Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAHAN

MEIOSIS
NAMA KELOMPOK

01 ADICKY 03 ERWIN ANANDA

02 AJI ANGGARA 04 LESTRA HIDAYAT

05 RIZKI AMANDA
MEIOSIS

Meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom
setengah dari induknya. Meiosis disebut juga sebagai pembelahan reduksi karena menghasilkan
keturunan dengan jumlah kromosom separuh dari kromosom induk. Jadi, dalam proses
pembelahannya terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat pembagian.

Nah, pengurangan ini bertujuan untuk memelihara jumlah kromosom yang tetap dalam satu
spesies. Pada sel hewan dan tumbuhan, pembelahan meiosis terjadi di dalam organ
reproduksi, yaitu pada pembentukan sel kelamin atau sel gamet.
TAHAP PEMBELAHAN MEIOSIS

Pembelahan meiosis terjadi dua kali, melalui meiosis I


dan meiosis II. Pada meiosis I akan terjadi rekombinasi gen
dan reduksi kromosom, akibat dari pembagian serta
pencampuran kromosom homolog. Hasil dari meiosis I adalah
dua sel anakan yang sudah bersifat haploid. Lalu, pada meiosis
II, sel haploid mengalami pembelahan kembali dan
menghasilkan empat sel anakan yang haploid dengan sifat
yang berbeda-beda.
\
PROSES PEMBELAHAN MEIOSIS I
Pembelahan meiosis diawali dengan fase persiapan untuk
membelah atau biasa disebut interfase. Pada tahap ini, sel
melakukan hal yang sama seperti pada pembelahan mitosis,
yaitu adanya peningkatan aktivitas metabolisme, sintesis
protein, replikasi DNA, dan penggandaan organel seperti
sentriol..
Pada pembelahan meiosis I, nukleus membesar dan
menyebabkan penyerapan air dari sitoplasma oleh inti sel
meningkat sampai tiga kali lipat.
Meiosis I terdiri dari tahapan atau fase-fase,
yaitu interfase I, profase I, metafase I, anafase I, telofase
I, dan interkinesis (tahap di antara meiosis I).
Profase I
Tahap profase I terbagi lagi menjadi beberapa subfase nih, berdasarkan struktur dan apa yang
dilakukan oleh kromosom di dalamnya. Tahapan-tahapan tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Leptoten, pada tahap ini, kromatin mengalami kondensasi atau memadat membentuk
kromosom. Setelah fase leptoten selesai, fase zigoten dimulai.
2. Zigoten, pada fase ini, kromosom-kromosom akan saling berpasangan dengan
homolognya membentuk sinapsis, yaitu titik temu antara dua kromosom homolog.
3. Pakiten, pada tahap ini, terjadi penggandaan lengan-lengan kromosom menjadi tetrad.
Kemudian, mulai terbentuk chiasma (daerah pindah silang pasangan kromosom homolog pada
pembelahan meiosis pertama).
4. Diploten, di tahap ini, kromatid mengalami pindah silang pada kiasma, sehingga terbentuk
rekombinasi kromosom.
5. Diakinesis, pada fase diakinesis ini, membran inti menghilang dan sentrosom membelah
menjadi dua sentriol yang bergerak ke masing-masing kutub. Sentriol merupakan
organel/komponen pada sel yang fungsi menarik kromosom ke masing-masing kutub.
Dengan berakhirnya fase diakinesis, maka profase I selesai.
• Metafase I
Pada tahap metafase I, kromosom bergerak di bidang ekuator dan sentriol mulai
membentuk benang-benang spindel yang berikatan pada sentromer kromosom.
• Anafase I
Kemudian di tahap anafase I, kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang
berseberangan. Setiap kutub sel memperoleh setengah jumlah kromosom sel induk. Pada
tahap ini, terjadi pengurangan atau reduksi jumlah kromosom akibat dari pemisahan
kromosom homolog.  
• Telofase I
Pada tahap telofase I, terjadi pembentukan anak inti pada setiap kutub dan terjadi juga
sitokinesis. Sitokinesis adalah fase pembelahan atau pemisahan sitoplasma, organel, dan
membran selular, sehingga akan menghasilkan dua sel yang disebut sel anak. Masing-masing
kromosom homolog terdiri dari dua kromatid (salah satu dari dua lengan hasil replikasi
kromosom) yang sentromernya masih bergabung. Pada telofase I, selnya membelah 2 dengan
kromosom haploid (n).

Setelah tahap telofase I selesai, ada yang namanya interkinesis, yang menandai batas akhir
tahap pertama dan batas awal tahap kedua. 
PROSES PEMBELAHAN MEIOSIS II
Pada tahap pembelahan meiosis II bisa diasumsikan terjadi pembelahan mitosis.
Cukup membingungkan ya karena meiosis dan mitosis merupakan jenis pembelahan
yang berbeda. Tapi, yang perlu kamu pahami adalah pada tahap meiosis II,
pembelahan yang terjadi tidak mengalami reduksi. Oleh karena itu, pembelahan
meiosis II bisa diasumsikan mengalami pembelahan mitosis. Pada awal tahap ini,
pembelahan diawali oleh satu sel anak yang haploid menjadi dua sel anak yang
haploid.

Dalam proses meiosis II, terjadi beberapa tahap, yaitu profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II.
• Profase II
Tahap profase II dimulai dengan pembelahan dua sentriol menjadi sentriol baru. Setiap
pasang sentriol akan bergerak ke kutub yang berlawanan. Kemudian, nukleolus akan lenyap.
Kromatin yang ada di tahap ini masih memadat menjadi kromosom.
• Metafase II
Kemudian di tahap metafase II, kromosom bergerak menuju bidang ekuator. Sentromer
terikat oleh benang spindel yang berasal dari sentriol.
• Anafase II
Pada tahap anafase II, benang spindel mulai menarik salinan kromosom. Kromosom
berpisah dan bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Kromosom tetap berupa haploid.
• Telofase II
Selanjutnya di tahap telofase II, masing-masing kutub memiliki sebuah kromosom yang
haploid. Benang spindel pada akhirnya akan menghilang. Pada tahap ini, akan membentuk
empat inti. Setiap inti memiliki setengah pasang kromosom (haploid) atau satu salinan DNA.
Terakhir, terjadi tahap sitokinesis yang menghasilkan empat sel baru.
Nah, dari proses meiosis II, kamu bisa tahu ya bahwa hasil akhirnya
adalah empat sel baru. Tidak ada pengurangan jumlah sel induk ke
anaknya. Itulah yang membuat tahapan meiosis II bisa disebut
juga dengan proses pembelahan mitosis atau pembelahan non
reduksi.
CIRI-CIRI PEMBELAHAN MEIOSIS

 Dari penjelasan ini, kita bisa menyebutkan ciri-ciri pembelahan meiosis,


di antaranya:
 Terjadi pada sel gonad di organ reproduksi untuk pembentukan sel
gamet.
 Proses meiosis terbagi menjadi dua tahapan, yaitu meiosis I dan meiosis
II.
 Pembelahan meiosis akan menghasilkan empat sel anak haploid (n).

Anda mungkin juga menyukai