Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

NAME SERVICE
PTIK 4’D
“Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Sistem Terdistribusi”

Dosen Pengampu: Yulifda Elin Yuspita, M. Kom

OLEH:

KELOMPOK 5

Dina (2521125)

Asmida Namora (2521128)

Hari Satria Pratama (2521142)

Amrin Hadi Simanjuntak (2521153)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SJECH

M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
mencurahkan segala nikmat dan karunia-Nya sehingga berkat rahmat dan ridho-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Name Service”. Meskipun banyak rintangan dan
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Suatu kebahagiaan yang tidak ternilai bagi kami, yang telah menyelesaikan makalah ini,
untuk memenuhi salah satu persyaratan yang di ajukan dalam Mata Kuliah Sistem Terdistribusi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Dosen Ibuk Yulifda Elin Yuspita, M. Kom sebagai
Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Terdistribusi yang telah membantu memberikan arahan
dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan, karenanya kami masih
dalam proses belajar. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya dan dapat berguna khususnya untuk diri kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf jika di dalam makalah terdapat kata-kata yang
kurang berkenan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan makalah-
makalah selanjutnya.

Bukittinggi, 27 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................2

D. Sistematika Penulisan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................3

A. Pengenalan Name Service.....................................................................................................3

B. Tujuan Name Service............................................................................................................9

C. Struktur Name Service.........................................................................................................9

D. Jenis Name Service..............................................................................................................10

E. Komponen Name Service....................................................................................................11

F. Model Name Service............................................................................................................15

G. Domain Name System.........................................................................................................17

BAB III PENUTUP......................................................................................................................29

A. Kesimpulan..........................................................................................................................29

B. Saran.....................................................................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................31

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sistem terdistribusi adalah sistem yang terautomasi yang memiliki saling


keterkaitan antar jaringan yang luas dengan penyokong berbagai software dan hardware
sehingga membentuk suatu fasilitas yang terstruktur dan efektif. Tujuan daripada sistem
terdistribusi ini tentu adalah memudahkan user dan juga memudahkan sistem bekerja
dalam suatu hal salah satu contohnya adalah menata resource melalui penggunaan Nama.

Pada sistem terdistribusi terdapat fasilitas yang disebut dengan Name Service.
Adapun fungsi dari Name Service itu sendiri adalah untuk menyimpan beberapa hal
dalam bentuk Naming Context. Beberapa hal yang tersimpan dalam Naming Context
tersebut diantaranya adalah keterkaitan antara nama dan object atau yang disebut dengan
Binding, seperti pengguna device (komputer) yaitu user, device (komputer), services, dan
remote object yang memiliki kegunaan sebagai resolver nama.

Untuk menggunakan menggunakan Name Service tersebut, secara umum


diperlukan pengaksesan resource pada sistem terdistribusi. Adapun hal-hal yang
diperlukan, diantaranya adalah Resource Name yang berguna untuk pemanggilan,
Address merupakan lokasi resource, dan Route merupakan cara mengakses lokasi
tersebut. Name Service berfokus pada point-point yang disebut tadi yaitu penamaan,
pengalamatan dan pengaksesan. Beberapa resource yang dipakai dalam Name Service
diantaranya device (komputer), service, user dan remote object .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, adapun rumusan masalah yang akan di
bahas yaitu :

1. Apa itu Name Service?

2. Apa Tujuan Name Service?

1
3. Apa Struktur Name Service?

4. Apa Jenis Name Service?

5. Apa Komponen Name Service?

6. Apa Model Name Service?

7. Apa Domain Name System?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi tugas kuliah Sistem Terdistribusi di semester IV pada Program


Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

2. Untuk memahami dan meningkatkan pengetahuan dalam bidang Sistem


Terdisttribusi terutama dalam masalah Name Service).

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, secara ringkas penulis membagi dalam beberapa bab,
yang dijelaskan dengan beberapa sub bab. Bab I merupakan Bab Pendahuluan yang
terdiri dari Latar Belakang Masalah yang menguraikan fenomena tentang Name Service,
dilanjutkan dengan Rumusan Masalah yang akan dibahas, Tujuan Penulisan, dan
Sistematika Penulisan makalah ini.

Bab II berisi tentang uraian Pembahasan dari semua rumusan masalah, sehingga dari
uraian pembahasan tersebut akan memperoleh jawaban dari rumusan masalah yang telah
dikemukakan. Selanjutnya adalah Bab III yang berisi Bab penutup, dalam Bab penutup
ini penulis memberikan kesimpulan atas pembahasan dari rumusan masalah di atas, yang
diikuti dengan masukan atau saran terkait pembahasan yang dilakukan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengenalan Name Service

Dalam sistem terdistribusi, name service digunakan untuk menunjuk ke suatu


sumber yang beragam dan tersebar seperti komputer, layanan (services), file, remote
object, yang dapat memudahkan pengguna.

Selain itu name service juga merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk
menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk
me-resolve nama. Kebutuhan akan penamaan juga memicu munculnya layanan penamaan
(Naming Services) yang menyediakan mekanisme dan struktur penamaan objek itu
sendiri.

Untuk melakukan proses tersebut, di dalam sistem terdistribusi untuk melakukan


pengaksesan resource memerlukan beberapa hal sebagai berikut :

 Nama resource (untuk pemanggilan)

 Alamat (lokasi resource)

 Rute (bagaimana mencapai lokasi tersebut)

Di dalam jaringan komputer, Name Service lebih konsentrasi atau terfokus pada
aspek penamaan dan pemetaan antara nama dan alamat, bukan pada masalah rute.
Resource yang digunakan adalah komputer, layanan, remote object, berkas, dan pemakai.

