Oleh
Kasiati, M. Pd
Perencanaan Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional
dan Pemetaan Kebutuhan Belajar Murid
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui literasi dari berbagai sumber, peserta didik dapat mengidentifikasi pentingnya
peraturan secara benar agar memiliki pola pikir yang tumbu
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis penerapan keseimbangan hak
dan kewajiban warga negara secara benar dengan menunjukkan kemampuan berelasi antar
teman.
Pertemuan 1
Skenario Penerapan
KSE yang Tujuan
dikembangkan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Deskripsi tambahan: Siapa
(apa yang dilakukan dan dikatakan yang terlibat, di mana,
guru) waktu dan durasi, dan
kebutuhan/perlengkapan
Kesadaran Mengidentifikasi Guru mengajak murid untuk Yang terlibat: Guru, murid
Diri emosi diri melakukan kegiatan “Mengidentifikasi Tempat: Ruang Kelas
Emosi Diri” agar dapat menyatakan Waktu: Diawal
perasaan mereka hari ini dan pembelajaran
memastikan mereka siap belajar. Durasi: 5-10 menit
Murid diminta untuk menuliskan Perlengkapan: memo stick.
kondisi dirinya, baik secara fisik botol
maupun emosi. Apa yang fisiknya
rasakan? Apa yang sedang dipikirkan?
Apa yang sedang dirasakan dalam
hatinya?
Murid dapat menyampaikannya
melalui memo stick yang disiapkan
oleh guru, setelah ditulis lalu digulung
dan dimasukkan dalam botol yang
sudah disiapkan.
Salah satu murid menyampaikan kata-
Kesadaran Menunjukkan kata motivasi kepada teman-temannya
Sosial kepedulian atas sesuai dengan kertas yang diambil dari
perasaan orang botol secara bergiliran
lain
Keterampilan Berkomunikasi Peserta didik membaca kisah Amira Yang terlibat: Guru, murid
berelasi efektif dan kantung sampahnya. Tempat: Ruang Kelas
Waktu: Di kegiatan inti
Peserta didik memberikan pendapat pembelajaran
terhadap sikap Amira secara Durasi: 15 menit
komunikatif Perlengkapan : kasus amira
Kesadaran Mengidentifikasi Peserta didik menyimak Yang terlibat: Guru, murid
Sosial ragam norma penayangan video tentang Tempat: Ruang Kelas
sosial termasuk pelaksanaan peraturan dalam Waktu: Pada kegiatan inti
norma yang masyarakat sehingga dapat pembelajaran
menunjukkan mengidentifikasi ragam norma Durasi: 20 menit
ketidakadilan
sosial termasuk norma yang Perlengkapan: video
menunjukkan ketidakadilan penerapan norma dalam
masyarakat, speaker,
laptop
Skenario Penerapan
KSE yang Tujuan
dikembangkan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Deskripsi tambahan: Siapa
(apa yang dilakukan dan dikatakan yang terlibat, di mana,
guru) waktu dan durasi, dan
kebutuhan/perlengkapan
Keterampilan Mempraktekkan 1. Meminta murid bekerja dengan Yang terlibat: Guru, murid,
Relasi kerjasama tim temannya Tempat: Ruang Kelas
dan pemecahan 2. Dalam kerja sama murid belajar Waktu: Kegiatan inti
masalah secara bagaimana bernegosiasi dengan pembelajaran
kolaboratif orang lain, mengembangkan Durasi: 20 menit
kepemimpinan dan mengetahui Perlengkapan: Lembar
kekuatan mereka sendiri Kerja Siswa, Artikel,
sehingga mereka dapat Video, Buku Paket
memberikan kontribusi terbaik
untuk kelompok.
Ketrampilan Mengekspresika Guru meminta murid untuk Yang terlibat: Guru, murid,
sosial n rasa syukur menuliskan sebuah kartu ucapan Tempat: Ruang Kelas
terima kasih kepada orang yang Waktu: Kegiatan Penutup
dianggap telah membantunya hari Durasi: 5 menit
ini. Murid dapat mengirimkan kartu Perlengkapan: memo stick
tersebut kepada orang yang dituju.
Pertemuan 2
Skenario Penerapan
KSE yang Tujuan
dikembangkan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Deskripsi tambahan: Siapa
(apa yang dilakukan dan dikatakan yang terlibat, di mana,
guru) waktu dan durasi, dan
kebutuhan/perlengkapan
Pengambilan Menunjukkan Guru memutar dan menyanyikan Yang terlibat: Guru, murid
putusan yang rasa ingin tahu lagu “Isi Rimba Tidak Ada Berpijak Tempat: Ruang Kelas
bertanggungj dan keterbukaan Lagi” Waktu: Diawal
awab pikiran https://www.youtube.com/watch?v pembelajaran
=cyfhjbR2x1I Durasi: 5-10 menit
Perlengkapan: lagu,
Peserta didik memberikan speker, laptop
pendapatnya tentang makna dari
lagu yang diputar dengan
menunjukkan komunikasi yang
efektif
Kesiapan Diferensiasi
Nama Murid Diferensiasi Konten
Belajar Proses
RATU GHAISANI PUSPA MONA
REISYA AULYA SIREGAR
ALINDA OKTAVIA Murid diminta untuk
BERLYAN FRANZISCA MELYANA AYU Murid diminta untuk menganalisis konsep
MUHAMAD BRIAN FATHONI menganalisis konsep peraturan perundangan
NAJWA JIHAN JEVANA SAMDA PUTRI Cepat peraturan perundangan melalui berbagai sumber
RAISYA BATRISYIA
Mandiri secara mandiri dengan secara mandiri dengan
AHMAD HASBI RABBI
GUSTI AYU WULAN WIDIANTARI lengkap disertai contoh lengkap disertai contoh
HAURA TASNIM ZEIN kasus yang mendukung kasus yang mendukung
SAFA AULIA DINA
VHERO VHIE ZHARAASIFA
ABI SYAHREZA
BAMBANG NUR ARYANTO
CATHERINE HILDE KARUNIA
NAPITUPULU Murid diminta untuk Murid diminta untuk
QANITA QINTARA MEDINA menganalisis konsep menganalisis konsep
CHELSEA AURELIA MEAZZA Sedang
peraturan perundangan peraturan perundangan
Fahri Syahru Ramadhan Cukup
HANNA JESSICA SITINJAK melalui bantuan gambar melalui bantuan gambar
Mandiri
Naurah Najla atau video pembelajaran atau video pembelajaran
NAZREL AS' FARGIE ALFIAT dengan lengkap dengan lengkap
RAFI ALVINO
LIONEL RADITH TRIYADI
SYAFRIAL AKMAL MUHAMMAD
MARCELLA FABY BUDIHARJO
Murid mendapatkan
MUHAMAD REZKY MUHFIDAL KHAFI
Nadhia Tull Zannah Murid mendapatkan pembelajaran secara
AL FATHI FIKRI FAIRUZ SASONGKO pembelajaran secara eksplisit dengan
ARDHAN MAWARDI eksplisit dengan pendampingan guru dan
SEEFA AULIA IMAMAH
pendampingan guru dan tutor sebaya melalui
AMEL RAMADHANI Lambat
HASBI ANSHARY tutor sebaya melalui bantuan-bantuan khusus
Tergantung
PIJAR BUWONO PRATAMA bantuan-bantuan khusus untuk menjelaskan
untuk menjelaskan konsep peraturan
konsep peraturan perundangan
perundangan
Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan minat belajar murid
Diferensiasi
Nama Murid Minat Belajar Diferensiasi Proses
Produk
HANNA JESSICA SITINJAK
Naurah Najla
NAZREL AS' FARGIE ALFIAT
RAFI ALVINO
LIONEL RADITH TRIYADI
SYAFRIAL AKMAL MUHAMMAD
MARCELLA FABY BUDIHARJO Murid membuat laporan Siswa membuat produk
MUHAMAD REZKY MUHFIDAL KHAFI dengan menggambar berupa info
Nadhia Tull Zannah
Menggambar sesuai produk yang grafis/poster/diagram
AL FATHI FIKRI FAIRUZ SASONGKO frayer, pohon konsep
ARDHAN MAWARDI diminati
INAYAH
RATU GHAISANI PUSPA MONA
REISYA AULYA SIREGAR
ALINDA OKTAVIA
BERLYAN FRANZISCA MELYANA AYU
MUHAMAD BRIAN FATHONI
NAJWA JIHAN JEVANA SAMDA PUTRI
SEEFA AULIA IMAMAH Murid membuat laporan
GILANK IFTIKAR JATOR
RAMADHANI
dengan menulis narasi Siswa membuat produk
HASBI ANSHARY Menulis dari study kasus sesuai berupa nasrasi study
PIJAR BUWONO PRATAMA produk yang diminati kasus
MUHAMMAD ARDHYANSYAH
KUSUMONUGROHO
RAISYA BATRISYIA
AHMAD HASBI RABBI
GUSTI AYU WULAN WIDIANTARI
HAURA TASNIM ZEIN
SAFA AULIA DINA Murid membuat laporan
Siswa membuat produk
VHERO VHIE ZHARA ASIFA dengan bermain peran
ABI SYAHREZA
Praktek berupa video atau tiktok
sesuai produk yang
BAMBANG NUR ARYANTO tentang penerapan norma
CATHERINE HILDE KARUNIA
diminati
NAPITUPULU
QANITA QINTARA MEDINA
CHELSEA AURELIA MEAZZA
Profil
Nama Murid Diferensiasi Proses
Belajar
HANNA JESSICA SITINJAK
Naurah Najla
NAZREL AS' FARGIE ALFIAT
RAFI ALVINO
LIONEL RADITH TRIYADI
SYAFRIAL AKMAL MUHAMMAD
MARCELLA FABY BUDIHARJO
MUHAMAD REZKY MUHFIDAL KHAFI Murid melakukan literasi dari berbagai sumber
Nadhia Tull Zannah tentang peraturan perundang-undangan dan tata
AL FATHI FIKRI FAIRUZ SASONGKO
Visual
urutannya
ARDHAN MAWARDI
INAYAH
RATU GHAISANI PUSPA MONA
REISYA AULYA SIREGAR
ALINDA OKTAVIA
BERLYAN FRANZISCA MELYANA AYU
MUHAMAD BRIAN FATHONI
NAJWA JIHAN JEVANA SAMDA PUTRI
SEEFA AULIA IMAMAH
GILANK IFTIKAR JATOR
AMEL RAMADHANI Murid mendengarkan video tentang peraturan
HASBI ANSHARY audiotori perundang-undangan dan tata urutannya
PIJAR BUWONO PRATAMA
MUHAMMAD ARDHYANSYAH
KUSUMONUGROHO
RAISYA BATRISYIA
AHMAD HASBI RABBI
GUSTI AYU WULAN WIDIANTARI
HAURA TASNIM ZEIN Murid bermain peran atau tiktok tentang
SAFA AULIA DINA penerapan peraturan perundang-undangan dan tata
kinestetik
VHERO VHIE ZHARA ASIFA urutannya
ABI SYAHREZA
BAMBANG NUR ARYANTO
QANITA QINTARA MEDINA
CHELSEA AURELIA MEAZZA
PEMERINTAHAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 107 JAKARTA
JL. Pejaten Raya Komp. Depdiknas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Telp. (021) 7990977
Profil Pelajar Pancasila • Bernalar Kritis: memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
dengan berbagai sumber
• Mandiri: bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya
• Gotong Royong: saling berbagi informasi antar teman melalui diskusi
• Berimtak pada Tuhan YME dan berakhlak mulia: menguatkan
kebiasaan bersikap jujur dan berani menyampaikan kebenaran
Sarana dan Prasarana Buku paket Pendidikan Pancasila, Gambar dan video pelaksanaan
peraturan, Video pembelajaran, Lembar Kerja Siswa
Tujuan Pembelajaran 1. Melalui literasi dari berbagai sumber, peserta didik dapat mengidentifikasi
pentingnya peraturan secara benar agar memiliki pola pikir yang tumbuh
2. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis penerapan
keseimbangan hak dan kewajiban warga negara secara benar dengan
menunjukkan kemampuan berelasi antar teman.
Alur Tujuan Pembelajaran Dengan bernalar kritis, gotong royong, berimtak dan mandiri, peserta didik
dapat menganalisis konsep dasar peraturan perundang-undangan, meliputi:
Pemahaman Bermakna Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat meningkatkan
pemahamannya terhadap peraturan perundang-undangan dan tata urutannya.
Pertemuan Pertama
1
KSE: Kesadaran diri (Mengidentifikasi emosi diri)
2
KSE: Kesadaran social (Menunjukkan kepedulian atas perasaan orang lain)
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
6. Peserta didik mencari tahu terhadap pertanyaan pemantik yang sudah
diberikan oleh guru.
7. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan.
8. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
9. Guru mengingatkan kembali tentang keyakinan kelas yang sudah dipelajari
dalam pembelajaran.
3
Diferensiasi proses berdasarkan minat belajar dan profil belajar
4
KSE: Ketrampilan berelasi (Berkomunikasi efektif)
5
KSE: Kesadaran social (Mengidentifikasi ragam norma sosial termasuk norma yang menunjukkan ketidakadilan)
6
KSE: Keterampilan berelasi (mempraktekkan Kerjasama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif)
7
Diferensiasi konten dan proses berdasarkan kesiapan belajar
Murid mendapatkan pembelajaran secara eksplisit dengan
pendampingan guru dan tutor sebaya melalui bantuan-bantuan khusus
untuk menjelaskan konsep peraturan perundangan
7. Peserta didik merencanakan prosedur atau langkah – langkah pengumpulan
dan analisis data.
8. Peserta didik dengan bimbingan guru saling memberikan apresiasi bagi
usaha dan pendapat yang telah mereka lakukan untuk mendapatkan
informasi sesuai tugas mereka masing-masing bukan didasarkan pada
kebenaran hasil tapi didasarkan pada sikap saling menghargai usaha yang
dilakukan orang lain.
9. Peserta didik dibimbing guru menyusun laporan hasil telaah tentang
peraturan perundangan. Laporan berbentuk produk seperti (info grafis,
poster, diagram frayer, kliping, video dan lain-lain) (Guru melakukan
diferensiasi produk berdasarkan minat siswa)8
a. Siswa yang suka menggambar membuat produk berupa info
grafis/poster/diagram frayer, pohon konsep
b. Siswa yang suka menulis membuat produk berupa narasi tentang
peraturan perundangan
c. Siswa yang praktek langsung membuat produk berupa video atau
tiktok tentang penerapan peraturan di masyarakat
10. Peserta didik dalam kelompok menyajikan hasil kerja kelompok,
kelompok lain diberi kesempatan untuk menyampaikan pertanyaan atau
pendapat terhadap hasil kelompok penyaji
8
Diferensiasi proses dan produk berdasarkan minat belajar dan profil belajar
9
KSE: Kesadaran social (Mengekspresikan rasa syukur)
3. Peserta didik memberikan pendapatnya tentang makna dari lagu yang
diputar dengan menunjukkan komunikasi yang efektif.10
4. Guru Menghubungkan pendapat peserta didik dengan materi yang akan
dipelajari.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
6. Peserta didik mencari tahu terhadap pertanyaan pemantik yang sudah
diberikan oleh guru.
7. Peserta didik menyimak informasi guru tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai serta teknik dan bentuk serta proses penilaian pembelajaran
yang akan dilakukan.
8. Peserta didik menyimak informasi guru tentang materi ajar dan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
9. Guru mengingatkan kembali tentang keyakinan kelas yang sudah dipelajari
dalam pembelajaran.
Kegiatan (langkah-langkah)
a. Guru menyiapkan cerita tentang “sekelompok Kingkong” terlebih
dahulu (contoh teks bisa di lihat di bawah)
b. Minta setiap siswa untuk berdiri. Bila tadinya duduk,singkirkan
semua kursi dan biarkan ruangan dalam keadaaan kosong.
c. Berikut aturan main; Guru membacakan sebuah cerita berjudul
“sekelompok Kingkong”. Di dalam cerita itu, ada angka angka yang
B. Kegiatan Inti di sebutkan. Ketika sebuah angka di sebut,semua siswa harus
berkumpul membentuk kelompok sesuai jumlah angka yang di
sebutkan. Siswa yang jumlahnya kelompoknya kurang dari pada yang
di tentukan akan di beri punishment/hukuman sesuai kesepakatan.
d. Guru mulai membacakan cerita sesuai dengan teks. Contoh, teks
untuk jumlah siswa 36 dan akan di bagi menjadi 6 kelompok,sehingga
masing-masing kelompok terdiri atas 6 orang sebagaimana berikut:
Di sebuah hutan yang damai dan tenteram. Tinggalllah… 3 ekor
harimau. Harimau sangat takut sekali dengan …buaya. Tetapi,hal itu
tidak masalh karena buaya jalanya lambat,sedangkan harimau cepat.
Pada suatu hari,7 ekor gajah dating di kediaman harimau. Gajah
dating bersama dengan.. 3 ekor anaknya. Gajah menantang harimau
untuk melawan buaya. Harimau stuju dan dating ke kediaman buaya.
Begitu sampai disana,hari mau sangat kaget. Ternyata,buaya
memiliki bala tentara lain,yaitu 6 ekor kangkong. Beri jeda dan
10
KSE: Pengambilan putusan yang bertanggungjawab (menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran)
11
Diferensiasi proses berdasarkan minat belajar dan profil belajar
12
KSE:Manajemen diri (mendemontrasikan kendali diri dalam kelompok)
penekanan saat mengucapkan kata-kata kunci, misalnya
mengucapkan kata 3,6 atau 7. Bila telah sampai pada akhir
cerita,maka kelompok yang terbentuk itulah yang menjadi kelompok
dari permainan selanjutnya.
13
KSE: Pengambilan keputusan yang bertanggungjawab (Mengidentifikasi masalah social)
14
KSE: Keterampilan berelasi (mempraktekkan Kerjasama tim dan pemecahan masalah secara kolaboratif)
15
Diferensiasi proses dan produk berdasarkan minat belajar dan profil belajar
1. Kompetensi yang dinilai:
a. Kompetensi sikap
Menunjukkan sikap bernalar kritis, mandiri, gotong royong, berimtak pada Tuhan YME dan
berakhlak mulia
b. Kompetensi pengetahuan
Mengidentifikasi perumusan dan penetapan pancasila sebagai dasar negara dan fungsi dan
kedudukan pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
c. Kompetensi keterampilan
Kemampuan kerja dalam kelompok serta kemampuan menyampaikan gagasan dengan lugas
dan percaya diri.
2. Bentuk penilaian
a. Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
b. Penilaian pengetahuan melalui produk dan tes tertulis
c. Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kegiatan kelompok
3. Jenis asesmen:
a. Formatif
b. Sumatif
4. Lembar Kerja Siswa (terlampir)
5. Rubrik Penilaian
a. Penilaian Sikap (Jurnal)
Pedoman Penskoran:
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu:
• Skor 1, apabila sikap peserta didik BB (Belum Berkembang)
• Skor 2, apabila sikap peserta didik MB (Mulai Berkembang)
• Skor 3, apabila sikap peserta didik BSH (Berkembang Sesuai Harapan)
• Skor 4, apabila sikap peserta didik SB (Sangat Berkembang)
b. Penilaian Pengetahuan (Formatif)
• Bentuk Pilihan Ganda dan Esai (Terlampir dalam bentuk Lembar Kerja peserta
Didik)
c. Penilaian Keterampilan
• Penilaian dilakukan melalui pressentasi kelompok, observasi dan hasil pekerjaan.
No Nama Mengekspresikan Menunjukkan Mengidentifikasi Mampu Menghagai Mampu Mempraktekkan
rasa syukur kepedulian ragam norma mengomunikasikan pendapat merespons kerjasama tim
atas perasaan sosial ide dan gagasan teman pertanyaan dan pemecahan
orang lain dengan terarah dan pada sesi masalah secara
sistematis diskusi kolaboratif
Pedoman Penskoran:
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu:
• Skor 1, perlu pendampingan apabila sikap peserta didik tidak pernah sesuai aspek yang dinilai
• Skor 2, cukup apabila sikap peserta didik kadang-kadang sesuai aspek yang dinilai
• Skor 3, baik apabila sikap peserta didik sering sesuai aspek yang dinilai
• Skor 4, sangat baik apabila sikap peserta didik selalu sesuai aspek yang dinilai
Skor Maksimal = (7 x 4)
