Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7 Telepon (021) 34830932
Faksimile (021) 34830932 www.kemendagri.go.id, E-mail. puskomin@kemendagri.go.id

POINTERS
KASUBDIT PENANGANAN KONFLIK
PADA
RAPAT EVALUASI RENCANA AKSI DAERAH
TAHUN 2020 DAN PEMBAHASAN ISU-ISU STRATEGIS
KEWASPADAAN NASIONAL DI MASA PANDEMI

JAKARTA, 9 JULI 2020

1. Upaya Pemerintah dalam penanganan konflik sosial setelah diterbitkannya


UU Nomor 7 tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial, maka
dikeluarkan pula Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2015
tentang Penanganan Konflik Sosial. Selanjutnya, dalam rangka
peningkatan koordinasi penanganan konflik sosial ditetapkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan
Koordinasi Penanganan Konflik Sosial.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2015, untuk mendukung
penanganan konflik sosial, perlu adanya peningkatan efektifitas,
keterpaduan, dan sinergi dalam pencegahan konflik, penghentian
konflik, dan pemulihan pascakonflik melalui sistem koordinasi yang
terpadu di tingkat nasional, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
3. Pelaksanaan pencegahan konflik, penghentian konflik dan pemulihan
pascakonflik di tingkat nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota
diselenggarakan secara terkoordinasi. Koordinasi diselenggarakan
melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi kebijakan serta
penyusunan Rencana Aksi Terpadu di tingkat nasional, Provinsi dan
Kabupaten/Kota.

4. Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial, pada saat ini sudah terbentuk
disemua Provinsi yakni 34 Provinsi, dimana dalam Permendagri Nomor 42
tahun 2015 tersebut, tugas Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial tingkat
Provinsi diantaranya adalah menyusun Rencana Aksi Terpadu
Penanganan Konflik Sosial tingkat Provinsi dan mengoordinasikan,
mengarahkan, mengendalikan, dan mengawasi penanganan
konflik dalam skala Provinsi.
1
5. Sejak tahun 2015 sampai dengan Tahun 2020, Tim Terpadu Penanganan
Konflik Sosial tingkat Provinsi telah menyusun Rencana Aksi, dan
melaporkan pelaksanaannya kepada Kementerian Dalam Negeri untuk
kemudian dievaluasi sesuai periode target B.04, B.08, dan B.12.

6. Sudah empat kali dilaksanakan Rakornas Timdu Penanganan Konflik Sosial


yang mengundang seluruh Kementerian/Lembaga terkait, Tim Terpadu
Tingkat Provinsi dan Tim Terpadu Tingkat Kabupaten/Kota, sekaligus
menyampaikan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi Tim
Terpadu Tingkat Provinsi.

Akan tetapi, khusus untuk tahun ini 2020, dikarenakan adanya


Pandemik Covid-19, maka Evaluasi Rencana Aksi Daerah
rencananya akan dilakukan dalam satu Periode Pelaporan (dalam
satu tahun).

7. Pertemuan Rapat ini diharapkan agar masing-masing daerah:

a. Harus membuat Rencana Aksi Daerah Tim Terpadu Penanganan Konflik


Sosial Tahun 2020 yang lebih berkualitas, relevan, faktual
(Permasalahan Pilkada 2020, pemberdayaan perempuan &
perlindungan anak, permasalahan pengungsi asing, terkait separatism
dan juga terorisme) serta permasalahan aktual lain yang berdampak
pada menurunnya tingkat konflik sosial di daerah.

b. Terkait jumlah Rencana Aksi menjadi 2 (dua) substansi;

c. Terbangunnya koordinasi, konsolidasi serta hubungan yang


sinergis antar OPD di daerah dalam rangka penanganan konflik
sosial yang tertuang dalam Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik
Sosial. Setiap langkah kebijakan penanganan konflik harus sampai ke
Kabupaten Kota sehingga lebih efektif, komprehensif dan
menghasilkan solusi yang permanen dalam penanganan konflik;

d. Perlu diperhatikan juga bahwa Rencana Aksi Daerah (RAD) Tim


Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Provinsi yang telah
disusun ini memiliki nilai strategis dalam penanganan konflik sosial,
karena akan dijadikan sebagai pedoman bagi penyusunan
Rencana Aksi Terpadu Penanganan Konflik Sosial di tingkat
Kabupaten/Kota.

Direktorat Kewaspadaan Nasional


Authentifikasi;

Anda mungkin juga menyukai