Anda di halaman 1dari 30

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


Sekolah : SMAN 1 CIAWIGEBANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/semester 1
Materi Pokok : Laporan Hasil Observasi
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1X pertemuan)

A. Kompetensi Dasar

3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil
observasi.

B. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan pendekatan SCLmetode kelompok dan model penugasan
diharapkan peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran dapat menganalisis
isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan haasil observasi.

C. Media\Alat dan Sumber Belajar


Media : Lembar kerja siswa,
Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun
2017, Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Grafindo, Tahun 2017, Internet

D. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman


peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan
untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi : menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks
laporan hasil observasi.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh.
Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi menganalisis isi dan
aspek kebahasaan dari sebuah teks laporan hasil observasi.
Kemudian peserta didik membaca dua teks laporan hasil
observasi.
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal-hal yang belum
dipahami, mulai dari pertanyaan sederhana hingga pertanyaan
yang cukup sulit

Collaboration Guru menjelaskan materi menganalisis isi dan aspek


kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
Communication  Peserta didik secara berkelompok menganlisis isi dan
aspek kebahasaan dari dua contoh teks laporan hasil
observasi
 Siswa dapat mengajukan pertanyaan seputar materi
menganalisis isi dan aspek kebahasaan teks laporan
hasil observasi
 Kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi
 Guru memeriksa hasil diskusi kelompok yang
dipresentasikan.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait materi dalam menganalisis isi dan aspek
kebahasaan teks laporan hasil observasi. Kemudian guru
memberikan kesepatan bagi siswa yang belum memahami materi
untuk bertanya kembali mengenai hal-hal yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang


muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian sikap berupa lembar observasi
2. Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis
Mengetahui Kuningan, Desember
2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,
(Nama Dan Ttd Kepala Sekolah) (Nama Dan Ttd Guru Mata
Pelajara)

LAMPIRAN

Instrumen Penilaian Sikap

No Aspek yang diamati 4 3 2 1


1. Membaca doa sebelum melakukan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
3. Tepat waktu dalam mengerjakan tugas
4. Tidak menjadi plagiat dalam mengerjakan tugas
5. Berperilaku sopan

Nilai : skor perolehan x 100

20

Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan
2 Kadang-kadang berperilaku sesuai yang diharapkan
1 Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan

Instrumen Penilaian Pengetahuan


Bacalah teks laporan hasil observasi dan tentukan struktur dari teks tersebut!

Makanan Khas Indonesia


Makanan khas Indonesia merupakan cerminan akan ragamnya budaya dan tradisi dari
kepulauan Nusantara yang terdiri atas 6.000 pulau ini. Secara umum makanan Indonesia
memang kaya akan rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur,
kunyit, kelapa dan gula aren. Bumbu-bumbu tersebut digunakan untuk memberikan aroma
yang khas untuk makanan Indonesia.

Beberapa jenis hidangan asli Indonesia dapat juga ditemukan di beberapa negara
terutama di benua Asia. Makanan Indonesia yang populer seperti sate, rendang, dan sambal
sangat digemari di Malaysia dan Singapura. Di negara tersebut juga ditemukan makanan
berbahan dasar dari kedelai seperti variasi tahu dan tempe. Tempe dianggap sebagai
penemuan asli Jawa, khususnya adaptasi lokal dari fermentasi kedelai. Jenis lainnya dari
makanan fermentasi kedelai adalah oncom. Makanan ini mirip dengan tempe tapi
menggunakan jenis jamur yang berbeda. Di Jawa Barat makanan oncom ini sangat populer.
Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang berbeda. Contohnya, kota Jakarta
identik dengan kerak telor, kota Yogyakarta identik dengan gudeg, sedangkan kota Semarang
identik dengan lumpia. Tidak hanya ketiga kota tersebut yang memiliki makanan khas, di
ujung utara pulau Sumatera pun juga memiliki makanan khas yang terkenal yaitu Bika
ambon. Sementara itu, di ujung paling timur Indonesia tepatnya Papua terkenal dengan
makanan khasnya yaitu Papeda, yakni makanan yang berbahan dasar sagu.

Makanan khas Indonesia ternyata dapat digunakan sebagai salah satu daya tarik bagi
wisatawan lokal maupun asing. Selain itu, makanan khas tersebut juga berfungsi sebagai
wujud kebudayaan Indonesia dan menjadi identitas bangsa Indonesia

Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan yang
dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di Indonesia bahkan
mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat dan bentuknya.
Berdasarkan sifatnya, sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan anorganik.
Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.

Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos.
Sementara itu, sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan
atau undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah membusuk,
seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik ini dapat didaur ulang
oleh home industri untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan sebagai peluang usaha.
Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam,
konsumsi, manusia dan radioaktif. Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat,
sehingga kebanyakan sampah anorganik pun juga termasuk. Sampah padat dapat berupa
sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Sampah jenis
ini dapat dibedakan berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegradability menjadi
sampah padat biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah
padat non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat non-
biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-
recyclable (tidak dapat diolah kembali). Sampah cair adalah bahan cairan yang telah
digunakan dan tidak diperlukan lagi seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang
dihasilkan dari aktivitas industri. Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan
limbah rumah tangga. Limbah hitam adalah sampah cair yang mengandung patogen
berbahaya yang berasal dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang
dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan tempat cucian. Sampah alam merupakan sampah
yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui proses daur ulang alami. Contoh dari
sampah alam adalah daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Sampah manusia
adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin.
Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan manusia karena dapat
dikatakan sebagai sarana perkembangan penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi manusia dan
dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang tidak melebihi jumlah
sampah industri. Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi
nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya
bagi lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak buruk
terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang
tidak berpotensi tinggi.

Meskipun sampah di sekeliling kita ini ada beragam jenis dan jumlahnya, tetapi
ternyata itu semua dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Pemanfaatan sampah ini selain dapat
digunakan sebagai kompos yang menyuburkan tanaman, dapat juga digunakan sebagai
kerajinan tangan hingga bahan utama untuk sumber daya biogas serta listrik. Apabila hendak
dijadikan sebagai kerajinan tangan, maka haruslah melewati proses daur ulang terlebih
dahulu.

Bacalah contoh teks laporan hasil observasi secara berkelompok! Kemudian tentukanlah
bagian-bagian dari struktur teks tersebut.

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN


Nama Satuan Pendidikan : SMAN 1 CIAWIGEBANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas :X
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi
Indikator :
Mendefinisikan tentang isi pokok teks laporan hasil observasi:
pernyataan umum; deskripsi bagian; deskripsi manfaat; dan
kebahasaan (kalimat definisi, kata sifat)
Mendefinisikan tentang isi pokok teks laporan hasil observasi:
pernyataan umum; deskripsi bagian; deskripsi manfaat; dan
kebahasaan (kalimat definisi, kata sifat)
Mendefinisikan tentang isi pokok teks laporan hasil observasi:
pernyataan umum; deskripsi bagian; deskripsi manfaat; dan
kebahasaan (kalimat definisi, kata sifat)
Mendefinisikan tentang isi pokok teks laporan hasil observasi:
pernyataan umum; deskripsi bagian; deskripsi manfaat; dan
kebahasaan (kalimat definisi, kata sifat)
Mendefinisikan tentang isi pokok teks laporan hasil observasi: pernyataan umum; deskripsi
bagian; deskripsi manfaat; kebahasaan (kalimat definisi, kata sifat)
Mengidentifikasi isi, struktur, dan ciri kebahasaan
Materi :
Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dalam teks laporan hasil observasi
Instrumen : Bacalah teks laporan hasil observasi
Jenis soal : Tes Tertulis
Bentuk soal : Uraian

Rubrik Penilaian Penugasan kelompok:


Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama : …………………………………………………
Kelas : …………………………………………………
Tanggal Penugasan : …………………………………………………
Pedoman penyekoran
1.
Bagain- Teks 1 Teks 2 skor
bagian teks
Pernyataan
umum
Deskripsi
bagian
Deskripsi
manfaat
Kesimpulan

Skor Indikator
3 Dapat menentukan struktur teks
laporan hasil observasi secara tepat
2 Dapat menentukan struktur teks
laporan hasil observasi kurang tepat
1 Dapat menentukan struktur teks
laporan hasil observasi tidak tepat

Nilai skor perolehan x 100


4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Sekolah : SMAN 1 CIAWIGEBANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V11/semester 2
Materi Pokok : membuat peta konsep/sinopsis isi buku nonfoksi/fiksi
Alokasi Waktu : 2 X 40 Menit (1X pertemuan)

A. Kompetensi Dasar

4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca

B. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan pendekatan SCLmetode individu dan model penugasan
diharapkan peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran dapat membuat
sebuah peta konsep/sinopsis dari buku nonfiksi/fiksi yang telah dibacanya.

C. Media\Alat dan Sumber Belajar


Media : Lembar kerja siswa,
Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun
2017, Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI, Grafindo, Tahun 2017, Internet

D. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman


peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan
untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi : membuat peta konsep/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/fiksi.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh.

Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik materi membuat peta
konsep/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/fiksi. Kemudian
peserta didik membaca cerita cerpen yang dibagikan oleh
guru

Critical Thinking Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengidentifikasi sebanyak mungkin hal-hal yang belum
dipahami, mulai dari pertanyaan sederhana hingga pertanyaan
yang cukup sulit

Collaboration Guru memberikan contoh dalam membuat peta


konsep/sinopsis dari buku nonfiksi/fiksi kemudian guru
memberikan latihan berupa lembar kerja siswa agar peserta
didik dapat membuat sebuat peta konsep/sinopsis dari cerpen
yang telah diberikan
Peserta didik diperbolehkan untuk mendiskusikan hasil peta
konsep/sinopsis yang sedang dibuatnya dengan teman
sebangku

Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja individu secara


berurutan, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian oleh yang lainnya

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang
telah dipelajari terkait materi dalam membuat peta konsep/sinopsis
dari buku nonfiksi/fiksi. Kemudian guru memberikan kesepatan
bagi siswa yang belum memahami materi untuk bertanya kembali
mengenai hal-hal yang telah dipelajari
Kegiatan Penutup

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang


muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian sikap berupa lembar observasi
2. Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis
Mengetahui Kuningan, Desember
2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

(Nama Dan Ttd Kepala Sekolah)


(Nama Dan Ttd Guru Mata Pelajaran)
LAMPIRAN

Instrumen Penilaian Sikap

No Aspek yang diamati 4 3 2 1


1. Membaca doa sebelum melakukan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
3. Tepat waktu dalam mengerjakan tugas
4. Tidak menjadi plagiat dalam mengerjakan tugas
5. Berperilaku sopan

Nilai : skor perolehan x 100


20

Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan
2 Kadang-kadang berperilaku sesuai yang diharapkan
1 Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan

Instrumen Penilaian Pengetahuan

Bacalah cerpen dibawah ini kemudian buatlah peta konsep/sinopsis dari cerpen
tersebut!

Wanita Berwajah Penyok


Oleh: Ratih Kumala

Seperti apakah rasanya hidup menjadi orang yang tak dimaui? Tanyakan pertanyaan ini
padanya. Jika dia bisa berkata-kata, maka yakinlah dia akan melancarkan jawabnya. Konon
dia lahir tanpa diminta. Korban gagal gugur kandungan dari seorang perempuan. Hasil
sebuah hubungan gelap yang dilaknat warga dan Tuhan.

Perempuan yang saat ini disebut "ibunya" bukanlah ibu yang sebenarnya. Dia hanya inang
yang berkasihan lalu bergantian menyusui lapar mulut dua orang bayi; bayi berwajah penyok
yang dibuang orang di pinggir kampung.

Suatu hari yang biasa; siang terang dan wanita berwajah penyok tengah keliling kampung
sendiri saat anak-anak kecil sepulang sekolah itu mulai mengekori dan menyambut
punggungnya di belakang.

Maka, wanita berwajah penyok mengambil sebongkah batu. Tangannya yang dekil
melemparkan batu itu ke arah anak-anak. Seorang anak bengal berkepala peyang terkena
timpukannya. Membuat jidatnya terluka. Darah segar mengucur dari situ, mengubah seragam
putihnya menjadi merah. Dia pulang ke rumah mengadu kepada ibunya, sementara anak-anak
lain menjadi takut dan bubar satu-satu.

Dengan terpaksa, keluarga wanita berwajah penyok akhirnya memutuskan untuk memasung
dirinya pada sebuah ruangan kecil yang tak bisa disebut manusiawi dekat tanah pekuburan.
Sejak itu wanita berwajah penyok tinggal di dalamnya. Bulan berganti tahun, tanpa tahu itu
malam atau siang.

Seperti apakah rasanya hidup dalam sepi? Tanyakan pertanyaan ini kepadanya. Maka,
yakinlah jika dia bisa berkata-kata, dia akan melancarkan jawabannya. Tak ada yang benar
benar tahu apa yang dia kerjakan di dalam sana walau kadang terdengar suaranya berteriak
untuk berontak. Ini hanya menambah ngeri tanah pekuburan.

Orang-orang mengira itu suara kuntilanak jejadian penghuni kuburan. Tak pernah ada orang
yang benar-benar mendekat. Wanita berwajah penyok telah lupa bahasa tanpa ia pernah
benar-benar menguasainya.

Andaikata suatu saat dia bisa terbebas dari pasungnya, orang akan bertanya bagaimana ia bisa
bertahan hidup? Sebab ia telah menjadi sendiri.

Pada malam yang biasanya kelam nan pekat, kini wanita berwajah penyok bisa mendapat
segaris cahaya dari celah lubang tadi. Kepalanya didongakkan ke atas, dia bisa melihat
rembulan. Bertahun dia tidak melihat rembulan hingga ia lupa bahwa yang dilihatnya adalah
rembulan.

Untuk pertama kalinya dalam periode tahunan pasungnya, ia merasa bahwa dirinya punya
teman. Dia mulai berkenalan. Dengan bahasa yang hanya ia mengerti, ia bercakap-cakap
dengan bulan. Dia selalu menunggu teman barunya untuk berkunjung dan bercakap-cakap
dengannya setiap malam.

Namun, semakin hari bentuk wajah rembulan semakin sempit dan cekung. Mengecil dan
terus mengecil hingga hanya menjadi sabit. Air muka rembulan juga semakin pasi.

Semakin hari sabit rembulan jadi kembali membulat walaupun wajahnya masih pasi. Saat
bulan bulat penuh, wanita berwajah penyok girang sekali sebab ini berarti dirinya berhasil
menghibur teman baiknya. Tapi suatu hari rembulan kembali menyabit dan seperti yang
sudah-sudah, wanita berwajah penyok tak pernah bosan menghiburnya dengan bahasanya
sendiri hingga rembulan bulat penuh. Terus seperti itu.

Hingga suatu malam, sehari setelah bulan benar-benar sabit, rembulan tidak datang
mengunjunginya. Ia sedih sekali dan mengira rembulan tak mau menemuinya. Malam itu
hujan turun deras. Wanita berwajah penyok berpikir bahwa rembulan sedang menangis.
Maka dia ikut menangis pula, kesedihan mendalam sahabatnya, dan sekali lagi, dengan
bahasa yang hanya bisa dia mengerti, dirinya berusaha membujuk bulan dan menghiburnya.

Dia tak pernah bosan. Tetapi, langit tetap hujan, rembulan terus menangis. Tetesan air masuk
dari celah atap ruang pasung yang menjadi bocor. Menimpa kepala wanita berwajah penyok
dan membuat dirinya kebasahan.

Lelah, wanita berwajah penyok tertidur. Ia menggigil hebat tanpa ada orang yang tahu
keadaannya. Paginya ia terbangun oleh segaris sinar yang masuk dari celah atap. Sinar kecil
itu jatuh ke kubangan air yang menggenang. Dirasakannya tubuhnya demam. Tetapi, begitu
dia terbangun yang diingatnya hanyalah rembulan.

Siang telah menjelang, ini berarti rembulan telah pulang ke rumahnya setelah semalam
bersembunyi di balik awan sambil menangis. Ia menyesal tak bisa melihat wajah rembulan
malam tadi.

Didekatinya genangan air tadi. Genangan yang tak jernih. Ia berwarna coklat karena
bercampur debu. Sebuah bayangan ada di sana. la tersenyum dan menemukan wajah
rembulan di sana. Lalu dia tertidur tanpa merasa perlu bangun lagi sebab bersama sahabat di
dekatnya.
\

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN


Nama Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : VII
Kompetensi Dasar :
4.9 Membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi buku nonfiksi/fiksi yang dibaca
Indikator :
Siswa dapat membuat peta konsep/sinopsis dari isi buku nonfiksi/fiksi yang dibaca
Materi :
Membuat peta konsep/sinopsis dari isi buku nonfiksi/fiksi yang dibaca
Instrumen : Bacalah cerpen dibawah ini kemudian buatlah peta
konsep/sinopsis dari cerpen tersebut!
Jenis soal : Tes Tertulis
Bentuk soal : Uraian

Rubrik Penilaian Penugasan kelompok:


Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Nama : …………………………………………………
Kelas : …………………………………………………
Tanggal Penugasan : …………………………………………………
Pedoman penyekoran
No Aspek Yang Diamati 3 2 1
.
1. Kesesuaian sinopsis dengan isi cerita

2. Pengurutan masalah dalam cerita harus


berurut/sistematis

3. dapat menceritakan cerita dengan lengkap


Skor Indikator
3 Dapat menceritakan kembali sesuai
dengan cerita (kesesuaian sinopsis
dengan isi cerita), dapat
menggambarkan isi cerita (alur
cerita) secara sitematis

2 Dapat menceritakan kembali sesuai


dengan cerita namun kurang lengkap
dan menggambarkan isi cerita (alur
cerita) tidak sistematis

1 Dapat menceritakan kembali sesuai


dengan cerita namun tidak secara
lengkap dan menggambarkan isi
cerita (alur cerita) tidak sistematis

Nilai skor perolehan x 100


9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Sekolah : SMAN 1 CIAWIGEBANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/semester 1
Materi Pokok : Cerita Rakyat
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1X pertemuan)

A. Kompetensi Dasar
3.7 Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat)
baik lisan maupun tulisan
B. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan pendekatan Discovery Learning metode individu dan model
penugasan diharapkan peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran dapat
mengidentifikasi nilai-nilai, dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat)
baik lisan maupun tulisan.

C. Media\Alat dan Sumber Belajar


Media : Lembar kerja siswa, proyektor, laptop
Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Kemendikbud,
Tahun 2017, Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Grafindo, Tahun 2017,
Internet
D. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman


peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan
untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi : mengidentifikasi nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam cerita
rakyat (hikayat) baik lisan maupun tulisan.

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh.

Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik menganalisis nilai-nilai dan
isi yang terkandung dalam cerita rakyat. Kemudian peserta
didik melihat sebuah tanyakan berupa video animasi salah
satu cerita rakyat.
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal-hal yang belum
dipahami, mulai dari pertanyaan sederhana hingga pertanyaan
yang cukup sulit

Collaboration Peserta didik diminta untuk menceritakan kembali isi dari


contoh cerita rakyat tersebut
Peserta didik diperbolehkan untuk mendiskusikan mengenai
nilai-nilai yang terkandung dalam cerita rakyat yang telah di
tampilkan
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja individu secara
berurutan, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian oleh yang lainnya

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal


yang telah dipelajari terkait materi dalam menganalisis nilai-
nilai dan isi dalam cerita rakyat. Kemudian guru memberikan
kesepatan bagi siswa yang belum memahami materi untuk
bertanya kembali mengenai hal-hal yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian sikap berupa lembar observasi
2. Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis

Mengetahui Kuningan, Desember


2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

(Nama Dan Ttd Kepala Sekolah)


(Nama Dan Ttd Guru Mata Pelajaran)

LAMPIRAN
Instrumen Penilaian Sikap

No Aspek yang diamati 4 3 2 1


1. Membaca doa sebelum melakukan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
3. Tepat waktu dalam mengerjakan tugas
4. Tidak menjadi plagiat dalam mengerjakan tugas
5. Berperilaku sopan

Nilai : skor perolehan x 100


20

Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan
2 Kadang-kadang berperilaku sesuai yang diharapkan
1 Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan

Instrumen penilaian pengetahuan

Putri Pandan Berduri – dari Kepulaun riau


“Owekkkk.. . owekkk…,” Terdengar suara tangis bayi dari arah semak-semak. Batin Lagoi,
pemimpin Suku Laut di Pulau Bintan, mendengar suara tangisan itu. Ia segera menyusuri
semak-semak dan menemukan seorang bayi perempuan yang cantik.
“Anak siapa ini? Siapa yang tega membuang bayi secantik ini?” katanya dalam hati. Batin
Lagoi membawa bayi tersebut ke rumahnya dan memberitahu ke seluruh Pulau Bintan. Tapi,
tak seorang pun yang mengakui bayi itu sebagai anaknya.

Batin Lagoi akhirnya mengangkat bayi itu sebagai anaknya. Ia menamainya Putri Pandan
Berduri, karena bayi itu ditemukan di semak-semak pandan berduri. Batin Lagoi menyayangi
Putri Pandan Berduri seperti anak kandungnya. Ia juga mendidik putrinya itu dengan baik.

Bertahun-tahun kemudian, Putri Pandan Berduri tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita. Ia
juga baik hati dan ramah pada semua orang. Karena tutur katanya halus, banyak orang
mengira ia adalah putri raja atau bangsawan. Tak heran, Batin Lagoi berharap suatu saat Putri
Pandan Berduri akan disunting oleh pria keturunan raja atau bangsawan.

Tak jauh dari Pulau Bintan, yaitu di Pulau Galang, hiduplah seorang bangsawan yang
mempunyai dua anak laki-laki bernama Julela dan Jenang Perkasa. Meskipun bersaudara
kandung, sifat keduanya sangat bertolak belakang. Julela adalah seorang yang angkuh,
senang dihormati, dan keras hati. Sedangkan Jenang Perkasa sebaliknya, ia adalah pemuda
yang santun, baik hati, dan bijaksana.

Suatu hari, bangsawan yang sudah tua memutuskan untuk mengangkat Julela menjadi batin
atau pemimpin Pulau Galang. Julela sangat senang mendengar hal itu. Namun apa yang
terjadi? Julela menjadi batin yang sombong yang bertindak semena-mena. Bahkan terhadap
Jenang Perkasa pun ia sering menghina dan membentak. Rupanya jabatan dan kekuasaan
telah membuatnya lupa diri.

Jenang Perkasa sedih dengan perlakuan kakaknya itu. Apalagi, tak lama kemudian ayahnya
meninggal dunia. Sekarang ia hanya tinggal berdua dengan Julela yang sombong itu.

Jenang Perkasa akhirnya memutuskan untuk keluar dari Pulau Galang. Ia tak tahan menerima
perlakuan buruk kakaknya. Ia berlayar hingga ke Pulau Bintan. Di Pulau Bintan, Jenang
Perkasa mulai menata hidupnya. Dengan tingkah laku yang sopan dan tutur katanya yang
halus, ia mudah mendapatkan teman.

Penduduk Pulau Bintan menyukai Jenang Perkasa, tak terkecuali Batin Lagoi. Diam-diam,
Batin Lagoi sering memperhatikannya dan kagum akan kesopanannya. “Apakah ia keturunan
bangsawan? Tutur katanya begitu halus seperti keturunan raja-raja,” kata Batin Lagoi dalam
hati. Jenang Perkasa memang tak pernah mengakui asal-usulnya. Tak seorang pun tahu kalau
ia adalah keturunan bangsawan Pulau Galang.

Batin Lagoi mengundang Jenang Perkasa ke rumahnya. Ia ingin mengenalkannya pada Putri
Pandan Berduri. “Siapa tahu mereka berjodoh. Pria seperti ini Iayak menjadi suami anakku,”
pikirnya. Jenang Perkasa memenuhi undangan Batin Lagoi. Ia langsung jatuh cinta ketika
bertemu dengan Putri Pandan Berduri yang cantik dan ramah. Oleh sebab itu, ia tak menolak
niat Batin Lagoi yang ingin menjodohkannya dengan Putri Pandan Berduri.

“Tentu saya bersedia menikah dengan Putri Pandan Berduri,” jawabnya dengan wajah
berseri-seri. Pesta pernikahan digelar dengan meriah. Semua penduduk Pulau Bintan turut
bersuka- cita. Beberapa tahun kemudian, Batin Lagoi memutuskan untuk mengangkat Jenang
Perkasa sebagai batin untuk menggantikan dirinya yang sudah tua. Penduduk Pulau Bintan
setuju dengan keputusan Batin Lagoi. Bagi mereka, sosok Jenang Perkasa pasti bisa
memimpin mereka dengan baik. Dan memang benar, Jenang Perkasa menjadi batin yang
bijaksana dan mampu memimpin dengan baik.

Jenang Perkasa dan Putri Pandan Berduri dikaruniai tiga putra. Yang sulung bernama
Mantang, yang tengah bernama Mapoi, dan yang bungsu bernama Kelong. Jenang Perkasa
mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, sehingga ketiganya pun tumbuh menjadi
pemuda yang bijaksana seperti ayahnya.

Setelah beranjak dewasa, ketiga anaknya satu per satu meninggalkan rumah dan merantau ke
seluruh penjuru Pulau Bintan. Mereka memiliki suku masing-masing dan menjadi batin bagi
suku mereka.

Batin Mantang memimpin bagian utara Pulau Bintan, Batin Mapoi memimpin bagian barat
Pulau Bintan, dan Batin Kelong memimpin bagian timur Puiau Bin tan. Itulah asal mula
persukuan di Pulau Bintan.

