Anda di halaman 1dari 26

Jurnal Universitas Indonesia Membangun

Universitas Indonesia Membangun (INABA)

PENGARUH HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN


KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK MIE SUKSESS DI KOTA
BANDUNG

Rizal Rifai

Universitas Indonesia Membangun (INABA) Bandung

rifairizal964@gmail.com

Abstrak

WINGS Corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh
tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi
pemimpin pasar (market leader) yang mempekerjakan ribuan orang dengan pabrik-pabrik
berlokasi di Jakarta dan Surabaya. Mie Suksessadalah salah satu produk andalan dari Wings.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif dan verifikatif. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel total dengan jumlah
responden sebanyak 100. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keputusan
Pembelian Produk Mie Suksess di Kota Bandung dalam kategori kurang baik. (2) Harga
Pembelian Produk Mie Suksess di Kota Bandung dalam kategori kurang baik (3) Promosi
Pembelian Produk Mie Suksess di Kota Bandung dalam kategori kurang baik. (4) Secara
parsial Harga tidak berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. (6) Secara parsial
Promosi mempunyai pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian. (7) Secara simultan
Harga dan Promosi mempunyai pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian.

Kata Kunci: Keputusan Pembelian, Harga dan Promosi.

Abstract

WINGS Corporation was founded in 1948 in Surabaya, Indonesia. Over the last fifty years
this company has grown from a small home industry to a market leader employing
thousands of people with factories located in Jakarta and Surabaya. Mie Suksess is one of
Wings' flagship products. The research method used is a quantitative research method with
a descriptive and verification approach. The sample in this study was a total sample with a
total of 100 respondents. To answer the problem formulation in this study, the SPSS version
21 program was used. The results of the study showed that: (1) The decision to purchase
Success Noodle Products in Bandung City was in the poor category. (2) Purchase price for
Mie Suksess products in Bandung City is in the unfavorable category (3) Promotion for
purchasing Mie Suksess products in Bandung City is in the unfavorable category. (4)
Partially, price has no positive effect on purchasing decisions. (6) Partially promotion has
a positive influence on purchasing decisions. (7) Simultaneously Price and Promotion have
a positive influence on Purchasing Decisions.

Keywords: Purchasing Decisions, Prices and Promotions

1
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

1. Pendahuluan
Kegiatan pemasaran merupakan Mie instan telah menjadi makanan
salah satu faktor yang penting dan harus yang tidak dapat dipisahkan dari
dilaksanakan oleh setiap perusahaan masyarakat Indonesia. Mie instan begitu
dalam rangka menjaga kelangsungan digemari oleh berbagai kalangan usia
hidupnya maupun untuk pengembangan dan lintas generasi. Indonesia data (id)
usahanya. Situasi perekonomian dunia teranyar merilis daftar market share mie
umumnya dan Indonesia khususnya, instan tahun 2021 dengan rincian seperti
sekarang ini banyak memberikan Tabel 1.1
tantangan bagi perusahaan baik yang Tabel 1.1
Market Share Mie Instan Tahun 2021
menghasilkan produk maupun jasa,
Total Total Total
terutama dalam bidang pemasaran. Brand
2019 (%) 2020 (%) 2021 (%)
Indomie 73,2 81,5 80,7
Produk mie instan sebagaimana Mie
diketahui adalah salah satu produk Sedaap
16,9 12,1 13,1
makanan cepat saji yang semakin lama Supermi 4,6 2,1 3,5
semakin banyak digemari masyarakat
Sarimi 3,6 1,4 1,4
karena kemudahan dalam hal
Suksess 0,6 1,3 0,4
penyajiannya. Produk ini merupakan ABC 0,9 0,8 0,4
makanan cepat saji yang biasa Inter Mi N/A N/A 0,3
dikonsumsi kapan saja karena harganya Gaga 0,3 0,5 0,2
yang terjangkau, mudah didapatkan, Sakura 0 0,1 0,1
enak rasanya, dan sifatnya yang tahan
Sumber : PT. Talenta Data Indonesia.
lama.
Dengan semakin banyaknya mie Tabel 1.1 menjelaskan bahwa
instan yang ada di pasaran berarti dalam tiga tahun terakhir (2019-2021)
memberikan keleluasaan bagi konsumen merek indomie merupakan mie instan
untuk memilih merek yang sesuai dengan yang paling sering dikonsumsi oleh
keinginannya. Karena itu perlu bagi konsumen Indonesia. Gap antara
perusahaan untuk menganalisis perilaku leading market dengan merek yang
konsumen mie instan untuk mengetahui berada setelahnya sangat jauh. Indomie
pola pembeliannya. Kegiatan pemasaran menduduki peringkat pertama dengan
tidak hanya sekedar kemampuan pangsa pasar sebesar 80,7% pada tahun
perusahaan dalam menyampaikan barang 2021, saingan terberat indomie yaitu mie
dari produsen ke konsumen, akan tetapi sedaap berada diposisi 2 dengan pangsa
juga mencari cara agar konsumen merasa pasar sebesar 13,1 % pada tahun 2021,
puas(Philip Kotler, 2016:73). sementara penjualan terendah ada di mie
sakura dengan hanya memiliki pangsa
Menurut data dari World Instant
pasar sebesar0,1 % pada tahun 2021.
Noodles Association (WINA), Indonesia
Meskipun begitu pangsa pasar
menduduki peringkat ke-2 negara dengan
mie suksess terbilang cukup rendah
konsumsi mie instan terbesar di dunia
dengan hanya 0,4% pangsa pasar mie
pada tahun 2021. Masyarakat Indonesia
instan pada tahun 2021. Mie suksess
tercatat telah mengonsumsi sebanyak
mengalami penurunan market share
13,2 miliar bungkus mie instan
paling tinggi pada tahun 2021
sepanjang tahun lalu. Angka tersebut
dibandingkan dengan mie instan merek
mencakup 11,23 persen total konsumsi
lain.
mie instan di dunia.
2
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Berdasarkan fenomena yang terjadi diinginkannya dalam pasar sasaran.


penulis melakukan penelitian terlebih Variabel ini meliputi semua yang dapat
dahulu dengan melakukan penarikan dilakukan oleh perusahaan untuk
data penjualan mie suksess selama 1 mempengaruhi permintaan produknya.
tahun terakhir di PT Bandung Utama Peneliti melakukan penelitian
Mandiri, bertujuan untuk mengetahui terlebih dahulu kepada 30 orang yang
kondisi penjualan mie suksess selama 1 mengkonsumsi mie suksess, bertujuan
tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat pada untuk mengetahui variabel apa saja yang
Gambar 1.1 Grafik mengenai data paling berpengaruh terhadap keputusan
penjualan mie suksess selama 1 tahun pembelian mie suksess. Selengkapnya
terakhir di PT Bandung Utama Mandiri. dijelaskan dalam Tabel 1.2 Variabel
yang paling berpengaruh terhadap
20,000
16.99 17.25
18.86
16,8411
16,753 .179,254.14
17.41
keputusan pembelian mie suksess.
15,454.87 16.75 .179,254.14
18,000

16,000
15.45 16,75316.25
13.99
12,9615,454.87 12.63
14,000

12,000 4
13.58 Tabel 1.2
Box

10,000
10 Variabel Yang Paling Berpengaruh
8,000

6,000
terhadap Keputusan Konsumen dalam
4,000 Pembelian Mie Suksess
2,000

Responden
Gambar 1.1 N Urut
Variabel yang
o an
Data Penjualan Mie Suksess Selama 1 memilih
Tahun Terakhir di PT. Bandung Utama 1 Produk 7 3
Mandiri
Sumber : Internal PT. Bandung Utama Mandiri. 2 Harga 12 1

Bisa dilihat dari Gambar 1.1 3 Distribusi 2 4


penjualan mie suksess terlihat cenderung
4 Promosi 9 2
tidak konsisten, bahkan ada perbedaan
volume penjualan yang cukup signifikan Total 30
antara penjualan mie suksess bulan Mei
2022 dengan penjualan mie suksess Juni Sumber : Hasil Kuesioner Pra Penelitian 2022.
2022, dimana pada bulan Juni 2022
perusahaan berhasil menjual mie suksess Berdasarkan Tabel 1.2 mengenai
sebanyak 18.868,30 box mie suksess hasil kuesioner pra penelitian variabel
yang mempengaruhi keputusan
sementara pada bulan Mei 2022
pembelian mi suksess, variabel harga
Perusahaan berhasil menjual mie suksess
berada pada urutan pertama dengan 12
sebanyak 10.002,04 box. Berdasarkan
responden yang memilih, promosi
data tersebut adanya perilaku konsumen
berada pada urutan kedua dengan 9
dalam memutuskan pembelian mie
responden yang memilih, produk berada
suksess.
pada urutan ketiga dengan 7 responden
Salah satu strategi yang dapat
yang memilih dan distribusi berada pada
digunakan perusahaan dalam rangka
urutan keempat dengan 2 responden
memberikan stimulus (rangsangan) bagi
yang memilih. Dalam penelitian ini
konsumen untuk melakukan pembelian
variabel yang di pengaruhi adalah
dan memuaskan konsumen adalah
variabel Harga dan Promosi.
perancangan bagaimana variabel produk,
harga, distribusi, dan promosi mampu
menghasilkan tanggapan yang
3
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Melihat kondisi yang terjadi mengkonsumsi mie suksess, bertujuan


peneliti melakukan penelitian kembali untuk mengetahui kondisi harga mie
kepada 30 orang yang mengkonsumsi sukses dipasaran. Selengkapnya dijelaskan
mie suksess, bertujuan untuk mengetahui pada Tabel 1.4 mengenai hasil kuesioner pra
keputusan konsumen dalam pembelian penelitian tentang harga mie suksess
mie suksess. dipasaran.

