan Data
Analisis deskriptif kualitatif yaitu
mendeskripsikan kondisi sosial masyarakat

2
sekitar tambang dengan memberikan Pn = Pilihan angka skor likert
pertanyaan terstruktur (kuesioner) terkait
pemahaman responden terhadap Tabel 3. Kriteria penilaian persentase
permasalahan dampak sosial akibat aktivitas responden
pertambangan nikel di wilayahnya. Analisis Skala Skor Kategori
deskriptif kualitatif yang diperoleh kemudian 0% - 19,99% Negatif
diolah menggunakan skala likert [ 4 ] . 20% - 39,99% Negatif
40% - 59,99% Netral
Tabel 1. Skala likert
60% - 79,99% Positif
No Skala likert Scoring
80% - 100% Positif
.
1. Sangat Setuju (SS) 5 [ 5]
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-Ragu (RG) 3 C. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Tidak Setuju (TS) 2 Hasil penelitian dan pembahasan
mendeskripsikan hasil yang diperoleh
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
dari lokasi atau tempat penelitian. Hasil
Unsur deskriptifnya diolah dengan
penelitian dan pembahasan dijelaskan
menggunakan microsoft excel dimana
sebagaimana uraian dibawah ini.
analisisnya disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi dan gambar (grafik) dengan rumus 1. Identitas Responden
sebagai berikut : [ 4 ] A. Umur
Tabel 4. Sebaran responden berdasarkan
f
P= ×100...................................... ( 2 ) variabel umur
n
Umur Jumlah Persentase
Keterangan: (Tahun) Responden (%)
P : Persen Usia Produktif 61 92.42 %
f: Skor jumlah pertanyaan jawaban responden (20-54)
n : Frekuensi atau Jumlah responden Usia Non 5 7.58 %
100 : Bilangan tetap. Produktif (>55)
Jumlah 66 100 %
Tabel 2. Skoring persepsi dampak sosial Pada tabel 7 menunjukkan bahwa umur
ekonomi masyarakat responden didominasi pada usia 30-54 tahun
Jumlah Min= Max= Range skala skor = yakni sebanyak 61 responden (92.42%) dari
Respond (JRx1) (JRx5) Skor S kor Ideal 66 orang jumlah responden berada pada usia
en (JR) Skor maksimal produktif dan sebanyak 5 responden (7.58%)
× 100% berada pada usia tidak atau non produktif
66 66x1 = 66x5 66 – 330 0 – 100% yaitu umur diatas 54 tahun.
66 =330
B. Jenis Kelamin
Sumber: [ 5 ]
Tabel 5. Sebaran responden berdasarkan jenis
Untuk mengetahui skor ideal responden kelamin
dapat menggunakan rumus sebagai berikut: Jenis Jumlah Persentase
Kelamin Responden (%)
T × Pn ………………………………... ( 3 ) Laki-laki 36 54.54 %
Perempuan 30 45.46 %
Keterangan: Jumlah 66 100 %
T = Jumlah responden yang memilih