1. Sebutkan unsur-unsur apa saja yang terkadung dalam cerita di atas!

Rubrik Penilaian Pengetahuan

Aspek yang dinilai 3 2 1


Unsur intrinsik
1. tema
2. alur
3. tokoh
4. Latar
5. sudut pandang
6. amanat
Unsur ekstrinsik
1. nilai-nilai
2. latar belakang pengarang

Skor Indikator penilaian


1 Hanya menyebutkan unsur intrinsik
(tema,tokoh,alur)
2 Hanya menyebutkan unsur intrinsik secara
lengkap
3 Menyebutkan unsurt-unsur secara lengkap
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Sekolah : SMAN 1 CIAWIGEBANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : XI/semester 1
Materi Pokok : cerita pendek
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1X pertemuan)
A. Kompetensi Dasar
3.8 mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita
pendek yang dibaca
B. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan pendekatan Discovery Learning metode individu dan model
penugasan diharapkan peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran dapat
mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita
pendek yang dibaca
C. Media\Alat dan Sumber Belajar
Media : Lembar kerja siswa, proyektor, laptop
Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Kemendikbud,
Tahun 2017, Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Grafindo, Tahun 2017,
Internet
D. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman


peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan
untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi : mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam
kumpulan cerita pendek yang dibaca
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh.

Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik menganalisis nilai-nilai
kehidupan yang terkandung dalam kumpulan cerita pendek.
Kemudian guru memberikan contoh cerita pendek yang akan
dibaca oleh siswa.
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal-hal yang belum
dipahami, mulai dari pertanyaan sederhana hingga pertanyaan
yang cukup sulit

Collaboration Peserta didik diminta untuk menceritakan kembali isi dari


contoh cerita pendek tersebut
Peserta didik diperbolehkan untuk mendiskusikan mengenai
nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek yang telah
dibaca
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja individu secara
berurutan, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian oleh yang lainnya

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal


yang telah dipelajari terkait materi dalam menganalisis nilai-
nilai kehidupan yang terkandung dalam cerita pendek.
Kemudian guru memberikan kesepatan bagi siswa yang
belum memahami materi untuk bertanya kembali mengenai
hal-hal yang telah dipelajari

Kegiatan Penutup

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang


muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian sikap berupa lembar observasi
2. Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis

Mengetahui Kuningan, Desember


2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

(Nama Dan Ttd Kepala Sekolah)

(Nama Dan Ttd Guru Mata pelajaran

LAMPIRAN

A. Pengertian Cerita Pendek


Cerita pendek merupakan kisah atau jalan hidup manusia berbentuk tulisan yang jelas dan
ringkas. Cerpen dikelompokkan sebagai karangan fiksi atau prosa yang berfokus pada suatu
konflik atau permasalahan. Ketika membaca cerita pendek, kita bisa menemukan adanya
penokohan yang berkarakter protagonis dan antagonis. Kedua karakter tersebut
mencerminkan sifat orang-orang yang ada di kehidupan nyata.
Lalu, apakah cerita pendek sama dengan novel atau penggalan cerita lainnya? Tentu saja
tidak. Sebuah karya tulis dapat dikatakan cerita pendek apabila:
1. Ditulis secara singkat dan tidak melebihi 10.000 kata.
2. Cerita pendek merupakan gambaran dari kehidupan sehari-hari.
3. Terdiri atas tiga hingga lima tokoh.
4. Tokoh yang berperan dalam sebuah cerita pendek akan selalu eksis dari awal hingga
akhir cerita.
5. Bersifat fiktif dengan penggunaan kata-kata yang sederhana.
6. Beralur tunggal dengan kejadian yang sederhana.
7. Terdapat kesan dan pesan yang mendalam sehingga pembaca ikut hanyut dalam cerita
tersebut.
B. Unsur-unsur Cerita Pendek
Cerita pendek dibangun oleh unsur intriksik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur
yang membangun cerpen berasal dari cerpen itu sendiri. Misalnya tema, penokohan, latar,
alur, amanat, dan gaya bahasa. Sedangkan unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun
cerita pendek yang berasal dari asumsi pembaca dan latar belakang penulis.
1. Unsur-unsur Intriksik Cerita Pendek
Unsur-unsur intriksik cerita pendek dibangun oleh tema, penokohan, latar, alur, amanat, dan
gaya bahasa.
Tema; merupakan gagasan yang merangkum isi cerita. Ini menyangkut seluruh pokok
permasalahan seperti kekuasaan, kemanusiaan, kecemburuan, kasih sayang, dan lainnya.
Penokohan; gambaran atau karakter yang terlibat dalam cerita pendek. Penggambaran tokoh
dalam sebuah cerita dapat dianalisis menggunakan teknik analitik langsung, penggambaran
fisik dan perilaku tokoh, penggambaran lingkungan kehidupan tokoh, tata bahasa, jalan
pikiran, dan penggambaran dari tokoh lain.
Latar; merupakan tempat di mana cerita tersebut digambarkan.
Alur; adalah jalan cerita atau pengembangan cerita yang menjelaskan adanya sebab dan
akibat dalam sebuah cerita pendek.
Amanat; merupakan pesan atau pengajaran yang diselipkan penulis dalam karangannya.
Amanat pada cerita pendek tidak akan terlepas dari tema penulisan cerita tersebut.
Gaya Bahasa; membuat tulisan terkesan lebih hidup dengan suasana persuasif atau
membangun interaksi dengan pembaca.

2. Unsur-unsur Ekstrinsik Cerita Pendek


Unsur-unsur ekstrinsik cerita pendek dibangun oleh asumsi pembaca dan latar belakang
penulis.

 Asumsi Pembaca; merupakan tanggapan para pembaca setelah membaca sebuah


cerita pendek.
 Latar Belakang Penulis; mencakup semua hal yang terkait dengan penulis seperti
riwayat hidup, aliran sastra, dan psikologis.

3. Mengidentifikasi Cerita Pendek Berdasarkan Hal-hal yang Terkandung di Dalamnya


Apa saja hal-hal yang terkandung dalam sebuah cerita pendek? Selain dibangun oleh unsur-
unsur intrinsik dan ekstrinsik, cerita pendek juga dapat diidentifikasi berdasarkan kaidah dan
strukturnya. Cerita pendek tersusun atas pengenalan, pengungkapan peristiwa, konflik,
puncak konflik, dan penyelesaian.
Pengenalan; di awal cerita, penulis mengenalkan tokoh-tokoh dengan adanya dialog dan
adegan antar tokoh.
Pengungkapan peristiwa; adanya peristiwa yang memunculkan permasalahan.
Konflik; terdapat tulisan yang menjelaskan adanya kehebohan, kegembiraan, dan
keterlibatan lainnya.
Puncak konflik; penulis memunculkan konflik besar yang menjelaskan penyelesaian atau
kegagalan.
Penyelesaian; menjelaskan akhir cerita dengan menggambarkan nasib para tokoh.
Hal yang membedakan cerita pendek dengan karya fiksi lainnya adalah gaya bahasa yang
digunakannya. Di antaranya adalah sebagai berikut. Menggunakan kata-kata yang
menjelaskan bahwa kejadian itu terjadi di masa lampau, seperti; ketika itu, telah terjadi,
beberapa tahun yang lalu, dan lainnya. Menggunakan konjungsi kronologis atau urutan
waktu, seperti; mula-mula, setelah itu, sejak saat itu, kemudian, dan lainnya. Adanya kata-
kata yang menggambarkan sebuah peristiwa, seperti; menawari, melompat, membersihkan,
dan menyuruh. Adanya kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan
oleh tokoh, seperti; menginginkan, mengharapkan, merasakan, dan lainnya.
Pejuang
Karya: Maria Maghdalena Bhoernomo (dengan beberapa perubahan)

Lelaki tua itu selalu suka mengenakan lencana merah putih yang disematkan di bajunya. Di
mana saja berada, lencana merah putih selalu menghiasi penampilannya. Ia memang
seorang pejuang yang pernah berperang bersama para pahlawan di masa penjajahan
sebelum bangsa dan negara ini merdeka. Kini semua teman seperjuangannya telah tiada.
Sering ia bersyukur karena mendapat karunia umur panjang. Ia bisa menyaksikan rakyat
hidup dalam kedamaian. Tak lagi dijajah oleh bangsa lain. Tidak lagi berperang gerilya
keluar masuk hutan. Tapi ia juga sering meratap-ratap setiap kali membaca koran yang
memberitakan keadaan negara ini semakin miskin akibat korupsi yang telah dianggap wajar
bagi semua pengelola negara. Banyak kekayaan negara juga dikuras habis-habisan oleh
perusahaan-perusahaan asing yang berkolaborasi dengan elite politik. Kini, semua elite
politik hidup dalam kemewahan, persis seperti para pengkhianat bangsa sebelum negara ini
merdeka. Dulu, pada masa penjajahan, para pengkhianat bangsa menjadi mata-mata
Kompeni. Mereka tega mengorbankan anak bangsa sendiri demi keuntungan pribadi.
Mereka mendapat berbagai fasilitas mewah. Seperti rumah, mobil dan juga perempuan-
perempuan cantik. Ia tiba-tiba teringat pengalamannya membantai sejumlah pengkhianat
bangsa di masa penjajahan. Saat itu ia ditugaskan oleh Jenderal Sudirman untuk
membersihkan negara ini dari pengkhianat bangsa yang telah tega mengorbankan siapa saja
demi keuntungan pribadi. ”Para pengkhianat bangsa adalah musuh yang lebih berbahaya
dibanding Kompeni. Mereka tak pantas hidup di negara sendiri. Kita harus menumpasnya
sampai habis. Mereka tak mungkin bisa diajak berjuang karena sudah nyatanyata
berkhianat,” Jenderal Sudirman berbisik di telinganya ketika ia ikut bergerilya di tengah
hutan. Ia kemudian bergerilya ke kota-kota menumpas kaum pengkhianat bangsa. Ia
berjuang sendirian menumpas kaum pengkhianat bangsa. Dengan menyamar sebagai
penjual tape singkong dan air perasan tape singkong yang bisa diminum sebagai pengganti
arak atau tuak, ia mendatangi rumah-rumah kaum pengkhianat bangsa. Banyak pengkhianat
bangsa yang gemar membeli air perasan tape singkong. Dasar kaum pengkhianat,
senangnya hanya mengumbar nafsu saja. Ia begitu dendam kepada kaum pengkhianat
bangsa. Mereka harus ditumpas habis dengan cara apa saja. Dan Ia memilih cara paling
mudah tapi sangat ampuh untuk menumpas kaum pengkhianat bangsa. Air perasan tape
singkong sengaja dibubuhi racun yang diperoleh dari seorang sahabatnya berkebangsaan
Tionghoa yang sangat mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Entah terbuat dari
bahan apa, racun itu sangat berbahaya. Jika dicampur dengan air perasan tape singkong,
lalu diminum, maka dalam waktu dua jam setelah meminumnya, maka si peminum akan
tertidur untuk selamanya. Tak ada yang tahu, betapa kaum pengkhianat bangsa tewas satu
persatu setelah menenggak air perasan tape singkong yang telah dicampur dengan racun.
Dokter-dokter yang menolong mereka menduga mereka mati akibat serangan jantung.
Dukun-dukun yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat terkena santet.
Pemuka-pemuka agama yang mencoba menolong mereka menduga mereka mati akibat
kutukan Tuhan karena mereka telah banyak berbuat dosa.
Instrumen Penilaian sikap
No Aspek yang diamati 4 3 2 1
1. Membaca doa sebelum melakukan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
3. Tepat waktu dalam mengerjakan tugas
4. Tidak menjadi plagiat dalam mengerjakan tugas
5. Berperilaku sopan

Nilai : skor perolehan x 100


20

Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan
2 Kadang-kadang berperilaku sesuai yang diharapkan
1 Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan

Instrument Penilaian Pengetahuan


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tema?
2. sebutkan unsur-unsur intrinsik dalam cerita pendek!
Apakah cinta pantas dikenang? Apakah cinta dibangun demi memberikan rasa kehilangan?
Pertanyaan itu mengganggu pikiranku. Mengganggu perasaanku. Sepulang dari pemakaman
seorang tetangga yang mati muda, aku lebih banyak berpikir ketimbang bicara. Iring-
iringan pelayat lambat-laun menyurut. Satu per satu menghilang ke dalam gang rumah
masing- masing. Seakan-akan turut mencerai-beraikan jiwaku. Kesedihan mendalam pada
keluarga yang ditinggalkan, tentu akibat mereka saling mencintai. Andai tak ada cinta di
antara mereka, bisa jadi pemakaman ini seperti pekerjaan sepele yang lain, seperti
mengganti tabung dispenser, menyapu daun kering di halaman, atau menyobek kertas
tagihan telepon yang kedaluwarsa. Seandainya aku tidak mencintaimu, tidak akan terbit
rindu sewaktu berpisah. Tak ingin menulis surat atau meneleponmu. Tidak memberimu
bunga saat ulang tahun. Tidak memandang matamu, menyentuh tanganmu, dan sesekali
mencium. (Cerpen “Hari Terakhir Mencintaimu”, karya Kurnia Effendi)
3. Tema pada penggalan tersebut adalah….

4. Nilai kehidupan yang mendominasi pada penggalan tersebut adalah nilai….


5. Nilai kehidupan akam membawa pada kebermaknaan, yang dalam cerita pendek
dimunculkan pada bagian….
No Aspek yang dinilai Skor
soal
1. Dapat menjelaskan tema dengan tepat 3
Dapat menjelaskan tema kurang tepat 2
Tidak dapat menjelaskan tema 1
2. Dapat menyebutkan unsur intrinsik dengan tepat 3
Menjelaskan unsur intrinsik kurang tepat 2
Tidak dapat menyebutkan unsur intrinsik 1
3. Menyebutkan tema pada penggalan cerita dengan tepat 3
Menyebutkan tema pada penggalan cerita kurang tepat 2
Tidak dapat menyebutkan tema pada penggalan cerita 1
4. Menyebutkan nilai kehidupan pada penggalan cerita dengan tepat 3
Menyebutkan nilai kehidupan pada penggalan cerita kurang tepat 2
Tidak dapat menyebutkan nilai kehidupan pada penggalan cerita 1
5. Menjawab dengan tepat 3
Kurang tepat 2
Tidak tepat 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Sekolah : SMAN 1 CIAWIGEBANG
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/semester 1
Materi Pokok : Teks Prosedur
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit (1X pertemuan)
A. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks prosedur
B. Tujuan Pembelajaran
Dengan menggunakan pendekatan Discovery Learning metode individu dan model
penugasan diharapkan peserta didik selama dan setelah proses pembelajaran dapat
membuat subah teks prosedur
C. Media\Alat dan Sumber Belajar
Media : Lembar kerja siswa, proyektor, laptop
Sumber belajar : Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Kemendikbud,
Tahun 2017, Buku Bahasa Indonesia Siswa Kelas X, Grafindo, Tahun 2017,
Internet
D. Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman


peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan
untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi : mengidentifikasi nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam
kumpulan cerita pendek yang dibaca
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh.

Kegiatan Inti
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
memusatkan perhatian pada topik menganalisis struktur dab
kebahasaan teks prosedur
Guru memberikan contoh teks prosedur
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin hal-hal yang belum
dipahami, mulai dari pertanyaan sederhana hingga pertanyaan
yang cukup sulit

Collaboration Guru menjelaskan materi mengenai teks prosedur dan siswa


mendengarkan penjelasan guru, kemudian
Peserta didik diminta untuk menganalisis struktur dari teks
prosedur
Peserta didik diperbolehkan untuk mendiskusikan mengenai
struktur teks prosedur
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja individu secara
berurutan, mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan kemudian oleh yang lainnya

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal


yang telah dipelajari terkait materi dalam menganalisis
struktur dan kebahasaan teks prosedur. Kemudian guru
memberikan kesepatan bagi siswa yang belum memahami
materi untuk bertanya kembali mengenai hal-hal yang telah
dipelajari

Kegiatan Penutup

Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang


muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

E. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilaian sikap berupa lembar observasi
2. Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis

Mengetahui Kuningan, Desember


2020
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran,

(Nama Dan Ttd Kepala Sekolah)


(Nama Dan Ttd Guru mata pelajaran)

LAMPIRAN

1. Pengertian Teks Prosedur


Teks prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus
dilaksanakan dalam melakukan suatu kegiatan sehingga suatu kegiatan itu dapat
terlaksana dengan baik.
Ciri Teks Prosedur
a. Dilihat dari isinya, terdapat bagian pernyataan umum dan tahapan-tahapan.
b. Dilihat dari bahasanya, banyak menggunakan kata kerja perintah (imperative),
partikel, konjungsi.
c. Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat dan cara
yang akurat.

2. Perbedaan dengan Teks Lain:


Fitur Teks Prosedur Teks LHO Teks Eksplanasi
Pembeda
Struktur · Tujuan · Deskripsi umum · Identifikasi
· Langkah-langkah · Deskrripsi bagian fenomena
· Penegasan ulang. · Deskripsi manfaat · Proses kejadian
· Ulasan
Aspek ·Menggunakan kata · Menggunakan frasa · Menggunakan kata
Kebahasaan kerja (verba), yaitu ·Menggunakan yang bermakna denotative
verba material dan konjungsi dan, atau · Menggunakan
verba tingkah laku. ·Menggunkan kalimat konjungsi kausalitas dan
·Menggunakan simpleks dan kompleks kronologis
konjungsi ·Menggunakan kata · Menggunakan kata
· Menggunakan kata- kerja kerja pasif
kata teknis · Menggunakan nomina · Menggunakan kata-
· Menggunakan kalimat kata teknis
persuasif
· Menggunakan kalimat
interogatif
· Menggunakan kalimat
deklaratif
·Banyak menggunakan
partikel -lah
· Apabila teks perupa
resep menggunakan
Isi Memberikan informasi Memberikan informasi Memberikan informasi
tentang langkah- tentang hasil mengenai fenomena atau
langkah membuat atau pengamatan atau peristiwa yang terjadi.
melakukan sesuatu. observasi.

3. Struktur Teks Prosedur


a. Tujuan, yaitu pengantar tentang topik yang akan dijelaskan dalam teks.
b. Langkah-langkah, yaitu perincian petunjuk yang disarankan kepada
pembaca terkait dengan topik yang ditentukan.
c. Penegasan ulang, yaitu harapan/manfaat apabila petunjuk-petunjuk tersebut
dijalankan dengan baik.

