04 05 06
Hanny Nadhila Selvya Mutiara Cindy Oktaviani
Nelty Sinaga
2110253008
110252026 2110253025
Latar belakang
Sitophilus oryzae (Coleoptera; Curculionidae) merupakan salah
satu hama bahan simpan yang merusak beras dan berbagai jenis
tepung. Hama ini mengakibatkan rusaknya bahan simpan
sehingga menjadi bubuk atau terjadinya penggumpalan-
penggumpalan pada berbagai jenis tepung yang diserangnya.
Selain itu pada bahan yang diserang akan tumbuh pula jamur-
jamur yang berbahaya bagi manusia bila termakan (Azwana dan
Marjun, 2009).
Kutu beras berasal dari serbuk halus
beras yang disebut tepung beras.
Tepung inilah yang kemudian akan
melahirkan telur kumbang beras dan
menjadi kutu.
Kutu beras bisa hidup setidaknya
hingga 5 bulan. Selama periode itu,
kutu beras betina bisa menghasilkan
400 telur. Biasanya, kutu beras hidup
dalam kelompok dan bisa ditemukan
banyak sekali dalam tempat
penyimpanan beras.
Alat dan
bahan
Alat: Bahan
1. Gunting 1. Beras 100 gram
2. Karet gelang 2. Sitophilus oryzae dewasa
3.Gelas tembus pandang
4. Kain kasa
5. Kulkas
6. Kuas
Cara kerja
• Dilakukan 3 kali perlakuan yaitu (suhu kulkas ,suhu ruang labor ),suhu ruangan
• Masuk kan beras kedalam gelas tembus pandang dan untuk semua perlakuan
diulangi sebanyak 4 kali
• Dan Beri label pada masing-masing perlakuan
• Beras yang dimasukkan adalah sebanyak 100 gr
• Selanjut nya masukkan sitophilus dewasa sebanyak 10 ekor kedalam setiap gelas
• Dimasukkan menggunakan kuas agar sitophyllus tidak mati
• Kemudian tutup dengan menggunakan kain kasa dan ikat dengan karet gelang
• Taruh pada masing masing perlakuan
• Dan diamati sebanyak 3 kali dalam seminggu untuk melihat populasi dan
perkembangan sitophilus
Cara kerja
minggu ke 1 dan 2
• Ambil sitophilus dari tempat yang
diletakkan sebelumnya
• Hitung jumlah sitophilus yang mati dan
yang hidup
• Amati kerusakan beras yang ada
• Catat jumlah dari sitophilus tersebut
• Kemudian letakkan pada tempat semula
dan amati pada minggu ke-3
Cara kerja
minggu ke-3
• Ambil sitophilus dari tempat yang diletakkan minggu sebelumnya
• Hitung jumlah dari sitophilus yang mati dan yang masih hidup
• Amati dan hitung juga apakah ada larva dari sitophilus tersebut
• Setelah itu pisahkan antara beras yang utuh dan yang rusak
• Timbang beras rusak pada timbangan analitik
• Kemudian hitung kerusakan beras yang disebabkan oleh sitophilus
tersebut
• Catat hasilnya
Tabel Mortalitas
Perlakuan Ulanga Mortalitas
n
1 2 3
H M H M H M
2 10 0 10 0 10 0
3 10 0 10 0 10+2 0
4 10 0 10 0 10 0
Suhu Kulkas 1 8 2 8 2 0 10
2 9 1 9 1 0 10
3 3 7 2 9 0 10
4 7 3 1 10 0 10
S. Luar ruang 1 8 2 8 2 8 2
2 9 1 9 1 9 1
3 10 0 10 0 9+23 1
4 10 0 10 0 10+12 0
Pembahasan
Pada suhu ruang merupakan suhu yang optimum untuk pertumbuhan S. oryzae sehingga
S. oryzae dapat bertahan hidup, beraktivitas normal dan menyebabkan S. oryzae dapat
berkembang biak menghasilkan larva baru. Dimana suhu optimum untuk serangga S.
oryzae yaitu 25-29 derajat celcius.
Sedangkan pada perlakuan suhu luar ruangan, terjadi peningkatan juga pada S. oryzae
namun juga terjadi kematian pada S. oryzae. Penurunan populaai ini disebabkan oleh suhu
yang tidak optimum Sehingga S. oryzae tidak dapat beraktivitas normal.
Pada suhu kulkas, terjadi penurunan populasi yang tinggi dimana kematian pada semua S.
oryzae. Hal ini disebabkan karena suhu yang tinggi ini menyebabkan S. oryzae tidak dapat
beraktivitas normal dimana serangga tidak aktif lagi bergerak karna suhu dingin kulkas
dan menyebabkan matinya Sitophilus oryzae.
Tabel Kerusakan Beras
Perlakuan Ulangan Mortalitas Kerusakan Beras Jumlah Mati
2 0% 0% 0% 87,89 gr 0
3 0% 0% 0% 21,52 gr 0
4 0% 0% 0% 38,04 gr 0
2 10 % 10 % 100 % 16,20 gr 10
3 70 % 80 % 100 % 12,45 gr 10
4 30 % 90 % 100 % 27,38 gr 10
S. Luar 1 20 % 20 % 20 % 34,51 gr 2
ruang
2 10 % 20 % 10 % 31,16 gr 1
3 0% 10 % 10 % 21,14 gr 1
4 0% 0% 0% 22,79 gr 0
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pada suhu kulkas Sitophilus
oryzae mati semua pada minggu ke 3 karena Sitophilus oryzae tidak dapat
bertahan hidup pada suhu yang terlalu dingin.
Dan tingkat kerusakan beras yang paling rusak terjadi pada suhu ruang yang
mana kerusakannya mencapai 87,89 gram beras. Dan di beberapa perlakuan
pada suhu ruang dan luar ruang ditemukan beberapa larva dari Sitophilus
oryzae .
Dan berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa kutu beras lebih dapat bertahan
hidup pada suhu ruang,terbukti dengan sedikitnya jumlah kutu beras pada
saat perlakuan dengan suhu ruang.
Sedangkan pada suhu luar ruang kutu beras memang dapat bertahan hidup
tetapi masih ada ditemukan kutu beras yang mati pada perlakuan tersebut.
Tabel sidik ragam mortalitas
Perlakuan Mortalitas ps∓