OLEH:
NIM : 2110251022
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2022
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penulis ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah untuk memenuhi
persayaratan dalam mengikuti Ujian Akhir Praktikum (UAP). Saya juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu saya dalam
Laporan Akhir Praktikum ini dan berbagai sumber yang telah saya pakai sebagai data
dan fakta pada Laporan Akhir Praktikum ini.
Okta viyanni
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................
A.latar belakang.............................................................................................
a.1 penyakit....................................................................................................
a.2 hama.........................................................................................................
B. tujuan.........................................................................................................
b.2 hama.........................................................................................................
A PENYAKIT................................................................................................
a.1 jamur....................................................................................................
a.2 bakteri....................................................................................................
a.3 virus......................................................................................................
a.4 Nematoda..............................................................................................
a.5 gulma.....................................................................................................
iv
B. HAMA......................................................................................................
C. PENGANDALIAN OPT...........................................................................
A HASIL .......................................................................................................
B PEMBAHASAN .......................................................................................
b.1 penyakit....................................................................................................
b.1.1 jamur.................................................................................................
b.1.2 bakteri...............................................................................................
b.1.3 virus...................................................................................................
b.1.4 nematoda...........................................................................................
b.1.5 gulma.................................................................................................
b.2 hama....................................................................................................
BAB 5 PENUTUP.........................................................................................
v
a. kesimpulan.................................................................................................
b. saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
a.1 penyakit
a.2. hama
B TUJUAN
b.2 hama
A.pengakit
a.1 jamur
.1. Penyakit Bercak Daun Penyakit-penyakit bercak daun disebabkan oleh dua
macam jamur yakni Cercospora arachidicola dan Cercosporidium personatum.
Penyakit bercak daun awal disebabkan oleh Cercospora arachidicola Hori. Penyakit
ini pada umumnya timbul pada awal pertumbuhan, kira-kira mulai muncul pada umur
tiga minggu. Stadium sempurna jamur tersebut adalah Mycosphaerella arachidis
Deighton. Jamur membentuk konidium pada kedua sisi daun, meskipun lebih banyak
pada sisi atas. Konidiofor membentuk rumpun kecil lima m. Konidium tidak
berwarna, besampai banyak, coklat kehijauan pucat atau coklat kekuningan.
pada permukaan atas daun (Gambar 3). Uredium tersebut berukuran 0,3 sampai 1
mm. Berbeda dengan daun-daun yang terinfeksi bercak daun yang kemudian akan
rontok, daun-daun yang terserang penyakit karat meskipun kering akan lebih lama
tinggal pada tanaman kacang tanah (Subrahmanyam et al. dalam Porter et al. 1984).
Siklus Hidup Patogen jamur karat pada umumnya ditemukan hanya pada
stadium uredinia, meskipun beberapa laporan menyatakan adanya stadium sempurna
yaitu teliospora pada kacang tanah liar. Belum juga diketahui apakah jamur karat ini
menghasilkan spermogonium dan aesium (yaitu stadium sempurna yang lain) atau
mempunyai tanaman inang pengganti untuk melengkapi siklus hidupnya. Untuk
sementara urediniospora dianggap spora utama dalam penyebaran jamur karat. Jamur
karat kacang tanah menyerang beberapa anggota dari jenis Arachis. Urediniospora
hidup hanya sesaat pada sisa tanaman. Patogen ini dapat hidup dari musim ke musim
pada tanaman kacang tanah sebelumnya. Tidak ada inang utama yang diketahui selain
dari genera Arachis. Suhu optimum berkisar antara 20–30 o C dan tersedianya air
pada permukaan daun serta kelembaban udara yang tinggi akan memacu
perkembangan jamur dan perkembangan penyakit selanjutnya. Seluruh stadium
pertumbuhan tanaman bereaksi peka terhadap jamur karat ini. Periode inkubasi
bervariasi antara 7–20 hari. Penyebaran penyakit terjadi karena angin, pengangkutan
sisa tanaman sakit, atau perpindahan polong/biji yang terkontaminasi
urediniospora.Ada empat kelas utama jamur, yaitu:
a.2 bakteri
a.3 virus
Virus adalah suatu nucleoprotein yang sangat kecil dan tembus cahaya
sehingga sulit dilihat dengan mikroskop cahaya. Virus hanya berbiak didalam sel
hidup dan mempunyai kemampuan untuk menimbulkan penyakit. Virus tanaman
dapat menimbulkan gejala mosaic dan kerdil. Satu jenis virus mungkin dapat
menyerang beberapa spesies tanaman, dan satu spesies tanaman dapat diserang oleh
banyak jenis virus.
