2
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TUJUAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Pasal 22 huruf a:
4
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SITUASI KONDISI SOSIAL DAN
POLITIK SAAT INI
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REKAPITULASI KONFLIK TAHUN 2010- 2013
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ANCAMAN RADIKALISME DAN TERORISME
7
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENYEBAB MARAKNYA KONFLIK
DI TANAH AIR:
8
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
AKSI TERORISME DI BEBERAPA DAERAH
9
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERISTIWA KEKERASAN DI DAERAH
10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Jika kita mencermati peristiwa-peristiwa tersebut, inilah
fakta dari sebagian permasalahan bangsa, yang
memerlukan perhatian dan penanganan yang terpadu
dan berkelanjutan dari seluruh komponen bangsa. Kita
pahami bersama bahwa untuk dapat mengatasi setiap
permasalahan yang timbul tersebut, kita tidak boleh
saling menyalahkan atau mengandalkan salah satu
instansi saja, namun kita perlu bersatu dan
bekerjasama, supaya penanganan permasalahan dapat
sesuai dan tidak berdampak kepada timbulnya
permasalahan yang lebih luas.
11
INPRES NOMOR 2 TAHUN 2013
Perlu saya ingatkan kembali bahwa gangguan kamtibmas
yang muncul sangat berkaitan dengan residu yang
bersumber dari berbagai permasalahan di masyarakat
maupun dampak dari kebijakan yang tidak harmonis. oleh
karena itu, dalam mengatasi gangguan kamtibmas tidak
hanya bersifat reaktif namun juga diperlukan pro aktif dan
melakukan sinergi dengan berbagai komponen untuk
mencari akar masalah serta solusinya. Hal inilah yang
menjadi dasar diterbitkannya Inpres Nomor 2 Tahun 2013
tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri
Tahun 2013 yang implementasinya menitikberatkan pada
penanganan konflik sosial dan terorisme.
12
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pembentukan Inpres ini ditujukan sebagai dasar dan
pedoman bagi instansi terkait baik di Pusat maupun di
daerah secara terkoordinasi, terintegrasi, terarah dan
terkendali untuk dapat menuntaskan penanganan
gangguan keamanan akibat konflik sosial dan
terorisme yang terjadi di beberapa daerah melalui
perbaikan sistem penanganan gangguan keamanan
agar lebih responsif dan dapat diandalkan,
mengidentifikasi potensi konflik dan menemukan solusi
penyelesaian agar tidak berkembang menjadi
gangguan keamanan, serta meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah.
13
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
LANGKAH - LANGKAH KOMINDA
Dengan demikian diharapkan kedepan, Kominda harus
menyikapinya dengan langkah-langkah yang lebih responsif,
profesional, tuntas, dan sinergis, serta senantiasa untuk:
14
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UNDANG-UNDANG PENANGANAN
KONFLIK SOSIAL
Sebagai jawaban komprehensif atas kebutuhan hukum masyarakat dalam
hal penanganan konflik yang terintegrasi dalam sebuah regulasi,
Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Penanganan Konflik Sosial. Untuk mendukung optimalisasi dan rencana
aksi dalam implementasi regulasi tersebut di tahun 2013 ini, Menteri Dalam
Negeri telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 330/3757/SJ tentang
Petunjuk Pelaksanaan Tindak Lanjut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012
tentang Penanganan Konflik Sosial dan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun
2013 tentang Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri Tahun 2013.
Demikian pula untuk tahun 2014, telah diakomodir dalam Permendagri
No.23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian Dan
Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014, sebagai
pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan rencana aksi
penanganan konflik di daerah. Rencana aksi disesuaikan dengan kebutuhan
daerah dan ditetapkan dengan keputusan kepala daerah yang selanjutnya
menjadi salah satu pedoman dalam penyusunan rencana kerja SKPD dan
pada pelaksanaannya di anggarkan pada program/ kegiatan SKPD yang
membidangi urusan kesatuan bangsa dan politik dalam APBD masing-
masing pemerintah daerah.
15
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMILUKADA TAHUN 2013
16
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
EVALUASI PENYELENGGARAN PEMILUKADA
Berdasarkan hasil evaluasi dari penyelenggaraan pemilukada
yang telah dilaksanakan, tidak sedikit yang berekses terjadinya
konflik sebagai wujud ketidakpuasan terhadap hasil pemilukada
maupun peleksanaan tahapan yang tidak konsisten dan akurasi
DPT yang selalu saja bermasalah. selain permasalahan tersebut
diatas, persoalan partisipasi masyarakat yang cenderung
menurun dalam menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada
menjadi persoalan tersendiri.
18
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMILU 2014
Menjelang pelaksanaan pelaksanaan Pemilu
2014, kita harus memberikan perhatian
khusus mengingat Pemilu menentukan
kelangsungan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam hal ini, diharapkan
Kominda dapat mendorong peran para pihak
seperti KPU, Bawaslu, Parpol peserta
pemilu, Dewan Kehormatan untuk bersinergi
dalam mengantisipasi berbagai potensi
kerawanan.
19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
HARAPAN
Khusus untuk Gubernur, Bupati/Walikota, selaku Ketua Kominda agar lebih
berperan aktif mengkoordinasikan dan mengoperasionalkan Kominda di
daerah masing-masing.
Jaga kekompakan, keharmonisan, dan sinergitas antar anggota
Kominda.
Tingkatkan kewaspadaan dini, deteksi dini, cegah dini, dan lapor cepat
terhadap potensi kerawanan menjelang Pemilu 2014, dengan
memberdayakan instrumen-instrumen yang ada seperti media massa
sebagai langkah dalam membangun sistem peringatan dini dalam upaya
pencegahan konflik sosial sebagaimana yang diamanatkan dalam undang-
undang penanganan konflik sosial.
Informasi perkembangan situasi Kamtibmas di daerah untuk segera
dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri pada kesempatan pertama.
Tindaklanjuti hasil Rakornas Kominda Tahun 2013 ini, khususnya hal-hal
yang terkait dengan pelaksanaan tahapan Pemilu 2014.
20
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERIMA KASIH