Anda di halaman 1dari 18

Efek Perbedaan Suhu Terhadap

Perkembangan Populasi Sitophilus


Oryzae Terhadap Parameter Suhu Ruang,
Suhu kulkas dan Luar ruang

KELOMPOK 5 ILMU HAMA TUMBUHAN


DISUSUN OLEH:
01 02 03
Miftahu Sri Rahmadani Nadia Lusiana
Rahmah
2110251022 2110251035 2110252007

04 05 06
Hanny Nadhila Selvya Mutiara Cindy Oktaviani
Nelty Sinaga
2110253008
110252026 2110253025
Latar belakang
Sitophilus oryzae (Coleoptera; Curculionidae) merupakan salah
satu hama bahan simpan yang merusak beras dan berbagai jenis
tepung. Hama ini mengakibatkan rusaknya bahan simpan
sehingga menjadi bubuk atau terjadinya penggumpalan-
penggumpalan pada berbagai jenis tepung yang diserangnya.
Selain itu pada bahan yang diserang akan tumbuh pula jamur-
jamur yang berbahaya bagi manusia bila termakan (Azwana dan
Marjun, 2009).
Kutu beras berasal dari serbuk halus
beras yang disebut tepung beras.
Tepung inilah yang kemudian akan
melahirkan telur kumbang beras dan
menjadi kutu.
Kutu beras bisa hidup setidaknya
hingga 5 bulan. Selama periode itu,
kutu beras betina bisa menghasilkan
400 telur. Biasanya, kutu beras hidup
dalam kelompok dan bisa ditemukan
banyak sekali dalam tempat
penyimpanan beras.
Alat dan
bahan
Alat: Bahan
1. Gunting 1. Beras 100 gram
2. Karet gelang 2. Sitophilus oryzae dewasa
3.Gelas tembus pandang
4. Kain kasa
5. Kulkas
6. Kuas
Cara kerja
• Dilakukan 3 kali perlakuan yaitu (suhu kulkas ,suhu ruang labor ),suhu ruangan
• Masuk kan beras kedalam gelas tembus pandang dan untuk semua perlakuan
diulangi sebanyak 4 kali
• Dan Beri label pada masing-masing perlakuan
• Beras yang dimasukkan adalah sebanyak 100 gr
• Selanjut nya masukkan sitophilus dewasa sebanyak 10 ekor kedalam setiap gelas
• Dimasukkan menggunakan kuas agar sitophyllus tidak mati
• Kemudian tutup dengan menggunakan kain kasa dan ikat dengan karet gelang
• Taruh pada masing masing perlakuan
• Dan diamati sebanyak 3 kali dalam seminggu untuk melihat populasi dan
perkembangan sitophilus
Cara kerja
minggu ke 1 dan 2
• Ambil sitophilus dari tempat yang
diletakkan sebelumnya
• Hitung jumlah sitophilus yang mati dan
yang hidup
• Amati kerusakan beras yang ada
• Catat jumlah dari sitophilus tersebut
• Kemudian letakkan pada tempat semula
dan amati pada minggu ke-3
Cara kerja
minggu ke-3
• Ambil sitophilus dari tempat yang diletakkan minggu sebelumnya
• Hitung jumlah dari sitophilus yang mati dan yang masih hidup
• Amati dan hitung juga apakah ada larva dari sitophilus tersebut
• Setelah itu pisahkan antara beras yang utuh dan yang rusak
• Timbang beras rusak pada timbangan analitik
• Kemudian hitung kerusakan beras yang disebabkan oleh sitophilus
tersebut
• Catat hasilnya
Tabel Mortalitas
Perlakuan Ulanga Mortalitas
n

1 2 3
H M H M H M

Suhu Ruang 1 9 1 9 1 9+18 1

2 10 0 10 0 10 0

3 10 0 10 0 10+2 0

4 10 0 10 0 10 0

Suhu Kulkas 1 8 2 8 2 0 10

2 9 1 9 1 0 10

3 3 7 2 9 0 10

4 7 3 1 10 0 10

S. Luar ruang 1 8 2 8 2 8 2

2 9 1 9 1 9 1

3 10 0 10 0 9+23 1

4 10 0 10 0 10+12 0
Pembahasan
 Pada suhu ruang merupakan suhu yang optimum untuk pertumbuhan S. oryzae sehingga
S. oryzae dapat bertahan hidup, beraktivitas normal dan menyebabkan S. oryzae dapat
berkembang biak menghasilkan larva baru. Dimana suhu optimum untuk serangga S.
oryzae yaitu 25-29 derajat celcius.
 Sedangkan pada perlakuan suhu luar ruangan, terjadi peningkatan juga pada S. oryzae
namun juga terjadi kematian pada S. oryzae. Penurunan populaai ini disebabkan oleh suhu
yang tidak optimum Sehingga S. oryzae tidak dapat beraktivitas normal.
 Pada suhu kulkas, terjadi penurunan populasi yang tinggi dimana kematian pada semua S.
oryzae. Hal ini disebabkan karena suhu yang tinggi ini menyebabkan S. oryzae tidak dapat
beraktivitas normal dimana serangga tidak aktif lagi bergerak karna suhu dingin kulkas
dan menyebabkan matinya Sitophilus oryzae.
Tabel Kerusakan Beras
Perlakuan Ulangan Mortalitas Kerusakan Beras Jumlah Mati

Min-1 Min-2 Min-3 (Gr)

Suhu Ruang 1 10 % 10 % 10 % 68,53 gr 1

2 0% 0% 0% 87,89 gr 0

3 0% 0% 0% 21,52 gr 0

4 0% 0% 0% 38,04 gr 0

Suhu Kulkas 1 20 % 20 % 100 % 17,36 gr 10

2 10 % 10 % 100 % 16,20 gr 10

3 70 % 80 % 100 % 12,45 gr 10

4 30 % 90 % 100 % 27,38 gr 10

S. Luar 1 20 % 20 % 20 % 34,51 gr 2
ruang
2 10 % 20 % 10 % 31,16 gr 1

3 0% 10 % 10 % 21,14 gr 1

4 0% 0% 0% 22,79 gr 0
 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada suhu kulkas Sitophilus
oryzae mati semua pada minggu ke 3 karena Sitophilus oryzae tidak dapat
bertahan hidup pada suhu yang terlalu dingin.
 Dan tingkat kerusakan beras yang paling rusak terjadi pada suhu ruang yang
mana kerusakannya mencapai 87,89 gram beras. Dan di beberapa perlakuan
pada suhu ruang dan luar ruang ditemukan beberapa larva dari Sitophilus
oryzae .
 Dan berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa kutu beras lebih dapat bertahan
hidup pada suhu ruang,terbukti dengan sedikitnya jumlah kutu beras pada
saat perlakuan dengan suhu ruang.
 Sedangkan pada suhu luar ruang kutu beras memang dapat bertahan hidup
tetapi masih ada ditemukan kutu beras yang mati pada perlakuan tersebut.
Tabel sidik ragam mortalitas
Perlakuan Mortalitas ps∓

Suhu Ruang 100.00 A

Suhu Kulkas 10.000 B

S. Luar Ruang 2.5000 B

Tabel Sidik ragam kerusakan beras


Perlakuan Kerusakan Beras

Suhu Ruang 54.250 A

Suhu Kulkas 27.500 AB

S. Luar Ruang 18.000 B


Pembahasan
 Pada bagian tabel hasil sidik ragam diatas dapat simpulkan bahwa pengaruh suhu terhadap
Sitophilus oryzae terlihat nyata. Semakin optimum / cocok suhu lingkungan maka
pertumbuhan atau mortalitas semakin tinggi. Begitupun sebaliknya jika suhu lingkungan
tidak sesuai (suhu kulkas) maka akan terjadi penurunan populasi. Kelompok A dan B pada
data diatas artinya yaitu data tidak berbeda secara signifikan satu sama lain. Dimana A suhu
ruang tidak menyebabkan penuruna populasi dan B suhu luar ruang dan kulkas
menyebabkan adanya penurunan populasi. Sehingga suhu berpengaruh nyata terhadap
mortalitas Sitophilus oryzae.
 Begitu pula pada sidik ragam kerusakan beras dimana terbagi menjadi tiga kelompok yaitu
A B dan AB. Dimana artinya yaitu pada A kerusakan beras yang sangat tinggi, B
kerusakannya cukup tinggi sedangkan AB tidak terjadi kerusakan beras yang tinggi akibat
suhu yang menyebabkan matinya Sitophilus oryzae.
DOKUMENTASI

Pengambilan Kutu Beras Perlakuan Suhu Ruang Perlakuan Suhu Kulkas


Perlakuan Luar Ruang Sithopillus oryzae hidup Kutu Beras mati
Larva Kutu Beras

Beras Utuh Beras Rusak


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai