Anda di halaman 1dari 34

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH BENGKULU
RESOR KEPAHIANG

RENCANA KERJA PERUBAHAN


KEPOLISIAN RESOR KEPAHIANG
TAHUN ANGGARAN 2021

I. PENDAHULUAN

A. Kondisi Umum
Tahun 2021 merupakan Tahun Kedua dari Tahun tahapan Rencana
Strategis Polres Kepahiang Tahun 2020-2024 dan sebagai kelanjutan dari
Rencana Kerja Polres Kepahiang Tahun Anggaran 2020 sehingga perlu dilakukan
penyusunan Rencana Kerja Tahun Anggaran 2021. Rencana Kerja Polres Tahun
Anggaran 2021 ini merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Polres
Kepahiang 2020-2024. Rencana Kerja Polres Kepahiang T.A. 2021 disusun
dengan memperhatikan logical framework background study Peta Anggaran
Strategi Polda Bengkulu 2020-2024, yaitu: (1) pilar keamanan Provinsi Bengkulu;
(2) keamanan dan ketertiban dan (3) pilar keamanan Siber.
Lingkungan strategis baik global, regional dan nasional sangat
mempengaruhi berkembangnya tantangan dan harapan yang dihadapi Polri.
Lingkungan strategis tersebut semakin dinamis dan kompleks, dimana dunia
menjadi tanpa batas dan semakin mudah terhubung seiring dengan
perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang sangat cepat. Sehingga
hal ini dapat mendorong terjadinya pergeseran nilai-nilai yang saling
mempengaruhi dan budaya bangsa yang positif berpotensi bisa berubah menjadi
perilaku negatif seperti: eksklusifisme, materialisme, konsumerisme, hedonisme
dan radikalisme.
Perubahan isu-isu pada lingkungan strategis global seperti: demokratisasi,
paham radikalisme dan intoleransi, perlindungan hukum dan HAM, lingkungan
hidup, pemanasan global, krisis energi, krisis keuangan global serta mobilitas arus
informasi, barang, jasa dan manusia serta penyebaran Covid-19 sangat
1
mempengaruhi kondisi keamanan dan ketertiban. Hal ini dapat dilihat dari semakin
berkembangnya kejahatan lintas negara seperti korupsi, terorisme, pencucian
uang, kejahatan siber, penyelundupan Narkoba, penyelundupan senjata dan
penyelundupan barang. Dalam perkembangan lingkungan strategis regional
masih terdapat isu terkait dengan daerah perbatasan, baik di darat maupun
laut, pencemaran lingkungan, penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Selanjutnya perkembangan lingkungan strategi nasional harus dilihat dari faktor-
faktor Ipoleksosbud dan keamanan yang senantiasa bergerak dinamis dan
senantiasa berubah di setiap daerah. Semua isu strategis baik global, regional dan
nasional tersebut harus diperhatikan dan dipertimbangkan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan Renja Polres Kepahiang T.A. 2021
Hakikat ancaman pada Tahun 2021 diperkirakan akan semakin kompleks,
bila dihadapkan dengan perkembangan stabilitas keamanan yang perlu
diantisipasi dalam menghadapi pelaksanaan dan pasca Pemilukada Gubernur dan
Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati Untuk mengantisipasi berbagai
bentuk hakikat ancaman yang dapat mempengaruhi stabilitas keamanan khsusnya
diwilayah hukum Polres Kepahiang pada Tahun 2021, sesuai diamanatkan dalam
pasal 13 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia bahwa tugas pokok Polri adalah memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman dan
pelayanan masyarakat dalam rangka Kamdagri tentunya harus mampu
mendeteksi, mengantisipasi dan menanggulangi setiap ancaman gangguan
keamanan dan ketertiban yang akan timbul pada Tahun 2021.
Rencana Kerja Polres Kepahiang Tahun anggaran 2021 ini merupakan
implementasi program Polri hasil restrukturisasi program dan kegiatan yang
disusun dalam 13 program. Tahun Anggaran 2021 untuk program dan anggaran
mengalami perubahan redesign program dari 13 (tiga belas) program menjadi 5
(lima) program. Polres Kepahiang hanya melaksanakan 4 Program. Diharapkan
dengan tergelarnya 5 (lima) Program Polri tersebut semakin dirasakan kehadiran
Polri ditengah-tengah masyarakat selaku pelindung, pengayom, pelayan
masyarakat, mampu memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta tidak
diskriminatif dan selalu menjunjung tinggi HAM dalam melaksanakan penegakan
hukum.
2
Memasuki tahun 2021 yang akan datang diperkirakan pembangunan di
wilayah Kabupaten Kepahiang ini terus berlanjut, dan terus berbenah diri
mengejar ketinggalan sehingga dapat mensejajarkan dirinya dengan kabupaten-
kabupaten lain baik dari segi pembangunan fisik, pembangunan sumber daya
manusia maupun pembangunan sumberdaya alam dan pemanfaatan sumber
daya alam untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kepahiang.
Agar berjalannya pembangunan di Kabupaten Kepahiang ini maka perlu
adanya jaminan pemeliharaan keamanan secara menyeluruh diwilayah hukum
Polres Kepahiang. Untuk itu Polres Kepahiang harus mampu menciptakan rasa
aman kepada setiap orang yang berada diwilayah Kabupaten Kepahiang dengan
maksud pembangunan terus berjalan, aktifitas masyarakat berjalan tanpa ada
gangguan keamanan yang dapat merugikan semua pihak, dengan harapan dapat
meningkatkan kesejahteraan setiap warga masyarakat yang berda di Kabupaten
Kepahiang.
Namun demikian diperkirakan proses pelaksanaan pembangunan dan
program pelaksanaan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten
Kepahiang masih menghadapi kendala baik berupa gangguan keamanan yang
mengusik kehidupan masyarakat sebagai akibat dari tindak kriminal berupa
kejahatan konvensional, trans nasional, kejahatan terhadap kekayaan negara dan
kejahatan berimplikasi kontijensi maupun terkait Pandemik penyebaran Virus
Corona yang sejak awal 2020 yang lalu dapat menghambat laju roda ekonomi di
Kabupaten Kepahiang khususnya.
Sementara itu kejahatan trans nasional seperti aksi terorisme, kejahatan
peredaran narkoba dan human traffiking merupakan kejahatan terorganisir yang
melibatkan antar negara. Upaya mengatasi aksi terorisme masih terus dilakukan
meskipun beberapa kelompok teroris masih diburu keberadaannya, sedangkan
kejahatan bidang narkoba menjadi tren dikalangan masyarakat sehingga
pemerintah mencanangkan perang terhadap narkoba.Walaupun telah menangkap
pelaku pengedar narkoba dan pelaku konsumsi narkoba, masih belum dapat
menekan kejahatan narkoba, mengingat besarnya nilai ekonomi peredaran
narkoba.
Begitu pula berkenaan dengan pelaku perekrut, pengirim, penampung dan
memindah tangankan korban (Human Trafficking) diperkirakan terus berlangsung,
3
mengingat banyaknya warga di pedesaan yang kesulitan memenuhi kebutuhan
rumah tangga. Di sisi lain pembangunan di bidang kemanan baik ditinjau dari sisi
profesionalisme personel Polri maupun peralatan pendukung masih perlu
ditingkatkan secara optimal.
Perkembangan dan perubahan yang terjadi ditengah kehidupan masyarakat
merupakan bahan masukan yang harus diperhitungkan dalam penyusunan
Rencana Kerja Polres Kepahiang Tahun Anggaran 2021. Perkembangan tersebut
meliputi perkembangan lingkungan strategis di wilayah Kabupaten Kepahiang dari
berbagai aspek kehidupan di lingkungan masyarakat, baik aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya maupun aspek keamanan (Ipoleksosbud dan Kam).
Kondisi kemanan tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek
kehidupan dalam lingkungan masyarakat, baik aspek ideologi, politik, ekonomi,
sosialbudaya maupun aspek keamanan, sebagai berikut :
1. Perkembangan Aspek Kehidupan
a. Aspek Ideologi
Pancasila sebagai dasar negara satu-satunya azas yang menjadi
pedoman dan landasan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
masyarakat diwilayah hukum Polres Kepahiang yang mana kerukunan
antar umat beragama didominasi oleh umat muslim serta banyaknya
arus pendatang, namun hal ini tidak menyebabkan konflik yang
mengakar antar umat beragama sehingga tercipta kerukunan antar
umat beragama yang mencetuskan daya tangkal terhadap pemahaman
yang bersifat radikalisme yang mengarah kekerasan serta anti
pancasila.

b. Aspek Politik
1) Penafsiran Tentang Demokrasi
a) Pelaksanaan kehidupan demokrasi semakin membaik
dengan dijaminnya kebebasan menyampaikan pendapat,
akan tetapi masih ada pemahaman demokrasi yang salah
dengan mementingkan kepentingan kelompok dengan cara
- cara pemaksaan dengan demonstrasi yang cenderung
disertai dengan tindakan anarkis;
4
b) Proses reformasi yang terus berjalan dan
berkesinambungan di segala bidang juga menyentuh proses
pembelajaran demokrasi bagi bangsa Indonesia khususnya
Kabupaten Kepahiang, jika melihat proses Pilkada tahun
2015 lalu menunjukan bahwa Kabupaten Kepahiang dapat
melaksanakan Pemilu Kada dengan baik walaupun masih
ada sedikit kekurangan dan kecurangan yang dilakukan
oleh pihak tertentu, keberhasilan ini tentunyaakan berlanjut
hingga pelaksanaan Pemilu Kada tahun 2021 dengan
harapan dapat berjalan dengan lancar;
c) Diperkirakan pada tahun 2021 nanti suhu politik akan
meningkat mengingat sudah mulai akan dilaksanakannya
tahapan–tahapan Pemilihan Umum Kepala Daerah
(Gubernur dan Bupati) 2021 yang dijadwalkan
dilaksanakan pada tahun 2020, dengan demikian
khususnya di Kab. Kepahiang akan bersiap menerapkan
program-program dari pemimpin baru yang tentunya masih
akan menimbulkan pro dan kontra di masyarakat terkait
kebijakan-kebijakan baru yang akan dilaksanakan.
2) Pelaksanaan Otonomi Daerah
Perbedaan penafsiran tentang otonomi daerah,
mengakibatkan terjadinya perselisihan antara pemerintah daerah,
yaitu antara pemerintah kabupaten dan pemerintah propinsi,
maupun dengan pemerintah daerah Kabupaten tetangga
mengenai aset daerah dan lain sebagainya sehingga menimbulkan
ketidakharmonisan yang dapat berpotensi pada timbulnya
gangguan keamanan yang disebabkan oleh tumpang tindihnya
paraturan daerah kabupaten dan peraturan daerah propinsi
terutama masalah pengelolaan aset yang belum diselesaikan.

c. Aspek Ekonomi
Masalah ekonomi di wilayah kabupaten Kepahiang
yang berpeluang terhadap terjadinya gangguan keamanan dan
5
ketertiban masyarakat, antara lain :
1) Bidang Pertanian
Sumber penghasilan sebagian penduduk Kabupaten
Kepahiang pada umumnya adalah masyarakat petani dan
perkebunan. Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kab. Kepahiang terdapat 35.493Ha tanaman
perkebunan rakyat dengan mayoritas tanaman kopi 24.589 Ha,
Kakao 5.274 Ha, Lada 3.099 Ha dan sisanya kemiri, kelapa,
pinang dan kapuk Ketidakstabilan harga komoditi hasil pertanian di
kabupaten Kepahiang menjadikan sebagian masyarakat yang
mengandalkan hasil panen kopi yang mana harga Kopi di Kab.
Kepahiang kisaran antaraRp. 11.000,- sampai Rp. 18.000 / Kg
yang hanya panen satu kali dalam setahun,ini tentunya sulit untuk
memenuhi kebutuhan sembako bagi keluarganya.
Untuk bidang pertanian sampai dengan sekarang luas
lahan Pertanian secara keseluruhan berjumlah 7.698 Ha dengan
jumlah produksi 31.018 Ton Gabah Kering Giling (GKG).
Sedangkan luas panen ladang adalah 155 Ha dengan jumlah
produksi 330 Ton, untuk produksi palawija yang terbesar dari jenis
tanaman jagung sebesar 6.267 Ton dengan luas panen 1.720 Ha,
kemudian yang kedua adalah dari tanaman Ubi jalar sebesar
5.126 Ha dengan luas panen 534 Ha. Berikut hasil produsi
Tanaman Pangan di Kab. Kepahiang :

a) Padi Sawah : 31018 Ton / Th


b) Padi Ladang : 330 Ton / Th
c) Jagung : 6267Ton / Th
d) Ubi Kayu : 4648 Ton / Th
e) Ubi Jalar : 5126 Ton / Th
f) Kacang Tanah : 319 Ton / Th
g) Kedelai : 136 Ton / Th
h) Kacang Hijau : 7 Ton / Th
i) Kol : 6 Ton / Th
j) Wortel : 8 Ton / Th
6
2) Bidang Tenaga Kerja
a) Meningkatnya jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan
lapangan kerja yang tersedia;
b) Kebijakan pemerintah dalam menentukan upah minimum
kabupaten (UMK) dan upah minimum propinsi (UMP) belum
seimbang dengan kebutuhan hidup sehari – hari para
pekerja (buruh);
b) Kebijakan manajemen PT.TRISULA ULUNG MEGA SURYA
(perusahaan teh hijau ekspor milik warga negara Taiwan)
yang berlokasi di Kecamatan Kabawetan, berkenaan
dengan pengurangan tenaga kerja maupun pengurangan
hari kerja akan berpengaruh kepada para buruh yang
bekerja pada perusahaan tersebut untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya.Dalam bidang ini diperkirakan
akan timbul permasalahan pada tahun 2021, antara lain :
(1) aksi unjuk rasa / pemogokan kerja;
(2) pengrusakan;
(3) penipuan;
(4) pencurian;
(5) penganiayaan;
(6) pengangguran.