Nilai = (Jumlah skor/ Skor Maksimal) X 100
Refleksi Peserta Didik
Refleksi Guru
1. Konsisten memberi keteladanan pada siswa dalam sikap dan perilaku sehari-hari secara baik?
(Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
2. Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru, melainkan berpusat pada siswa
secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
3. Menggunakan pembelajaran secara kontekstual secara baik? (Sangat baik/baik/ sedang/kurang
baik)
4. Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada Bab Kesatuan Indonesia dan
Karakteristik Daerah mendatang?
Daftar Pustaka
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2021. Buku Siswa Kelas VII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2017. Buku Siswa Kelas VIII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
3. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia. 2016. Buku Guru Kelas VII.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
Sumber Bacaan Guru
Guru dapat menambah bahan materi untuk disampaikan kepada peserta didik dengan membaca
informasi pada link sebagai berikut ini:
1. https://www.youtube.com/watch?v=KAXqZ74iIyA
2. https://www.youtube.com/watch?v=JTk0llbExy0
Materi Pembelajaran
BAB II
NORMA DAN UUD NRI TAHUN 1945
A. Norma Masyarakat
1. Pengertian Norma
Norma merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu norm yang memiliki arti
patokan, pedoman, atau pokok kaidah dan bahasa Latin yaitu mos yang memiliki arti tata kelakuan,
adat istiadat, atau kebiasaan.
Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, norma memiliki arti sebagai aturan
maupun ketentuan yang sifatnya mengikat suatu kelompok orang didalam masyarakat. Dimana
norma diterapkan sebagai panduan, tatanan, dan juga pengendali tingkah laku yang sesuai.
Craig Calhoun merupakan sosiologis asal Amerika menyatakan, norma baginya
merupakan suatu pedoman maupun aturan yang menyatakan bagaimana seorang individu
seharusnya bertindak di dalam suatu situasi ditengah masyarakat.
Sedangkan, menurut E. Utrecht yang merupakan ilmuwan sekaligus pakar hukum yang
lahir di Surabaya, menggambarkan bahwa norma sebagai segala himpunan petunjuk hidup yang
digunakan untuk mengatur berbagai tata tertib di dalam masyarakat maupun bangsa dimana
peraturan tersebut harus ditaati oleh setiap masyarakat, dan jika melanggar akan ada suatu bentuk
konsekuensi dari pihak yang berwenang.
Jadi norma adalah aturan yang dibentuk karena adanya suatu kebutuhan masyarakat akan
ketertiban yang ingin dicapai dalam kehidupan sehari-hari, dan jika norma atau peraturan yang ada
dilanggar, orang tersebut akan mendapatkan sanksi sesuai dengan kesepakatan yang sudah berlaku
3. Macam-macam Norma
a. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara hati
nurani manusia. Kehadiran norma ini bersamaan dengan kelahiran atau keberadaan manusia itu
sendiri, tanpa melihat jenis kelamin dan suku bangsanya. Suara hati nurani yang dimiliki
manusia selalu mengatakan kebenaran dan tidak akan dapat dibohongi oleh siapa pun. Suara
hati nurani sebagai suara kejujuran merupakan suara yang akan mengarahkan manusia kepada
kebaikan
b. Norma Kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulan manusia dalam
kehidupan sehari-hari. Norma kesopanan bersumber dari tata kehidupan atau budaya yang
berupa kebiasaan-kebiasaan masyarakat dalam mengatur kehidupan kelompoknya. Manusia
sebagai mahluk sosial memiliki kecenderungan berinteraksi atau bergaul dengan manusia lain
dalam masyarakat. Hubungan antarmanusia dalam masyarakat ini membentuk aturan-aturan
yang disepakati tentang mana yang pantas dan mana yang tidak pantas. Ada perbuatan yang
sopan atau tidak sopan, boleh dilakukan atau tidak dilakukan.
c. Norma Agama
Norma agama adalah sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang sumbernya dari
wahyu Tuhan. Penganut agama meyakini bahwa apa yang diatur dalam norma agama berasal
dari Tuhan Yang Maha Esa, yang disampaikan kepada nabi dan rasul-Nya untuk disebarkan
kepada seluruh umat manusia di dunia.
d. Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
dan dibuat oleh badan-badan resmi negara serta bersifat memaksa. Oleh karena itu, dalam
kehidupan seharihari aparat penegak hukum, seperti polisi, jaksa, dan hakim dapat memaksa
seseorang untuk menaati hukum dan memberikan sanksi bagi pelanggar hukum. Pada
hakikatnya, suatu norma hukum dibuat untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian dalam
pergaulan hidup bermasyarakat.
Norma hukum memiliki dua macam sifat, yaitu sebagai berikut.
1) Bersifat perintah, yaitu memerintahkan orang berbuat sesuatu dan jika tidak berbuat maka ia
akan melanggar norma hukum tersebut.
Contohnya, perintah bagi pengendara kendaraan bermotor untuk memiliki dan membawa
SIM (surat ijin mengemudi). Ketentuan pasal 281 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa ”Setiap orang yang mengemudikan kendaraan
bermotor di jalan yang tidak memiliki SIM dipidana kurungan paling lama 4 bulan atau
denda paling banyak Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)”.
2) Bersifat larangan, yaitu melarang orang berbuat sesuatu dan jika orang tersebut melakukan
perbuatan yang dilarang maka ia melanggar norma hukum tersebut. Contohnya, larangan
bagi pengemudi kendaraaan bermotor melebihi batas kecepatan paling tinggi yang
diperbolehkan dan berbalapan dengan kendaraan bermotor lain (ketentuan pasal 115 UU
Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan).
Norma hukum memiliki sanksi sehingga berlakunya dapat dipaksakan. Oleh karena itu, norma
hukum lebih ditaati oleh masyarakat dari pada norma lainnya. Hukum dapat memaksa seseorang
untuk menaati tata tertib yang berlaku di dalam masyarakat dan terhadap orang yang tidak
mentaatinya diberikan sanksi yang tegas.
Paksaan berlakunya norma hukum dilakukan oleh alat-alat perlengkapan negara yang berwenang
seperti polisi, jaksa, dan hakim.
Norma hukum memiliki sifat yang mengatur dan memaksa dengan tujuan untuk menciptakan
keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pemberian hukuman bagi anggota masyarakat yang melanggar hukum, dilakukan oleh lembaga
peradilan. Masyarakat tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri. Melakukan tindakan
main hakim sendiri termasuk juga perbuatan melanggar norma hukum. Pemberian hukuman hanya
dapat dilakukan setelah melalui proses persidangan di lembaga peradilan.
1. Pengertian hak
Prof. Dr. Notonagoro menjelaskan hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu
yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak
lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.
Sedangkan pengertian hak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah
kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu. Hak bisa diartikan sebagai
kepemilikan, kewenangan, kekuasaan, atau derajat serta martabat.
Jadi hak adalah segala sesuatu yang didapatkan dan diperoleh sejak lahir bahkan sebelum
lahir.
2. Pengertian kewajiban
Hak Asasi Manusia yang bersifat universal melahirkan kewajiban yang harus dijalankan
berdampingan. Sebagaimana dalam bab 1 Pasal 1 undang-undang nomor 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia berbunyi “Kewajiban dasar manusia adalah seperangkat kewajiban yang
apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia”.
Sedangkan menurut KBBI, kewajiban adalah sesuatu yang diwajibkan, sesuatu yang harus
dilaksanakan, atau suatu keharusan.
Jadi kewajiban adalah segala sesuatu yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
dalam norma. Norma dapat ditegakkan jika masyarakat menjalankan kewajiban masing-masing.
Kewajiban dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sesuai prinsip “Tri Hita Karana”
berikut:
Petunjuk Kerja :
Amatilah gambar berikut! Kalian diminta untuk menuliskan komentar terhadap gambar tersebut
dengan menghubungkan dengan hak dan kewajiban!
1. Gambar 1
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
2. Gambar 2
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
3. Gambar 3
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………
………………………………………………………