Anda di halaman 1dari 11

BAB I

DATA STATISTIK

Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat:


1. Membedakan pengertian statistik dan statistika
2. Memberikan contoh dari macam-macam data statistik
3. Menjelaskan cara-cara pengumpulan data
4. Menghitung besar sample

G1. Eksplorasi

Berikut ini akan dijelaskan, pengertian statistik dan statistika, jenis-jenis data, cara

penumpulan data dan populasi sample. Bacalah dengan teliti materi berikut ini!

A. Pengertian Statistik dan Statistika

Statistik banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Secara awam, kata

statistik lebih sering digunakan dalam rangka mengamati, mengitung dan

meyelesaikan suatu permasalahan. Sebenarnya, apakah arti dari kata ststistik ?

Ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari misalnya kita hendak berbelanja kebutuhan

pokok untuk sebulan. Maka kita dapat mencari perbandingan, toko mana yang

paling murah menjual beras, gula, tepung, telur atau daging. Setelah melihat toko

yang murah harganya, bagaimana dengan jarak toko tersebut dari rumah kita?

Apakah semua kebutuhan murah di satu toko? atau masing-masing toko hanya

memiliki satu jenis barang yang harganya murah?

Contoh sehari-hari dalam bidang pendidikan, misalnya kita ingin tahu sekolah

mana yang memiliki reputasi baik?

Sekolah mana yang mempunyai ranking bagus? dan sebagainya.

Kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka yang memuat suatu

permasalahan, sehingga dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai

permasalahan tersebut. Sedangkan Statistika adalah metode ilmiah yang

digunakan sehingga dapat mengambil keputusan atau kesimpulan dari suatu

permasalahan. Statistika memuat bagaimana cara mengumpulkan data, meyajikan

data, menggambarkan permasalahan, menganalisis data serta penarikan

kesimpulan yang valid dan rasional.

Berdasarkan fungsinya, statistika dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Statistika|1
1. Statistika deskriptif (Statistika deduktif)

Adalah statistika yang merangkum permasalahan, menggambarkan dan

menganalisis kelompok data yang diberikan tanpa penarikan kesimpulan.

Tujuan dari statistika deskriptif adalah untuk memberikan gambaran

permasalahan secara akurat dan jelas.

2. Statistika inferensial (Statistika induktif)

Adalah statistika yang memasukkan unsur peluang dalam menarik

kesimpulan. Berdasarkan penggunaanya, statistika inferensial terbagi

menjadi 2 macam :

a. Statistika parametric, adalah alat bantu analisis data yang memenuhi

persyaratan.asumsi tertentu, bahwa sampel berdistribusi normal

dengan pengambilan secara acak dan random

b. Statistika non parametric, adalah alat bantu analisis data yang tidak

harus memenuhi persyarakan seperti pada statistika perametrik.

B. Jenis-jenis Data

Data adalah berbagai keterangan yang dipergunakan sebagai bahan penyelidikan

sehingga menjadi pertimbangan dalam memecahkan masalah serta mengambil

keputusan.

1. Berdasarkan Sifatnya

a. Data Kualitatif, adalah data yang berbentuk kategori atau atribut. Data

kualitatif terbagi menjadi 2 macam:

1) Data Nominal. Adalah kategori data yang diberi nama. Kategori ini

tidak dapat diurutkan atau diranking.

Contoh 1.1:

a) Jenis kelamin

b) Status perkawinan

2) Data ordinal, adalah data yang dapat diurutkan atau dapat diberi

rangking.

Contoh 1.2 :

Statistika|2
Misalnya prestasi mahasiswa pada matakuliah Statistika. Jika skor akhir

lebih dari atau sama dengan 80 maka nilai A. jika kurang dari 49 maka

nilainya E.

b. Data kuantitatif, adalah data yang berbentuk kuantitatif. Data

kuantitatif dibagi menjadi 2 macam.

1) Data diskrit, adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung

atau membilang.

Contoh 1.3 :

a) Banyak kursi di ruang ini adalah 28 buah.

b) Banyak mahasiswa yang mengikkuti kelas statistika ada 32

orang

2) Data kontinu, adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.

Contoh 1.4 :

a) Panjang kayu ini adalah 30 cm.

b) Barat Badan Dorce adalah 68 kg.

Latihan 1.1

G2. Pemfokusan
Identifikasi pernyataan-pernyataan berikut ini.
Selanjutnya isilah dengan bekal pengetahuan Anda!

Anda telah mempelajari macam-macam data berdasarkan sifatnya. Perhatikan data-data


berikut ini:
a. Jumlah mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMT adalah 714 orang.
b. Banyakya denyut nadi dalam waktu tertentu
c. Kemampuan matematika B pada peringkat sedang.
d. Penilaian oleh kepala sekolah terhadap guru-gurunya.
e. Banyaknya kecelakaan pesawat dalam setahun.
f. Luas perkebunan klapa sawit di di provinsi Riau adalah 722.000 Ha
g. ImporIndonesia mengimpor bahan bakar minyak hingga 26 milyar dollar AS.
h. IQ si Ex ada di peringkat superior
Manakah yang termasuk data nominal, ordinal, diskrit, dan kontinu?
Penyelesaian :
a.
b.
c.
d.

Statistika|3
e.
f.
g.

G3. Tantangan
Berdasarkan sepengetahuan Anda, buatlah masing-masing satu contoh pernyataan yang
termasuk kedalam contoh data: a) nominal, b) ordinal, c) diskrit, dan d) kontinu!
Diskusikan jawaban Anda dengan tim!
a.
b.
c.
d.

2. Berdasarkan cara memperolehnya

a. Data Primer, adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu

organisasi serta diperoleh langsung dari objeknya.

Contoh 1.5 :

Badan Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui langsung bagaimana keadaan

ekonomi dari rakyat Indonesia. Maka BPS mengirimkan petugas-

petugasnya untuk langsung mensurvey warga dengan cara mendatangi

setiap rumah warga Indonesia.

b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah

dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya data tersebut dicatat

dalam bentuk publikasi.

Contoh 1.6 :

Misalnya seorang Guru ingin melihat perkembangan nilai matematika dari

tahun ke tahun. Maka Guru tersebut dapat meminta nilai siswa dari data

yang ada di TU sekolah.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Pada bahasan sebelumnya, pengertian populasi telah Anda ketahui. Populasi

didefinisikan sebagai subjek atau objek yang menjadi sasaran penelitian yang

Statistika|4
mempunyai karakteristik tertentu. Batasan populasi harus jelas, misalnya

seluruh mahasiswa prodi pendidikan matematika, seluruh penduduk yang

bertempat tinggal di Bogor dan lain sebagainya.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Dalam pengambilan sampel, anggota

yang terpilih harus benar-benar dapat mewakili kepentingan penelitian,

artinya, objek atau subjek harus representative.

a. Besarnya ukuran sampel.

Besarnya anggota sampel harus di hitung berdasarkan teknik-teknik

tertentu agar kesimpulan dapat dipertanggungjawabkan. Teknik sampling

dapat digunakan sebagai penentu jumlah sampel yang digunakan.

Menurut Ruseffendi, untuk menentukan besarnya sampel secara random.

dapat digunakan pendekatan kekeliruan untuk pendekatan rata-rata

populasi.

  .Z 1 / 2 
2

n>  
 b 
Keterangan:

n = jumlah sampel

 = simpangan baku dari populasi

Z 1 / 2 = nilai z table

b = bounds of error

  ..2,58 
2

Jika  = 0.01, maka n >  


 b 

  .1,96 
2

Jika  = 0.05, maka n >  


 b 
Contoh 1.10

seorang peneliti akan menaksir rata-rata waktu menyelesaikan studi

mahasiswa FKIP UMT. Jika diketahui simpangan baku waktu

menyelesaikan studi adalah 0,25 tahun dan batas kekeliruan estimasi

Statistika|5
sebesar 0,05 tahun, berapa banyak sampel yang harus diambil jika

menggunakan rataf kepercayaan 1%?