Di dalam aplikasi sistem terdistribusi contoh penamaan yang diterapkan antara


lain :

 URL untuk mengakses suatu halaman web

 Alamat e-mail untuk komunikasi antar pemakai

3
Konsep Penamaan pada Name Service

Pada konsep penamaan, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan pada
penamaan, diantaranya adalah:

1. Textual Naming

Penggunaan Textual Naming adalah cara yang paling umum digunakan untuk
penamaan karena menandakan atau mendefinisikan suatu service , kelompok atau
individu maupun institusi. Contoh penggunaan nya pada URL (Uniform Resource
Locator) yaitu Youtube , yang menggunakan nama layanannya sebagai identifier pada
penamaannya.

2. Numeric Addressing

Penggunaan Numeric Addressing adalah cara kedua yang dapat dilakukan dalam
penamaan maupun pengaksesan secara khusus. Biasanya penamaan dengan cara ini
diperuntukan untuk menjaga suatu privasi atau mengandung konten sensitif. Biasanya
berbentuk IP Host, Multicast IP, dan Ethernet. Contoh penggunaannya dapat kita
pakai contoh yang sederhana yaitu Google. Biasanya untuk mengakses google kita
tinggal melakukan pengetikan alamat atau URL tersebut pada URL bar/search bar
pada browser kita. Namun kita juga dapat mengakses google menggunakan IP Host
google itu sendiri yaitu 216.239.38.120. Kita hanya perlu mengetikkan IP Address
tersebut di dalam URL bar.

3. Identifier Object

Penggunaan Identifier Object merupakan cara ketiga yang digunakan untuk


penamaan. Penggunaan Identifier Object ini mirip dengan penggunaan Numeric
Addressing yaitu sama menggunakan angka sebagai identifier nya. Meskipun mirip
bukan berarti tidak ada perbedaan. Diantaranya terdapat perbedaan yang cukup
signifikan. Jika pada Numeric Addressing menggunakan IP Host, maka pada
Identifier Object menggunakan urutan bilangan node tree.

4
Istilah Dalam Name Servicee

1) Name Spaces

Name diatur menjadi sesuatu yang dapat kita kenal sebagai namespace.
Namespace digunakan untuk name yang terstruktur dapat direpresentasikan dalam
bentuk graph yang dibagi menjadi node (diagram yang terdiri dari simpul) dan edge
(digunakan untuk menghubungkan simpul) yang memiliki label name dan arah.

Untuk menggambarkan namespace ada dua jenis simpul pada graph, yaitu:

 Simpul daun adalah simpul yang menggambarkan sebuah entitas yang tidak
menjadi induk dari simpul lainnya dan memiliki nama.

 Simpul direktori memiliki ujung-ujung simpul yang memiliki nama yang merujuk
pada dari simpul daun lainnya.

Pada Namespace juga ada sebuah simpul direktori berfungsi untuk menyimpan
tabel yang disebut directory table, di dalam directory table terdapat pasangan edge
yang arah tujuannya ke luar menuju pada sebuah anak simpul dan identifier dari anak
simpul tersebut. Root dapat disebut sebagai root jika simpul induk tidak memiliki
induk lagi. Sebuah graph penamaan dapat memiliki beberapa Simpul induk tetapi
untuk lebih sederhana lagi sebuah graph penamaan biasanya hanya memiliki satu
root.

Namespace yang valid adalah yang diakui oleh layanan dengan sintaks untuk
menentukan nama dan aturan yang mengatur untuk penyesuaian nama (Contohnya
kiri ke kanan). Untuk Konteks penamaan biasanya memetakan nama ke atribut
primitif langsung, atau ke konteks lain dan biasanya nama turunannya derived atau
memiliki awalan khusus seperti pada :

 Nomor telepon: yang biasanya dibedakan berdasarkan negara, wilayah, nomor

 Nama host Internet: yang konteksnya adalah domain

5
 Sistem file Unix: yang konteksnya direktori

Pada namespace terdapat beberapa kebutuhan yang diperlukan:

1. Binding

Hal yang diperlukan pertama sekali adalah mengasosiasikan nama ke objek,


kemudian membinding nama ke atribut, salah satu yang mungkin adalah alamat.

2. Naming Domain

Dalam hal ini ada beberapa otoritas yang mengatur dalam pemberian nama
pada objek namespace atau konteks sehingga dapat dianggap valid.

3. Multiple Names

Membuat banyak nama dalam artian nama alternatif. Hal ini diperlukan
untuk menyediakan alternatif bagi client ketika kesulitan mengakses name server
utama baik dalam bentuk icon, short link, dan lain-lain.

2) Name Resolution

Name resolution memiliki arti yaitu sebuah Looking up (proses pencarian) nama
tertentu jika kita mendapat sebuah path (jalur) dari nama tersebut. Pada Name
resolution ini nantinya sebuah simpul akan melalui proses pencarian nama dan akan
menghasilkan identifier.

a. Iterative Naming

Menyajikan nama secara iteratif ke konteks penamaan langkah langkah


dalam names iteratively ke konteks penamaan yang pertama yaitu memulai
dengan konteks penamaan awal, kemudian ulangi selama konteks dan nama
turunan dikembalikan, kemudian alias dapat memperkenalkan siklus.

b. Replication/Caching

Replication/Caching digunakan untuk meningkatkan toleransi kesalahan


pada layanan besar.

