Anda di halaman 1dari 7

KERJA SAMA DAN AKOMODASI SEBAGAI ASPEK PENTING BAGI

KEHIDUPAN MANUSIA

Disusun Oleh:
Icci Aulia Fitri Azhani Djoerani (2209511015)
Weiva Novwita Putri (2209511039)
Rai Laras Anandita Santi (2209511146)

PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup tanpa interaksi dengan manusia lain.
Meskipun manusia juga dikatakan sebagai makhluk individu, namun pada akhirnya manusia
juga pasti memerlukan interaksi dengan manusia lain dalam kehidupan sehari-hari guna
mencukupi kebutuhan hidup atau sekadar melakukan interaksi timbal-balik yang saling
menguntungkan antar pihak. Dari interaksi-interaksi antar manusia itulah banyak membentuk
kebiasaan seperti kerja sama, akomodasi, persaingan, dan juga pertikaian.
Kerja sama (cooperation) adalah suatu usaha antara individu maupun kelompok di
lingkup sosial untuk mencapai tujuan bersama. Ciri-ciri dari kerja sama adalah peran yang
diberikan kepada tiap individu tidak harus seragam, tetapi memiliki tata cara yang menjadi
aturan. Dalam kerja sama, perselisihan dan perbedaan dianggap lumrah dalam penyelesaian
masalah. Sedangkan akomodasi (accommodation) adalah penyesuaian sosial dalam interaksi
antar manusia untuk meredakan pertentangan. Akomodasi intinya adalah penyesuaian sosial
dalam interaksi antara pribadi dan kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau
perselisihan dimana antara dua pihak tanpa merugikan salah satu pihak, sehingga keduanya
tetap terpelihara.

PEMBAHASAN
Topik 1: Kerja Sama (cooperation)
Judul Kliping: Kerja Sama Indonesia-Kolombia Perangi Narkotika
Badan Narkotika Nasional (BNN) giat meningkatkan kerjasama baik dalam skala
lokal, nasional, regional, dan internasional dalam hal penanggulangan masalah narkotika.
Peran melawan narkotika harus dilakukan dengan serius dan melibatkan seluruh kekuatan
elemen masyarakat karena kejahatan narkotika merupakan extra ordinary and transnational
crime. Oleh karena itu aspek kerja sama, baik dalam skala nasional, regional, dan
internasional perlu ditingkatkan sehingga upaya penanggulangan masalah narkotika, baik
dalam konteks menekan permintaan maupun suplai akan lebih signifikan.
Kedua bela pihak sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman atau MoU
tentang kerja sama dalam pemberantasan Produksi, Manufaktur, dan Perdagangan Gelap
Narkotika, Bahan-bahan Psikotropika, dan Prekursor. Penandatanganan MoU yang
dilaksanakan di Gedung BNN pada Kamis, 1 September 2016 ini juga dihadiri oleh Duta
Besar Kolombia untuk Indonesia. Salah satu kerja sama yang ingin digarap adalah upaya
pertukaran informasi dan peningkatan kemampuan personel dalam menghadapi tantangan
sindikat narkotika. Kepala BNN juga berharap agar Kolombia yang dinilai berpengalaman
dalam upaya pemberantasan narkotika dapat membagi pengalaman dan praktik terbaiknya
dalam menumpas kejahatan narkotika. Di samping itu, hubungan kerja sama ke depannya
juga dapat semakin ditingkatkan.
Dalam rapat terbatas ini, Direktur Hukum BNN, Darmawel Aswar, SH, MH
memaparkan bahwa penegak hukum harus paham dan menguasai tentang Undang-undang
narkotika agar tidak salah dalam pemberian keputusan. Sementara itu, Direktorat T.P
Narkoba Bareskrim Polri AKBP Nurhayato, SH, MH menyatakan bahwa tugas Polri
diantaranya adalah mengungkapkan dan memutus jaringan peredaran narkoba serta
mengedepankan rehabilitasi bagi penyalahgunaan narkoba.

Topik 2: Akomodasi (Accommodation)


Judul Kliping: Walikota bersedia akomodasi MUI
Walikota Jogja Herry Zudianto menyatakan kesediaan untuk mengakomodasi
pandangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang pengaturan usaha rekreasi dan hiburan
umum pada bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri di Kota Jogja. Herry menyatakan siap
mengakomodasi masukan dan pendapat berbagai pihak soal perlunya penyempurnaan
terhadap aturan usaha rekreasi dan hiburan, terutama liburan malam, yang dikhawatirkan
masih mengganggu kenyaman menunaikan ibadah puasa dan bulan suci.
MUI dalam pernyataan sebelumnya meminta Walikota menyempurnakan keputusan
Walikota Nomor 74/20003 tentang penutupan hiburan dan rumah ketangkasan selama bulan
Suci Ramadhan dan Idul Fitri. MUI menyebutkan aturan itu diperbaiki sebagai pengaturan
baru setiap bulan Ramadhan berlangsung. Ketua MUI DIY Toha Abdurrahman saat itu
menyatakan usulan agar semua tempat hiburan ditutup keseluruhan untuk menjaga
kondusifnya ibadah umat muslim. Senada dengan tuntutan ketua MUI, Sekretaris MUI DIY,
Ahmad Muchsin Kamaludiningrat, juga meminta aturan tersebut dapat lebih tegas
disempurnakan untuk tidak sekadar mengatur melainkan usaha-usaha yang perlu ditutup
selama Ramadhan. Diharapkan juga jenis-jenis usaha yang diatur tidak hanya terbatas,
misalnya hanya pijat shiatsu, karena perkembangan di Kota Jogja. Adapun hasil sekaligus
menjadi solusi dari kasus pemberitaan ini, yakni Keputusan Walikota Nomor 74 tahun 2003,
yakni:
(1) Pemimpin usaha rekreasi dan hiburan umum di Kota Jogja yang melakukan kegiatan
usaha yang memiliki fasilitas ruang VIP atau ruang khusus tidak boleh dioperasikan.
(2) Karaoke yang bersifat terbuka wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Lampu penerangan harus terang
b. Melaksanakan kegiatan operasional mulai pukul 22.00 - 01.00 WIB.
c. Tidak mengganggu kekhusyukan dalam menjalankan ibadah di bulan suci
Ramadhan
d. Tidak melakukan pesta, pementasan, dan atraksi-atraksi yang menjurus pada
pornografi dan/atau pornoaksi
e. Tidak menyediakan minuman keras/minuman beralkohol
f. menjaga ketertiban, keamanan, dan ketentraman dalam menyelenggarakan
usahanya
Pasal 4
Apabila terjadi pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam
pasal 1 dan 2 keputusan ini akan dikenakan sanksi berdasarkan pasal 19 (2) pada Kota
Jogja Nomor 2/2002 tentang Perjanjian Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum.

PENUTUP
Berdasarkan kliping pemberitaan diatas, dapat disimpulkan bahwa kerja sama adalah
suatu usaha antara individu maupun kelompok di lingkup sosial untuk mencapai tujuan
bersama. Lalu ada akomodasi yaitu penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan
kelompok manusia untuk meredakan pertentangan atau perselisihan dimana antara dua pihak
tanpa merugikan salah satu pihak, sehingga keduanya tetap terpelihara. Hal itu dapat terlihat
di dalam contoh kasus seperti; "Kerja Sama Indonesia-Kolombia Perangi Narkotika" serta
"Walikota bersedia akomodasi MUI". Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan bisa
menyelesaikan dan mencapai suatu hal yang besar dengan seorang diri. Maka dari itu,
dibutuhkan kerja sama guna mencapai tujuan besar yang diinginkan. Namun tidak dapat
dipungkiri bahwa manusia juga mengalami konflik maupun pertentangan antar sesama yang
tidak bisa dihindari. Maka dari itu, terciptalah akomodasi yang berupa penyesuaian sosial
dalam interaksi antar manusia untuk meredakan pertentangan maupun konflik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Rahman, M.T. (2011). Glosari Teori Sosial. Bandung: Ibnu Sina Press.
Sitanggang, D. D. K. P. (2022). Pengertian Akomodasi Adalah: SImak Tujuan dan
Bentuknya. URL:
https://www.detik.com/jabar/berita/d-6213987/pengertian-akomodasi-adalah-simak-tujuan-da
n-bentuknya. Diakses pada tanggal 17 November 2022 pukul 13.47 WITA.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Kliping dengan Topik Kerja Sama


2. Kliping dengan Topik Akomodasi

Anda mungkin juga menyukai