Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA

KEWASPADAAN NASIONAL
Dosen pengampu : ROHMAN, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 7A

1. Putri Asmarani (2113024027)

2. Nisa Najmi (21130240439)

3. Khoirun Nurul Muawanah (2113024047)

4. Mela Adeliya (2113024063)

5. Raras Nur Febriana (2153024001)

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BIOLOGI

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “
Kewaspadaan Nasional”.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar –besarnya kepada Bapak
Rohman, M.Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi kelompak kami
pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………….1

1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………..1


1.2. Rumusan Masalah………………………………………………………………1
1.3. Tujuan……………………………………………………………………………1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………2

2.1. Kewaspadaan Nasional Terhadap Persepsi Ancaman………………………….2

2.2. Bagaimana Melakukan Kewaspadaan Nasional…………………………………3

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..5

3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………………5

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….6
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perubahan atau reformasi adalah suatu keniscayaan, persoalan muncul ketika reformasi
disikapi secara berlebihan. Euforia reformasi telah menjadikan kehidupan nasional Indonesia
menjadi kehilangan kompas, salah arah dan kebablasan sehingga mengabaikan berbagai efek
ancaman yang menyertai. Demokrasi yang sebenarnya hanyalah suatu sarana dianggap
sebagai sebuah tujuan, akhirnya kehidupan nasional seperti tidak lagi mengikuti rambu-
rambu dan pedoman serta meninggalkan sikap yang disebut kewaspadaan. Mereka
berprasangka bahwa istilah kewaspadaan adalah sekedar propaganda pemerintah untuk
kembali mengendalikan perpolitikan nasional, sehingga masyarakat begitu alergi mendengar
kata kewaspadaan nasional. Padahal ancaman yang dihadapi tidak lagi hanya yang bersifat
fisik, ideologi dan politik saja. Ancaman itu telah menyeluruh pada semua aspek kehidupan
yang menyentuh ranah geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik,
ekonomi, budaya dan pertahanan. Ancaman yang dihadapi, tidak lagi ancaman tradisional
belaka, tetapi sudah non tradisional, tidak lagi yang simetris semata, tetapi sudah pada tingkat
asmetris. Indonesia merupakan bangsa yang multikultural dengan segala sisi positif dan
negatifnya. Untuk menjamin keamanan, ketentraman dan ketertiban umum dan serta
kesejahteraan rakyat, dibutuhkan upaya upaya sinergis antar seluruh elemen bangsa. Terkait
dengan hal itu, sangat penting upaya penguatan kewaspadaan nasional yakni dengan
meningkatkan fungsi deteksi dini dalam upaya pencegahan terhadap segala potensi ancaman.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kewaspadaan Nasional
2. Kontribusi Kewaspadaan Nasional Dalam Menghadapi Ancaman Konflik Sosial
Terhadap Pencegahan Disintegrasi Bangsa

1.3. Tujuan
1. Menjelaskan kewaspadaan nasional terhadap persepsi ancaman
2. Mendeskripsikan upaya-upaya meningkatkan sikap kewaspadaan nasional
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kewaspadaan Nasional


Kewaspadaan Nasional yaitu suatu kualitas kesiapsiagaan yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia untuk mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan melakukan aksi
pencegahan terhadap berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap NKRI.
Kewaspadaan Nasional juga dapat diartikan sebagai sikap dalam hubungannya
dengan nasionalisme yang dibangun dari rasa peduli dan tanggung jawab seorang
warga negara terhadap kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dari suatu ancaman.
Tinjauan selanjutnya dalam Kewaspadaan Nasional adalah Manifestasi kepedulian
dan rasa tanggung jawab komponen Bangsa Indonesia terhadap keselamatan dan
keutuhan NKRl. Manifestasi dan kepedulian serta rasa tanggung jawab komponen
Bangsa Indonesia ini harus dimulai dengan Kebijakan publik yang berguna bagi
rakyat, selain itu Birokrasi dalam pemerintahan harus baik dan bersih, permasalahan
kesenjangan sosial yang selama ini dijadikan alasan harus di tata secara berkeadilan,
sumber daya ekonomi digunakan untuk kesejahteraan masyarakat secara merata, adat
dan budaya Bangsa Indonesia tetap dilaksanakan dengan saling menghargai satu sama
lain, penegakan hukum harus dilaksanakan secara berkeadilan serta aparat keamanan
harus dapat melindungi dan memberikan rasa aman pada masyarakat.
Membahas Kewaspadaan Nasional tidak terlepas dari hubungannya dengan
paradigma nasional. Paradigma Nasional adalah pola nasional yang digunakan dalam
menjalankan sistem kehidupan nasional. Paradigma tersebut meliputi Pancasila, UUD
1945, Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara. Dalam Paradigma Nasional
ditemukan paham kebangsaan, rasa kebangsaan, wawasan kebangsaan, jiwa dan
semangat kebangsaan. Maka kewaspadaan nasional harus berawal dari keyakinan
ideologis dan nasionalisme yang kokoh serta didukung oleh usaha-usaha pemantauan
sejak dini dan terus menerus terhadap berbagai implikasi dari situasi serta kondisi
yang berkembang baik didalam maupun di luar negeri.
Kewaspadaan nasional yang dilandasi rasa nasionalisme yang dibangun dari rasa
peduli dan tanggung jawab seluruh komponen bangsa terhadap kelangsungan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kewaspadaan nasional yang kuat dapat
mendeteksi, mengantisipasi, dan mencegah berbagai bentuk potensi ancaman
keutuhan NKRI.
Kewaspadaan Nasional menyangkut sistem Keamanan Nasional yang mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. Membina Kepastian Hukum
2. Membina Ketenteraman dan Ketertiban Masyarakat
3. Penegakan Hukum dan Keadilan
4. Membangun Kemampuan Pertahanan
5. Melindungi Rakyat dari Berbagai Bencana (Alam, Kesengajaan, Lalai) Termasuk
Perlindungan Hak- Hak Rakyat.

2.2. Kontribusi Kewaspadaan Nasional Dalam Menghadapi Ancaman Konflik


Sosial Terhadap Pencegahan Disintegrasi Bangsa
Kontribusi Kewaspadaan Nasional dalam menghadapi ancaman konflik sosial
dapat diaplikasikan dengan kualitas kesiap siagaan untuk mendeteksi,
mengantisipasi sejak dini dan melakukan pencegahan berbagai bentuk potensi
ancaman. Kesiapsiagaan yang maksimal dapat mengantisipasi TAHG, dengan
pengorganisasian yang baik meningkatkan operasional dan merespon suatu krisis
yang terjadi untuk segera ditangani dengan cepat, tepat dan berdaya guna dan
dapat mencegah agar konflik tidak meluas yang dapat menimbulkan korban tidak
berdosa. Permasalahan yang terjadi di Sambas, Sampit ini merupakan sebagian
contoh akibat kurangnya Deteksi Dini dan kurang sigapnya dalam menghadapi
permasalahan konflik. Deteksi Dini dilaksanakan untuk mencegah konflik serta
untuk mengetahui lebih awal akan kemungkinan terjadinya suatu konflik sejak
awal, artinya dengan kesiapsiagaan dan deteksi dini dapat melakukan upaya
penanggulangan/pencegahan sejak konflik awal agar tidak terjadi disintegrasi
bangsa, permasalahan konflik tidak dapat di pandang sebelah mata, sebab bila
dibiarkan berlarut larut menyebabkan permasalahan yang lebih besar. Langkah-
langkah penanggulangan konflik guna dapat mereduksi, meminimalisir sedemikian
rupa sehingga tidak jatuh korban yang lebih besar (baik korban jiwa, materiil, dan
imateriil), serta mencegah eskalasi konflik agar tidak menjadi lebih besar perlu
dilakukan secara cermat dan tepat guna menjamin terciptanya keamanan. Tinjauan
selanjutnya dalam Kewaspadaan Nasional adalah Manifestasi kepedulian dan rasa
tanggung jawab komponen Bangsa Indonesia terhadap keselamatan dan keutuhan
NKRI. Isu yang sering dikemukakan hingga terjadinya konflik pada umumnya
masalah kesenjangan (teori konflik), untuk meyakinkan agar tidak terjadi konflik
maka Kebijakan publik harus dapat diterima semua pihak tanpa adanya
kepentingan kelompok atau pribadi, serta ditopang dengan Birokrasi yang
merencanakan pembangunan berkeadilan, selain itu diperlukan langkah
meminimalisir kesenjangan sosial dengan mewujudkan kesetiakawanan sosial
dimasyarakat, dalam pengelolaan sumber daya ekonomi ditujukan untuk
kesejahteraan masyarakat, dan masyarakat harus dapat menerima perbedaan adat
dan budaya bangsa sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, pelaksanaan penegakan
hukum harus dilaksanakan secara berkeadilan serta aparat keamanan harus
melindungi dan memberikan rasa aman pada masyarakat. Yang paling pokok
dalam Kewaspadaan nasional adalah dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia dengan
lebih bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kewaspadaan Nasional yang
mengacu pada keyakinan ideologis dan nasionalisme yang kukuh dapat menangkal
setiap TAHG dari situasi kondisi yang berkembang baik dari dalam maupun dari
luar. Kewaspadaan Nasional sangat penting guna menghadapi ancaman konflik
sosial yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa.

BAB III

PENUTUP
3.3. Kesimpulan

Kewaspadaan Nasional yaitu suatu kualitas kesiapsiagaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia
untuk mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan melakukan aksi pencegahan terhadap berbagai
bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap NKRI. Kewaspadaan Nasional tidak terlepas dari
hubungannya dengan paradigma nasional. Paradigma tersebut meliputi Pancasila, UUD 1945,
Ketahanan Nasional dan Wawasan Nusantara.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kemhan.go.id/wp-content/uploads/2017/09/wiraJuli-Agustus2017.pdf
http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-121500000011693/swf/4477/files/
basic-html/page11.html

Anda mungkin juga menyukai