Tabel 1.3 Tabel 1.4


Hasil Kuesioner Pra Penelitian Tentang Hasil Kuesioner Pra Penelitian Tentang
Keputusan Konsumen Dalam Pembelian Harga Mie Suksess Dipasaran
Mie Suksess
No Pernyataan Ya Tidak
No Pernyataan Ya Tidak
Harga mie suksess
1 90% 10%
Saya membeli mie suksess terjangkau
1 40% 60%
karena harganya terjangkau Harga mie suksess sesuai
2 50% 50%
Saya membeli mie suksess dengan kualitasnya
2 60% 40%
karena banyak varian rasa Harga mie suksess sesuai
3 80% 20%
Saya membeli mie suksess dengan manfaatnya
3 10% 90%
karena banyak promosi
Mie suksess menawarkan
Saya membeli mie suksess harga yang lebih murah dari
4 70% 30% 4
karena selalu tersedia 5% 95%
pada harga mie instan
Sumber : Hasil Kuesioner Pra Penelitian 2022 lainnya
Sumber : Hasil Kuesioner Pra Penelitian 2022
Berdasarkan Tabel 1.3 hasil pra
penelitian tentang keputusan konsumen
dalam pembelian mie suksess, dapat Berdasarkan Tabel 1.4 hasil
dilihat pada point 1 dan 3 bahwa kuesioner pra penelitian tentang harga
konsumen dalam membeli mie suksess mie suksess dipasaran, dapat dilihat
bukan karena harganya terjangkau dan pada poin no 4 dengan pernyataan mie
banyak promosi akan tetapi lebih ke suksess menawarkan harga yang lebih
distribusi karena banyaknya varian dan murah pada harga mie instan lainnya 5%
ketersediaan. menjawab ya dan 95% menjawab tidak
Keputusan pembelian adalah maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
tahap pra-pembelian yang mencangkup harga mie suksess terbilang mahal
semua aktivitas konsumen yang terjadi dibandingkan dengan mie instan lainnya.
sebelum terjadinya transaksi pembelian Sedangkan sesuai harga dan merek
dan pemakaian produk (Tjiptono dan mie instan yang ada di Indonesia Tahun
Diana, 2016:60). 2022 dari Tabel 1.5 sebagai berikut:
Penetapan suatu tingkatan harga
bagi pembeli pada dasarnya merupakan Tabel 1.5
gagasan yang didorong oleh Daftar Harga Mie Instan Per Pcs
berkembangnya perdagangan, dan Tahun 2022
umumnya disebabkan oleh jenis produk. Harga
No Merek
Harga sering menjadi faktor penentu Kuah Goreng
dalam pembelian, disamping tidak 1 Indomie - Rp.4500
menutup kemungkinan faktor-faktor lain. 2 Sarimi Rp.3500 Rp. 4000
Dengan demikian, harga menjadi lebih 3 Suksess Rp. 3700 Rp. 4200
penting bagi konsumen sebagai tanda Sumber : Hasil Pra Survei 2022
dari apa yang diharapkan. Berdasarkan
fenomena yang terjadi, penulis
melakukan penelitian terlebih dahulu 4
kepada 30 responden yang
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Tabel 1.5 daftar harga mie instan Berdasarkan Tabel 1.6 hasil
per pcs yang ada di Indonesia Tahun kuesioner pra penelitian tentang promosi
2022, disimpulkan bahwa harga mie mie sukses dipasaran, dapat dilihat pada
Suksess terbilang tidak terlalu murah poin no 1 dan 4 mie suksess kurang
harganya dengan harga per pcs Rp.3.700 melakukan program promosi berhadiah
untuk yang kuah dan Rp.4.200 untuk atau potongan harga khusus, sehingga
yang goreng sementara pesaing mie sukses kurang memberikan promosi
terdekatnya yaitu sarimi menjual dengan yang lebih menarik dibanding dengan
harga Rp.3.500 per pcsdan yang goreng kompetitor.
Rp.4.000 per pcs. Namun masih bisa Hasil pra penelitian ini terbukti
di jangkau oleh para konsumen bahwa promosi berpengaruh terhadap
meskipun berdasarkan Tabel 1.5 masih keputusan pembelian, memberikan
ada lagi harga mie instan yang lebih pengertian bahwa semakin tinggi dan
murah dibanding mie suksess. menariknya promosi yang dilakukan
Variabel lain yang oleh perusahaan, maka akan semakin
mempengaruhi keputusan konsumen tinggi pula keputusan konsumen dalam
dalam pembelian mie suksess adalah melakukan pembelian dan berlangganan
promosi. Promosi merupakan salah satu pada produk tersebut.
kegiatan pemasaran yang penting bagi Berdasarkan dari uraian latar
perusahaan dalam upaya belakang dan hasil pra survei mie
mempertahankan kontinuitas serta suksess penulis melakukan penelitian
meningkatkan kualitas penjualan, untuk dengan judul “Pengaruh Harga dan
meningkatkan kegiatan pemasaran Promosi Terhadap Keputusan Konsumen
dalam hal memasarkan barang dari suatu Dalam Pembelian Produk Mie Suksess
perusahaan. di Kota Bandung”
Berdasarkan fenomena yang Adapun rumusan masalah dalam
terjadi, penulis melakukan penelitian penelitian ini adalah
terlebih dahulu kepada 30 responden 1. Bagaimana tanggapan responden
yang mengkonsumsi mie suksess, terhadap keputusan konsumen
bertujuan untuk mengetahui kondisi dalampembelian mie sukses di Kota
promosi mie suksess dipasaran. Bandung?
Selengkapnya dijelaskan pada Tabel 1.6 2. Bagaimana tanggapan responden
mengenai hasil kuesioner pra penelitian terhadap harga dari mie suksess di
tentang promosi mie suksess dipasaran. Kota Bandung?
3. Bagaimana tanggapan responden
Tabel 1.6 terhadap promosi dari mie suksess
Hasil Kuesioner Pra Penelitian Tentang di Kota Bandung?
Promosi Mie Suksess Dipasaran 4. Bagaimana pengaruh harga
No Pernyataan Ya Tidak terhadap keputusan konsumen
Mie suksess sering melakukan 20% 80%
dalam pembelian mie suksess di
1
program berhadiah
seperti beli 4 gratis 1 atau
Kota Bandung?
potongan harga khusus 5. Bagaimana pengaruh promosi
Penggunaan bintang iklan pada
iklan mie suksess membuat
80% 20% terhadap keputusan konsumen
2 konsumen tertarik untuk dalam pembelian mis suksess di
membeli produkmie sukses
Promosi yang dilakukan 50% 50%
Kota Bandung?
3
mi suksess secara terus
menerus membuat
6. Bagaimana pengaruh harga dan
konsumen menjadi tertarik promosi terhadap keputusan
untuk membelinya
Mie suksess memberikan
konsumen dalam pembelian mie
30% 70%
4
promo yang lebih menarik suksess di Kota Bandung?
dibanding produk mie
instan merek lain.
Sumber : Hasil Kuesioner Pra Penelitian 2022
5
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari Manajemen pemasaran merupakan