3
Pada tabel 8 menunjukkan bahwa jenis Pada tabel 10 menunjukkan bahwa
kelamin laki-laki berjumlah 36 responden pekerjaan responden sebelum dan setelah
atau (54.54%) dan jenis kelamin perempuan adanya kegiatan pertambangan nikel
berjumlah 30 responden atau (45.46%). mengalami perubahan. Setelah adanya
kegiatan pertambangan nikel ada 6 responden
C. Pendidikan beralih pekerjaan yaitu 4 responden sebagai
Tabel 6. Sebaran responden berdasarkan pedagang dan 2 responden sebagai ibu rumah
tingkat pendidikan tangga.
Tingkat Jumlah Persentase
Pendidikan Responden (%) E. Pendapatan
SD/Sederajat 16 24.24 % Tabel 8. Sebaran responden berdasarkan
SMP/Sederajat 22 33.33 % pendapatan masyarakat
SMA/Sederajat 26 39.4 % Sebelum kegiatan Sesudah kegiatan
Sarjana 2 3.03 % penambangan penambangan
Jumlah 66 100 % Pendapata JR (%) Pendapata JR (%)
n Resp. n Resp.
Tael 9 dan Gambar 6 menunjukan bahwa 500.000 - 35 53.03 500.000 - 42 63.63
responden di Desa Bomba-Bomba yang tamat 1.000.000 % 1.000.000 %
sekolah dasar/SD sebanyak 16 orang atau 1.100.000- 17 25.76 1.100.000- 12 18.18
(24.24%), tamatan sekolah dasar/SD lebih 1.500.000 % 1.500.000 %
sedikit bila dibandingkan dengan responden 1.600.000- 10 15.16 1.600.000- 8 12.12
yang tamat sekolah menengah pertama 2.000.000 % 2.000.000 %
sebanyak 22 orang atau (33.33%). Responden > 4 6.05 > 4 6.05
yang lulus sekolah lanjutan tingkat atas 2.000.000 % 2.000.000 %
sebanyak 26 orang atau (39.4%), tamatan
SMA lebih banyak bila dibandingkan dengan Berdasarkan tabel 11 menunjukkan
responden yang tamatan Sarjana sebanyak 2 bahwa pekerjaan responden sebelum dan
orang atau (3.03%). Kondisi tingkat setelah adanya kegiatan pertambangan nikel
pendidikan responden yang mayoritas mengalami perubahan. Yaitu responden yang
berpendidikan tamatan SMA. mereka hanya berpendapatan Rp.500.000 – Rp.1.000.000
berharap pada pengalaman dan tingkat responden yang berpendapatan sebesar
pendidikanya dan dapat mempengaruhi untuk Rp.1.100.000 – Rp1.500.000, responden
bekerja disektor pertambangan nikel. dengan pendapatan sebesar Rp.1.600.000 –
Rp.2.000.00.
D. Pekerjaan
Tabel 7. Sebaran responden berdasarkan 2. Kondisi Ekonomi
pekerjaan Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel
Sebelum Kegiatan Sesudah Kegiatan penelitian yaitu peluang pendapatan
Penambangan Penambangan masyarakat, kesempatan kerja dan peluang
Pekerjaan JR (%) Pekerjaan JR (%) usaha. Dampak ekonomi yang terjadi di desa
Resp. Resp. Bomba-Bomba terhadap pertambangan nikel
PNS 2 3.03 % PNS 2 3.03 % secara umum lebih besar dampak negatifnya
Petani 39 59.1 % Petani 33 50 % dari pada dampak positifnya. Untuk
Pedagang 11 16.66 % Pedagang 15 22.72 % menjelaskan hal-hal tersebut data kuesioner
Nelayan 2 3.03 % Nelayan 2 3.03 % dianalisis dengan menggunakan skala skor,
Bengkel 4 6.06 % Bengkel 4 6.06 % yaitu sebagai berikut :
IRT 8 12.12 % IRT 10 15.16 %

4
Tabel 9. Nilai perhitungan skala skor berdasarkan kriteria penilaian persentase responden
Faktor Pertanyaan Skala skor Kategori
Aktifitas penambangan nikel meningkatkan ruang 39.69% Negatif
Peluang pendapatan masyarakat lokal
pendapatan Aktifitas penambangan nikel didominasi oleh 36.66% Negatif
peluang pendapatan bagi masyarakat lokal
Usaha pertambangan nikel membuka kesempatan 62.72% Positif
Kesempatan kerja yang cukup besar di daerah ini
kerja Masyarakat pendatang mendapat prioritas untuk 73.63% Positif
bekerja diperusahaan
Pertambangan nikel mengakibatkan peningkatan 38.48% Negatif
Peluang aktivitas usaha yang telah ada di desa ini
Usaha Membuka peluang usaha lain bagi masyarakat di 62.12% Positif
desa ini