Penyelesaian:

  ..2,58 
2

 = 0.01, maka n >  


 b 
2
 0,25..2,58 
n>  
 0,05 
n > 166,41

Jadi banyaknya sampel yang harus diambil, minimal berjumlah 167 orang

Latihan 1.2
G4. Penerapan
Berdasarkan contoh 1.11, carilah minimal jumlah sampel yang harus diambil jika
menggunakan taraf kepercayaan 5 %
Penyelesaian

b. Teknik Pengambilan sampel

Secara umum, teknik pengambilan sampel dibagi menjadi 2 macam, yaitu cara

non probabilitas ( tidak acak) dan cara probabilitas (acak/random)

a. Sampling non probabilitas, adalah cara pengambilan sejumlah anggota dari

populasi dengan setiap anggotanya tidak mempunyai peluang yang sama

untuk terpilih menjadi anggota sampel. Pemilihannya subjektif, bisa

dibilang suka-suka Pemilihannya biasanya berdasarkan pertimbangan

tertentu.

1) Teknik sampling sistematis

Artinya nggota sample dipilih berdasarkan urutan tertentu, misal tiap

kelipatan 10, ganjil gepap, dan lain-lain.

2) Teknik sampling kebetulan

Statistika|6
Sampling ini mengambil anggota yang kebetulan ditemui dan sesuai

dengan kebetulan. Misal hendak meneliti pendapat orang tua murid

tentang perlunya pendidikan anak usia dini secara formal. Sampel yang

diwawancara adalah siapa saja orang yang ditemui di sekolah (sesuai

lokasi peneliti)

3) Teknik sampling bertujuan

Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara

khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. Misal hendak meneliti

masakan tradisional, maka sampel yang diambil adalah ahli masak.

4) Teknik sampling kuota

Teknik ini digunakan apabila sampel pada suatu tingkat diilih dengan

jumlah tertentu. Artinya, setiap peneliti dapat mengukur seberapa

sampel yang diperlukan agar dapat mengambil kesimpulan atau

mencapai jawaban penelitian. Misaalnya, akan dilakukan penelitian

mengenai evaluasi mengenai kurikulum berbasis kompetensi yang

dilakukan secara kelompok. Misalnya 10 orang peneliti dengan jumlah

sekolah 50 sekolah. Maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel

secra bebas sebanyak 5 sekolah.

5) Teknik sampling bola salju

Misal hendak meneliti keberhasilan penggunaaan kurikulum 2013 di

sekolah. Sampel awal 3 sekolah. Karena kurang mewakili, sampel

ditambah menjadi 5 sekolah. Jika dianggap belum juga mewakili,

sampel ditambahkan lagi hingga hasil penelitian dianggap cukup data.

Keuntungan dari teknik non probabilitas adalah sampel dapat diperoleh

dengan mudah dan cepat. Kekurangannya, seringkali smapel tidak

representative.

b. Sampling probabilitas, adalah cara pengambilan sampel yang dilakukan

dengan segala cara, sedemikian sehingga anggota dari populasi mempunyai

Statistika|7
peluang yang sama untuk terpilih. Pengambilan dengan cara ini bersifat

objektif.

1) Sampling random sederhana

Digunakan jika populasi bersifat homogeny. Pengambilan sampe diambil

secara acak tanpa memperhatika strata/tingkatan yang ada dalam populasi

itu. Cara digunakan pada teknik ini misalnya undian, bilangan random,

atau computer.

2) Teknik sampling bertingkat

Disebut juga teknik sampling berjenjang/berlapis. Digunakan apabila

populasinya heterogen atau terdiri dari kelompok-kelompok yang

bertingkat. Misalnya berdasarkan usia, tingkat pendidikan, golongan.

Contoh 1. 11:

Misalkan hendak meneliti tentang komentar pecinta film X yang bergenre

romantis, yang diambil dari usia 18-24 tahun. Kelompok A usia 18-20 tahun

jumlah populasi 20 orang, kelompok B usia 21-22 tahun berjumlah 50 orang

dan kelompok C usia 23-24 tahun berjumlah 30 orang. Jumlah seluruh

populasi adalah 100 orang. JUmlah sampe yang dibutuhkan adalah 80

orang. Maka dengan teknik sampling proporsional dapat dicari sebagai

berikut:

A : (20/100) x 80 = 16 orang, B : (50/100) x 80 = 40 0rang dan C ; (30/100) x 80

= 24 orang.

Contoh 1. 12:

Dibutuhkan 80 sampel. Populasi yang tersedia A=2, B=5, C=35, dan D=58.

Jumlah seluruh populasi 100. maka, sampel dapat di cari dengan cara :

A dan B diambil seluruhnya karena sedikit, sedangkan C dan D diambil

secara proporsi. C = (35/(100-8)) x (80-7) = 27 orang, dan D =(58/(100-7)) x

(80-7) = 46 orang.

Cara demikian termasuk teknik sampling yang tidak proposional.

3) Teknik sampling kluster

Statistika|8
Disebut juga sampling daerah. Teknik ini digunakan apabila populasi

tersebar dalam wilayah yang luas. Misalanya ada yang di propinsi,

kabupaten, kecamatan dan seterusnya. Daerah penyebaran smapel

selanjutnya dipetak-petakkan, di beri nomor, dan anggotanya diambil

secara acak. Biasanya, tahap pertama menentukan daerah mana yang

digunakan, dilanjutkan dengan menentukan objel/subjek yang dipilih

sebagai sample penelitian secara acak.

Roscoe (Sugiyono, 2012) memberikan saran untuk ukuran sampel peneliyian

sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan

500

2. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria –wanita, pegawai negeri-

pegawai swasta, dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel tiap kategori

minimal 30

3. Bila dalam penelitian akan meakukan analisis dengan multivariate (korelasi

atau regresi ganda misalnya) maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari

jumlah variable yang diteliti. Misalnya variable penelitiannya ada 5

independen+dependen), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 = 50

4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan kelompok

eksperimen dan kelompok control, maka jumlah anggota sampel masing-

masing kelompok antara 10 s/d 20.

D. Cara Pengumpulan Data

Mengumpulan data berati mencatat peristiwa/kejadian, mencatat karakteristik

elemen, atau mencatat variable. Cara mengumpulkan data tidak dapat disamakan,

tergantung pada permasalahan utama atau variable yang akan diteliti.

Dalam statistika, ada 2 cara dalam mengumpulkan data. Yaitu dengan cara sensus

dan dengan cara sampling. Pada pengambilan data terdapat istilah populasi.

Populasi mencakup seluruh anggota dari sekelompok data yang diteliti.

Statistika|9
Contoh 1.7:

1. Seluruh Mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2014/2015

2. Seluruh Penduduk Pulau jawa

Melihat jumlah populasi yang begitu banyak atau luas, maka peneliti akan

mengalami banyak hambatan apabila hendak mengambil data seluruh populasi,

baik ditinjau dari segi waktu, biaya ataupun tenaga. Karenanya diperlukan teknik

pengambilan contoh (pengambilan sampel) yang dapat mewakili kebutuhan

peneliti. Teknik pengambilan sampel akan dibahas di bab lain yang lebih khusus.

Sensus adalah cara pengumpulan data jika setiap anggota populasi diteliti satu per

Satu.

Contoh 1.8:

Misalkan, seorang guru olah raga hendak mengecek berapa rata-rata tinggi badan

seluruh siswa dikelas X. Jika jumlah siswa kelas X ada 200 siswa, dan seluruh siswa

diukur tinngi badannya, maka pengumpulan data seperti ini dinamakan sesnsus

Sampling adalah cara pengumpulan data jika hanya sebagian anggota populasi

saja yang diteliti.

Contoh 1.9:

Misal, untuk mengukur rata-rata tinngi badan siswa kelas X, peneliti hanya

mengambil 50 siswa yang diambil dari 5 kelas dengan ketentuan masing-masing

kelas berjumlah 10 0rang. Cara ini merupakan contoh pengambilan data dengan

cara sampling.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam usaha mengumpulkan data sbb :

a. Mengadakan penelitian langsung ke lapangan

b. Mengambil seluruhnya atau sebagian dari sekumpulan data yang telah dicatat

atau dilaporkan oleh badan atau orang lain

c. Dengan menggunakan angket.

Statistika|10

Anda mungkin juga menyukai