6
c. Navigation Navigation

Navigation berfungsi untuk mengatur akses ke beberapa server sehingga


akses dapat tepat tujuan.

Name Resolution On the WWW.

Pada skema di atas dapat dilihat tahapan dariada name resolution

Non-Recursive and Recursive Server-Controlled Navigation

 Non- Recursive

Pada Server Control Non-Recursive, klien diperbolehkan melakukan


request bebas terhadap name server apapun.
7
 Recursive

Pada Server Control Recursive, klien tidak dapat melakukan request


dengan bebas dan hanya dapat melakukan request pada satu server.

Interative navigation

Pada tahap partitioning menunjukkan bahwa ketergantungan server name


satu terhadap name server yang lain. Hal tersebut dikarenakan name server yang
dibuat berdasarkan domainnya.

Kinerja navigation juga terlihat ketika client mencari data dari beberapa
atau banyak server name sehingga client dapat mengakses server name dengan
tepat dikarenakan navigation itu tadi.

Dapat kita lihat juga di gambar bahwasanya proses akan terhenti ketika
request dari client dapat dipenuhi di NSI (name server). Sebaliknya ketika request
daripada client tidak dapat dipenuhi di NS1, maka NS 1 akan mengoper request
daripada client kepada NS2, jika request daripada client tidak juga terpenuhi pada
NS2, maka NS2 akan mengoper request daripada client kepada NS3 dan begitulah
seterusnya.

Disinilah kinerja daripada navigation dapat dilihat ketika client memiliki


request terhadap banyak nama name server sehingga request daripada client dapat
diproses dengan baik.
8
3) Binding : Asosiasi antara nama & obyek. Dan biasanya nama diikat (bound) ke
attributes dari suatu obyek.

4) Address: Atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi

5) Attribute: Nilai suatu object property

B. Tujuan Name Service

Di dalam sistem terdistribusi Name Service memiliki suatu tujuan yang terdiri
dari :

1. Identifikasi

Proses disini bertujuan untuk mengidentifikasi pada saat seorang pemakai


menginginkan objek atau layanan A dan bukan objek atau layanan B.

2. Memungkinkan terjadinya sharing.

Di dalam sistem terdistribusi resource yang tersedia dapat diidentifikasi oleh lebih
dari satu pemakai selama dengan nama yang sesuai (bukan atau tidak harus nama
yang sama).

3. Memungkinkan location independence

Setiap terjadi perubahan lokasi tidak harus dengan perubahan nama, selama
lokasi tidak menjadi bagian dari nama resource tersebut.

4. Memberikan kemampuan keamanan (security)

Kemampuan name service dalam memilih sebuah nama dari himpunan besar
integer, hanya dapat diketahui oleh legitimate source bukan dari hasil menebak.

C. Struktur Name Service

Ada beberapa struktur nama dalam sistem terdistribusi antara lain :

1. Primitive/Flat Names (Unique Identifier = UIDs).

Untuk tipe nama ini tanpa struktur internal, hanya string of bits. Digunakan untuk
perbandingan denga UID lain dan tidak membawa informasi lain atau dalam artian
9
pure names. Untuk struktur nama ini sangat berguna dan banyak digunakan karena
Location and aplication independent, fixed size dan compact.

2. Partitioned Names (PN)

Merupakan komposisi dari beberapa nama primitif dan biasanya disusun secara
hirarki dan membawa informasi atau dalam artian impure names. Biasanya tidak
secara unik mengidentifikasikan obyek dan beberapa nama bisa dipetakan ke satu
obyek.

3. Descriptive Names (DN)

Terdiri dari daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek


secara unik. Untuk struktur nama jenis ini juga bersifat membawa informasi dan DN
adalah superset dari PN.

D. Jenis Name Service

Ada 2 jenis nama yang digunakan untuk Name Service di dalam sistem
terdistribusi antara lain :

1. User Names

 Untuk nama ini dibuat oleh pemakai (user)

 Merujuk pada suatu obyek atau layanan

 Terdiri dari strings of characters.

Contoh : hp201 untuk pencetak, ~bettyyp/tmp/test.c untuk berkas.

2. System Names

 Terdiri dari bit string

 Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia

 Lebih compact dari user names, sehingga dapat dibandingkan dengan lebih
efisien

10
E. Komponen Name Service

1. Name Contexts

Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan bahwa nama


tersebut valid. Ada 2 macam konteks :

a. Universal Context

Untuk jenis ini, dimanapun name digunakan akan di-resolved dengan cara
yang sama. Untuk name jenis ini dapat disalin dari mesin ke mesin secara bebas.

b. Relative Context

Untuk jenis ini merupakan Context Dependent dimana dapat dicontohkan :


'a/b/c', 'b/c' resolvable pada konteks 'a'. Sedangkan pada node yang berbeda, 'a/b/c'
dapat merujuk pada hal yang berbeda.

2. Name List

11
Name Lists terdiri dari 2 komponen yaitu

a. Name Agents

Name agents berada di client, bisa 1 name agent per client atau 1 name
agent digunakan oleh beberapa clients. Name agents menjadi perantara antara
client dan name server. Contoh: resolver pada Domain Name Service (DNS).

Fungsi Name Agents adalah memastikan bahwa lokasi name servers


terlihat transparan bagi client programs(Menyembunyikan lokasi name server).
Fungsi Name Agents Berbicara dalam protokol komunikasi yang dimengerti name
server.

