1 Ide Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk Murid Jenjang SMP
Skenario Penerapan
KSE yang dikembangkan Bentuk Implementasi
(Pengajaran
Eksplisit/Integrasi Praktek Deskripsi Kegiatan Deskripsi tambahan: Siapa yang
Mengajar Guru dan Pembelajaran terlibat, di mana, waktu dan durasi,
Kurikulum (apa yang dilakukan dan dan kebutuhan/perlengkapan
Akademik/Penciptaan Iklim dikatakan guru)
Kelas dan Budaya Sekolah
)
Kesadaran Diri Relaksasi mandiri Langkah-langkah: ➢ Yang terlibat : Siswa dan Guru mata
(dipandu guru) 1. Murid diminta duduk pelajaran
dengan rapi ➢ Tempat : Di kelas
2. Menghentikan segala ➢ Waktu: Di awal Kegiatan
aktivitas Pembelajaran
3. Memajamkan mata dan ➢ Durasi: 5 menit
mengosongkan pikiran ➢ Perlengkapan: Audio (Lagu
4. Menarik nafas panjang instrumen)
dan menghembuskan
secara perlahan
5. Murid dipersilahkan untuk
menyadari keberadaan
fisiknya masing-masing
dan tidak memikirkan
apapun
Tabel 3.2 Ide Penguatan Kompetensi Sosial dan Emosional untuk Rekan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di
Sekolah
UMPAN BALIK:
1. Pertanyaan dari Pak Hendri: Bagaimana penerapan dalam teknik STOP karena belum pernah dilakukan sebelumnya.
Jawaban: Teknik STOP digunakan saat kegaduhan di kelas sudah sangat parah. Guru mengajak siswa untuk berhenti sejenak
guna mengidentifikasi emosi-emosi dalam diri masing-masing dengan mendengarkan instruksi guru sambil mendengarkan
musik instrumen. Tambahan dari Pak Krisdiyanto: Teknik ini sangat membantu dalam perlombaan. Biasanya para atlet
mendapatkan teknik ini dari pelatih dengan tujuan untuk mengembalikan/memfokuskan dirinya terhadap apa yang sedang
dihadapi sekarang, terlepas menang maupun kalahnya sebuah perlombaan.
2. Pertanyaan dari Pak Agus Salim: Bagaimana kita sebagai guru bisa menghandle siswa dalam pengambilan keputusan yang
bertanggungjawab karena biasanya dalam pemilihan ekstrakurikuler masih ada siswa yang tidak memilih sesuai dengan bakat
dan minat masing-masing (mengikuti bakat dan minat teman akrabnya).
Jawaban: Setelah siswa mengisi angket, terlibih dahulu hasil pilihan siswa diujicobakan oleh guru ekstrakurikuler. Jika siswa
tersebut tidak berbakat, maka siswa tersebut bisa disarankan untuk memilih ekstrakurikuler lain sesuai dengan bakat dan
minatnya, bukan hanya sekedar mengikuti teman karibnya. Tambahan dari Pak Hendri Eko Purnomo: Bisa saja guru
menyiapkan role mode/artis idola beserta kegemaran siswa dalam keseharian dengan begitu siswa yang semula hanya
mengikuti teman karibnya bisa tersadar dengan idola yang telah diinformasikan oleh guru. Dengan begitu murid bisa menyukai
ekstrakurikuler yang dipilihnya dan bukan hanya sekedar mengikuti teman.