penelitian ini adalah suatu usaha untuk merencanakan,
1. Untuk mengetahui tanggapan menerapkan yang terdiri dari kegiatan
responden terhadap Keputusan mengorganisasikan, mengarahkan serta
konsumen dalam pembelian produk mengawasi atau mengendalikan kegiatan
mie suksess. pemasaran dalam suatu perusahaan agar
2. Untuk menganalisis tanggapan tercapai tujuan perusahaan secara efisien
responden terhadap Harga dari mie dan efektif. Manajemen pemasaran
suksess. sebagai seni dan ilmu memilih target
3. Untuk menganalisis tanggapan pasar dan mendapatkan,
responden terhadap Promosi dari mie mempertahankan, serta menumbuhkan
suksess pelanggan dengan menciptaan,
4. Untuk menganalisis pengaruh penyampaian, dan mengkomunikasikan
Harga terhadap Keputusan nilai pelanggan yang unggul (Kotler and
konsumen dalam pembelian mie Keller, 2016:5).
suksess. Manajemen pemasaran secara
5. Untuk menganalisis pengaruh keseluruhan yaitu cara perusahaan
Promosi terhadap Keputusan melakukan bisnis yang mempersiapkan,
konsumen dalam pembelian mie menentukan, dan mendistribusikan
suksess. produk, jasa, dan gagasan yang dapat
6. Untuk mengetahui pengaruh Harga memenuhi kebutuhan pasar sasaran
dan Promosi terhadap keputusan ( Tjiptono2016:63).
konsumen dalam pembelian mie
suksess 2.1.2 Filosofi Manajemen Pemasaran
Filosofi pemasaran menurut Kotler dan
2. Tinjauan Literatur
Keller (2016: 11-13) ada 5 (lima) yaitu :
2.1 Manajemen
1. Konsep produksi : ide bahwa
Manajemen merupakan suatu konsumen akan menyukai produk
ilmu dan seni untuk menerapkan fungsi- yang tersedia dan sangat terjangkau
fungsi perencanaan, pengorganisasian, karena itu organisasi harus berfokus
pengarahan, dan pengendalian pada pada peningkatan dan efisiensi
kegiatan kelompok atau organisasi untuk distribusi..
mencapai tujuan yang ditetapkan
2. Konsep produk : ide bahwa
sebelumnya.
konsumen akan menyukai produk
yang menawarkan kualitas, kinerja,
2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran
dan fitur terbaik sehingga
Manajemen pemasaran atau yang perusahaan harus membuat
sering disebut marketing management peningkatan produk yang
merupakan salah satu jenis manajemen berkelanjutan.
yang dibutuhkan untuk semua bisnis.
3. Konsep penjualan : konsep
Marketing management ini menyangkut
penjualan merupakan sebuah
produk atau jasa agar lebih dikenal
orientasi bisnis lain. Konsep
konsumen. Oleh sebab itu, pihak
penjualan menyatakan bahwa para
perusahaan harus mengerti diskursus
konsumen dan perusahaan apabila
lengkap terkait management marketing
dibiarkan mengikuti pilihan mereka
ini Manajemen pemasaran (marketing
sendiri, normal tidak akan membeli
management) harus diperhatikan oleh
produk-produk organisasi-
sebuah organisasi atau perusahaan
organisasi dalam jumlah cukup.
karena berkontribusi banyak hal untuk
kelancaran proses pemasaran produk 6
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

4. Konsep pemasaran : filosofi menitikberatkan pada kemauan pembeli


manajemen pemasaran yang untuk harga yang telah ditentukan
menciptakan bahwa pencapaian dengan jumlah yang cukup untuk
tujuan organisasi tergantung pada menutup ongkos-ongkos dan perusahaan
pengetahuan akan kebutuhan dan mendapatkan laba.
keinginan target pasar dan Harga adalah sejumlah uang yang
memberikan kepuasan yang dibebankan atas suatu produk atau jasa,
diinginkan secara lebih baik dari atau jumlah dan nilai yang ditukar
pada pesaing. konsumen atas manfaat-manfaat karena
memilikiatau menggunakan produk atau
5. Konsep pemasaran berwawasan
jasa tersebut (Kotler, 2018:46).
sosial : prinsip pemasaran yang
Harga merupakan nilai suatu barang
menyatakan perusahaan harus
yang dinyatakan dengan uang (Buchari
mengambil keputusan pemasaran
Alma, 2014:169). Dari definisi-definisi
yang baik dengan memperhatikan
harga diatas dapat disimpulkan bahwa
keinginan konsumen, persyaratan
harga merupakan nilai suatu barang atau
perusahaan, keputusan jangka
jasa yang dinyatakan dengan sejumlah
panjang konsumen.
uang yang diberikan oleh produsen pada
konsumen untuk mendapatkan suatu
produk yang diingikan oleh konsumen.
2.1.3 Pengertian Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian merupakan
proses yang berawal dari pengenalan 2.1.5 Pengertian Promosi
masalah konsumen akan kebutuhan dan
Promosi merupakan salah satu
keinginan, mencari informasi mengenai
faktor penetu keberhasilan suatu
produk dan merek, lalu produk dan
program pemasaran. Betapapun
merek tersebut di evaluasi sehingga
berkualitasnya suatu produk bila
dapat membandingkan dengan alternatif
konsumen belum pernah mendengarnya
lain dan dapat memberikan solusi
dan tidak yakin bahwa produk itu akan
terhadap pemasalahan konsumen
berguna bagi merka, maka mereka tidak
sehingga dari proses tersebut akan
akan pernah membelinya.
mengarah kepada keputusan pembelian.
Promosi merupakan elemen bauran
Menurut Kotler (2014:184)
pemasaran yang berfokus pada upaya
keputusan pembelian konsumen yaitu
menginformasikan, membujuk, dan
keputusan akhir perorangan dan rumah
mengingatkan kembali konsumen akan
tangga yang membeli barang dan jasa
merek dan produk perusahaan (Tjiptono,
untukkonsumsi pribadi.
2015:387).
Menurut Tjiptono dan Diana
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
(2016:60), keputusan pembelian adalah
beberapa defenisi diatas adalah promosi
tahap pra-pembelian yang mencangkup
merupakan kegiatan yang sangat penting
semua aktivitas konsumen yang terjadi
dalam memasarkan produk atau jasa
sebelum terjadinya transaksi pembelian
sehingga dapat tertarik untuk membeli
dan pemakaian produk.
produk tersebut, kegiatan promosi harus
2.1.4 Pengertian Harga dirancang semenarik mungkin dan
informasi yang disampaikan harus
Penetapan harga merupakan salah
mudah dimengerti oleh masyarakat agar
satu keputusan yang penting bagaimana
orang yang membacanya dapat tertarik
manajemen perusahaan. Salah satu
dan mudah dimengerti.
prinsip dalam menetapkan harga bagi
manajemen perusahaan adalah
7
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

2.2.3 Hubungan Harga dan Promosi


2.2 Kerangka Pemikiran TerhadapKeputusan Pembelian

2.2.1 Hubungan Harga dengan Promosi yang dilakukan dapat


Keputusan Pembelian beruba apa saja, salah satunya yaitu
melalui penetapan harga. Jika promosi
Menurut Tjiptono (2015:291) dilakukan dengan baik dan maksimal
penetapan harga merupakan salah satu maka akan menjadi pertimbagan
keputusan terpenting dalam pemasaran. konsumen dalam memutuskan
Harga memainkan peran strategik dalam pembelian. Dalam tahap evaluasi, para
pemasaran. Bila harga yang ditetapkan konsumen membentuk preferensi atas
terlalu mahal, maka produk yang produk barang/jasa yang ada di dalam
bersangkutan tidak akan terjangkau oleh kumpulan pilihan. Konsumen tersebut
pasar sasaran dan minat beli konsumen juga dapat membentuk niat untuk
terhadap produk tersebut akan rendah. membeli produk yang paling disukai
Harga yang dipilih akan berpengaruh berdasarkan tidak hanya promosi yang
langsung terhadap tingkat permintaan ditawarkan, tetapi juga harga yang
dan menentukan tingkat aktivitas ditetapkan. Berdasarkan uraian di atas
pembelian serta harga juga akan mampu maka diduga terdapat hubungan antara
mendorong penjualan dan pangsa pasar. promosi dan harga secara bersama-sama
Harga berpengaruh positif dan dengan keputusan pembelian. Hal ini
signifikan terhadap keputusan pembelian selaras dengan penelitian Muhamad
Arif Akbar (2016). Harga berpengaruh Taufiq (2022) yang menyatakan bahwa
positif dan signifikan terhadap keputusan harga dan promosi berpengaruh
pembelian Muhamad Taufiq (2022). signifikan terhadap keputusan pembelian.
Harga dan promosi berpengaruh
2.2.2 Hubungan Promosi positif dan signifikan terhadap keputusan
dengan Keputusan pembelian Dika Putra Pratama (2020).
Pembelian Harga dan promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan
Dalam tahap evaluasi, para pembelian Dyah Ramadhani,Yofhi
konsumen membentuk preferensi atas Septian Panglipurningrum (2021).
produk barang/jasa yang ada di dalam Berdasarkan penjelasan kerangka
kumpulan pilihan. Konsumen tersebut pemikiran di atas, maka bagan penelitian
juga dapat membentuk niat untuk ini sebagai berikut:
membeli produk yang paling disukai
berdasarkan promosi yang ditawarkan.
Berdasarkan uraian di atas maka diduga
terdapat hubungan antarapromosi dengan
keputusan pembelian. Hal tersebut
diperkuat oleh penelitian Dika Putra
Pratama (2020) yang menyatakan bahwa
Promosi berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Promosi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian Gambar 2.1
Erwin Setiadi (2020). Promosi Kerangka Pemikiran
berpengaruh positif dan signifikan Sumber : Peneliti 2022
terhadap keputusan pembelian Arif
Akbar (2016).
8
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Berdasarkan kerangka pemikiran Penelitian ini menggunakan metode


penelitian tersebut, maka gambaran penelitian kuantitatif karena penelitian
tentang model penelitian ini sebagai ini menggunakan angka-angka dengan
berikut: perhitungan statistik serta bertujuan
untuk menguji hipotesis yang telah
dibuat. Penelitian ini bermaksud untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh
antara harga dan promosi terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian
mie suksess di Kota Bandung.

Gambar 2.2
Model Penelitian 3.1 Operasionalisasi Variabel
Sumber : Diolah peneliti 2021)

Penjelasan tentang variabel


2.3 Hipotesis Penelitian penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
Berdasarkan identifikasi masalah peneliti untuk di pelajari sehingga
dan kerangka pemikiran di atas, hipotesa diperoleh informasi tentang hal tersebut,
penelitian ini adalah sebagai berikut: kemudian ditarik kesimpulan.
1. Harga berpengaruh terhadap Sedangkan definisi lain dari variabel
keputusan pembelian adalah konstruk atau sifat yang akan
2. Promosi berpengaruh terhadap dipelajari, sifat yang diambil dari suatu
keputusan pembelian nilai yang berbeda. Dengan demikian
3. Harga dan promosi secara simultan variabel itu merupakan suatu yang
berpengaruh terhadap keputusan bervariasi. (Sugiyono, 2017:39).
pembelian. Penelitian ini mencakup tiga
variabel yaitu Harga (X1), Promosi (X2),
danKeputusan Pembelian (Y).
3. Metode Penelitian 1. Keputusan konsumen dalam
pembelian produk mi suksess di Kota
Jenis penelitian yang digunakan Bandung sebagai variabel terikat
adalah penelitian kuantitatif. Penelitian (dependent variable), diberi notasi (Y).
kuantitatif menurut Sugiyono 2. Pengaruh harga dalam pembelian mi
(2017:7), adalah metodepenelitian suksess sebagai variabel bebas
yang berlandaskan pada filsafat (independen variable), diberi notasi
positivisme, sebagai metode ilmiah atau (X1).
scientific karena telah memenuhi kaidah 3. Pengaruh Promosi dalam pembelian
ilmiah secara konkrit atau empiris, mi suksess sebagai variabel bebas
obyektif, terukur,rasional, dan sistematis. (independen variable), diberi notasi
Metode kuantitatif bertujuan untuk (X2).
menguji hipotesis yang telah ditetapkan
yang digunakan untuk meneliti pada 3.2 Jenis dan Sumber Data
populasi maupun sampel tertentu,
pengumpulan data dengan Untuk menunjang pembahasan
menggunakan instrumen penelitian, dalam penelitian ini, adapun sumber data
serta analisis data yang bersifat yang digunakan adalah sebagai berikut:
kuantitatif atau statistik.
9
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

1. Data Primer 3.4 Teknik Penarikan Sample


Data primer adalah data yang
Menurut Sugiyono (2017 :81)
dikumpulkan dan diperoleh secara
menjelaskan bahwa teknik pengambilan
langsung dari responden dengan
sampel untuk menentukan sampel yang
menggunakan angket. Data primer
akan digunakan dalam penelitian,
dalam penelitian ini diperoleh dengan
terdapat beberapa teknik sampling yang
cara menyebarkan angket kepada
digunakan. Teknik pengambilan sampel
konsumen mi suksess yang berada di
yang digunakan pada penelitian ini
Kota Bandung.
adalah teknik Non-Probability Sampling.
2. Data Sekunder Teknik Non-Probability Sampling
Data sekunder yaitu data yang telah menurut Sugiyono (2017:82) merupakan
tersedia. Data diperoleh dengan teknik pengambilan sampel yang tidak
membaca laporan–laporan yang tersedia memberikan peluang atau kesempatan
pada perusahaan yang bersangkutan yang sama bagi setiap unsur atau
dalam bentuk dokumen atau laporan anggota populasi untuk dipilih menjadi
yang menunjang dalam penelitian ini. sampel.
Teknik ini dilakukan dengan cara
3.3 Teknik Pengumpulan Data subjektif, atau sampel yang dipilih
didasari pada keinginan peneliti sehingga
Kegiatan pengumpulan data anggota populasi tidak memiliki peluang
merupakan usaha secara operasional yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
dalam melaksanakan penelitian yang Teknik penentuan sampel yang dipilih
dapat memberikan pengaruh positif bagi peneliti dalam metode Non- Probability
pelaksanaan analisa dan interpretasi data. Sampling adalah teknik Purposive
Berkaitan dengan hal tersebut, maka Sampling, menurut Sugiyono (2017:85)
teknik yang digunakan dalam Purposive Sampling yaitu teknik
pengumpulan data yang relevan dengan pengambilan sampel data yang
permasalahan penelitian adalah: didasarkan pada pertimbangan tertentu.
1. Wawancara, merupakan cara Penggunaan teknik ini berdasarkan
pengumpulan data dengan melakukan pertimbangan bahwa peneliti hanya
tanya jawab secara langsung kepada memilih sampel kepada konsumen yang
beberapa orang yang berkaitan dengan mengkonsumsi mie instan merek suksess.
penelitian, yaitukonsumen mi suksess
2. Kuesioner, merupakan teknik 3.4.1 Populasi
pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat Populasi penelitian menurut
pertanyaan atau pernyataan tertulis Sugiyono (2017:80), merupakan wilayah
kepada responden untuk dijawabnya generalisasi yang terdiri atas objek atau
(Sugiyono, 2017:142). Angket berisi subjek yang mempunyai Kualitas dan
pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik tertentu yang ditetapkan
identitas dan karakteristik responden, oleh peneliti untuk mempelajarinya dan
dimensi harga, dimensi promosi dan kemudian menarik kesimpulan.”
dimensi keputusan pembelian. Populasi untuk penelitian ini adalah
3. Dokumentasi, mengumpulkan data individu khususnya konsumen mie
dari dokumen-dokumen yang ada pada sukses di Kota Bandung.
perusahaan yang sedang diteliti yaitu PT
Bandung Utama Mandiri.
10
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

3.4.2 Sample Penelitian 3.5 Pengujian Validitas dan


Reliabilitas
Populasi memiliki jumlah yang
sangat besar, sehingga peneliti 3.5.1 Uji Validitas
memutuskan untuk menggunakan
sampel agar mempermudah dalam Pengujian validitas digunakan
pengolahan data penelitian. Sampel untuk mengetahui keakuratan dan
menurut Sugiyono (2018 : 81) ketelitian antara hasil pengukuran dari
mengemukakan teknik sampling variabel yang diteliti kemudian
merupakan teknik pengambilan sampel dibandingkan dengan teori yang ada.
yang akan digunakan dalam penelitian , Menurut Sugiyono (2017:267), hasil
terdapat berbagai teknik sampling yang penelitian dikatakan valid apabila
akan digunakan. Sampel dilakukan terdapat kesamaan antara data yang
karena peneliti memiliki keterbatasan terkumpul dengan data yang
dalam melakukan penelitian baik dari sesungguhnya terjadi pada objek yang
segi waktu, tenaga, dana dan jumlah diteliti.Pengujian validitas pada
populasi yang sangat banyak. Semakin penelitian ini menggunakan pengujian
besar jumlah sampel dari populasi yang validitas isi (content validity). Pengujian
diteliti, maka peluang kesalahan untuk setiap butir pertanyaan atau
semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. pernyataan dilakukan melalui analisis
Pada penelitian ini, peneliti item, yaitu dengan menghitung korelasi
menggunakan metode Non-Probability antara skor butir instrumen dengan skor
Sampling. totalnya, dengan menggunakan rumus
Untuk menentukan ukuran sampel (Sugiyono, 2017:276):
atau jumlah responden dalam penelitian Dimana :
ini menggunakan rumus Lemeshow, hal R = Koefisien korelasi pearson antara
ini dikarenakan jumlah populasi tidak item instrumen yang akan
diketahui. Berikut rumus Lemeshow : digunakan dengan variabel yang
bersangkutan.
X = Skor instrumen yang akan digunakan.
Y = Skor total item instrumen dalam
variabel tersebut.
Keterangan : N = Jumlah responden Persyaratan
n = Jumlah Sample minimum agar dapat dianggap valid
z = Nilai Standart = 1.96 apabila tingkat signifikasi ≥ 0,05.
p = Maksimal estimasi = 50% = 0,5
d = alpha (0,10) atau sampling erorr 3.5.2 Uji Reliabilitas
10%
Sumber : Riyanto dan Hermawan Uji reliabilitas digunakan untuk
(2020 : 13-14) mendapatkan hasil yang penelitian yang
valid dan digunakan untuk mengukur
Maka diperoleh hasil jumlah berkali-kali untuk menghasilkan data
sampel minimal yang dibutuhkan yang sama (konsistensi) (Sugiyono,
dalampenelitian ini adalah 96 responden 2017:199).
yang akan di bulatkan oleh peneliti Reliabel artinya dapat dipercaya
menjadi 100 responden. Alasan peneliti juga dapat diandalkan. Sehingga
menggunakan rumus dari Lemeshow beberapa kali diulang pun hasilnya akan
karena populasiyang dituju terlalu besar tetap sama (konsisten) (Riduwan,
dengan jumlah yang berubah-ubah 2015:348).

11
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Metode mencari reliabilitas atau tidak (Ghazali , 2016 : 147).


internal yang dilakukan dalam 2. Uji heteroskedastisitas Kondisi
penelitian yaitu dengan menganalisis dimana varian dari nilat sisa (unequal)
reliabilitas alat ukur dari satu kali antara satu observer (pengamatan)
pengukuran, rumus yang digunakan dengan obserever server lainnya.
adalah alpha sebagai berikut: 3. Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali
(2016: 105-106) Uji multikolinieritas
bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya
Sumber : Sugiyono, 2017:199 korelasi antar variabel bebas
(independen).
Dimana : 4. Uji Linieritas bertujuan untuk
r = Koefisien reliabilitas yang dicari mengetahui apakah dua variabel
∑S_I = Jumlah varians skor tiap-tiap mempunyaihubungan yang linear atau
item tidak secara signifikan. Menurut
S_I = Varians Total (Priyanto, 2010:73) jika dalam
K = Jumlah item diagram scatter tersebut, terdapat garis
regresi serta titik data yang menyebar
Dalam penelitian ini, agar di sekitar garis regresi, maka kedua
perhitungan reliabilitas dapat variabel yang diuji memiliki hubungan
dilakukan dengan efektif dan efisien yang linear.
maka penulis menggunakan SPSS
dengan uji statistik Cronbanch Alpha. 3.6.1 Analisis Regresi Berganda
Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Dalam penelitian ini perhitungan
Cronbanch Alpha > 0.6 dengan tingkat statistik menggunakan regresi ganda.
signifikansi 5% (Ghozali, 2013:58). Model analisis regresi ganda adalah
pengembangan dari analisis regresi
sederhana. Kegunaannya yaitu untuk
3.6 Teknik Analisi Data dan meramalkan nilai variabel terikat (Y)
Pengujian Hipotesis apabila variabel bebas minimal dua atau
lebih. Analisis regresi ganda ialah suatu
Teknik pengujian dalam alat analisis peramalan nilai pengaruh
penelitian ini menggunakan uji dua variabel bebas atau lebih terhadap
validitas dan uji reliabilitas. variabel terikat untuk membuktikan ada
Menggunakan Analisis Deskriptif atau tidaknya hubungan fungsi atau
untuk menjawab rumusan masalah hubungan kausal antara dua variabel
terkait dengan Keputusan (Y), Harga bebas atau lebih dengan satu variabel
(X1) dan Promosi (X2). terikat (Riduwan, 2015:155).
Uji asumsi klasik merupakan
syarat yang harus dipenuhi agar 3.6.2 Analisis Korelasi
persamaan dapat dikatakan sebagai
persamaan regresi yang baik. Analisis korelasi adalah salah satu
(Riduwan, 2015:119). Berikut adalah teknik statistik yang digunakan untuk
uji asumsi klasik yang digunakan mencari hubungan antara dua hubungan
dalam penelitian ini antara dua variabel atau lebih yang
1. Uji Normalitas Digunakan untuk sifatnya kuantitatif dan kualitatif.
mengetahui apakah dalam model Analisis koefisien korelasi pada
regresi variabel pengganggu atau penelitian ini menggunakan korelasi
residual memiliki distribusi normal berganda dan parsial digunakan untuk
12
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

menguji hipotesis tentang hubungan dua 3.6.4 Pengujian Hipotesis


variabel independen atau lebih secara
bersama-sama dengan satu variabel 1. Teknik Pengujian Hipotesis
dependen(Sugiyono, 2017:278). Secara Parsial (Uji t)
Untuk dapat memberikan
interpretasi terhadap koefisien korelasi, Menurut Sugiyono (2016:248) Uji
maka dapat digunakan pedoman seperti ini dapat dilakukan dengan
yang tertera pada Tabel 3.1 sebagai membandingkan t hitung dengan t tabel
berikut: atau dengan melihat kolom signifikasi
Tabel 3.1 pada masing masing t hitung.
Koefisien Korelasi dan Taksirannya 1. Pengaruh X1 terhadap Y
Interval Tingkat Hubungan b. Ho: ρYX1= 0 : Harga tidak
Koefisien berpengaruh terhadap Keputusan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah Komsumen dalam Pembelian
0,20 – 0,399 Lemah Produk Mie Suksess di Kota
0,40 – 0,599 Sedang Bandung.
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat c. Ha: ρYX1≠ 0 Harga berpengaruh
Sumber : Sugiyono (2017:278) terhadap Keputusan Komsumen
dalam Pembelian Produk Mie
3.6.3 Analisi Koefisien Determinasi Suksess di Kota Bandung.
2. Pengaruh X2 terhadap Y
Pengertian koefisien determinasi a. Ho: ρYX2= 0 : Promosi tidak
merupakan ukuran yang menunjukkan berpengaruh terhadap Keputusan
besarnya sumbangan dari variabel Komsumen dalam Pembelian
independent terhadap variabel Produk Mie Suksess di Kota
dependent. Koefisien determinasi Bandung.
berguna untuk mengetahui ketepatan
atau kecocokan garis regresi yang b. Ha: ρYX2≠ 0 : Promosi
dibentuk dari hasil pendugaan terhadap berpengaruh terhadap Keputusan
sekelompok data. Semakin besar Komsumen dalam Pembelian
koefisien determinasi, maka semakin Produk Mie Suksess di Kota
baik garis regresi yang terbentuk, dan Bandung.
semakin tepat garis regresi tersebut
dalam mewakili data. Perhitungan 2. Teknik Pengujian Hipotesis
koefisien determinasi dalam penelitian Secara Simultan (Uji F)
ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan program SPSS. Untuk Menurut Sugiyono (2014:257), pada
menelusuri hal tersebut dapat pengujian simultan diuji Pengaruh kedua
ditentukan dengan menghitung variabel independen atau variabel
koefisien determinasi dengan rumus bebasnya secara bersama – sama
sebagai berikut (Sugiyono, 2017:229): terhadap variabel dependen atau variabel
terikat atau untuk menguji apakah model
regresi yang dibuat baik/signifikan atau
tidak baik/non signifikan. Hasil
Keterangan: penelitian yang diajukan dalam penelitian
Kd = Koefisien determinasi ini sebagai berikut :
r² = Koefisien korelasi yang
dikuadratkan

13
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

1. Ho: ρYX1= ρYX2=ρYX3=0 : sayap usahanya serta untuk huruf TF yang


Artinya tidak terdapat Pengaruh berada pada logo tersebut memiliki arti
antara Harga dan Promosi terhadap Tung Fat (kuat bersama, berkembang
Keputusan Komsumen dalam bersama, bekerja bersama).
Pembelian Produk Mie Suksess di WINGS Corporation didirikan pada
Kota Bandung. tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama
2. Ha: ρYX1= ρYX2 = ρYX3 ≠ 0 : lima puluh tahun terakhir perusahaan ini
Artinya terdapat Pengaruh antara telah berkembang dari sebuah industri
Harga dan Promosi terhadap rumah kecil menjadi pemimpin pasar
Keputusan Komsumen dalam (market leader) yang mempekerjakan
Pembelian Produk Mie Suksess di ribuan orang dengan pabrik-pabrik
Kota Bandung.nelitian populasi berlokasi di Jakarta dan Surabaya.
maka tidak ada pengujian Hipotesis Kemudian Wings mengembangkan
(Arikunto, 2011:62). sayap usahanya secara vertikal dan
Kriteria pengambilan keputusan : horizontal, bahkan ke sektor lain seperti
1. Nilai F hitung ≤ F tabel maka Ho bahan bangunan. Dengan tetap berpijak
diterima dan H1 ditolak H1 ditolak pada filosofi "To produce Quality and
atau dengan melihat hasil Affordibility at the Convenience of our
perhitungan pada program SPSS jika customers." Sejak tahun 1948 Wings telah
nilai signifikansi >0,05 maka berproduksi meski sangat sederhana
artinya artinya tidak terdapat dengan menggunakan minyak kelapa untuk
pengaruh antara Harga dan Promosi memproduksi sabun cuci, dan menjual dari
terhadap Keputusan Komsumen pintu ke pintu. Selanjutnya Wings
dalam Pembelian Produk Mie menghasilkan ratusan produk pembersih
Suksess di Kota Bandung. rumah tangga, dari pasta gigi dan shampo,
2. Nilai F hitung > F tabel maka Ho untuk deterjen dan pembersih porselen.
ditolak dan H1 diterima H1 ditolak Bukan itu saja mereka juga
atau dengan melihat hasil mempekerjakan ribuan orang di puluhan
perhitungan pada program SPSS jika pabrik manufaktur dan pusat distribusi di
nilai signifikansi <0,05 maka seluruh Indonesia. Merek utama seperti
artinya terdapat pengaruh antara Ekonomi, SoKlin, dan GIV dikenal
Harga dan Promosi terhadap sebagai produk yang sangat baik dan
Keputusan Komsumen dalam berkualitas.
Pembelian Produk Mie Suksess di Mie Sukssess adalah salah satu
KotaBandung. produk andalan dari Wings. Mie Suksess
adalah produk mie instan inovatif,
4 . Hasil dan Pembahasan terpercaya dengan kualitasnya yang tinggi,
bumbunya yang khas menyajikan cita rasa
4.1 Gambaran Umum Perusahaan makanan Indonesia. Mie Sedaap
diluncurkan di pasaran pada tahun 2003,
bersama PT. Karunia Alam Segar, anak
perusahaan Wings.