Name Agents mengetahui bagaimana name space diatur, sehingga tahu ke


manakah suatu request harus dikirim untuk memperoleh informasi lokasi. Juga
untuk melakukan negosiasi kompabilitias atau availability sumber daya
(resource), berdasarkan atribut.

b. Name Servers

Name agents menggunakan basis data terdistribusi yang terdiri dari tuples
<nama, lokasi, [atribut]>. Contoh atribut: jika resource adalah printer, maka
atribut dapat menyatakan apakah obyek dapat melakukan pencetakan postcripts
atau tidak.

Name Servers menyimpan pemetaan nama ke alamat untuk setiap obyek dalam
sistem, I.e. melalui tuples <nama, lokasi, [atribut]>. Hal penting yang harus dimiliki:
Availability, Resilience to failure, Konsistensi, Kecepatan menerima pengaruh
perubahan name lists, Kemudahan mengkompilasi list of objects (resources).

Beberapa bentuk Name List:

1. Name List – Tersentralisasi: Adalah Name list yang berada pada satu mesin.

Kelebihan:

- Layanan cukup dilakukan dengan melihat name lists.

12
- Waktu yang dibutuhkan antara registrasi obyek & saat obyek tersebut dapat
diakses, sangat singkat.

- Mudah untuk memperoleh daftar obyek aktif.

Kekurangan:

- Poor resilience: jika node crash, terjadilah malapetaka.

- Kemacetan (congestion) membatasi availability.

2. Name List - Tereplikasi Penuh: Digunakan untuk mengatasi kekurangan name list
tersentralisasi.

Masalah:

- WRITE

 Untuk menjaga konsistensi, jika name list direplikasi, maka setiap


perubahan harus terefleksi di semua copy.

 Bagaimana jika saat perubahan dicatat, ada sebagian replika yang tidak
dapat dihubungi (link or node failures)?

- READ

 Bagaimana jika informasi yang diperoleh ternyata sudah usang, atau ada
beberapa replika yang tidak dapat diakses?

Solusi:

- Sebuah name server dipilih sebagai master, dan selalu merefleksikan secara
akurat state of the world.

- Name servers lainnya bertindak sbg pemberi petunjuk (hint), yang belum
tentu benar.

- Propagasi informasi antara master dan replika dilakukan saat sepi.

Diperlukan beberapa asumsi yaitu:

13
- Data penamaan tidak sering berubah, sehingga ketidakkonsistenan relatif
jarang terjadi. Tergantung dari aplikasi, cukup akurat untuk mail system tapi
tidak untuk sistem berbasis obyek yang sangat dinamis.

- Jika dipakai data yang usang, maka akan terjadi error yang dapat diatasi.
Contoh: Buku telepon yang memuat no telp yang tidak terpakai lagi. Error &
penanganannya?

- Tidak ada masalah jika dipakai data usang. Contoh: forward pada alamat e-
mail yang lama.

Kelebihan:

- Tidak perlu suatu central name server, di mana seluruh station tergantung
pada name server tersebut.

- Masih relatif mudah memperoleh daftar obyek dalam suatu jaringan, di mana
suatu name list berisi informasi yang dibutuhkan.

- Availability meningkat, sehingga lokasi obyek dapat ditemukan lebih cepat


dari name list tersentralisasi.

Kekurangan:

- Menggunakan lebih banyak memori.

- Potensial timbul masalah ketidakkonsistenan.

- Pada beberapa jaringan, broadcast packet ke replika sangat meningkatkan


overhead jaringan.

3. Name Server - Tereplikasi Sebagian

Name Server yang tereplikasi sebagian adalah sebagian name lists


disimpan dalam cache setiap mesin. Hal ini memerlukan mekanisme petunjuk
(hint), yang biasanya benar. Tidak ada master copy, sehingga dapat timbul
masalah yaitu seberapa besar cache atau menekah nama yang harus dihapus dari
cache untuk menjaga konsistensi.

14
Name Server - Tereplikasi Sebagian biasanya umum digunakan pada
sistem berbasis obyek. UID juga merupakan nama obyek. Petunjuk lokasi
disimpan dalam nama tersebut, untuk menghindari seringnya berkonsultasi
dengan name server. Petunjuk dari Name Server - Tereplikasi Sebagian harus
dapat diandalkan. Jika sebuah obyek berpindah, maka setiap reference harus
diubah satu persatu.

F. Model Name Service

Pada sistem terdistribusi Name Services merupakan layananyang berfungsi untuk


menyimpan naming context, yaitu kumplan binding nama dengan objek dan tugasnya
utuk mer-resolve nam. Pengaksesan resource pada sitem terdistribusi yang memerlukan
nama resource untuk pemanggilan nama resource, alamat untuk menentukkan tujuan
lokasi resource, dan rute yaitu jalur untuk mencapai lokasi resource.

Untuk lebih jauh mengenal tentang Name Services kita akan pahami terlebih
dahulu tentang resource pada system terdistrbusi yang memerlukan nama resource,
alamat, dam rute tersebut.

Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara
nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource
yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas,
pemakai. Contoh dari aplikasi tersebut adalah URL atau alamat untuk mengakses situs
halaman web, atau Alamat email utuk komunikasi antar pemakai.

