Anda di halaman 1dari 3

PEMBELAHAN MEIOSIS

A. PENGERTIAN
Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah
kromosom setengah dari induknya. Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi
karena menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom setengah dari kromosom induk.
pengurangan ini bertujuan untuk memelihara jumlah kromosom yang tetap dalam satu
spesies. Pembelahan meiosis terjadi di dalam organ reproduksi, yaitu pada pembentukan
sel kelamin atau sel gamet.

B. TAHAP PEMBELAHAN
Pembelahan meiosis diawali dengan fase persiapan atau biasa disebut interfase. Pada
tahap ini, sel melakukan hal yang sama seperti pada pembelahan mitosis, yaitu adanya
peningkatan aktivitas metabolisme, sintesis protein, replikasi DNA, dan penggandaan
organel seperti sentriol.
Pembelahan meiosis terjadi dua kali, melalui meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I
akan terjadi rekombinasi gen dan reduksi kromosom, akibat dari pembagian serta
pencampuran kromosom homolog.
Hasil dari meiosis I adalah dua sel anakan yang sudah bersifat haploid. Lalu, pada
meiosis II, sel haploid mengalami pembelahan kembali dan menghasilkan empat sel
anakan yang haploid dengan sifat yang berbeda-beda.

1. PROSES PEMBELAHAN MEIOSIS 1


Pada pembelahan meiosis I, nukleus membesar dan menyebabkan penyerapan air
dari sitoplasma oleh inti sel meningkat sampai tiga kali lipat. Meiosis I terdiri dari
tahapan, yaitu interfase I, profase I, metafase I, anafase I, telofase I, dan interkinesis
a. PROFASE 1
Tahap profase I terbagi lagi menjadi beberapa subfase, berdasarkan struktur dan
apa yang dilakukan oleh kromosom di dalamnya. Tahapan-tahapan tersebut
antara lain sebagai berikut:
1. Leptoten, pada tahap ini, kromatin akan memadat membentuk
kromosom. Setelah fase leptoten selesai, fase zigoten dimulai.
2. Zigoten, pada fase ini, kromosom-kromosom akan saling berpasangan
dengan homolognya membentuk sinapsis, yaitu titik temu antara dua @
homolog.
3. Pakiten, pada tahap ini, terjadi penggandaan lengan-lengan
kromosom menjadi tetrad. Kemudian, mulai terbentuk kiasma (daerah
pindah silang pasangan kromosom homolog)
4. Diploten, di tahap ini, kromatid mengalami pindah silang pada kiasma,
sehingga terbentuk rekombinasi kromosom.
5. Diakinesis, pada fase diakinesis ini, membran inti menghilang dan
sentrosom membelah menjadi dua sentriol yang bergerak ke masing-
masing kutub. Sentriol merupakan organel/komponen pada sel yang
fungsi menarik kromosom ke masing-masing kutub.
b. METAFASE 1
Pada fase ini, tetrad kromosom sudah berada di bidang equator. Selanjutnya di
bidang equator, benang spindel (mikrotubula) melekatkan diri pada setiap
sentromer kromosom. Ujung benang spindel yang lain membentang melekat di
kedua kutub pembelahan yang berlawanan.

c. ANAFASE 1
kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berseberangan.
Setiap kutub sel memperoleh setengah jumlah kromosom sel induk. Pada tahap
ini, terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat dari pemisahan
kromosom homolog. Tujuan fase ini untuk membagi isi kromosom menjadi
bagian diploid dan haploid.

d. TELOFASE 1
Pada tahap telofase I, terjadi pembentukan anak inti pada setiap kutub dan
terjadi juga sitokinesis. Sitokinesis adalah fase pembelahan sitoplasma, organel,
dan membran selular, sehingga menghasilkan dua sel yang disebut sel anak.
Masing-masing kromosom homolog terdiri dari dua kromatid yang
sentromernya masih bergabung. Pada fase ini, sel membelah menjadi 2 dengan
kromosom haploid (n).
Setelah tahap telofase I selesai, ada yang namanya interkinesis, yaitu tahap di
antara dua pembelahan meiosis dengan kandungan DNA rangkap.

2. PROSES PEMBELAHAN MEIOSIS II


Pada tahap pembelahan meiosis II bisa diasumsikan terjadi pembelahan mitosis.
Karena pada tahap meiosis II, pembelahan yang terjadi tidak mengalami reduksi.
Oleh karena itu, pembelahan meiosis II bisa diasumsikan mengalami pembelahan
mitosis. Pada awal tahap ini, pembelahan diawali oleh satu sel anak yang haploid
menjadi dua sel anak yang haploid.
Dalam proses meiosis II, terjadi beberapa tahap, yaitu profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II.
a. PROFASE II
Pada profase II, nukleolus dan membran inti mulai menghilang dan kromatid
mulai menebal. Sentrosom mulai bergerak ke arah kutub berlawanan dan mulai
mengatur benang spindle untuk mempersiapkan pembelahan pada meiosis II

b. METAFASE II
Pada fase ini, kromosom bergerak menuju bidang ekuator. Sentromer terikat
oleh benang spindel yang berasal dari sentriol.

c. ANAFASE II
Benang spindel mulai menarik salinan kromosom. Kromosom berpisah dan
bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Kromosom tetap berupa haploid.
d. TELOFASE II
Di tahap telofase II, masing-masing kutub memiliki sebuah kromosom yang
haploid. Benang spindel pada akhirnya akan menghilang. Pada tahap ini, akan
membentuk empat inti. Setiap inti memiliki setengah pasang kromosom
(haploid) atau satu salinan DNA. Terakhir, terjadi tahap sitokinesis, yaitu tiap
inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan menghasilkan empat sel kembar
haploid sebagai hasil dari keseluruhan tahapan pembelahan meiosis.

Dari proses meiosis II, dapat diketahui bahwa hasil akhirnya adalah empat sel baru.
Tidak ada pengurangan jumlah sel induk ke anaknya. Itulah yang membuat tahapan meiosis
II bisa disebut juga dengan proses pembelahan mitosis atau pembelahan non reduksi.

Anda mungkin juga menyukai