A. Persepsi Masyarakat Terhadap tetapi lebih banyak tenaga kerja dari luar
Peluang Pendapatan Masyarakat daripada tenaga kerja lokal. Masyarakat lokal
Berdasarkan hasil wawancara usaha sendiri bekerja pada perusahaan yaitu satu
pertambangan nikel di Kecamatan Tinanggea orang sebagai HRD, dua orang sebagai helper
memberikan pengaruh negatif di bidang laboratorium, enam orang sebagai buruh
pendapatan. Hal itu, dilihat dari pendapat kasar, dua oarang sebagai supir dump truk
responden bahwa masyarakat mayoritas dan satu orang sebagai pengawas.
mengatakan tidak setuju kalau aktifitas
pertambangan nikel justru menyebabkan C. Persepsi Masyarakat Terhadap
terbatasnya ruang pendapatan masyarakat Peluang Usaha
dipengaruhi oleh sebagian masyarakat yang Berdasarkan hasil wawancara diatas
pekerjaannya sebagai petani beralih pekerjaan adanya aktivitas pertambangan nikel di daerah
yaitu sebagai pedagang dan ibu rumah tangga. ini membuka peluang berusaha terhadap
Itu dikarenakan sebagian besar masyarakat masyarakat sekitar lokasi pertambangan.
pekerjaannya sebagai petani sawah yang Peluang berusaha ini memberikan dampak
merasakan kerugian karena tercemarnya lahan positif bagi sebagian warga yang membuka
pertanian akibat kegiatan penambangan usaha lain seperti warung sembako, warung
perusahaan. Bendungan irigasi masyarakat makan, bengkel. Namun dengan kehadiran
tertimbun lumpur bekas aktivitas perusahaan perusahaan tambang tersebut aktivitas usaha
tambang yang berjarak 700 meter dari sawah. yang telah ada di daerah ini tidak mengalami
peningkatan tetapi mengalami kerugian
B. Persepsi Masyarakat Terhadap misalkan petani sawah yang mengalami gagal
Kesempatan Kerja panen akibat limbah perusahaan yang
Berdasarkan hasil wawancara, aktifitas bercampur dengan air irigasi yang mengotori
pertambangan nikel di desa ini membawa lahan pertanian masyarakat.
dampak positif bagi masyarakat karena
dengan kehadiran perusahaan tambang di desa 2. Kondisi Sosial
ini perusahaan membuka kesempatan kerja Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel
bagi masyarakat sehingga terjadi peningkatan penelitian yaitu aspek pendidikan, aspek
penyerapan tenaga kerja setelah adanya kesehatan, dan interaksi sosial masyarakat.
tambang. Sekitar 12 orang dari Desa Bomba- Untuk menjelaskan hal tersebut data
Bomba yang bekerja di perusaan tambang kuesioner dianalisis dengan menggunakan
skala skor, yaitu sebagai berikut:

5
Tabel 10. Nilai perhitungan skala skor berdasarkan kriteria penilaian persentase responden
Faktor Pertanyaan Skala skor Kategori
Ketersediaan prasarana pendidikan bertambah 35.45% Negatif
Pendidikan Terjadi peningkatan kualitas tenaga pendidik 34.84% Negatif
Ketersediaan beasiswa 39.69% Negatif
Ketersediaan prasarana kesehatan bertambah 33.93% Negatif
Kesehatan Terjadi peningkatan kualitas tenaga kesehatan 33.63% Negatif
Perusahaan tambang memberikan pemberdayaan 34.24% Negatif
kesehatan kepada masyarakat
Interaksi Aktifitas pertambangan nikel menyebabkan 39.09% Negatif
Sosial meninkatnya kepercayaan antara masyarakat
dengan perusahaan

A. Persepsi Masyarakat Terhadap Aspek C. Persepsi Masyarakat Terhadap


Pendidikan Interaksi Sosial Masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dengan Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden dampak sosial dari pertambangan beberapa responden keberadaan perusahaan
nikel dalam aspek pendidikan berdampak pertambangan nikel di daerah ini secara
negatif karena perusahaan tidak lagsung maupun tidak langsung
melaksanakan program-program pendidikan mempengaruhi perilaku masyarakat di sekitar
seperti tidak menyalurkan beasiswa kepada area pertambangan.sehingga terjadi perubahan
anak yang berprestasi di sekolah yang berada sikap atau perilaku di lingkungan masyarakat
di sekitar lokasi pertambangan nikel, tidak setelah adanya tambang. Hubungan
terjadi peningkatan sarana pendidikan atau kekerabatan antar masyarakat dengan
tenaga pendidik dan perusahaan perusahaan merenggang karena rusaknya
pertambangan tidak menyediakan prasarana lahan pertanian masyarakat sehingga
pendidikan di daerah ini. menimbulkan konflik antara masyarakat
dengan perusahaan.
B. Persepsi Masyarakat Terhadap Aspek
Kesehatan D. KESIMPULAN
Dari hasil wawancara diatas kehadiran Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
perusahaan tambang di daerah ini masyarakat telah di uraikan sebelumnya maka dapat
tidak mengalami perubahan sarana dan disimpulkan bahwa dampak yang terjadi di
prasarana kesehatan. dampak sosial dari Desa Bomba-Bomba terhadap pertambangan
pertambangan nikel dalam aspek kesehatan nikel secara umum lebih besar dampak
berdampak negatif. Menurut responden negatifnya dari pada dampak positifnya yaitu
perusahaan tidak menyediakan prasarana sebagai berikut:
untuk masyarakat yang berada di sekitar
lokasi pertambangan nikel, tidak terjadi 1. Peluang pendapatan masyarakat
peningkatan sarana kesehatan atau tenaga berdampak negatif karena sebagian
kesehatan dan tidak adanya program masyarakat yang pekerjaannya sebagai
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan. petani beralih pekerjaan yaitu sebagai
Masyarakat hanya mendapat kerugian dari pedagang dan ibu rumah tangga atau
aktivitas pertambangan nikel sehingga dengan tidak memiliki pekerjaan.
keberadaan perusaahaan tambang di daerah 2. Kesempatan kerja berdampak positif
ini berdampak negatif bagi masyarakat. karena perusahaan tambang membuka
kesempatan kerja bagi masyarakat

6
sehingga terjadi peningkatan penyerapan [ 1] Yudhistira, 2008, Kajian Dampak
tenaga kerja setelah adanya tambang. Kerusakan Lingkungan Akibat Kegiatan
3. Peluang usaha masyarakat berdampak Penambangan Pasir Di Daerah
negatif dan positif karena perusahaan Kawasan Gunung Merapi
tambang membuka peluang usaha lain (Studi Kasus Di Desa Keningar
bagi masyarakat lokal tetapi tidak Kecamatan Dukun Kabupaten
meningkatkan aktivitas usaha yang telah Magelang, Propinsi Jawa Tengah ),
ada. Universitas Diponegoro, Semarang.
4. Pada aspek pendidikan berdampak [ 2] Fadhil, Fachril., 2017, Pengaruh
negatif karena tidak adanya program- Pertambangan Nikel Terhadap Kondisi
program perusahaan yang direalisasikan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan
kepada masyarakat seperti tidak Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan,
menyediakan sarana dan prasarana Universitas Halu Oleo, Kendari.
pendidikan untuk masyarakat dan tidak [ 3] Sudrajat, 2010, Teori Dan Praktik
menyalurkan beasiswa. Pertambangan Indonesia Menurut
5. Pada aspek kesehatan berdampak negatif Hukum, Yogyakarta: Pustaka Yustisia.
karena perusahaan tidak menyediakan [4] Sugiono, 2012, Metode Penelitian
sarana dan prasarana kesehatan untuk Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
masyarakat dan tidak adanya Alfabeta, Bandung.
pemberdayaan kesehatan kepada [ 5] Aprianto, Dedek, 2012, Dampak
masyarakat. Kegiatan Pertambangan Batubara
6. Interaksi sosial masyarakat dengan Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi
perusahaan berdampak negatif karena Masyarakat di Kelurahan LOA Ipuh
terjadi perubahan sikap atau perilaku Darat, Tenggarong Kutai Kartanegara,
masyarakat setelah adanya tambang Yogyakarta: Fakultas Geografi, UGM.
sehingga merenggangnya hubungan
kekerabatan antara masyarakat dengan
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai