Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Produksi

Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan


atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa. Pengertian kegiatan produksi dalam
menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga
bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha pertanian,
peternakan dan perikanan. Pengertian kegiatan produksi dalam menambah nilai guna barang
dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna barang dan jasa sehingga barang dan jasa
menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat
dari singkong, dan pakaian yang dibuat berasal dari kain.

Faktor-Faktor Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang perlukan dalam kegiatan produksi
terhadap suatu barang dan jasa. Faktor-faktor produksi terdiri dari alam (natural resources),
tenaga kerja (labor), modal (capital), dan keahlian (skill) atau sumber daya pengusaha
(enterpreneurship). Faktor-faktor produksi alam dan tenaga kerja adalah faktor produksi
utama (asli), sedangkan modal dan tenaga kerja merupakan faktor produksi turunan.

Berikut penjelasan faktor-faktor produksi sebagai berikut

1. Faktor Produksi Alam, adalah semua kekayaan yang ada di alam semesta digunakan
dalam proses produksi. Faktor produksi alam disebut faktor produksi utama atau asli.
Faktor produksi alam terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari, dan barang
tambang.
2. Faktor Produksi Tenaga Kerja, adalah faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung dapat menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga
kerja sebagai faktor produksi asli. Walaupun kini banyak kegiatan proses produksi
diperankan oleh mesin, namun keberadaan manusia wajib diperlukan.
3. Faktor Produksi Modal, adalah faktor penunjang yang mempercepat dan menambah
kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi dapat terdiri dari mesin-mesin,
sarana pengangkutan, bangunan, dan alat pengangkutan.
4. Faktor Produksi Keahlian, adalah keahlian atau keterampilan individu
mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa.
Proses Produksi
Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang
atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya dalam pembuatan
gedung pencakar langit, pembuatan pesawat terbang, dan pembuatan kapal serta lain-lainnya.
Dalam proses produksi membutuhkan waktu yang berbeda-beda ada yang sebentar, misalnya
pembuatan kain, pembuatan televisi, dan lain-lain. Tetapi, ada juga proses produksi yang
dapat dinikmati langsung hasilnya oleh konsumen, misalnya pentas hiburan, pijat dan
produksi lain-lainnya.

Berdasarkan caranya, proses produksi digolongkan dalam empat macam antara lain sebagai
berikut

1. Proses Produksi Pendek, adalah proses produksi yang pendek atau cepat dan langsung
dalam menghasilkan barang atau jasa yang dapat dinikmati konsumen. Contohnya
adalah proses produksi makanan, seperti pisang goreng, bakwan, singkong goreng.
dan lain-lain.
2. Proses Produksi Panjang, adalah proses produksi yang memakan waktu lama.
Contohnya adalah proses produksi menanam padi dan membuat rumah.
3. Proses Terus Menerus/Kontinu, adalah proses produksi yang mengolah bahan-bahan
secara berurutan dengan beberapa tahap dalam pengerjaan sampai menjadi suatu
barang jadi. Jadi bahan tersebut melewati tahap-tahap dari proses mesin secara terus-
menerus untuk menjadi suatu barang jadi. Contohnya adalah proses memproduksi
gula, kertas, karet, dan lain-lain
4. Proses Produksi Berselingan/Intermitten, adalah proses produksi yang mengolah
bahan-bahan dengan cara menggabungkan menjadi barang jadi. Seperti, proses
produksi mobil dimana bagian-bagian mobil dibuat secara terpisah, mulai dari
kerangkanya, setir, ban, mesin, kaca, dan lain-lain.

Produktivitas

Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan


dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau
tepat.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja selain bahan baku dan tenaga kerja
yang harus ada juga didukung oleh faktor – faktor sebagai berikut :
1. Pendidikan
2. Keterampilan
3. Sikap dan etika kerja
4. Tingkat penghasilan
5. Jaminan sosial
6. Hubungan individu

Pengukuran Produktivitas Kerja

Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong efisiensi
produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya sebagai
standar dalam pembayaran upah karyawan.

Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :

1. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size),


panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya tenaga kerja.

2. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang yang
dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar dan seterusnya.

Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah
terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada
beberapa klasifikasi mengenai biaya.

Jenis Biaya Berdasarkan Tujuan Pengambilan Keputusan


1. Biaya Relevan (relevant cost) merupakan biaya yang terjadi pada suatu alternatif
tindakan tertentu, tetapi tidak terjadi pada alternatif tindakan lain. Biaya relevan akan
mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya relevan harus
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
2. Biaya Tidak Relevan (irrelevant cost) merupakan biaya yang tidak berbeda diantara
alternatif tindakan yang ada. Irrelevant cost tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan dan akan tetap sama jumlahnya tanpa memperhatikan alternative yang
dipilih. Oleh karena itu biaya tidak relevan tidak harus dipertimbangkan dalam
pembuatan keputusan.
Jenis Biaya Berdasarkan Perilaku
1. Biaya Tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan
tertentu. Biaya tetap per unit berbanding terbalik secara proporsional dengan
perubahan volume kegiatan atau kapasitas. Semakin tinggi tingkat kegiatan, maka
semakin rendah biaya tetap per unit. Semakin rendah tingkat kegiatan, maka semakin
tinggi biaya tetap per unit.
2. Biaya Variabel (Variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara
sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume
kegiatan atau aktivitas, maka secara proporsional semakin tinggi pula total biaya
variabel. Semakin rendah volume kegiatan, maka secara proporsional semakin rendah
pula total biaya variabel.
3. Biaya Semivariabel (Semivariabel cost/ Mixed Cost) dalah biaya yang mempunyai
elemen biaya tetap dan biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap merupakan
jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan elemen biaya variabel
merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh volume kegiatan.
Biaya semivariabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume
kegiatan, akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional atau sebanding.
Semakin tinggi volume kegiatan, semakin tinggi pula jumlah biaya semivariabel,
Semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah biaya semivariabel,
tetapi perubahannya tidak proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Contoh
biaya semivariabel adalah biaya listrik, biaya telepon dan biaya air.

Anda mungkin juga menyukai