Teori Pavlov juga disebut respondent conditioning (pengkondisian responden),
didasarkan pemikiran bahwa perilaku merupakan respon yang dapat diamati atau diramalkan Fisiolog Pavlov mengkaji stimuli yang disebutnya rangsangan tak bersyarat yang secara spontan memanggil respon. Respon berupa refleks yang terpancing stimuli disebut responden. Responden atau respon yang bersyarat muncul di luar kendali kemauan bebas peserta didik.Hubungan rangsang bersyarat dengan respon bersifat spontan,bukan disebabkan oleh belajar. Namun perilaku refleks dapat muncul sebagai respon atas stimuli yang sebenarnya tidak otomatis memancing respon. Stimuli netral memancing refleks namun sengaja dibuat agar mampu memancing respon refleks: Bila satu stimuli menghasilkan respon, maka stimuli kedua yang tidak relevan dihadirkan serempak dengan stimuli dan akhirnya respon tadi muncul tanpa perlu menghasilkan stimuli pertama. Teori classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut. Dengan adanya stimulus berupa hadiah (reward) yang diberikan kepada peserta didik dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa lebih tertarik pada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh , tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan perhatianya terutama pada guru, selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali, dan selalu terkontrol oleh lingkungan. Contohnya yaitu pada awal tatap muka antara guru dan murid dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru menunjukkan sikap yang ramah dan memberi pujian terhadap muridmuridnya, sehingga para murid merasa terkesan dengan sikap yang ditunjukkan gurunya.Pavlov mendapat kesimpulan bahwa gerakan‐gerakan reflek itu dapat dipelajari, dapat berubah karena mendapat latihan, sehingga dari hasil ini ia membedakan dua macam refleks, yaitu refleks bawaan dan refleks hasil belajar.Sebenarnya hasil ercobaan Pavlov dalam hubungannya dengan belajar yang kita perlukan sekarang ini adalah tidak begitu penting. Mungkin beberapa hal yang ada sangkut pautnya dengan belajar yang perlu diperhatikan antara lain ialah bahwa dalam belajar perlu adanya latihan‐latihan dan kebiasaan yang telah melekat pada diri dapat mempengaruhi dan bahkan mengganggu proses belajar yang bersifat skill. Penguatan(reinforcement),merupakan pengembangan lebih lanjut dari teori pengkondisian.Jika pada teori pengkondisian (conditioning) yang diberi kondisi adalah perangsangnya (stimulus), maka pada teori penguatan (reinforcement) yang dikondisikan atau diperkuat adalah responsnya. Contohnya, seorang anak yang belajar dengan giat dan dia dapat menjawab semua pertanyaan dalam ulangan atau ujian, maka guru memberikan penghargaan pada anak itu misal dengan pujian, atau hadiah. Berkat pemberian penghargaan ini, maka anak itu akan belajar lebih rajin dan lebih bersemangat lagi untuk mengulang agar mendapat penghargaan lagi.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu