Anda di halaman 1dari 1

4

Teori Pavlov juga disebut respondent conditioning (pengkondisian responden),


didasarkan pemikiran bahwa perilaku merupakan respon yang dapat diamati atau
diramalkan Fisiolog Pavlov mengkaji stimuli yang disebutnya rangsangan tak
bersyarat yang secara spontan memanggil respon. Respon berupa refleks yang
terpancing stimuli disebut responden. Responden atau respon yang bersyarat
muncul di luar kendali kemauan bebas peserta didik.Hubungan rangsang
bersyarat dengan respon bersifat spontan,bukan disebabkan oleh belajar. Namun
perilaku refleks dapat muncul sebagai respon atas stimuli yang sebenarnya tidak
otomatis memancing respon. Stimuli netral memancing refleks namun sengaja
dibuat agar mampu memancing respon refleks: Bila satu stimuli menghasilkan
respon, maka stimuli kedua yang tidak relevan dihadirkan serempak dengan
stimuli dan akhirnya respon tadi muncul tanpa perlu menghasilkan stimuli
pertama. Teori classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks
baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut.
Dengan adanya stimulus berupa hadiah (reward) yang diberikan kepada peserta
didik dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih tertarik
pada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh , tertarik pada
mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta
mengendalikan perhatianya terutama pada guru, selalu mengingat pelajaran dan
mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungan. Contohnya yaitu
pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar,
seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap
muridmuridnya, sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang
ditunjukkan gurunya.Pavlov mendapat kesimpulan bahwa gerakan‐gerakan
reflek itu dapat dipelajari, dapat berubah karena mendapat latihan, sehingga dari
hasil ini ia membedakan dua macam refleks, yaitu refleks bawaan dan refleks
hasil belajar.Sebenarnya hasil ercobaan Pavlov dalam hubungannya dengan
belajar yang kita perlukan sekarang ini adalah tidak begitu penting. Mungkin
beberapa hal yang ada sangkut pautnya dengan belajar yang perlu diperhatikan
antara lain ialah bahwa dalam belajar perlu adanya latihan‐latihan dan kebiasaan
yang telah melekat pada diri dapat mempengaruhi dan bahkan mengganggu
proses belajar yang bersifat skill. Penguatan(reinforcement),merupakan
pengembangan lebih lanjut dari teori pengkondisian.Jika pada teori
pengkondisian (conditioning) yang diberi kondisi adalah perangsangnya
(stimulus), maka pada teori penguatan (reinforcement) yang dikondisikan atau
diperkuat adalah responsnya. Contohnya, seorang anak yang belajar dengan giat
dan dia dapat menjawab semua pertanyaan dalam ulangan atau ujian, maka guru
memberikan penghargaan pada anak itu misal dengan pujian, atau hadiah.
Berkat pemberian penghargaan ini, maka anak itu akan belajar lebih rajin dan
lebih bersemangat lagi untuk mengulang agar mendapat penghargaan lagi.

Anda mungkin juga menyukai