Makna dari logo WINGS


Corporation gambar sayap itu kokoh
dapat terbang tinggi dan melebarkan
14
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

4.1.1 Visi Misi


Berikut uraian dari Identitas responden
Berikut visi & misi dari PT. Sayap Mas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Utama Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan
1. Visi Perusahaan Jenis Kelamin
Berusaha untuk dapat memenuhi Keterangan Jumlah Persentase
Kepuasan Pelanggan. Laki - laki 45 45%
2. Misi Perusahaan Perempuan 55 55%
Total 100 100%
Untuk mencapai Visi perusahaan,
kami menerapkan policy dalam Sumber : Hasil kuesioner yang diolah, 2023
Kualitas Produk, Effisiensi Produksi, Berdasarkan Tabel 4.1 keseluruhan
Disiplin Waktu dan Konsistensi responden Konsumen Pembelian Produk
dalam Quality. Mie Suksess di Kota Bandung yang
berjumlah 100 orang didomonasi oleh
konsumen perempuan berjumlah 55 orang
4.1.2 Struktur Organisasi dengan persentase 55% dan sisanya
Perusahaan konsumen yang berjenis kelamin laki-laki
berjumlah 45 orang dengan persentase
45%. Hal ini menunjukan bahwa responden
didominasi oleh konsumen perempuan di
karenakan Produk Mie Suksess ini
memiliki rasa yang enak dan harga yang
terjangkau dan pada umunya jenis kelamin
perempuan lebih banyak
mempertimbangkan harga yang ekonomis
dengan rasa yang enak.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan
Usia
Keterangan Jumlah Persentase
Gambar 4.1 20 - 30 thn 62 62%
Struktur Organisasi PT Sayap Mas 31 - 40 thn 17 17%
Utama 41 - 50 thn 13 13%
Sumber : Diolah peneliti 2021) > 51 thn 8 8%
Total 100 100%

Sumber : Hasil kuesioner yang diolah, 2023


4.2 Analisis Profil Responden
Berdasarkan Tabel 4.2 dari
Penelitian ini menggunakan data keseluruhan responden Konsumen
primer dari 100 responden untuk Pembelian Produk Mie Suksess di Kota
mengetahui tanggapan tentang Harga Bandung yang berjumlah 100 orang
(X1) dan Promosi (X2) terhadap diketahui bahwa konsumen yang berusia
Keputusan (Y) Komsumen dalam 20 – 30 tahun sebanyak 62 orang dengan
Pembelian Produk Mie Suksess di Kota persentase 62%, konsumen yang berusia
Bandung. Profil atau identitas 31 – 40 tahun sebanyak 17 orang dengan
responden dibedakan berdasarkan jenis persentase 17%, konsumen yang berusia
kelamin ,usia, pendidikan terakhir dan 41 – 50 tahun sebanyak 13 orang dengan
lama bekerja.
15
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

persentase 13%, dan konsumen yang Tabel 4.4


berusia >51 tahun sebanyak 8 orang Karakteristik Responden Berdasarkan
dengan persentase 8%. Hal ini Pekerjaan
menunjukan bahwa mayoritas Keterangan Jumlah Persentase
responden Konsumen Pembelian Pelajar/
40 40%
Produk Mie Suksess di Kota Bandung Mahasiswa
lebih banyak berusia 20 – 30 tahun Pegawai
30 30%
dikarenakan pada kalangan usia 20 – Swasta
30 tahun secara garis besar lebih Wiraswasta 25 25%
menyikai makanan yang instan atau Lainnya 5 5%
siap saji seperti Produk Mie Suksess. Total 100 100%

Tabel 4.3 Sumber : Hasil kuesioner yang diolah, 2023


Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Berdasarkan Tabel 4.4 diatas
menunjukan mayoritas pekerjaan responden
Keterangan Jumlah Persentase Pembelian Produkk Mie Suksess di Kota
SMK/SMK 35 35% Bandung yaitu Pelajar/Mahasiswa sebanyak
S1 20 20% 40 orang dengan persentase 40%, Pegawai
S2 20 20% Swasta sebanyak 30 orang dengan persentase
S3 25 25% 30%, Wiraswasta sebanyak 25 orang dengan
Total 100 100% persentase 25% danyang Lainnya sebanyak 5
orang dengan persentase 5%, hal ini
Sumber : Hasil kuesioner yang diolah,
menunjukan bahwa responden didominasi
2023
oleh pekerjaan Pelajar/Mahasiswa yaitu
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas 40% dikarenakan Produk Mie Suksess
menunjukan mayoritas pendidikan harganya sangat terjangkau bagi kalangan
responden dalam Pembelian Produk pelajar/mahasiswa.
Mie Suksess di Kota Bandung yaitu
responden pendidikan SMK/SMA 4.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas
sebanyak 35 orang dengan persentase
35%, yang berpendidikan S1 4.3.1 Uji Validitas
sebanyak 20 orang dengan persentase
20%, yang berpendidikan S2 sebanyaj Tabel 4.5
20 orang dengan persentase 20% dan Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan
yang berpendidikan S3 sebanyak 25 Pembelian (Y)
orang dengan persentase 25%, hal ini
menunjukan bahwa responden
didominasi oleh konsumen dengan
pendidikan terakhir SMK/SMA yaitu
35%. Hal ini menunjukan bahwa
responden didominasi oleh konsumen
dengan Pendidikan terakhir
SMK/SMA yaitu 35%, karena
kebanyak kantin – kantin di sekolah
SMK/SMA Bandung banyak
menyediakan Produk Mie Sukses
Sumber : Hasil kuesioner yang diolah SPSS,
yang harganya sangat terjangkau
2023
untuk kalangan SMK/SMA.

16
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas dapat Berdasarkan Tabel 4.7 diatas dapat
diketahui bahwa hasil pengujian diketahui bahwa hasil pengujian validitas
validitas pada instrumen variabel pada instrumen variabel Promosi dari 13
Keputusan Pembelian dari 9 pernyataan, pernyataan, masing - masing dinyatakan
masing masing dinyatakan valid karena valid karena nilai r hitung > r tabel.
nilai r hitung > r tabel. Dengan Dengan demikian data dalam variabel
demikian data dalam variabel Promosi (X2) dapat digunakan sebagai
Keputusan Pembelian (Y) dapat penelitian.
digunakan sebagai penelitian.
Tabel 4.6 4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas
Hasil Uji Validitas variabel Tabel 4.8
Harga (X1) Hasil Uji Reliabilitas

Sumber : Hasil kuesioner yang diolah SPSS,


2023

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat


Sumber : Hasil kuesioner yang diolah SPSS, diketahui bahwa nilai Cronchbach’s Alpha
2023
pada variabel Keputusan (Y), Harga (X1)
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas dapat
dan Promosi (X2) lebih dari 0,60. Dengan
diketahui bahwa hasil pengujian
demikian instrumen reliabilitas pada
validitas pada instrumen variabel Harga
penelitian yang digunakan masing –
dari 5 pernyataan, masing masing
masing variabel dinyatakan reliabel.
dinyatakan valid karena nilai r hitung >
r tabel. Dengan demikian data dalam
4.3.3 Uji Asumsi Klasik
variabel Harga (X1) dapat digunakan
sebagai penelitian.
4.3.3.1 Uji Normalitas
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas variabel
Tabel 4.9
Promosi (X2)
Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil Output yang diolah SPSS, 2023

Berdasarkan hasil uji normalitas


pada tabel 4.9 dapat diketahui nilai
probabilitas Kolmogorov Smirnov sebesar
0,941 artinya nilai tersebut lebih besar dari
Sumber : Hasil kuesioner yang diolah 0,05 yang menyimpulkan bahwa data
SPSS, 2023 penelitian ini berdistribusi normal.
17
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

4.3.3.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2016: 105-106),


uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Untuk
menguji multikolinieritas dengan cara
melihat VIF masing- masing variabel
independen, jika nilai VIF < 10, maka
dapat disimpulkan data bebas dari
gejala multikolinieritas.

Tabel 4.10 Gambar 4.2


Hasil Uji Multikolinearitas Grafik Scatterplot
Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS, 2023

Berdasarkan Gambar 4.5, terlihat


bahwa titik–titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu yang jelas dan
titik-titik tersebut berada di bawah angka0
pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa
Sumber: Hasil Output yang diolah SPSS,
2023
tidak terjadi heteroskedastisitas dalam
penelitian ini sehingga model regresi dapat
Berdasarkan Tabel 4.10 terpenuhi.
menunjukan nilai Tolerance untuk
4.3.3.4 Uji Linearitas
variabel Harga (X1) yaitu sebesar
0,603 dan variabel Promosi (X2) yaitu Tabel 4.11
sebesar 0,589 yang dimana lebih dari Hasil Uji Linearitas Harga Terhadap
0,1 sedangkan VIF untuk variabel Keputusan Pembeli
Harga (X1) yaitu sebesar 1,658 dan
Variabel Promosi (X2) yaitu sebesar
1,290 yang dimana lebih kecil dari 10
artinya dapat dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas.

