Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAHAN MEIOSIS

Miftahu Rahmah1,Suryani,Qamarani Salwa Joslin 1,Fariq Dwiki Putra 1


Proteksi tanaman ,Fakultas Pertanian,Universitas Andalas
miftahulrahmah016@gmail.com

ABSTRAK

Meiosis adalah proses pembelahan sel dengan dua kali pembelahan dengan menghasilkan empat sel anak, yang masing-masing
memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk Olek karena itu meiosis disebut juga dengan pembelahan reduksi. Pembalahan sel
ini berlangsung melalui dua tahap yaitu meiosis I dan Meiosis II, tanpa melalui interfase. Interfase hanya terjadi sebelum dan sesudah
meiosis. pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I
dan meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis II. Baik pada pembelahan meiosis
I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I,
profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk
akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel
induk. Pada saat pelaksanaa praktikum bahan yang digunakan ialah benang sari dari bunga kembang sepatu,dikarenakan terbatasnya
bunga kembang sepatu sehingga sampel yang didapatkan harus dibagi dengan satu kelas.Sehingga pada saat pengamatan mikroskop
hasil nya tidak terlihat jelas atau gagal.

Keywords:Anafase, Kromosom,Meiosis,Metafase,Profase

PENDAHULUAN terjadi pengurangan kromosom pembelahan ini sering


disebut pembelahan reduksi.3).Bertujuan untuk
mengurangi jumlah kromosom, agar komposisi
Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel kromosom anak sama dengan komposisi kromosom
merupakan tahapan dimana terjadinya proses induk.
pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang
ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian Meiosis 1
merupakan konsep terpenting yang dapat mendasari
proses reproduksi pada berbagai organisme. Pada Sama halnya dengan pembelahan mitosis, sebelum sel
setiap organisme multiseluler dibutuhkan pembelahan memasuki tahap pembelahan, terlebih dahulu terjadi
sel yang panjang dan rumit untuk memproduksi tahap interfase. Pada fase S interfase terjadi replikasi
organisme yang baru, berbeda dengan organisme DNA yang menghasilkan duplikasi kromosom. Tahap
uniseluler dalam setiap pembelahan selnya meiosis I terdiri atas:
menghasilkan organisme fungsional yang baru
Profase I
(Nurfathurohmi dkk, 2014).
Profase I merupakan fase terpanjang atau terlama
Meiosis adalah proses pembelahan sel dengan dua
dibandingkan fase lainnya bahkan lebih lama daripada
kali pembelahan dengan menghasilkan empat sel
tahap profase pada pembelahan mitosis. Profase I
anak, yang masing-masing memiliki separuh dari
dapat berlangsung dalam beberapa hari. Biasanya,
jumlah kromosom sel induk Olek karena itu meiosis
profase I membutuhkan waktu sekitar 90% dari
disebut juga dengan pembelahan reduksi. Pembalahan
keseluruhan waktu yang dibutuhkan dalam
sel ini berlangsung melalui dua tahap yaitu meiosis I
pembelahan meiosis.
dan Meiosis II, tanpa melalui interfase. Interfase
hanya terjadi sebelum dan sesudah meiosis. Tahap ini terbagi menjadi beberapa tahap sebagai
berikut: Leptoten : ditandai adanya benang-benang
Pembelahan meiosis memiliki ciri sebagai
kromatin yang memendek dan menebal. Mulai
berikut:1).Terjadi dalam peristiwa pembentukan sel
terbentuk kromosom homolog. Zigoten : kromosom
kelamin (gametogenesis) pada kelenjar kelamin
homolog saling berdekatan atau berpasangan menurut
(gonad).2).Menghasilkan empat sel yang tidak identik
panjangnya. Peristiwa ini disebut sinapsis. Kromosom
dengan sel semula (diploid menjadi haploid), karena
homolog yang berpasangan ini disebut bivalen (terdiri
1
dari 2 kromosom homolog). Pakiten : kromatid antara tahap di antara dua pembelahan meiosis.Alur
kromosom homolog satu dengan kromosom homolog pembelahan atau pelat sel mulai terbentuk.
yang lain membentuk pasangan sinapsis yang disebut
tetrad. Diploten : Setiap bivalen dengan empat Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel
kromatid tetap berkaitan di suatu titik yang disebut haploid yang mengandung setengah jumlah
kiasma (tunggal, kiasmata jika jamak). Proses kromosom homolog. Meskipun demikian, kromosom
persilangan kromatid-kromatid disebut pindah silang tersebut masih berupa kromatid saudara (kandungan
(crossing over ) yang memungkinkan terjadinya DNA-nya masih rangkap). Untuk menghasilkan sel
pertukaran materi genetik (DNA) dari homolog satu anakan yang mempunyai kromosom haploid
ke homolog lainnya sehingga memengaruhi variasi
diperlukan proses pembelahan selanjutnya, yaitu
genetik sel anakan. Adanya crossing over inilah yang
meiosis II. Jarak waktu antara meiosis I dengan
menyebabkan setiap individu yang diturunkan tidak
meiosis II disebut dengan interkinesis. Jadi, tujuan
sama persis dengan induknya. Diakinesis : terbentuk
meiosis II adalah membagi kedua salinan DNA pada
benang-benang spindel pembelahan (gelendong
sel anakan yang baru hasil dari meiosis I. Meiosis II
mikrotubulus), membran inti sel atau karioteka dan
terjadi pada tahap-tahap yang serupa seperti meiosis I.
nukleolus mulai lenyap, dan diakhiri dengan
terbentuknya tetrad yang membentuk dua pasang Meiosis II
kromosom homolog.
Dua sel haploid hasil meiosis I sekarang memasuki
Metafase I meisosis II. Tedapat perbedaan dalam siklus sel
meiosis II ini. Pada interfase II, tidak terjadi replikasi
Pada metafase I, kromatid hasil duplikasi kromosom
DNA sehingga kromosom dalam kedua sel tersebut
homolog berjajar berhadap hadapan di sepanjang
berada dalam keadaan dupleks. Oleh karena,
daerah ekuatorial inti (bidang metafase I). Peristiwa
kemiripannya dengan mitosis, tahap meiosis II ini
yang terjadi selama Metafase 1 : Membran inti sudah
secara keseluruhan dapat dikatakan sebagai mitosis
menghilang. Mikrotubulus kinetokor dari salah satu
haploid.
kutub melekat pada satu kromosom di setiap
pasangan. Sementara mikrotubulus dari kutub Metafase II
berlawanan melekat pada pasang-an homolognya.
Dalam hal ini, kromosom masih bersifat diploid. Kromosom berada pada bidang ekuator, kromatid
berkeompok duadua. Belum terjadi
Anafase I pembelahansentromer.Kromosommengumpul
kembali pada bidang pembelahan dengan bantuan
Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan
benang-benang spindel. Benang-benang spindel ini
menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan
melekat pada kinetokor yang nantinya akan menarik
sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom
pasangan kromatid menuju kutub yang berlawanan.
hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel
membawa materi genetik yang berbeda. Anafase II
Telofase I dan Sitokenesis I Kromosom melekat pada kinektor benang gelendong,
lalu ditarik oleh benang gelendong kearah kutub yang
Pada telofase, setiap kromosom homolog telah
berlawanan yang menyebabkan sentromer terbelah.
mencapai kutub-kutub yang berlawanan. Ini berarti
Kromatid akan bergerak ke arah yang berlawanan.
setiap kutub mempunyai satu set kromosom haploid.
Akan tetapi, setiap kromosom tetap mempunyai dua Telofase II
kromatid kembar. Pada fase ini, membran inti muncul
kembali. Peristiwa ini kemudian diikuti tahap Kromatid berkumpul pada kutub pada kutub
selanjutnya, yaitu sitokinesis. Sitokinesis merupakan pembelahan lalu berubah menjadi kromatin kembali.
proses pembelahan sitoplasma. Tahap sitokinesis Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali. Serat –
terjadi secara simultan dengan telofase. Artinya, serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom
terjadi secara bersama-sama. Tahap ini merupakan kembali. Tahap telofase II berlanjut dengan
terbentuknya membran inti yang menyelimuti
2
kromosom pada masing-masing kutub. Kromosom HASIL DAN PEMBAHASAN
terurai kembali menjadi benang-benang kromatin dan
diikuti oleh sitokinesis. Sitokinesis pada dua sel
A. Hasil
tersebut menghasilkan empat sel haploid. Pada hewan
jantan, empat sel baru yang terbentuk dapat menjadi
sperma. Pada bagian bunga jantan, dapat menjadi
serbuk sari (polen). Pada hewan atau bagian bunga
betina, pembentukan gametnya lebih kompleks.
Proses pembelahan sel secara meiosis ini
menghasilkan: 1. Satu sel induk yang diploid (2n)
menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid
(n). 2. Jumlah kromosom sel anak setengah dari
jumlah kromosom sel induknya, itulah sebabnya Gambar 1. Hasil pengamatan mikroskop
pembelahan sel secara meiosis disebut juga dengan
pembelahan reduksi. 3. Pembelahan meiosis hanya
terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet
seperti sperma dan ovum (sel telur). 4. Sel anakan
mempunyai sifat genetis yang bervariasi satu sama
lain. Variasi genetis yang dibawa sel kelamin orang
tua menyebabkan munculnya keturunan yang
bervariasi juga.