Virus terdiri dari asam nukleat (RNA atau DNA) yang dibungkus oleh suatu
protein, umumnya berbentuk batang atau polyhedral. Sebagai contoh, virus tanaman
yang terkenal yaitu TMV (Tobacco Mosaic Virus) berbentuk batang dengan ukuran
sekitar 15 x 300 μm. Untuk perkembangbiakannya, virus tidak membelah diri
ataupun membentuk spora, namun dengan cara menginduksi sel inangnya agar
membentuk virus-virus baru. Deteksi virus antara lain dilakukan dengan
menggunakan mikroskop electron, penularan dari tanaman sakit ke tanaman sehat
dengan cara pengolesan cairan perasan, menggunakan vector dan cara serologi. Virus
tanaman ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui bahan vegetatif, benih,
tepungsari, vector (serangga, tungau, nematoda atau taliputri), atau secara mekanik
dengan cairan tanaman sakit.
7
a.4 Nematoda
a.5 gulma
Gulma rerumputan umumnya berasal dari family gramineae (poaceae). Gulma ini
memiliki daun yang sempit seperti teki-tekian tetapi memiliki stolon, di dalam tanah
stolon membentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Batang bulat atau
agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam
dua deret, umumnya tulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun
dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah
daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.
Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Gulma ini memiliki daya
tahan yang sangat baik terhadap pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang
di dalam tanah yang mampu bertahan berbulan-bulan. Gulma ini menjalankan jalur
fotosintesis C4 yang menjadikannya sangat efisien dalam menguasai areal pertanian
secara cepat. Ciri dari gulma ini adalah batang umumnya berbentuk segitiga, kadang-
kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan,
tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-
10
buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh
suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka.
11
B. HAMA
Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia,
ternak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan
kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya
yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis.
Secara garis besar, hama tanaman dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai
berikut:
C. PENYADALIAN OPT
Pengendalian OPT tanaman secara fisik ialah pengendalian OPT dengan cara
mengubah faktor lingkungan fisik, seperti suhu, kelembapan, dan lain-lain
sedemikian sehingga dapat menimbulkan kematian dan penurunan populasi OPT.
Dasar pemikirannya adalah bahwa setiap organisme perusak tanaman (OPT)
mempunyai batas-batas toleransi terhadap faktor-faktor fisik tertentu. Lebih rendah
atau lebih tinggi daripada batas toleransi tersebut, OPT tidak dapat hidup dan
berkembang biak.Beberapa teknik pengendalian OPT yang dapat dilakukan antara
lain :
3.Pemupukan
berlebihan akan menjadikan tanaman sukulen dan mudah terserang OPT. Pemberian
pupuk mikro dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan OPT.
C cara kerja
c.1 penyakit
setiam kelompok menentukan bahan tanaman penyakit yang kita bawa setiam
kelompok dan setiam kelom pok, menjelaskan bahan yang mereka bawa masing-
masing. Setelah itu adakah kolompok lain mau bertanga kepada kolompok yang
sedang menjelaskan di depan.
c.2 hama
setiam kelompok menentukan hama apa yang maudi bawa setiam kelompok dan
setiam kelom pok, menjelaskan bahan yang mereka bawa masing-masing. Setelah itu
adakah kolompok lain mau bertanga kepada kolompok yang sedang menjelaskan di
depan.
BAB 5 PENUTUP
A.kesimpulan
•Tanaman yang terserang oleh penyakit dan hama akan menyebabkankerugian secara
ekonomis
DAFTAR PUSTAKA
Yuliadhi, KA., dan Sudiarta P. 2012. Struktur Komunitas Hama Pemakan Daun Kubis dan
Investigasi Musuh Alaminya. AGROTROP, 2(2): 191-196.