4.3.3.3 Uji Heterokedastisitas


Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS, 2023
Menurut Ghozali (2016:134), uji
heterokedastisitas bertujuan untuk Berdasarkan Tabel 4.11 hasil uji
menguji apakah dalam sebuah model liniearitas variabel Harga dan Keputusan
regresi terjadi ketidaksamaan varians Pembelian nilai sig. pada deviation from
dari residual satu pengamatan ke linierity sebesar 0,533 yang artinya nilai
pengamatan yang lain. Salah satu cara sig lebih besar dari 0,05. Hal ini
untuk mendeteksi heteroskedastisitas menunjukkan variabel Harga dan
adalah dengan uji grafik Scatterplot, Keputusan Pembelian terdapat hubungan
hasil uji yang diperoleh adalah sebagai linear
berikut:

18
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Tabel 4.12 Dari persamaan regresi linear


Hasil Uji Linearitas Promosi Terhadap berganda di atas dapat diinterpretasikan
Keputusan Pembelian sebagai berikut:
1. Nilai konstanta sebesar 2,268. Hal ini
dapat diartikan jika nilai Harga (X1)
dan Promosi (X2) bernilai 0, maka
nilai Keputusan Pembelian (Y)
sebesar 2,268 dan bersifat positif yang
berarti bila variabel Harga (X1) dan
Promosi (X2) tidak mengalami
perubahan (0) maka nilai Keputusan
Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS, Pembelian (Y) konstan sebesar 2,268.
2023 2. Nilai variabel Harga (X1) memiliki
Berdasarkan Tabel 4.12 hasil uji koefisien ( 1) regresi sebesar 0,364
linieritas variabel Promosi dan artinya jika variabel Harga (X1)
Keputusan Pembelian nilai sig. pada mengalami peningkatan satu satuan
deviation from linierity sebesar 0,352 sementara variabel Promosi (X2)
yang artinya nilai sig lebih besar dari konstan/tetap maka Keputusan
0,05. Hal ini menunjukkan variabel Pembelian (Y) akan meningkat
Promosi dan Keputusan Pembelian sebesar 0,364.
terdapat hubungan linear 3. Nilai variabel Promosi (X2) memiliki
koefisien ( 2) regresi sebesar 0,425
4.4 Analisis Regresi Berganda artinya jika Promosi (X2) meningkat
sementara Harga (X1) konstan/tetap
Analisis regresi ganda ialah suatu alat maka Keputusan Pembelian (Y)
analisis peramalan nilai pengaruh dua mengalami peningkatan sebesar 0,425.
variabel bebas atau lebih terhadap
4. Bila seluruh variabel bebas
variabel terikat untuk membuktikan ada
mengalami perubahan secara serentak
atau tidaknya hubungan fungsi atau
(simultan) satu satuan maka
hubungan kausal antara dua variabel
Keputusan Pembelian akan berubah
bebas atau lebih dengan satu variabel
sebesar 0,364 + 0,425 sama dengan
terikat (Riduwan, 2015:155).
0,789 satu skala.
Analisis regresi berganda dapat
dihitung dengan cara komputer dengan
program SPSS dan ada juga dengan 4.5 Analisis Koefisien Korelasi Parsial
menggunakan kalkulator atau manual.
Tabel 4.13
Hasil Uji Regresi Berganda Analisis Koefisien Korelasi Parsial
digunakan untuk mengetahui tinggi atau
rendahnya tingkat hubungan yang terjadi
harus dilakukan antara variabel bebas
dengan terikat. Akan dijelaskan dalam
tabel berikut:

Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS,


2023

19
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Tabel 4.14
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Berdasarkan Tabel 4.15 ketahui
Parsial Korelasi secara simultan antara Harga
(X1)dan Promosi (X2) memiliki nilai R
yaitu 0,739 berada dalam interval 0,60
– 0,799 dapat disimpulkan bahwa
Harga (X1) dan Promosi (X2) secara
bersama-sama memiliki hubungan yang
kuat dengan Keputusan Pembelian (Y).

4.7 Analisis Koefisien Determinasi

Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS, Tabel 4.16


2023 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Parsial
Berdasarkan Tabel 4.14 pada
hasil perhitungan korelasi parsial
menunjukkan sebagai berikut:
1. Korelasi antara Harga (X1) dengan
Keputusan Pembelian (Y) secara Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS,
parsial memiliki nilai 0,436 berada 2023
dalam interval 0,00 – 0 ,199 berarti Berdasarkan Tabel 4.16 ketahui
terdapat korelasi positif yang sedang hasil uji determinasi secara parsial nilai
antara Harga dengan Keputusan R square variabel Harga (X1) sebesar
Pembelian. 30,3 % dan variabel Promosi (X2)
2. Korelasi antara Promosi (X2) sebesar 19,4 %.
dengan Keputusan Pembelian (Y)
secara parsial memiliki nilai 0,630
berada dalam interval 0,60 – 0,799 Tabel 4.17
berarti terdapat korelasi positif yang Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Simultan
kuat antara Promosi dengan
Keputusan Pembelian.

4.6 Analisis Koefisien Korelasi


Simultan

Tabel 4.15
Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS,
Simultan 2023
Berdasarkan Tabel 4.17 ketahui
hasil uji determinasi secara simultan
nilai R square 0,832 hal ini
menunjukkan pengaruh antara Harga
(X1) dan Promosi (X2) terhadap
Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS, Keputusan Pembelian sebesar 83,2%
2023 dan sisanya 16,8% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain di luar penelitian ini.

20
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

4.8 Uji Hipotesis 4.8.2 Uji Hipotesis Secara Simultan


(Uji F)
4.8.1 Uji Hipotesis Secara Parsial Tabel 4.19
(Uji t) Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan
(Uji F)
Tabel 4.18
Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS, 2023

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat


diketahui bahwa Fhitung sebesar 51,613
Sumber : Hasil Output yang diolah SPSS, lebih besar daru Ftabel 3,08 (51,613 > 3,08)
2023 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Berdasarkan Tabel 4.18 di atas, Hal ini berarti menunjukkan pengaruh
maka dapat dijelaskan masing-masing antara Harga (X1) dan Promosi (X2)
variabel sebagai berikut : terhadap Keputusan Pembelian secara
1. Hipotesis Harga (X1) terhadap simultan berpengaruh positif dan
Keputusan Pembelian (Y) signifikan terhadap Y Sehingga dapat
disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk
variabel Harga 0(X1) menunjukkan t 4.9 Pembahasan Hasil Penelitian
= 3,171 dengan nilai signifikansi
0,245. Sehingga, dapat disimpulkan
3,171 > 1,984 dan 0,245 < 0,05, maka 4.9.1 Pengaruh Harga terhadap
H0 diterima dan H1 ditolak, artinya Keputusan Konsumen dalam
Harga (X1) tidak berpengaruh positif Pembelian Produk Mie Suksess
terhadap Keputusan Pembelian (Y). di Kota Bandung
2. Hipotesis Promosi (X2) terhadap Berdasarkan hasil penelitian yang
Keputusan Pembelian (Y) telah dilakukan menunjukan bahwa Harga
(X1) berpengaruh positif terhadap
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk
Keputusan (Y) Konsumen dalam
variabel Promosi (X2) menunjukkant =
Pembelian Produk Mie Suksess di Kota
5,320 dengan nilai signifikansi 0,000.
Bandung pernyataan ini dibuktikan dengan
Sehingga, dapat disimpulkan 5,320 > hasil perhitungan koefisien determinasi
1,984 dan 0,000 < 0,05, maka H0 secara parsial nilai R square 0,303 hal ini
ditolak dan H1 diterima, artinya menunjukkan pengaruh antara Harga (X1),
Promosi (X2) berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian (Y) sebesar
terhadap Keputusan Pembelian (Y). 30,3% dan sisanya 69,7% dipengaruhi oleh
faktor-faktor variabel lain.

21
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Hasil pengujian diperoleh nilai t Hasil Penelitian ini didukung


untuk variabel Harga (X1) dengan penelitian terdahulu (Erwin Setiadi,
menunjukkan t = 3,171 dengan nilai 2020) bahwa Promosi memiliki pengaruh
signifikansi 0,245. Sehingga, dapat positif yang signifikan terhadap Keputusan
disimpulkan 3,171 > 1,984 dan 0,245 < Pembelian.
0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak,
artinya Harga (X1) tidak berpengaruh 4.9.3 Pengaruh Harga dan Promosi
positif terhadap Keputusan Pembelian terhadap Keputusan Konsumen
(Y).berpengaruh positif dan signifikan dalam Pembelian Produk Mie
terhadap kinerja karyawan, hal ini Suksess di Kota Bandung
dibuktikan dengan nilai signifikan (Sig)
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan Uji koefisien
Hasil Penelitian ini didukung determinasi secara simultan diperoleh
dengan penelitian terdahulu (Arief nilai R square 0,832 hal ini
Akbar, 2016) dan (Muhamad Taufiq, menunjukkan pengaruh antara Harga
2022) bahwa Harga tidak memiliki (X1) dan Promosi (X2) terhadap
pengaruh positif yang signifikan Keputusan Pembelian sebesar 83,2% dan
terhadap Keputusan Pembelian. sisanya 16,8% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain di luar penelitian ini.
4.9.2 Pengaruh Promosi terhadap Hasil uji hipotesis diketahui bahwa
Keputusan Konsumen dalam Fhitung sebesar 51,613 lebih besar dari
Pembelian Produk Mie
Ftabel 3,08 (51,613 > 3,08) dan nilai
Suksess di Kota Bandung
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini
berarti menunjukkan pengaruh antara
Berdasarkan hasil penelitian yang
Harga (X1) dan Promosi (X2) secara
telah dilakukan menunjukan bahwa
Promosi (X2) berpengaruh positif simultan berpengaruh positif dan
terhadap Keputusan (Y) Konsumen signifikan terhadap Keputusan
dalam Pembelian Produk Mie Suksess Pembelian (Y) sehingga dapat
di Kota Bandung pernyataan ini disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima.
dibuktikan dengan hasil perhitungan Hasil Penelitian ini didukung
koefisien determinasi secara parsial dengan penelitian terdahulu (Dika Putra
nilai R square 0,194 hal ini Pratama., 2020) bahwa Harga dan
menunjukkan pengaruh antara Promosi Promosi memiliki pengaruh positif yang
(X2), terhadap Keputusan Pembelian (Y) signifikan terhadap Keputusan
sebesar 19,4% dan sisanya 80,6% Pembelian.
dipengaruhi oleh faktor-faktor variabel
lain.
Hasil pengujian diperoleh nilai t
untuk variabel Promosi (X2)
menunjukkan t = 5,320 dengan nilai
signifikansi 0,000. Sehingga, dapat
disimpulkan 5,320 > 1,984 dan 0,000 <
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima,
artinya Promosi (X2) berpengaruh
positif terhadap Keputusan Pembelian
(Y).