BAHAN DAN METODE B. Pembahasan


Waktu dan Tempat Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang
Adapun praktikum Dasar-Dasar Genetika ini dilaksanakan menghasilkan empat sel anak yang masing-masing mengandung
pada hari senin jam 13.30-15.10 di laboratorium Agronomi. setengah jumlah kromosom sel induk. Oleh karena itu, meosis
disebut juga pembelahan reduksi. Meiosis terjadi pada saat
Bahan dan Alat pembentukan gamet (sel-sel kelamin) dengan tujuan menjaga
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : mikroskop, agar jumlah kromosom tetap konstan dari generasi ke generasi.
cawan petri, kaca benda dan kaca penutup, serta jarum ose. Meiosis juga terjadi pada saat pembentukan spora pada
Bahan yang digunakan adalah : larutan fiksatif, larutan aceto tumbuhan.Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom
orcein 2%, bunga lily, bunga rhoeo discolor (adam dan hawa homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk
dalam perahu), dan tisu. terhadap sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali
periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan
Prosedur Penelitian
pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan meiosis II terjadi pada
Adapun cara kerja pada praktikum materi pembelahan meiosis
sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I
ialah masukkan benang sari bunga kedalam larutan fiksatif dan
simpan pada suhu kamar apabila kurang dari 24 jam atau dalam dan meiosis II. Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi
lemari es apabila lebih dari 24 jam. Lalu keluarkan sel induk fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu
megaspora dengan jarum, letakkan bagian tersebut di atas kaca dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I,
benda dan teteskan 1 – 2 tetes aceto orcein, biarkan beberapa profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya
saat agar warna terserap, kemudian tutup dengan kaca penutup. dua kali proses pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel
Lewatkan preparat di atas api bunsen 2 – 3 kali, kemudian ketuk induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing
dengan pensil berkaret dan tekan dengan ibu jari, lalu amati di sel mengandung jumlah kromosom setengah dari jumlah
bawah mikroskop. kromosom sel induk.
Gametogenesis adalah pembelahan meiosis yang
menghasilkan sel-sel kelamin (gamet). Gametogenesis yang
terjadi pada sel hewan dan manusia dikenal sebagai
spermatogenesis dan oogenesis. Spermatogenesis merupakan
proses pembentukan sel sperma. Spermatogenesis menghasilkan
4 sel sperma dari 4 sel anakan pembelahan meiosis. Oogenesis
hanya menghasilkan 1 sel telur dari 4 kemungkinan sel anakan.
Dalam hal ini, 3 sel anakan lainnya mengalami degenerasi dan

3
hancur. Gametogenesis pada sel tumbuhan dikenal sebagai UCAPAN TERIMAKASIH
mikrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin jantan) dan
makrosporogenesis (proses pembentukan sel kelamin betina). Ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada semua pihak
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari yang terlibat dalam praktikum ini. Dosen pengampu kelas dan
(mikrospora) di dalam kepala sari (anthera). Di dalam kepala sari praktikum serta asisten praktikum mata kuliah Dasar-Dasar
terdapat sel induk serbuk sari yang diploid (2n). Sel induk Genetika Prot B, serta rekan-rekan kelompok 2 praktikum di
serbuk sari ini disebut mikrosporosit. Sel induk serbuk sari labor Agronomi. Juga kepada semua penulis jurnal yang
mengalami pembelahan meiosis menghasilkan empat tulisannya tercantum dalam laporan praktikum ini.
mikrospora yang bersifat haploid (n) dan masih menyatu.
Sedangkan megasporogenesis adalah proses pembentukan
kandung lembaga di dalam bakal biji (ovulum). Di dalam bakal DAFTAR PUSTAKA
biji terdapat sebuah sel induk megaspora yang bersifat diploid. Buku Teks
Induk megaspora ini disebut megasporosit. Di dalam bakal biji, Muwahdi, S. (2000). Genetika Sel. Solo: Graha Media PRESS.
sel induk mengalami meiosis sehingga menghasilkan empat
megaspora yang masing-masing haploid. Pembelahan meiosis
ini menjadi penting karena dapat mempertahankan jumlah
kromosom suatu individu tetap diploid. Artinya, ketika terjadi Campbell, N.A dan J.B. Reece. 2008. Biologi Edisi kedelapan
peleburan sel kelamin jantan dan betina yang masing-masingnya Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
haploid, akan terbentuk individu diploid. Hasil akhir dari meiosis
biasanya tidak langsung berupa gamet,melainkan memerlukan
sedikit waktu untuk berkembangn menjadi gamet. Proses ini Tamarin, R.H. 2002. Prinsiples of Genetics. North America: Mc
disebut maturasi. Graw Hill Companies.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang
menghasilkan empat sel anak yang masing-masing mengandung
setengah jumlah kromosom sel induk. Oleh karena itu, meosis
disebut juga pembelahan reduksi. Meiosis terjadi pada saat Dwidjoseputro, D. 1977. Pengantar Genetika. Jakarta : Bhatara
pembentukan gamet (sel-sel kelamin) dengan tujuan menjaga
agar jumlah kromosom tetap konstan dari generasi ke generasi.
Meiosis juga terjadi pada saat pembentukan spora pada
tumbuhan.Pembelahan meiosis lebih kompleks dibandingkan
pembelahan mitosis, karena terjadi dua kali siklus pembelahan.
Pada meiosis terjadi perpasangan kromosom homolog dan
segregasi kromosom secara bebas. Meiosis dapat dipandang
sebagai dua siklus yang amat termodifikasi dan berlangung
secara berurutan. Dalam satu siklus meiosis terjadi satu kali
replikasi DNA dan dua kali pembelahan sitoplasma sehingga
akan dhasilkan empat produk haploid yang tak satu pun identik
secara genetic.
Pada saat pelaksanaa praktikum bahan yang digunakan ialah
benang sari dari bunga kembang sepatu,dikarenakan terbatasnya
bunga kembang sepatu sehingga sampel yang didapatkan harus
dibagi dengan satu kelas.Sehingga pada saat pengamatan
mikroskop hasil nya tidak terlihat jelas atau gagal.

KESIMPULAN

Pembelahan meiosis lebih kompleks dibandingkan


pembelahan mitosis, karena terjadi dua kali siklus pembelahan.
Pada meiosis terjadi perpasangan kromosom homolog dan
segregasi kromosom secara bebas. Meiosis dapat dipandang
sebagai dua siklus yang amat termodifikasi dan berlangung
secara berurutan. Dalam satu siklus meiosis terjadi satu kali
replikasi DNA dan dua kali pembelahan sitoplasma sehingga
akan dhasilkan empat produk haploid yang tak satu pun identik
secara genetic.Pengamatan dilakukan pada bunga kembang
sepatu,tetapi pada saat melakukan pengamatan dengan
menggunakan mikroskop hasil nya tidak terlihat jelas atau bisa
disimpulkan bahwa pengamatan meiosis pada bunga kembang
sepatu gagal.
4

Anda mungkin juga menyukai