Dosen Pengampu :
Marlina, S.Kom., M.Kom
Disusun Oleh :
Kelompok 4
Muhammad Kamaluddin (222280034)
Muhammad Annas (222280045)
Bima Farras Yudha (222280050)
M. Rayhan Pratama (222280051)
Natasha (222280055)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumus Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
2.1 Redudansi.............................................................................................
2.2 Bentuk-bentuk Denormalisasi...............................................................
2.3 Derajat Relasi........................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
datanya minim sehingga data yang disimpan tidak mengalami
kerancuan dalam proses pengaksesan.
Perbedaan normalisasi dan denormalisasi adalah terletak pada
redundansi data dan kompleksitas query. Pada redundansi data normalisasi
lebih strik atau harus dihilangkan sebisa mungkin sehingga mengakibatkan
apabila kita akan mengakses data dalam suatu database membutuhkan query
yang kompleks. Berbeda dengan denormalisasi, denormalisasi disini tidak
terlalu memikirkan tentang data yang redundan sehingga dalam mengakses
data lebih cepat.
Pentingnya denormalisasi dalam database, Apabila kita menilik lebih
lanjut tentang proses pengaksesan yang dilakukan basis data sewaktu data
yang berada dalam suatu tabel ada 1000 baris dengan 100 juta baris. Hal itu
akan terasa sangat beda proses kita menunggu untuk dapat melihat data.
Itupun apabila kita mengaksesnya dari beberapa tabel yang setiap tabel
berisikan jutaan data dan kita hanya menginginkan sebagian saja. Dari situ
denormalisasi diperlukan, untuk menjaga kestabilan performa suatu sistem.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulis ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui redudansi beserta contohnya.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dari denormalisasi.
3. Untuk mengetahui derajat relasi.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Redudansi
Redundansi data adalah duplikasi data dalam beberapa file data sehingga
data yang sama di simpan di dalam lebih dari 1 lokasi. Redundansi data
terjadi ketika kelompok yang berbeda dalam organisasi mendapatkan data
yang sama secara independen dan menyimpannya secara independen juga.
Redundansi data menghabiskan tempat penyimpanan data dan juga
menimbulkan inkonsisten data, dalam arti atribut yang sama mungkin
mempunyai nilai berbeda.
Contoh Redundasi yaitu:
a. Didalam sistem yang menggunakan input indentitas
mahasiswa tapi di sistem yang lain menginputnya
menggunakan identitas saja.
b. Pada sistem pengkodean yang berbeda, misalnya pada toko
pakaian menggunakan kode yang berbeda pada penjualan,
persediaan, dan sistem produksi dengan kode yang digunakan
untuk mengkode ukuran pakaian yang dijual kepelanggan
1.
2.
4
2.2 Bentuk-bentuk Denormalisasi
Contoh :
5
Atribut KuliahID di tabel kuliah yang di dalamnya sudah
terkandung data semester penyelenggaraan setiap mata
kuliah. Data semester inni sebenarnya sudah tidak
diperlukan lagi, karena sudah ada atribut semester di tabel
kuliah.
Contoh : Kuliah ID= IF-101 (semester ganjil), IF-102
(semester genap)
b) Atribut Gabungan
Atribut gabungan adalah atribut yang terdiri dari atribut
yang lain.
Contoh :
Contoh :
6
Penambahan atribut “program studi” : S1 dan S2 dan DS
(S1&S2 Overlap).
Contoh: :
7
perlu dibuat tabel khusus untuk menyimpan data hasil
rekapitulasi tersebut.
Contoh :
Tabel LapPenjualanSeptember2008
8
3. Banyak ke Satu ( Many to One )
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling
banyak dengan satu entitas pada satu entitas himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas
A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan
entitas B
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA
11