Ada banyak kumpulan penyimpanan Name Services pada satu atau lebih kontek
penamaan yang berkaitan dengan nama dan atribut objek seperti User, Komputer,
services dan Remote Object. Adapun kebutuhan-kebutuhan dari Name Services yaitu :

1. Penamaan unik yang standard

2. Scalability

3. Consistency

4. Performance dan availability

15
5. Mudah menyesuaikan terhadap perubahan

6. Perlindungan kegagalan

Untuk melakukan server naming, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan
guna untuk menghindari kegagalan pada server naming. Adapun tahapan tahapan
tersebut adalah partitioning, replication, caching.

a. Partitioning

Tahap ini merupakan tahapan dimana membuat batasan nama- nama yang dibuat
berdasarkan domainnya sehingga tidak ada server name yang menyimpan resource
jaringan.

b. Replication

Tahap ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan performa daripada


server itu sendiri sehingga dibuatlah banyak name server pada suatu domain. .

c. Caching

Tahapan ini bertujuan untuk menghindari permintaan atau request berulang


sehingga diperlukan caching antar name server.

Sasaran Fasilitas Penamaan

Sasaran yang ingin dicapai dalam penamaan adalah :

1. Efisiensi, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sistem terdistribusi


dan digunakan secara terus menerus.

2. Terdistribusi. Bayangkan jika UIDs ditampilkan atau dioperasikan oleh


centralized generator maka yang terjadi adalah bottleneck dan node tempat
generator tersebut mengalami kegagalan.

3. Terlihat seperti global space. tidak tergantung konektifitas, topologi, dan lokasi
obyek.

16
4. Mendukung pemetaan 1 : many antara nama dan obyek, hal ini memungkinkan
untuk multicast

5. Mendukung dynamic relocation of objects, jika obyek atau proses potensial untuk
mobile (berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama dan
alamat, antara alamat dan rute.

6. Memungkinkan local aliases, sehingga pemakai dapat mengekspresikan


interpretasi semantik terhadap suatu obyek. Hal ini tentu saja diperlukan
pemetaan antara aliases dan full names.

G. Domain Name System

Domain Name System (DNS) adalah sistem database terdistribusi yang mengubah
nama domain menjadi alamat Internet Protocol (IP). Ini adalah komponen penting dari
infrastruktur Internet.

Pada awalnya, hanya beberapa komputer yang terhubung ke Internet, dan masing-
masing nama dan alamat IP disimpan dalam sebuah file. Bahkan dengan sejumlah kecil
mesin, nama lebih mudah diingat daripada alamat IP. Akibatnya, file ini dapat diakses
dari lokasi terpusat dan dapat disalin oleh administrator sistem lainnya. Pertumbuhan
Internet dan jumlah komputer yang terhubung membuat file ini sulit untuk diperbarui.
Solusinya adalah membangun sistem terdistribusi untuk menyelesaikan nama domain dan
alamat IP.

Domain Nama System menggunakan struktur nama domain hierarki, dengan


setiap situs hanya bertanggung jawab untuk memperbarui informasi untuk domainnya
sendiri. Inilah sebabnya mengapa DNS disebut sebagai sistem terdistribusi. Setiap
domain dalam hierarki ini dipisahkan oleh titik (.). Hirarki domain turun dari kanan ke
kiri, dengan bagian paling kiri dari nama menjadi yang paling spesifik. Misalnya, di
www.example.org, nama "example" mewakili server (biasanya server web) dan
merupakan bagian paling spesifik dari nama domain, yang termasuk dalam domain "org".

17
DNS Server Functions

Fungsi utama:

a. Menyelesaikan nama domain untuk komputer, yaitu memperoleh alamat IP setiap


komputer

b. Menyimpan hasil pencarian sebelumnya sampai komputer mencapai batas usianya

Namun, ada juga fungsi lain dari DNS yang perlu Anda ketahui seperti:

1. Mencari alamat host untuk memenuhi request dari klien.

2. Meminta informasi IP address sebuah website berdasarkan dengan alamat domain

3. Mendapatkan informasi URL sebuah website berdasarkan oleh IP address digunakan


oleh klien.

4. Menentukan server yang paling tepat untuk pengiriman email.

5. Mengamankan aktivitas transfer data yang terjadi selama user mengakses suatu
website.

6. Menerjemahkan hostname ke IP address dan sebaliknya.

7. Mencari data yang sesuai pada database server untuk ditampilkan pada browser
klien.

Informasi yang disediakan oleh DNS adalah:

a. Alamat IP host

b. Nama server untuk domain

c. Penukar email untuk domain

d. Informasi host seperti jenis perangkat keras dan sistem operasi

Mendapatkan nama domain dari alamat IP disebut sebagai penyelesaian terbalik.

18
Contoh DNS Server

Misal ip address:

www.des.qmw.ac.uk

 Nama server dicetak dalam tulisan miring.

 Domain yang sesuai ditulis di dalam tanda kurung.

 Tanda panah menampilkan entri nama server.

Implementasi DNS

Implementasi pada DNS dapat dilakukan pada BIND. BIND atau Berkeley
Internet Name Domain adalah standar UNIX de facto untuk:

a. Aplikasi klien yang beroperasi sebagai tautan penyelesai dalam aplikasi perpustakaan
(yaitu, tidak ada proses pada klien).

b. Sebuah daemon ("bernama") dioperasikan pada mesin server.

19
c. Server dapat diatur ke salah satu dari tiga mode: primer, sekunder, atau caching saja.

DNS memerlukan penggunaan berbagai program tambahan, salah satunya adalah


resolver. Resolver adalah program tambahan untuk komputer klien yang
memungkinkannya terhubung ke Server DNS. Jadi, untuk mengakses pengguna DNS
Server, kita harus terlebih dahulu menginstal web browser.

Sebenarnya, semua fungsi ini bekerja secara otomatis saat Anda sedang
mengakses sebuah website di internet. Namun, untuk memahami DNS lebih lanjut,
berikut adalah penjelasan lengkap cara kerja DNS server.

Cara Kerja DNS

DNS server bekerja dalam banyak tahapan. Mulai dari proses meminta informasi
atau yang biasa disebut dengan DNS query sampai proses menampilkan konten website
melalui authoritative nameserver.

Berikut adalah urutan dan penjelasan lengkap setiap tahapan cara kerja DNS!

1. DNS Query

a. Proses pertama yang terjadi ketika Anda mengetikkan URL alamat domain
website pada sebuah browser adalah DNS Query.

b. Saat Anda memasukkan URL pada sebuah browser, DNS server secara otomatis
akan mencari informasi IP address URL tersebut pada file hosts server.

c. Jika informasi tidak ditemukan, server akan mencari rekam informasi yang pernah
tercatat di sistem server (cache).

DNS query sendiri memiliki tiga jenis yang berbeda: recursive query, iterative
query, dan non-recursive query. Berikut adalah penjelasan singkat tentang ketiga jenis
DNS query yang ada:

 Non-recursive query: pencarian informasi DNS paling cepat, saat user


memasukan hostname, server berhasil mencari dan mendapatkan informasi
tentang IP address yang tersimpan dalam sistem cache.

20
 Recursive query: recursive query berperan untuk menyediakan setiap
informasi relevan yang diminta oleh klien melalui pencarian root server dan
authoritative name server.

 Iterative query: saat user memasukan hostname pada browser, DNS resolver
akan mencari informasi di root server dan authoritative name server yang
paling dekat dan relevan dengan DNS zone.

2. DNS Recursive Resolver

DNS recursive resolver adalah proses pertama pencarian informasi IP address.


Jika informasi yang relevan tidak ditemukan pada cache server, sistem akan mencari
informasi pada cache penyedia internet atau internet service provider (ISP).

3. Root Name Server

Jika informasi yang diminta oleh klien tidak bisa ditemukan di ISP, sistem akan
mencari informasi yang Anda butuhkan pada root name server, database yang
menjawab pertanyaan-pertanyaan soal nama domain dan IP address.

Root name server sendiri tidak memiliki semua informasi hostname dan IP
address. Server ini meneruskan permintaan informasi ke pihak ketiga yang
mempunyai informasi tersebut.

Sampai sekarang, ada 13 root server yang ada di seluruh dunia. Root server ini
diurutkan secara alfabetis dan dikelola organisasi besar seperti Internet System
Consortium, dan ICANN.

4. TLD Name Server

Melalui root name server, sistem akan menggunakan top-level domain untuk
menemukan jenis informasi yang dicari. Contohnya jika TLD menggunakan ekstensi
domain .id, berarti server yang digunakan pasti adalah server Indonesia. Begitu pula
dengan .au yang pastinya ada di server Australia.

Dengan begini, sistem bisa meneruskan pencarian informasi ke server yang


memiliki informasi dan data yang dicari.
21
5. Authoritative Name

Setelah berhasil menemukan server tempat hostname disimpan, Authoritative


server memiliki semua informasi lengkap tentang website yang dituju. Saat semua
informasi yang diminta sesuai dengan hasilnya, browser pun akan menampilkan
website atau halaman yang klien minta pada awal pencarian.

Biasanya, proses pencarian konten melalui DNS server ini akan diulang untuk
memastikan informasi yang ditampilkan tetap up-to-date. Tapi, beberapa informasi
juga disimpan dalam bentuk cache pada DNS server agar proses query bisa berjalan
dengan lebih cepat.

Macam-Macam DNS

Dalam sistem DNS server, informasi yang disimpan dan diberikan disebut dengan
DNS record. Berikut adalah 10 DNS record yang paling sering dijumpai.

1. Address record atau yang sering juga disebut A Record adalah informasi yang
menyimpan informasi soal hostname.

2. AAA Record menyimpan informasi hostname dan hubungannya dengan IPv6


address.

3. MX Record digunakan untuk merekam server SMTP yang khusus digunakan untuk
saling berkirim email pada suatu domain.

4. CName Record digunakan untuk melakukan redirect domain atau subdomain pada
sebuah alamat IP.

5. NS Record merujuk subdomain pada authoritative name server, digunakan jika DNS
server subdomain Anda berbeda dengan main domain.

6. PTR Record memberikan izin pada DNS resolver untuk menyediakan informasi IP
address dan menampilkan hostname.

7. CERT Record digunakan untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat


keamanan.

22
8. SRV Record berfungsi untuk menyimpan informasi terkait lokasi permintaan klien
seperti priority, name, weight, port, points, dan TLL.

9. TXT Record digunakan untuk menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh
komputer.

10. SOA Record adalah bagian yang muncul pada dokumen DNS zone. SOA record juga
merujuk pada authoritative name server serta informasi lengkap sebuah domain.

DNS Server Isn’t Responding

Salah satu masalah DNS yang sering muncul adalah “DNS Server Isn’t
Responding”. Masalah ini bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti jaringan internet
bermasalah, DNS server bermasalah, network adapter bermasalah dan sebagainnya.

