Anda di halaman 1dari 4

Pemetaan konflik merupakan salah satu teknik dari sederetan teknik dan alat yang sangat

membantu dalam menganalisa dan memecahkan konflik. Ketika orang dengan titik pandang yang
berbeda memetakan suatu situasi bersama-sama, maka akan belajar tentang pengalaman dan
persepsi orang lain baik dari sisi konteks, isu, pihak-pihak yang terlibat, dan dinamika konflik.

1. Identitas para pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam konflik

 Presiden Joko Wododo yang di desak itu atas dasar masukan dari pemerintah daerah
(Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi
Papua) dan tokoh masyarakat setempat dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang mengatakan latar
belakang itu atas dasar masukan dari pemerintah daerah (Provinsi Bali, Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT), Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Papua) dan tokoh masyarakat
setempat dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
 Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menerangkan, aturan soal miras dapat
meningkatkan wisatawan asing untuk datang ke Indonesia.
 Mengundang pro dan kontra di masyarakat dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
menerima masukan dari ulama-ulama MUI, NU, Muhammadiyah dan ormas lainnya serta
tokoh agama lain dan masukan dari provinsi dan daerah.

2. Jenis relasi para pihak yang terlibat dalam konflik


Jenis relasi para pihak yang terlibat dalam konflik adalah relasi antara pemerintahan dan juga
dengan masyarakat.

3. Berbagai kepentingan yang terlibat dalam konflik

Kepentingan yang terlibat dalam konflik Sementara pihak yang mendukung menyebut
investasi minuman alkohol bakal membuka peluang penyerapan tenaga kerja,
menambah pemasukan negara, dan mengendalikan peredarannya yang saat ini
sembunyi-sembunyi. Dengan tujuan untuk mendorong terbukanya usaha mikro dan
menengah di daerah. Selain juga demi melindungi masyarakat yang mengonsumsi
minuman tersebut.

4. Berbagai isu yang terlibat dalam konflik

5. Pihak yang dapat didorong dalam melakukan resolusi konflik

adalah tujuan pendidikan Nasional akan gagal tercapai jika miras dilegalkan di Indonesia.
Pengesahan ini juga
dampak dr konflik

dampak dari konflik pengesahan legalitan miras di Indonesia menuai kontroversi dan menimbulkan
pro dan kontra dari berbagai kalangan penolak karena menilai peraturan yang dikeluarkan Presiden
Joko Widodo tersebut tidak mempertimbangkan dampak buruk sosial yang ditimbulkan dari
minuman keras.

aturan membolehkan industri minuman keras ini dipikir dapat memicu eksploitasi dan merugikan
masyarakat. pembukaan industri miras akan memberikan keuntungan kepada segelintir orang, tapi
akan menimbulkan kerugian besar bagi masa depan rakyat. tujuan pendidikan Nasional akan gagal
tercapai jika miras dilegalkan di Indonesia.

devisa yang dihasilkan tidak terlalu besar namun justru menyebabkan dampak kerusakan yang besar,
termasuk ancaman bagi generasi milenial yang konsumsi miras. investasi miras tidak akan sebanding
dengan kerusakan yang akan dihadapi bangsa ini di masa yang akan datang.

sebab konfliknya

Penyebab konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia adalah latar belakang atas dasar masukan
dari pemerintah daerah (Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Sulawesi Utara,
dan Provinsi Papua) dan tokoh masyarakat setempat dengan mempertimbangkan kearifan lokal yang
mendesak Presiden Jokowi untuk mengesahkan peraturan presiden tersebut karena Dengan tujuan
untuk mendorong terbukanya usaha mikro dan menengah di daerah, membuka peluang penyerapan
tenaga kerja, menambah pemasukan negara, dan mengendalikan peredarannya yang saat ini
sembunyi-sembunyi.

bentuk” konfliknya

Bentuk konflik dari pengesahan legalitas miras di Indonesia adalah konflik politik, yaitu konflik yang
terjadi akibat adanya kepentingan atau tujuan politis yang berbeda antara seseorang atau kelompok.
Hal ini bisa dilihat dari perbedaan pandangan dan pendapat dari berbagai golongan pihak baik dari
pemerintah, tokoh agama, dan juga masyarakat. Banyaknya pihak pemerintahan yang pro dan
kontra dalam konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia tersebut.

bagaimana resolusi konfliknya

Pihak yang dapat didorong dalam melakukan resolusi konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia
ini adalah keputusan dari Presiden Jokowi untuk mencabut peraturan presiden tersebut dan
meminta pemerintah agar merevisi Perpres tersebut dengan mengundang kontra dari sejumlah
pihak.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta pemerintah mendengar aspirasi penolakan dari
masyarakat terhadap perpres itu. Karena ini bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga masalah
kesehatan, sosial, hingga moral bangsa. Pemerintah harus bisa merangkul tokoh-tokoh masyarakat
dan agama untuk mengambil keputusan.

Negosiasi juga dapat dilakukan yaitu komunikasi antara dua pihak. Di mana masing-masing pihak
memiliki tujuan serta pandangan mereka sendiri dan berusaha mencapai kesepakatan yang
memuaskan kedua belah pihak tentang masalah yang sama. Negosiasi tersebut dapat dilakukan oleh
pemerintah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dengan menyampaikan pandangan mereka
terhadap konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia.

Jawaban di gform

PEMETAAN KONFLIK

a) dampak dari konflik

Dampak dari konflik pengesahan legalitan miras di Indonesia menuai kontroversi dan menimbulkan
pro dan kontra dari berbagai kalangan penolak karena menilai peraturan yang dikeluarkan Presiden
Joko Widodo tersebut tidak mempertimbangkan dampak buruk sosial yang ditimbulkan dari
minuman keras.

aturan membolehkan industri minuman keras ini dipikir dapat memicu eksploitasi dan merugikan
masyarakat. pembukaan industri miras akan memberikan keuntungan kepada segelintir orang, tapi
akan menimbulkan kerugian besar bagi masa depan rakyat. tujuan pendidikan Nasional akan gagal
tercapai jika miras dilegalkan di Indonesia.

devisa yang dihasilkan tidak terlalu besar namun justru menyebabkan dampak kerusakan yang besar,
termasuk ancaman bagi generasi milenial yang konsumsi miras. investasi miras tidak akan sebanding
dengan kerusakan yang akan dihadapi bangsa ini di masa yang akan datang.

b) sebab konflik

Penyebab konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia adalah latar belakang atas dasar masukan
dari pemerintah daerah (Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Provinsi Sulawesi Utara,
dan Provinsi Papua) dan tokoh masyarakat setempat dengan mempertimbangkan kearifan lokal yang
mendesak Presiden Jokowi untuk mengesahkan peraturan presiden tersebut karena Dengan tujuan
untuk mendorong terbukanya usaha mikro dan menengah di daerah, membuka peluang penyerapan
tenaga kerja, menambah pemasukan negara, dan mengendalikan peredarannya yang saat ini
sembunyi-sembunyi.

c) bentuk konflik

Bentuk konflik dari pengesahan legalitas miras di Indonesia adalah konflik politik, yaitu konflik yang
terjadi akibat adanya kepentingan atau tujuan politis yang berbeda antara seseorang atau kelompok.
Hal ini bisa dilihat dari perbedaan pandangan dan pendapat dari berbagai golongan pihak baik dari
pemerintah, tokoh agama, dan juga masyarakat. Banyaknya pihak pemerintahan yang pro dan
kontra dalam konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia tersebut.

d) bagaimana resolusi konflik

Pihak yang dapat didorong dalam melakukan resolusi konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia
ini adalah keputusan dari Presiden Jokowi untuk mencabut peraturan presiden tersebut dan
meminta pemerintah agar merevisi Perpres tersebut dengan mengundang kontra dari sejumlah
pihak.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta pemerintah mendengar aspirasi penolakan dari
masyarakat terhadap perpres itu. Karena ini bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga masalah
kesehatan, sosial, hingga moral bangsa. Pemerintah harus bisa merangkul tokoh-tokoh masyarakat
dan agama untuk mengambil keputusan.

Negosiasi juga dapat dilakukan yaitu komunikasi antara dua pihak. Di mana masing-masing pihak
memiliki tujuan serta pandangan mereka sendiri dan berusaha mencapai kesepakatan yang
memuaskan kedua belah pihak tentang masalah yang sama. Negosiasi tersebut dapat dilakukan oleh
pemerintah, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dengan menyampaikan pandangan mereka
terhadap konflik pengesahan legalitas miras di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai