ABSTRAK
Meiosis adalah proses pembelahan sel dengan dua kali pembelahan dengan menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing
memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk Olek karena itu meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi. Pembalahan sel
ini berlangsung melalui dua tahap yaitu meiosis I dan Meiosis II, tanpa melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum dan sesudah
meiosis. pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I
dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada pembelahan meiosis
I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I,
profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk
akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel
induk. Pada saat pelaksanaa praktikum bahan yang digunakan ialah benang sari dari bunga kembang sepatu,dikarenakan terbatasnya
bunga kembang sepatu sehingga sampel yang didapatkan harus dibagi dengan satu kelas.Sehingga pada saat pengamatan mikroskop
hasil nya tidak terlihat jelas atau gagal.
Keywords:Anafase, Kromosom,Meiosis,Metafase,Profase
3
hancur. Gametogenesis pada sel tumbuhan dikenal sebagai UCAPAN TERIMAKASIH
mikrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin jantan) dan
makrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin betina). Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada semua pihak
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari yang terlibat dalam praktikum ini. Dosen pengampu kelas dan
(mikrospora) di dalam kepala sari (anthera). Di dalam kepala sari praktikum serta asisten praktikum mata kuliah Dasar-Dasar
terdapat sel induk serbuk sari yang diploid (2n). Sel induk Genetika Prot B, serta rekan-rekan kelompok 2 praktikum di
serbuk sari ini disebut mikrosporosit. Sel induk serbuk sari labor Agronomi. Juga kepada semua penulis jurnal yang
mengalami pembelahan meiosis menghasilkan empat tulisannya tercantum dalam laporan praktikum ini.
mikrospora yang bersifat haploid (n) dan masih menyatu.
Sedangkan megasporogenesis adalah proses pembentukan
kandung lembaga di dalam bakal biji (ovulum). Di dalam bakal DAFTAR PUSTAKA
biji terdapat sebuah sel induk megaspora yang bersifat diploid. Buku Teks
Induk megaspora ini disebut megasporosit. Di dalam bakal biji, Muwahdi, S. (2000). Genetika Sel. Solo: Graha Media PRESS.
sel induk mengalami meiosis sehingga menghasilkan empat
megaspora yang masing-masing haploid. Pembelahan meiosis
ini menjadi penting karena dapat mempertahankan jumlah
kromosom suatu individu tetap diploid. Artinya, ketika terjadi Campbell, N.A dan J.B. Reece. 2008. Biologi Edisi kedelapan
peleburan sel kelamin jantan dan betina yang masing-masingnya Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
haploid, akan terbentuk individu diploid. Hasil akhir dari meiosis
biasanya tidak langsung berupa gamet,melainkan memerlukan
sedikit waktu untuk berkembangn menjadi gamet. Proses ini Tamarin, R.H. 2002. Prinsiples of Genetics. North America: Mc
disebut maturasi. Graw Hill Companies.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan empat sel anak yang masing-masing mengandung
setengah jumlah kromosom sel induk. Oleh karena itu, meosis
disebut juga pembelahan reduksi. Meiosis terjadi pada saat Dwidjoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Jakarta : Bhatara
pembentukan gamet (sel-sel kelamin) dengan tujuan menjaga
agar jumlah kromosom tetap konstan dari generasi ke generasi.
Meiosis juga terjadi pada saat pembentukan spora pada
tumbuhan.Pembelahan meiosis lebih kompleks dibandingkan
pembelahan mitosis, karena terjadi dua kali siklus pembelahan.
Pada meiosis terjadi perpasangan kromosom homolog dan
segregasi kromosom secara bebas. Meiosis dapat dipandang
sebagai dua siklus yang amat termodifikasi dan berlangung
secara berurutan. Dalam satu siklus meiosis terjadi satu kali
replikasi DNA dan dua kali pembelahan sitoplasma sehingga
akan dhasilkan empat produk haploid yang tak satu pun identik
secara genetic.
Pada saat pelaksanaa praktikum bahan yang digunakan ialah
benang sari dari bunga kembang sepatu,dikarenakan terbatasnya
bunga kembang sepatu sehingga sampel yang didapatkan harus
dibagi dengan satu kelas.Sehingga pada saat pengamatan
mikroskop hasil nya tidak terlihat jelas atau gagal.
KESIMPULAN