Cara mengatasinya sangat mudah, Anda bisa mencoba beberapa hal berikut ini:

a. Restart modem atau router yang sedang Anda gunakan.

b. Lakukan diagnosa otomatis pada “Network Adapter” yang ada pada laptop atau
komputer yang digunakan. Biasanya letaknya berada pada pojokan bawah dekat
dengan jam.

c. Lakukan konfigurasi ulang pada seting TCP/IP, ganti IP Address dengan otomatis
atau tulis manual.

d. Lakukan flushdns lewat CMD, caranya masuk sebagai administrator kemudian ketik
ipconfig/flushdns.

Jika semua cara diatas masih belum berhasil, Anda bisa langsung kontak ke provider
server yang Anda gunakan.

Server Terbaik Untuk Website

Nah, itu tadi pengertian lengkap tentang DNS server. Intinya, DNS server adalah
sistem yang memudahkan Anda untuk mengakses website di internet.Jika Anda ingin
belajar lebih lanjut tentang optimasi server, cyber security, dan website development, yuk
kunjungi terus blog Golden Fast Network dan tambah wawasan Anda.

23
Perangkat lunak DNS

Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa


diantaranya:

1. BIND (Berkeley Internet Name Domain)

2. djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)

3. MaraDNS

4. QIP (Lucent Technologies)

5. NSD (Name Server Daemon)

6. PowerDNS

7. Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)

8. Utiliti berorientasi DNS termasuk:

9. dig (the domain information groper)

Kelebihan dan Kekurangan DNS

Kelebihan DNS

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP
address sebuah komputer, cukup host name.

2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus
berubah.

3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan.

4. DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP DNS server mudah untuk
di konfigurasikan (Bagi admin) User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP
address.

24
Kekurangan DNS

1. User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di
internet maupun di intranet.

2. DNS tidak mudah untuk di implementasikan.

3. Tidak konsisten.

4. Tidak bisa membuat banyak nama domain.

Contoh Name service selain dari Domain Name System

1. Directory services

Directory Services atau kadang-kadang disebut yellow pages services atau


attribute-based name services adalah repositori informasi khusus yang berfungsi
sebagai lokasi terpusat bagi pengguna untuk menemukan sumber daya dan layanan
yang tersebar di seluruh jaringan.

Penyimpanan informasi yang dapat disesuaikan ini juga memungkinkan


administrator untuk mengelola objek dan atribut mereka dengan satu titik.
Penyimpanan data ini adalah titik tunggal untuk pengguna jaringan, tetapi paling
sering disimpan dalam bentuk terdistribusi.

Layanan direktori mengembalikan set atribut objek apa pun yang ditemukan
sesuai dengan serangkaian kriteria. Contoh: request "TelephoneNumber = 020-
5558890" akan mengembalikan, {"Name = John Doe", "TelephoneNumber 020-
5558890",...}. Directory services database tidak dimaksudkan untuk data
transaksional. Akibatnya, banyak orang lebih suka mendefinisikan layanan direktori
sebagai penyimpanan informasi.

Data dalam layanan direktori kita harus cukup andal, hanya berubah sesering
objek pada jaringan kita. Data layanan direktori, misalnya, jauh lebih jarang berubah
daripada data database penjualan. Data yang sering berubah akan disimpan di

25
jaringan dalam jenis database yang berbeda. Suatu directory services dapat dikatakan
baik jika memenuhi kriteria berikut:

a. Pusat informasi dapat didistribusikan di antara banyak lokasi fisik jika diperlukan.
Namun hal ini muncul sebagai database tunggal untuk tujuan pencarian dan
administrasi.

b. Penyimpanan informasi dapat mengakomodasi jenis objek baru untuk


menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan jaringan jika diperlukan.

c. Pengguna dan administrator dapat dengan mudah mencari informasi di seluruh


jaringan dari lokasi yang berbeda.

d. Sistem tidak bergantung terhadap lokasi fisik.

e. Akses dari banyak sistem operasi yang berbeda adalah toko informasi. Ini
biasanya dimungkinkan karena standar komunikasi yang tidak dimiliki yang
digunakan dalam sistem.

Istilah dalam Directory Services

1) Active Directory

Active Directory adalah implementasi layanan direktori yang


menyediakan segala macam fungsi seperti otentikasi, manajemen grup dan
pengguna, administrasi kebijakan, dan lainnya. Active Directory Services
didasarkan pada "blueprint" yang menentukan jenis objek yang dapat disimpan di
penyimpanan informasi. Di Active Directory, "blueprint" ini disebut sebagai
skema.

Administrator atau pengguna resmi lainnya dapat memperluas skema


dengan menambahkan objek dan atributnya untuk menentukan komponen
jaringan tambahan. Data apa pun yang ingin kita simpan di Active Directory
dapat diakomodasi. Misalnya, di penyimpanan informasi Active Directory, kita
mungkin ingin menyertakan informasi nomor id karyawan untuk setiap akun

26
pengguna. Meskipun skema sudah memiliki lusinan atribut pengguna, kita harus
tetap menambahkan atribut pengguna tersebut.

2) LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)

LDAP (Lightweight Directory Access Protocol) adalah protokol terbuka


dan lintas platform untuk otentikasi directory services. LDAP adalah protokol
yang digunakan aplikasi untuk berkomunikasi dengan server layanan direktori
lainnya.

Layanan direktori melacak pengguna, kata sandi, dan akun komputer dan
membagikan informasi itu dengan entitas jaringan lainnya. Directory services
akan menggunakan protokol LDAP (Lightweight Directory Access Protocol)
untuk mengakses server dengan format atribut berdasarkan format standar X.500
untuk setiap item. RFC 1777 menentukan LDAP.

2. Studi Kasus: Global Name Services dan X.500 Directory Services

Global Name Services

Global Name Services adalah jaringan tingkat perusahaan yang dihubungkan


melalui telepon, satelit, atau sistem komunikasi lainnya. Global Name Services
memungkinkan anda untuk menemukan layanan melalui nama arbitrer dimanapun
layanan tersebut berada, baik pada sistem lokal atau pada jarak jauh.

Misalnya, jika anda ingin mencari "DEL" pada jaringan, anda cukup mencari
nama "DEL" tanpa harus menggunakan jalur statis seperti /net/labl/dev/serl. Nama
dalam Global Network Services terdiri dari dua, yaitu "nama direktori, nama nilai".

- Untuk yang pertama pengidentifikasian direktori.

- Untuk yang kedua lebih mengarah kepada pohon nilai, sebagian dari pohon
nilai. Selain penamaan jaringan, Global Name Services juga mengidentifikasi
mesin individu dan pengguna dalam jaringan tertentu.

27
X.500 Directory Service

Directory service X.500 beroperasi pada skala global. Komponennya


bekerja sama untuk mengelola data tentang objek seperti negara, organisasi, user,
mesin, dan sebagainya dalam skala global. Ini memungkinkan kita untuk mencari
informasi berdasarkan nama (white-pages service) serta menelusuri dan mencari
informasi (yellow-pages service).

Data disimpan dalam directory information base (DIB). Entri DIB diatur
dalam struktur pohon yang dikenal sebagai directory information tree (DIT).
Setiap entri adalah objek bernama yang berbeda serta satu atau lebih nilai. Skema
direktori menentukan atribut wajib dan opsional untuk setiap kelas objek (disebut
kelas objek). Setiap objek bernama dapat dikaitkan dengan satu atau lebih kelas
objek.

28
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam sistem terdistribusi, nama digunakan untuk menunjuk ke suatu sesumber


yang beragam dan tersebar seperti komputer, layanan (services), file, remote object, use.
Nama memfasilitasi

 Komunikasi : nama domain sebagai bagian dari email

 Resource sharing : nama domain internet.

Proses tidak dapat mengakses suatu sesumber, jika sesumber tersebut tidak diberi
nama. Kebutuhan akan penamaan tersebut memicu munculnya layanan penamaan
(Naming Services ) yang menyediakan mekanis medan struktur penamaan objek itu
sendiri. Contoh : DNS (Domain Name Service),dan juga kebutuhan untuk pencarian
objek berdasar nama dan juga atribut objek itu sendiri ( Directory Service).

Suatu nama akan diterjemahkan ke dalam suatu data tentang sesumber atau objek
yang dimaksudkan. Gabungan antara objek dan nama disebut binding, Name Service
dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk
menyimpan naming context , yaitu sehimpunan keterkaitan antara nama dan atribut objek
(binding), seperti user , komputer, services dan remote object , tugasnya untuk me-
resolve nama.

Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan, dan pemetaan antara
nama & alamat, bukan pada masalah rute, yg dibahas di Jaringan Komputer. Resource
yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object , berkas,
pemakai. Contoh naming pada aplikasi sistemterdistribusi: URL untuk mengakses suatu
halaman web dan Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.

29
B. Saran

Tiada gading yang tak retak dan tiada sungai yang tak bermuara, tidak ada di
dunia ini yang sempurna kecuali Allah SWT. Karena itu, jika ada kekurangan dan
kesalahan yang kami lakukan, kiranya dengan segala kekurangan dan kerendahan hati ,
kami memohon maaf, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk mencapai
kesempurnaan.

30
DAFTAR PUSTAKA

Dragoni, N. (2011). Chapter_09. Name Services, 66.

Gao, B. (2005). Chapter 9-names. Retrieved June 13, 2021, from cs.sfu:
https://www2.cs.sfu.ca/CourseCentral/401/bgao/slides/chp9.pd f

Nutt, W. (2011). Distributed Systems. 6-nameServices-2, 16. Retrieved from


http://www.inf.unibz.it/~nutt/Teaching/DSs0910/DSsSlides/6 nameServices-2.pdf Oracle
Corporation. (2001). X.500 Overview. Retrieved from

Oracle: https://docs.oracle.com/javase/jndi/tutorial/ldap/models/x500.h tml

Rahmat H, R. R. (2012). Sistem Terdistribusi. Name Service, 19. Retrieved from


https://123dok.com/document/zxxj0m4z sistem-terdistribusi-name-service.html

Rizani, H. (2017). Apa itu Name Service Di Dalam Sistem Terdistribusi. Retrieved June 13,
2021, from banuacode: https://www.banuacode.com/2020/10/apa-itu-name-service-di
dalam-sistem.html

Simon Fraser University. (n.d.). Microsoft PowerPoint - Chapter 9 Retrieved June 13, 2021,
from cs.sfu: https://www2.cs.sfu.ca/CourseCentral/401/bgao/slides/chp9.pdf

SOBERS, R. (2021). The Difference Between Active Directory and LDAP. Retrieved June 13,
2021, from varonis: https://www.varonis.com/blog/the-difference-between-active
directory-and-ldap/

31

Anda mungkin juga menyukai