22
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

5. Kesimpulan dan Saran Hasil pengujian hipotesis secara parsial


diperoleh nilai t untuk variabel Harga
5.1 Kesimpulan (X1) menunjukkan t = 3,171 dengan nilai
Berdasarkan hasil penelitian dan signifikansi 0,245. Sehingga, dapat
pembahasan mengenai pengaruh Harga disimpulkan 3,171 > 1,984 dan 0,245 <
dan Promosi terhadap Keputusan 0,05.
Konsumen dalam Pembelian Produk 5. Hasil perhitungan koefisien determinasi
Mie Suksess di Kota Bandung, maka secara parsial diperoleh nilai R square
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 0,194 hal ini menunjukkan pengaruh
1. Keputusan dalam Pembelian Produk antara Promosi (X2), terhadap
Mie Suksess di Kota Bandung Keputusan Pembelian (Y) sebesar 19,4%
memiliki rata – rata skor yang berada dan sisanya 80,6% dipengaruhi oleh
pada kategori kurang baik. Kemudian faktor-faktor variabel lain. Hasil
total skor dari kuisioner variabel pengujian hipotesis secara parsial
Keputusan Pembelian berada pada diperoleh nilai t untuk variabel Promosi
kategorikurang baik. Berdasarkan hal (X2) menunjukkan t = 5,320 dengan nilai
tersebut dapat ditarik kesimpulan signifikansi 0,000. Sehingga, dapat
bahwa Keputusan dalam Pembelian disimpulkan 5,320 > 1,984 dan 0,000 <
Produk Mie Suksess di Kota Bandung 0,05.
kurangbaik. 6. Hasil uji determinasi secara simultan
2. Harga dalam Pembelian Produk Mie nilai R square 0,832 hal ini
Suksess di Kota Bandung memiliki menunjukkan pengaruh antara Harga
rata – rata skor yang berada pada (X1) dan Promosi (X2) terhadap
kategori kurang baik. Kemudian total Keputusan Pembelian sebesar 83,2%
skor dari kuisioner variabel Harga dan sisanya 16,8% dipengaruhi oleh
dengan kategori kurang baik. faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik Hasil uji hipotesis secara parsial dapat
kesimpulan bahwa Harga dalam diketahui bahwa Fhitung sebesar 1,613
Pembelian Produk Mie Suksess di lebih besar daru Ftabel 3,08 (51,613 >
Kota Bandung kurang baik. 3,08) dan nilai signifikansi sebesar 0,000
3. Promosi dalam Pembelian Produk < 0,05. Hal ini berarti menunjukkan
Mie Suksess di Kota Bandung pengaruh antara Harga (X1) dan Promosi
memiliki rata – rata skor yang berada (X2) secara simultan perpengaruh positif
pada kategori kurang baik. Kemudian dan signifikan terhadap Keputusan
total skor dari kuisioner variabel Pembelian (Y).
Promosi dengan kategori kurang baik.
Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa Promosi dalam 5.2 Saran
Pembelian Produk Mie Suksess di
Kota Bandung kurang baik. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan,
4. Hasil perhitungan koefisien maka dapat dikemukakan beberapa saran
determinasi secara parsial diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
nilai R square 0,303 hal ini perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain.
menunjukkan pengaruh antara Harga Adapun beberapa saran yang dimaksud
(X1) terhadap Keputusan Pembelian yaitu :
(Y) sebesar 30,3% dan sisanya 69,7%
dipengaruhi oleh faktor-faktor
variabel lain.

23
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

1. Bagi Perusahaan
a. Harga dalam Pembelian
Produk Mie Suksess di Kota
Bandung memiliki rata – rata skor
yang berada pada kategori kurang
baik. Harga mempunyai pengaruh
yang kuat terhadap variabel
keputusan pembelian produk mie
suksess di Kota Bandung, maka
diharapkan kepada perusahaan
untuk tetap update tentang harga.
Dengan harga yang terjangkau
membuat konsumen semakin
tertarik dan percaya dengan produk
Mie Suksess.
b. Promosi dalam Pembelian
Produk Mie Suksess di Kota
Bandung memiliki rata – rata skor
yang berada pada kategori kurang
baik maka dari itu perlu di
tingkatkannya beberapa hal
mengenai promosi produk, karena
dengan banyaknya melakukan
promosi dapat membuat banyak
orang tertarik dan mengetahui
produk Mie Suksess ini.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya,
alangkah baiknya apabila
mempeluas variabel yang diamati.
Misal dengan menambah variabel
kepercayaan, kualitas pelayanan,
fiitur dan sebagainya. Dengan
harapan hasil penelitian selanjutnya
dapat lebih baik.
b. Populasi dan sampel penelitian
lebih diperluas, tidak hanya
kalangan mahasiswa namun juga
kalangan konsumen, ibu rumah
tangga, dan sebagainya, agar hasil
penelitian selanjutnya dapat lebih
baik.

24
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Amstrong dan Kotler. 2017. Manajemen Pemasaran. Prehalindo: Jakarta.


Amir, T. (2016). Manajemen Strategik Konsep dan Aplikasi.
Arli, D., & Tjiptono, F. (2016). Consumer digital piracy behaviour among youths:
insights from Indonesia. Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics.
Attamimi, F. M., & Riduwan, A. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Skeptisme Profesional Auditor. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi (JIRA), 4(7).
Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.
Edisi Kelima”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kotler dan Armstrong. (2016). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
Parment, A., Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Principles of marketing:
Scandinavian edition. Pearson Education Limited.
Peter, J. P., & Olson, J. C. (2016). Perilaku konsumen dan strategi pemasaran.
salemba empat.
Sanjaya, H. Ghozali, I.(2016). Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM
SPSS 23 (VIII). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2017). Metode Penelitian Untuk Bisnis_Pendekatan
Pengembangan Keahlian Buku 2.
Sugiyono, (2017): Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Tjiptono, F., Arli, D., & Bucic, T. (2015). Consumer confusion proneness: insights
from a developing economy. Marketing Intelligence & Planning.
Tjiptono, F., & Arli, D. (2016). Gender and digital privacy: Examining determinants
of attitude toward digital piracy among youths in an emerging market.
International Journal of Consumer Studies, 40(2), 168-178.

25
Jurnal Universitas Indonesia Membangun
Universitas Indonesia Membangun (INABA)

Sumber Jurnal:

Aisya, S., Eliza, S., Fatma, F., & Zainuddin, M. A. (2020). Pengaruh Harga Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Toko Nimshop Palu.
Jurnal Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam, 2(2), 57-74.
Aprilia, G., Herdinata, C., & Padmawidjaja, L. (2021). Pengaruh Harga, Kualitas
Produk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Graby Bites.
PERFORMA: Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 5(6), 449-457.
Ayumi, B., & Budiatmo, A. (2021). Pengaruh Harga Dan Promosi Terhadap
Keputusan Pembelian Melalui Minat Beli Sebagai Variabel Intervening (Studi
pada Konsumen Hypermart Paragon Semarang). Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis, 10(2), 1169-1176.
Farisi, S., & Siregar, Q. R. (2020). Pengaruh Harga dan Promosi Terhadap Loyalitas
Pelanggan Pengguna Jasa Transportasi Online di Kota Medan. Maneggio:
Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(1), 148-159.
Prilano, K., Sudarso, A., & Fajrillah, F. (2020). Pengaruh harga, keamanan dan
promosi terhadap keputusan pembelian toko online lazada. Journal of Business
and Economics Research (JBE), 1(1), 1-10.
Purnama, L., Suyani, T., & Hardipamungkas, N. E. (2020). Pengaruh Citra Merek,
Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Online Gojek Di
Kota Tangerang. Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, 2(1), 45.
Yogie, Alfarishy. (2020). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Minyak Rambut Pomade Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang. Jurnal Manajemen Pemasaran,
1(3), 40-58.

26

Anda mungkin juga menyukai