Anda di halaman 1dari 7

PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, BIAYA

D I S U S U N O L E H

1. Siti Rahmah Tumanggor (0501212090)

1. Miftahul Jannah Tanjung (0501213079)


A. PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan menciptakan suatu barang yang belum ada sehingga
bertambah jumlahnya atau suatu kegiatan untuk menambah nilai guna barang atau jasa
sehingga menjadi lebih tinngi.
Faktor produksi, di bagi menjadi dua yaitu Faktor produksi tetap dan Faktor Produksi
Variabel.

B. PRODUKTIVITAS
produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan
dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau
tepat.
Pengukuran produktivitas kerja sebagai sarana untuk menganalisa dan mendorong
efisiensi produksi. Manfaat lain adalah untuk menentukan target dan kegunaan, praktisnya
sebagai standar dalam pembayaran upah karyawan. Untuk mengukur suatu produktivitas
dapat digunakan dua jenis ukuran jam kerja manusia, yakni jam – jam kerja yang harus
dibayar dan
jam – jam kerja yang harus dipergunakan untuk bekerja 
Ada dua macam alat pengukuran produktivitas, yaitu :
a. Physical productivity, yaitu produktivitas secara kuantitatif
seperti ukuran (size), panjang, berat, banyaknya unit, waktu, dan biaya
tenaga kerja.
b. Value productivity, yaitu ukuran produktivitas dengan
menggunakan nilai uang yang dinyatakan dalam rupiah, yen, dollar
dan seterusnya.

C. BIAYA
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “ beban “ yang harus
ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.
Sedangkan Biaya dalam pengertian Produksi ialah Semua “beban”
yang harus ditanggung oleh Produsen untuk menghasilkan suatu Produksi.
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen
dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang / jasa.
Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut
memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan,
tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan .
Biaya produksi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Biaya bahan baku (direct material cost)
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)

Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
• Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).
• Biaya Implisit : Biaya Implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,
misalnya biaya penyusutan barang modal.
Adapun beberapa jenis biaya, yaitu :
1. Biaya Internal.
Biaya internal adalah segala biaya yang dikeluarkan dalam
rangka operasional perusahaan.
2. Biaya Eksternal
Biaya eksternal adalah biaya yang seharusnya ditanggung oleh
perusahaan sebagai akibat operasional perusahaan yang
menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan sekitarnya.
3. Biaya Jangka Pendek
Biaya jangka pendek yaitu biaya yang menunjukkan sebagian faktor
produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Salah satu faktor
produksi bersifat tetap, yang lain berubah
4. Biaya Jangka panjang
Biaya jangka panjang adalah biaya yang menunjukkan semua
faktor produksi dapat mengalami perubahan. Semua faktor
produksi bersifat berubah.
Hubungan Antara Produksi, Produktivitas, dan Biaya

Keputusan tingkat produksi senantiasa berkaitan dengan tingkat produktivitas faktor – faktor
produksi yang digunakan. Produktivitas yang tinggi menyebabkan tingkat produksi yang sama
dapat dicapai dengan biaya yang lebih rendah. Dengan kata lain, produktivitas dan biaya
mempunyai hubungan terbalik. Jika produktivitas makin tinggi, biaya produksi akan semakin
rendah. Begitu juga sebaliknya.
Perilaku biaya juga berhubungan dengan periode produksi. Dalam jangka pendek ada factor
produksi tetap yang menimbulkan biaya tetap, yaitu biaya produksi yang besarnya tidak
tergantung pada tingkat produksi.
Dalam jangka panjang, karena semua factor produksi adalah variable, biaya juga variable.
Artinya, besarnya biaya produksi dapat disesuaikan dengan tingkat produksi. Dalam jangka
panjang, perusahaan akan lebih mudah meningkatkan produktivitas dibanding dalam jangka
pendek. Itu sebabnya ada perusahaan yang mampu menekan biaya produksi, sehingga setiap
tahun biaya produksi per unit makin rendah. Pola pergerakan biaya rata-rata ini berkaitan dengan
karakter fungsi produksi jangka panjang. Untuk perusahaan yang ber”skala hasil menarik”
(Increasing return to scale atau IRS), penambahan tingkat produksi justru
menurunkan biaya produksi. Sebaliknya dengan perusahaan
yang “berskala hasil menurun” (decreasing return to scale atau DRS).
Thanks you!

Any question?

Anda mungkin juga menyukai