4. Aspek Kebahasaan Teks Prosedur


a. Menggunakan kata kerja (verba)
a. Verba dapat dibentuk oleh imbuhan me-, me-kan, me-i, ber-, di-, di-kan,
dan di-i
b. Verba material, yaitu jenis verba yang mengacu pada tindakan fisik,
misalnya menggoreng, mengiris, mengadukmengangkat, menulis, menyetrika.
Contoh: Kita perlu mengaduk bahan-bahan sampai rata.
c. Verba tingkah laku, yaitu verba yang mengacu pada sikap yang dinyatakan
dengan ungkapan verbal (bukan tindakan fisik), misalnya menyetujui,
menolak, memahami.
d. Contoh: Kita akan merasakan kelezatan bumbu-bumbu tersebut.
b. Menggunakan kata-kata teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya.
a. Contoh:
Prosedur membuat nasi goreng: Prosedur menghidupkan computer:
Kata teknis à nasi, bumbu, kompor, Kata teknis à computer, CPU,
potong, goreng, dll. power, tekan, klik, dll.
c. Menggunakan kalimat interogatif atau kalimat tanya.
Contoh:
Tahukah kalian makanan khas Magelang?
d. Menggunakan kalimat deklaratif, yaitu kalimat yang berisi pernyataan (berita atau
informasi).
Contoh:
Getuk trio adalah salah satu makanan khas Magelang yang berbahan dasar singkong
e. Menggunakan kalimat imperative, yaitu kalimat perintah.
Contoh:
Tambahkan gula, garam, dan vanili.
Kukuslah sampai matang.
Keringkan dengan handuk bersih.
f. Banyak menggunakan partikel -lah
Contoh:
Tambahkanlah penyedap rasa secukupnya.
Jauhkanlah dari jangkauan anak-anak.
g. Banyak menggunakan konjungsi temporal yang menyatakan ‘urutan waktu’,
misalnya setelaitu, lalu, kemudian, sebelum, sesudah itu, selanjutnya
Selain konjungsi, tahapan kerja atau urutan kerja dapat menggunakan kata bilangan,
seperti tahap pertama, tahap kedua, tahap ketiga, tahap keempat, tahap kelima, dan
seterusnya.
h. Menggunakan pernyataan persuasif, ditandai dengan kata-kata hendaklah, sebaiknya,
diharapkan, harus, perlu.
Contoh:
Sebaiknya, gunakanlah tepung berprotein sedang.
Alangkah lebih baik jika minuman ini disajikan dingin.
i. Apabila prosedur itu berupa resep dan petunjuk penggunaan alat, akan digunakan
gambara terperinci tentang benda dan alat yang dipakai, termasuk ukuran, jumlah, dan
warna.
Contoh:
Gunakan Loyang berukuran 20 cm x 18 cm

5. Langkah-langkah penyusunan teks prosedur


a. Menentukan topik
Mentukanlah kegiatan apa yang akan kamu selesaiakan, misalnya cara membuat
KTP, cara membuat SIM, cara membuat tempe, cara membuat nastar, dll.
b. Mengumpulkan bahan
Bahan untuk membuat teks prosedur dapat diperoleh dari buku, majalah, surat kabar,
pengamatan, pengalaman, narasumber, dll.
c. Menyusun kerangka
Kerangka atau rancangan garis besar teks prosedur dibuat untuk menghasilkan
langkah-langkah yang sistematis.
d. Mengembangkan kerangka menjadi teks prosedur yang utuh berdasarkan
struktur dan kebahasaan yang tepat.
6. Contoh Teks Prosedur

Cara Membuat Getuk Trio Khas Magelang


Banyak sekali kudapan tradisional Indonesia yang berbahan dasar singkong. Salah
satunya adalah getuk trio khas Magelang, Jawa Tengah. Makanan ini memiliki tekstur
yang lembut dan rasa yang manis.
Tahukah kalian cara membuat getuk trio khas Magelang? Jika belum, berikut
adalah bahan dan langkah-langkah membuatnya.
Bahan Bahan Taburan
1 kg singkong 150 gr kelapa parut kasar
200 gr kelapa parut kukus 5 menit ¼ sdt garam

125 gr gula pasir 1 lbr daun pandan


4 sdm skm
1 sdt garam
½ sdt vanili
30 gr margarine
¼ sdt cokelat pasta
4 tetes pewarna makanan (mera muda)

Cara Membuat:
1. Kukuslah singkong sampai matang. Lalu tumbuk sampai halus. Alangkah
lebih baik jika singkong ditumbuk selagi masih panas agar lebih
mudah
2. Tambahkan gula pasir, garam, vanili, kelapa parut, skm dan margarin,
aduk rata.
3. Bagi adonan menjadi tiga bagian. Satu bagian tambahkan pewarna merah
muda, satu bagian tambahkan cokelat pasta, dan sisanya
biarkan berwarna putih.
4. Ambillah masing-masing adonan dari ketiga bagian, pipihkan di Loyang
berukuran 18 X 20 cm yang telah dialasi plastic. Pipihkan secara
berurutan dari yang berwarna merah muda, putih, dan cokelat.
Pipihkan dan padatkan.
5. Kemudian keluarkan ketiga adonan yang telah disusun dari loyang,
potong-potong, dan sajikan dengan ditaburi parutan kelapa.

Instrumen Penilaian sikap


No Aspek yang diamati 4 3 2 1
1. Membaca doa sebelum melakukan pembelajaran
2. Mengerjakan tugas yang diberikan
3. Tepat waktu dalam mengerjakan tugas
4. Tidak menjadi plagiat dalam mengerjakan tugas
5. Berperilaku sopan

Nilai : skor perolehan x 100


20

Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan
2 Kadang-kadang berperilaku sesuai yang diharapkan
1 Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan

Instrumen Penilaian Pengetahuan


1.Berikan kata hubung yang tepat pada kalimat berikut!
Pisang tanduk dipotong miring, besarnya sesuai selera, ….. sisihkan.

2. Bacalah teks prosedur berikut, kemudian tentukan strukturnya!

Cara Menyambungkan Komputer denagn Internet Menggunakan Modem Eksternal


Dewasa ini, internet merupakan media paling revolusioner. Banyak pengembangan-
pengembangan pada internet, salah satunya adalah perkembangan akses internet
menggunakan modem eksternal.
Bagaimana cara menyambungkan internet menggunakan modem? Berikut langkah-
langkahnya. Pertama, siapakn satu unit komputer dan modem eksternal, usahakan modem
dalam keadaan baik dan sudah diisi pulsa. Pastikan juga terdapat port yang bisa digunakan
untuk menyambungkan modem dan pastikan pula komputer menyala. Jika modem dan
komputer siap, colokkan modem pada port. Lalu komputer akan secara otomatis mendeteksi
keberadaan modem. Selanjutnya, bila modem sudah terdeteksi maka program modem akan
muncul dan dan kita langsung menyambungkan komputer ke internet. Namun, bila program
modem belum terinstal, maka kita hasurs menginstalnya terlebih dahulu. Bukalah modem,
lalu klik setup installer modem (program untuk menginstal modem). Selanjutnya, tunggu
sampai proses pemasangan selesai dan program modem siap digunakan. Lalu bukalah
program modem dan klik “connect” untuk memulai proses penyambungan. Setelah proses
penyambungan berhasil, maka internet siap digunakan.

No Aspek yang dinilai Skor


Soal
1. Menjawab pertanyaan dengan tepat 3
Menjawab pertanyaan dengan kurang tepat 2
Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat 1
2. Menjawab pertanyaan dengan tepat 3
Menjawab pertanyaan dengan kurang tepat 2
Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat 1

Anda mungkin juga menyukai