REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
JALAN MEDAN MERDEKA UTARA NO. 7 TELP. (021) 3850472
JAKARTA 10110
NOTULENSI
RAPAT PENGENDALIAN DAN MONITORING PENGENDALIAN RAN DAN RAD
DALAM RANGKA PEMBAHASAN PERISTIWA KONFLIK DI INDONESIA
PEMBUKAAN RAPAT
1
kesiapsiagaan ibu kota negara. Kedepan di Tahun 2023 kita
berharap Indeks ini dapat dilakukan survei secara Opini Publik
sehingga akan keliatan persepsi dan pandangan masyarakat kita
seperti apa.
PEMBAHASAN
2
konflik yang bersumber dari Sengketa Lahan/Batas Wilayah
berjumlah 13 peristiwa, konflik yang bersumber dari
Sengketa Sumber Daya Alam (SDA) terdapat 3 peristiwa
konflik, dan konflik yang bersumber dari Distribusi Sumber
Daya Alam terdapat 1 peristiwa konflik, sedangkan sumber
konflik SARA 0 (tidak ada).
Pada tahun 2022 dari mulai Januari s.d Juni saja sekarang sudah
tercatat sebanyak 51 peristiwa konflik sosial diberbagai daerah.
3
9. Riau;
10. DKI Jakarta.
Maka dari itu Kementerian Dalam Negeri mengapresiasi terhadap
Provinsi-provinsi yang telah melaporkan rencana aksi daerahnya,
dan untuk target pelaporan di tahun 2022 untuk segera disiapkan
dan dalam waktu dekat. Bapak/Ibu semuanya, pada saat ini
terdapat beberapa daerah yang baru melaporkan Draft RAD 2022
ke Kementerian Dalam Negeri c.q Dirjen Politik dan Pemerintahan
Umum. Daerah yang sudah melaporkan draft RAD tersebut
diantaranya adalah:
1. Aceh
2. Jawa Barat;
3. Kepulauan Riau;
4. Kalimantan Selatan;
5. Jawa Tengah;
6. Papua;
7. DKI Jakarta;
8. Kep. Bangka Belitung;
9. Jawa Timur;
10. Sulawesi Barat;
11. Kalimantan Barat;
12. Maluku;
13. Lampung;
14. Sulawesi Utara;
15. Sumatera Barat;
16. D.I.Yogyakarta;
17. Riau;
18. Jambi;
19. Kaltara;
20. Bengkulu;
21. Sulawesi Selatan;
22. Bali;
23. Banten;
24. Sulawesi Tengah;
25. Sumatera Selatan;
26. Kalimantan Tengah;
27. Maluku Utara;
28. Kalimantan Timur;
29. Papua Barat;
30. Gorontalo;
31. Sulawesi Tenggara.
Saya juga menekankan bahwa Pemerintah Daerah (Pemda) harus
sesegera mungkin menindaklanjuti serta melaporkan draft RAD
2022 ke Kementerian Dalam Negeri. Hal tersebut dalam rangka
upaya pencegahan dan juga penanganannya terutama di daerah-
daerah yang potensi konfliknya rentan terjadi. Selain itu, sekedar
mengingatkan pula kepada Bapak/Ibu bahwa kita pun harus
mengantisipasi situasi dan kondisi aktual dan faktual menjelang
4
Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024 serta Permasalahan
Ekstremisme, radikalisme yang mengarah kepada terorisme di
daerah. Maka dari itu, Pemerintah Daerah harus mengedepankan
upaya pencegahan serta bersinergi dengan Kementerian/Lembaga
dan melibatkan Forkopimda untuk lebih aktif, mengintensifkan
dialog antar masyarakat, serta membangun rasa saling percaya,
toleransi dan gotong royong.
Terima kasih
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
MASUKAN RAPAT
Oleh karena itu, UU No. 7 tahun 2012 dan PP No. 2 tahun 2015
sudah diarahkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 42,
yang didalamnya diperintahkan adanya peningkatan efektivitas dan
sinergi terkait dengan pencegahan, penghentian, dan pemulihan
konflik yang melalui sitem yang terpadu dan termasuk 4 menko
yang membawahi sebagai pengarah, sehingga Timdu Prov,
Kab/Kota bisa ditransfer sehingga Timdu PKS ini dapat terwujud
secara maksimal (mempercepat pembentukan 25 Kab/Kota yang
belum membentuk). Didalam Timdu PKS Tingkat Provinsi sudah
terbentuk, akan tetapi yang masih disayangkan dari Prov ke
Kab/Kota ini belum optimal.
5
Mungkin sekian saja pak Kasubdit, rekan saya bu Erna mungkin
akan menambahkan. Terimakasih.
6
perlu dukungan alokasi anggaran yang memadai melalui
perencanaan dan penganggaran tahun 2022 serta atensi khusus
kegiatan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan dan
Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang
Mengarah pada Terorisme Tahun 2020 – 2024, maka sesuai
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 332/5979/SJ tanggal 22
Oktober 2021 tentang Dukungan Perencanaan dan Anggaran
dalam Rangka Optimalisasi Penanganan Konflik Sosial.
Maka dari itu, Kami memberikan masukan sebagai berikut:
1. Agar penanganan konflik sosial menjadi program prioritas di
daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta
Dokumen Perencanaan dan Penganggaran, dengan
mengalokasikan anggaran yang memadai sesuai dengan
kondisi daerah masing-masing dalam rangka pencapaian
target penanganan konflik sosial pada Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik tahun 2021 – 2024;
2. Nomenklatur Program Penanganan Konflik Sosial sebagaimana
terlampir dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90
Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur
Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah serta
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050 – 3708 Tahun
2020 Tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran
Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan dan Keuangan Daerah.
Andityas Septi Iman Kami akan mengamati pengendalian RAD dan RAN ini sesuai
(BNPT) dengan UU No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
7
2. Mengoordinasikan, mengarahkan, mengendalikan, dan
mengawasi penanganan konflik secara Nasional;
3. Memberikan informasi kepada publik tentang terjadinya
konflik dan upaya penanganannya;
4. Melakukan upaya pencegahan konflik melalui sistem
peringatan dini;
5. Merespon secara cepat dan menyelesaikan secara damai
semua permasalahan yang berpotensi menimbulkan konflik;
dan
6. Membantu upaya penanganan pengungsi dan pemulihan
pascakonflik yang meliputi rekonsiliasi, rehabilitasi, dan
rekonstruksi.
Masukan:
PENUTUP
8
Anug Kurniawan, Baik Bapak/Ibu semuanya, mengingat keterbatasan waktu, kami
S.STP, M.Si (Kasubdit perlu menyimpulkan rapat ini yakni dari hasil evaluasi yang sudah
Penanganan Konflik) dilaksanakan pada target B.08 dan B.12 Tahun 2022, perlu
dilakukan Pengoptimalan terhadap kinerja Timdu di daerah,
Provinsi perlu melakukan penekanan terhadap Kab/Kota yang
belum membentuk Tim Terpadu serta bisa mendorong instansi
vertikal/SKPD di daerah untuk fokus ke penyelesaian permasalahan
konflik dan potensi konflik; Rencana Aksi Tim Terpadu Nasional
linear dengan Rencana Aksi Daerah dan Program prioritas
Kementerian/Lembaga terkait penanganan konflik sosial menjadi
program prioritas instansi/SKPD terkait penanganan konflik sosial di
daerah. Selain itu, beberapa daerah yang belum mengirimkan draft
RAD 2022 akan kami coba ingatkan kembali.