3) Bidang Transportasi dan Telekomunikasi


a) Dalam bidang transportasi terjadi peningkatan jumlah
kendaraan yang signifikan tidak seimbang dengan
penambahan dan peningkatan ruas jalan di kabupaten
Kepahiang. Meningkatnya jumlah sepeda motor
yang dijadikan kendaraan angkutan (ojek) diberbagai
tempat, sehingga mengalahkan angkutan umum atau
kendaraan bermotor roda 4 (empat). Masih banyaknya
becak di pasar Kepahiang yang operasional
merupakan masalah tersendiri dibidang lalu lintas;
7
b) Dalam bidang telekomunikasi terjadi peningkatan
penggunaan telephone selular (HP) hal ini
berpotensi terhadap terjadinya gangguan keamanan yang
berskala nasional misalnya adanya situs-situs porno yang
bisa diakses oleh anak usia di bawah umur sehingga dapat
mengganggu proses pembelajaran terhadap anak;
Dalam bidang ini diperkirakan akan timbulnya
gangguankeamanan, antara lain :
(1). pelanggaran lalu lintas;
(2). laka lantas;
(3). kemacetan lalu lintas di pasar Kepahiang;
(4). peredaran narkoba;
(5). human traffiking;
(6). penipuan melalui sms;
(7). teror melalui sms;
(8). beredarnya video porno;
(9). togel melalui sms
(10). Penimbunan BBM

4) Bidang Pariwisata
Dalam upaya menambah pendapatan asli daerah (PAD)
pemerintah kabupaten Kepahiang terus mengembangkan
obyek pariwisata yang ada serta mendatangkan investor untuk
menambah modal dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten
Kepahiang, hal tersebut diperkirakan akan berpotensi
pada timbulnya permasalahan antara lain :
a) sengketa pengelolaan aset daerah yang potensial untuk
menambah PAD;
b) penyalahgunaan perizinan;
c) kebijakan yang kontradiktif antara pemerintah kecamatan
dengan pemerintah kabupaten;
d) sengketa lahan / ganti rugi.

8
d. Aspek Sosial Budaya
Masalah sosial budaya diwilayah hukum Polres Kepahiang yang dapat
mempengaruhi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat, adalah :
1) Masalah Kependudukan
Semakin sulitnya mencari pekerjaan dan sempitnya sumber
daya ekonomi yang tersedia di berbagai daerah mendorong para
pencari kerja untuk mengadu nasib di kabupaten Kepahiang, baik
sektor formal maupun informal namun demikian pendidikan
masyarakat cenderung mengalami peningkatan, hal ini terlihat dari
jumlah kuantitatifnya kelulusan pelajar setingkat SLTA setiap
tahunnya bertambah, perkiraan akses yang akan terjadi adalah :
(1) tuna wisma ( gelandangan );
(2) tuna karya ( pengemis, pengamen );
(3) tuna susila ( PSK, pelacuran).
2) Masalah Kebiasaan Membawa Senjata Tajam
Sebagian masyarakat diwilayah hukum Polres Kepahiang
terutama masyarakat asal kabupaten Lintang Empat Lawang
(Sumsel) yang berdomisilidi Kabupaten Kepahiang sudah menjadi
tradisi kemana - mana mereka bepergian membawa senjata tajam
ditambah lagi mereka bertempramental tinggi, perkiraan
kerawanan yang akan terjadi adalah :
a) penganiayaan;
b) pembunuhan;
c) penodongan.
3) Masalah Kebiasaan Para Remaja Kebut-kebutan Dijalan Raya
Pada malam Hari
Sebagian remaja diwilayah hukum Polres Kepahiangdi
beberapa desa yang di lintasan jalan umum yang menghubungkan
kota Kepahiang – kota Curup, mereka memanfaatkan jalan umum
pada malam hari sebagai tempat berkumpul dan tempat bermain,
maka perkiraan yang akan terjadi antara lain :
a) laka lantas;
9
b) perkelahian (penganiayaan dan pengeroyokan).

e. Aspek Agama
1) Kerukunan umat beragama diwilayah hukum Polres Kepahiang
sudah semakin baik dan menunjukkan adanya toleransi antar umat
beragama, hingga saat ini belum ditemukan aliran yang merugikan
atau mengarah kepada keyakinan yangdinilai sesat dan
meresahkan;
2) Masih adanya sebagian masyarakat yang menolak rumah pribadi
tertentu dilingkungan rumah masyarakat yang dijadikan sebagai
tempat ibadah tertentu, perkiraan kerawanan yang akan muncul
pada aspek ini antara lain :
a) sara;
b) demonstrasi;
c) pengrusakan tempat - tempai ibadah;

3) Mencegah munculnya aliran atau kelompok agama yang


bertentangan dengan Pancasila / kelompok radikal (anti Pancasila)
yang akan mengakibatkan perpecahan di dalam masyarakat.

4) Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran di Kab.


Kepahiang berpotensi terhadap terjadinya tindak pidana dan
angka kriminalitas yang semakin meningkat.

f. Aspek Keamanan
1) Bidang keamanan yang masih perlu mendapat perhatian adalah
jaringan terorisme mengingat letak kabupaten Kepahiang yang
sangat strategis pada segitiga persilangan menghubungkan
Bengkulu – RejangLebong - Lintang Empat Lawang (Sumsel)
dengan memanfaatkan transportasi jalan darat sangat mudah
untuk dijangkaunya, sehingga dimungkinkan daerah ini dijadikan
sasaran perekrutan anggota jaringan terorisme, selanjutnya
mengingat sebagian besar wilayah ini merupakan areal
10
perkebunan kopi masyarakat juga dimungkinkan dijadikan sebagai
tempat persembunyian para pelaku aksi terorisme;
2) Tindak pidana konvensional diperkirakan pada tahun 2021 masih
terus terjadi peningkatan baik kuantitas maupun kualitas
mengingat data yang ada selama ini menunjukkan peningkatan
dari tahun ke tahun. Fakta ini disebabkan semakin percayanya
masyarakat kepada Polri melalui pelaporan / pengaduan setiap
permasalahan yang dihadapinya yang berkenaan dengan bidang
tugas Polres Kepahiang dan jajaran, selanjutnya kepercayaan ini
telah ditunjukkan melalui kerja keras dan profesionalnya para
penyidik Polres Kepahiang dalam pengungkapan kasus demi
kasus yang ditanganinya, terbukti dari data yang dimiliki dalam
penyelesaian kasus dari tahun ke tahun telah mengalami
peningkatan pula;
3) Kejahatan yang bersifat trans nasional diperkirakan pada tahun
2021 akan terus terjadi peningkatan baik secara kualitas maupun
kuantitas, untuk antisipasi terjadi peningkatan perlu pula
peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan informasi agar
peredaran narkotika, perekrutan human traffikicking (perdagangan
manusia) dapat termonitor oleh aparat kepolisian sehingga
memudahkan pengungkapan kasus – kasus trans nasional
tersebut dan dapat membuat jeranya para pelaku, sehingga
kedepan diharapkan wilayah hukum Polres Kepahiang tidak lagi
dijadikan sasaran perekrutan human trafficking dan sasaran
peredaran narkoba;
4). Tindak pidana terhadap kekayaan negara, berdasarkan data
penanganan kasus tindak pidana terhadap kekayaan negara
(korupsi) di Polres Kepahiang diperkirakan pada tahun 2021 tindak
pidana korupsi masih terjadi diwilayah ini, sehingga perlu adanya
kerja keras dalam penanganannya sehingga dapat membuat jera
para pelaku serta dapat dijadikan pelajaran bagi yang lainnya
untuk tindak melakukan perbuatan pidana yang berimplikasi
merugikan kekayaan negara;
11
5) Kejadian laka lantas, wilayah hukum Polres Kepahiang terletak
pada dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan alam
berbukit dan banyaknya jurang di pinggir jalan umum serta kondisi
jalan berliku, menanjak dan turunan tajam serta curah hujan tinggi
yang mengakibatkan longsor dan dapat membuat jalan licin
sehingga menjadikan daerah ini rawan kecelakaan lalu lintas.
diperkirakan pada tahun 2021 nanti, kasus kecelakaan lalu lintas
akan terus terjadi mengingat faktor jalan dan alam menjadi pemicu
terjadinya laka lantas yang tidak didukung dengan sarana
prasarana jalan yang memadai yang diharapkan tentunya angka
tersebut akan menurun dengan meningkatkatnya kesadaran
berlalu lintas para pengendara khususnya warga Kab. Kepahiang;
6) Maraknya aksi curas, curat serta perampokan disekitar wilayah
hukum Polres Kepahiang yang mengakibatkan korban luka
ataupun meninggal dunia sehingga berdampak pada keamanan
wilayah hukum Polres Kepahiang sehingga ada beberapa wilayah
menjadi rawan terhadap kejahatan;
7) Keberadaan cafe-cafe dan tempat-tempat hiburan malam yang
tidak memiliki izin resmi instansi terkait menyebabkan maraknya
tindakan prostitusi, peredaran Narkoba dan Psikotropika dengan
berbagai jenis secara terselubung di kalangan masyarakat Kab.
Kepahiang.

2. Analisis SWOT
Dari faktor-faktor baik dari lingkungan intern maupun ekstern melalui
analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, Threats), yaitu :
a. Kekuatan (Strenght)
1) Jumlah personel Polri Polres Kepahiang sebanyak : 338 orang
terdiri dari; Polri 337 orang dengan kepangkatan; Pamen 4 Orang
diantaranya AKBP 1 Orang, Kompol 3 Orang, Pama 30 Orang,
Bintara 304 orang dan PNS 1 orang. Sehingga rasio antara Polri
dengan penduduk (162.343jiwa) saat ini Police Rationya adalah 1 :
464;
12
2) Gelar kekuatan dan lapis kemampuan Polres Kepahiang sampai
dengan Juni tahun 2020 yang tergelar mulai tingkat Kabupaten
sampai tingkat kecamatan/desa dengan struktur; 1 Polres, 5 Polsek
dan 3 Polsubsektor;
3) Kemampuan fungsi operasional dalam penanganan kejahatan
tertentu semakin meningkat dan mendapat apresiasi dari berbagai
pihak khususnya penanganan transnational crime (Narkoba),
sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap
Polres Kepahiang;
4) Dukungan sarana dan prasarana Polres Kepahiang yang diterima
semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga tahun 2021
khususnya peralatan operasional seperti transportasi darat
(kendaraan bermotor patroli R-4 dan R-2 guna kelancaran
pelayanan Polri kepada masyarakat;
5) Meningkatnya dukungan anggaran termasuk anggaran operasional
kepolisian telah terdistribusi sampai tingkat Polsek dan diterima
pada awal tahun anggaran berjalan, sehingga para pimpinan satuan
(Kasatker) mampu mengelola kegiatan dan anggaran untuk
program yang lebih prioritas dan berkualitas dalam pencapaian
kinerja Satker;
6) Dengan terisinya jabatan dan unit-unit baru dari mulai tingkat Polda
sampai dengan tingkat Polsek sesuai dengan Perpres Nomor 52
Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Polri,
semakin meningkatkan pelayanan prima Polres Kepahiang kepada
masyarakat;
7) Pencapaian Reformasi Birokrasi Polri Polres Kepahiang yaitu
dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan disusunnya
nilai Indeks Tata kelola Polri secara Online (ITK-O) serta
pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah bebas Korupsi
(WBK) dan Wilayah Bersih Bebas Melayani (WBBM);
8) Adanya tunjangan kinerja/remunerasi kepada personel Polres
Kepahiang telah memberikan dorongan, semangat untuk terus
melakukan pembenahan, perbaikan dan peningkatan kinerja.
13
b. Kelemahan (Weakness).
1) Rasio perbandingan antara Polri dan jumlah penduduk (1 : 464)
belum ideal, dan bila melihat kondisi geografis Kab Kepahiang
terasa kurang kehadiran personil Polri di tengah – tengah
masyarakat karena jarak yang cukup jauh antara satu dengan
lainnya;
2) Kualitas dan kuantitas tenaga pendidik yang masih sangat terbatas
dan belum memadai sehingga belum menghasilkan hasil didik yang
sesuai standar kompetensi yang diharapkan bila dihadapkan
dengan situasi Kamtibmas Polres Kepahiang yang semakin
kompleks;
3) Masih ada personel yang memiliki keterampilan dan kemampuan
rendah Polres Kepahiang di lapangan terutama dalam segi
penguasaan peraturan perundang-undangan, penguasaan teknologi
komunikasi berbasis informasi teknologi dan penanganan
kriminalitas modern dalam menghadapi kualitas dan kuantitas
kejahatan yang semakin canggih dan berkembang;
4) Reformasi di bidang kultural belum menunjukan kemajuan yang
optimal terlihat dari masih ada anggota Polri yang masih
menerapkan paradigma lama dalam melaksanakan tugasnya,
sehingga menimbulkan keluhan dan ketidakpuasan terhadap
pelayanan Polri yang masih diskriminatif, arogan dan masih
dipungut biaya di luar ketentuan bila berurusan dengan Polri;
5) Anggaran yang ada pada Polres Kepahiang belum dapat
sepenuhnya memenuhi kebutuhan anggaran prioritas Polres
Kepahiang apalagi untuk pemenuhan anggaran ideal Polda
Bengkulu sehingga alokasi anggaran lebih banyak diprioritaskan
untuk belanja pegawai serta mendukung belanja barang guna
kegiatan operasional kepolisian. Sedangkan untuk pemenuhan
belanja modal masih kurang sehingga belum dapat sepenuhnya

14
memenuhi kebutuhan pengadaan fasilitas dan materil yang
dibutuhkan dalam pelayanan prima;
6) Masih terbatasnya penyidik Polres Kepahiang yang berlatar
belakang pendidikan S-I atau yang setara, berdampak kepada
kurangnya kualitas dan kemampuan dalam menghadapi kejahatan
seperti cyber crime, money laundering, terorisme, perdagangan
gelap dan penyalahgunaan Narkoba;
7) Belum tergelarnya alkom yang online langsung dari tingkat Polsek
sampai Mabes Polri dan sebaliknya;
8) Perubahan paradigma yang menyangkut aspek kultural dirasakan
agak lambat dibandingkan dua aspek lainnya (Struktural dan
Instrumental) terutama pada tatanan menengah ke bawah.

c. Peluang (Opportunities).
1) Program Reformasi Birokrasi dalam rangka upaya percepatan
pemberantasan korupsi melalui program pembangunan Zona
Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBK), memberikan peluang bagi
Polres Kepahianguntuk melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri
mencakup aspek Struktural, Instrumental dan khususnya aspek
Kultural;
2) Sistem desentralisasi / otonomi daerah sebagai upaya mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat, sejalan dan saling menunjang
dengan organisasi Polri yang ada pada semua tingkatan
Pemerintahan;
3) Dukungan dari Legislatif (Komisi III DPR-RI), Eksekutif (Menkeu)
dan Bappenas dalam upaya meningkatkan anggaran Polri dari
tahun ke tahun;
4) Tugas operasional Polri dalam menciptakan keamanan dalam
negeri melalui strategi perpolisian masyarakat semakin meningkat,
hal ini menjadi peluang bagi Polri dalam membangun kepercayaan
masyarakat (Trust Building) terhadap Polri;

15
5) Semakin terjalinya hubungan lintas sektoral dengan
instansi/lembaga terkait (Partnership) baik dalam negeri maupun
luar negeri dalam mendukung kebijakan Sinergi Polisional Proaktif.

d. Ancaman (Threats).
1) Kecenderungan meningkatnya empat jenis kejahatan (konvensional,
transnasional, terhadap kekayaan negara dan berimplikasi
kontinjensi) baik secara kualitas maupun kuantitas membawa
konsekuensi bagi Polres Kepahianguntuk melakukan antisipasi
sedini mungkin;
2) Perkembangan teknologi informasi, komunikasi dan transportasi
disamping berdampak positif sebagai hasil pembangunan, juga
dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan dalam melakukan kejahatan
oleh karena itu Polres Kepahiangharus mampu menghadapi
perkembangan tersebut;
3) Turbulensi gangguan keamanan dapat terjadi di setiap tempat dan
setiap waktu di Polres Kepahiang dan jajaran baik secara
konvensional maupun peningkatan kejahatan yang berimplikasi
kontinjensi yang disebabkan berbagai tuntutan sesuai dengan
dinamika kehidupan sosial masyarakat Kabupaten Kepahiang;
4) Angka Pelanggaran hukum dan indikator kriminalitas yang masih
tinggi, mencakup keempat golongan jenis kejahatan antara lain :
5) Kejahatan konvensional di wilayah hukum Kabupaten
Kepahiangmasih dominan;
6) Kejahatan transnasional termasuk terorisme, yang menimbulkan
dampak politis dan psikologis yang mencekam, serta
penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya telah
menimbulkan korban ratusan orang. Termasuk kejahatan
transnasional adalah pencucian uang, kejahatan dunia maya (cyber
crime) dan penyelundupan yang sangat mengganggu ekonomi
negara;

16
7) Kejahatan terhadap kekayaan negara, meliputi: korupsi,
pembalakan liar, pencurian ikan, penyelundupan, penambangan liar
dan perdagangan ilegal lainnya;
8) Kejahatan yang berimplikasi kontijensi, berdampak gangguan
keamanan yang meluas sehingga memerlukan pengerahan
kekuatan besar untuk menanggulanginya.
9) Tingkat kepatuhan dan disiplin masyarakat terhadap hukum yang
masih rendah sehingga pelanggaran hukum dianggap hal biasa dan
cenderung dalam menangani masalah keamanan bertindak main
hakim sendiri;
10) Sistem hukum dan peradilan yang tumpang tindih, sebagai
upayadalam pembaharuan hukum dan perundang-
undanganmengakibatkankerancuandalam operasionalisasi
penegakan hukum dilapangan, terutama menyangkut masalah
kewenangan institusi yang berkompeten untuk menangani suatu
permasalahan.

B. Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi Polres
Kepahiang dalam pencapaian kinerja tahun anggaran 2021, antara lain :
1. Alokasi anggaran lidik dan sidik belum sesuai dengan banyaknya kasus yang
ditangani;
2. Dukungan anggaran perjalanan dinas dan pelatihan serta kejuruan yang
tersedia belum mencukupi kegiatan secara keseluruhan;
3. Masih terbatasnya asrama / rumah dinas bagi anggota Polres Kepahiang
terutama yang sudah berkeluarga;
4. Belum tersedianya rumah tunggu operasional Bhabinkamtibmas di daerah
terpencil;
5. Masih maraknya kejahatan illegal loging, narkoba dan perjudian serta curas
mengingat Kabupaten Kepahiang merupakan jalur strategis yang
menghubungkan 3 (tiga) Kabupaten;
6. Belum seimbangnya dukungan BBM dengan kendaraan dinas yang dimiliki
Polres Kepahiang;
17
7. Belum semua personil mampu mengimplementasikan tugas sebagai Polmas;
8. Belum maksimalnya penggunaan peralatan identifikasi dan olah TKP;
9. Masih adanya personil yang menyalahgunakan wewenang dalam
melaksanakan tugas dan pelanggaran yang dilakukan oleh personil Polres
Kepahiang;
10. Masih adanya desa - desa terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu singkat
bila adanya suatu kejadian di lokasi tersebut;
11. Belum maksimalnya pelaksanaan proses penanganan tindak pidana ringan
kepada pelanggar peraturan daerah kabupaten Kepahiang;
12. Masih terbatasnya personil Polres Kepahiang sehingga dalam pemenuhan
pelayanan terhadap masyarakat masih belum cukup dirasakan oleh
masyarakat akan kehadiran Polisi ditengah-tengah masyarakat yang dapat
menimbulkan rasa nyaman terhadap masyarakat;
13. Untuk memenuhi program satu desa satu Polisi (Bhabinkamtibmas) belum
optimal hal ini disebabkan jumlah anggota polri yang susut tidak sebanding
dengan rekruitmen polri setiap tahunnya;
14. Masih kurangnya personil yang memiliki kemampuan khusus bidang tertentu,
dalam menunjang tupoksi Polri sesuai fungsi yang ada, peningkatan
kemampuan hanya berdasarkan pelatihan dan sangat jarang pemerataan
peningkatan kemampuan personil di bidang kejuruan khususnya di Polres
Kepahiang.
15. Belum semua personil mampu mengimplementasikan Program Polmas dan 8
(delapan) Program Prioritas Polri

18
II. TUJUAN DAN SASARAN
A. Visi dan Misi
1. Visi dan Misi Polda
a. Visi Polda Bengkulu
Terwujudnya Polda Bengkulu yang aman dan tertib.
b. Misi Polda Bengkulu

Melindungi, melayani dan mangayomi masyarakat

Sesuai dengan visi yang telah ditetapkan, maka langkah pencapaian misi
diuraikan sebagai berikut:

1) Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda masyarakat Bengkulu dan


lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana serta
pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
2) Melayani kepentingan masyarakat di Bengkulu, memberikan pelayanan
Kepolisian kepada masyarakat sesuai kepentingannya dalam lingkup
tugas Kepolisian;
3) Mengayomi dengan selalu berusaha memberikan contoh yang terbaik
pada masyarakat Bengkulu, agar bisa menjadi pribadi yang jauh lebih
baik.
2. Visi dan Misi Polres
a. Visi Polres Kepahiang
Dengan penjelasan substansi sebagai berikut
1) Pengertian Profesional menurut kamus adalah ahli, mahir, cakap,
trampil, terlatih, cekatan, bayaran, berprofesi.
Secara estimologi, istilah profesi berasal dari bahasa Inggris yaitu
profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui,
adanya pengakuan, menyatakan mampu, atau ahli dalam
melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara terminologi,
profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan
tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental;
yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrumen
untuk melakukan perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual
(Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok,
yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
19
Profesionalisme adalah kompetensi untuk melaksanakan tugas
dan fungsinya secara baik dan benar dan juga komitmen dari para
pihak dalam suatu organisasi(sebuah profesi) untuk meningkatkan
kemampuannya.Profesional sendiri mempunyai arti seorang yang
terampil, handal dan sangat bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas (Profesinya).
Ciri-ciri profesionalisme antara lain adalah sebagai berikut :
1) memiliki kemampuan / keterampilan dalam melaksanakan
tugasnya/ pekerjaannya;

2) punya ilmu dan pengalaman dalam menganalisa suatu tugas/


pekerjaannya;

3) disiplin dan memiliki etika kerja;

4) mampu melakukan pendekatan disipliner;

5) mampu bekerja sama;

6) cepat tanggap terhadap masalah yang dihadapi.

2) Modern menurut kamus umum dapat diartikan adalah sikap, cara


berpikir dan cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman,
terbaru, mutakhir, dilengkapi peralatan canggih, menyelesaikan
masalah tanpa menimbulkan permasalahan baru;

3) Terpercaya, kata dasar adalah “Percaya” menurut kamus umum


dapat diartikan mengakui atau yakin bahwa sesuatu memang
benar atau nyata, menganggap atau yakin bahwa sesuatu itu
benar-benar ada,menganggap atau yakin bahwa seseorang itu
jujur (tidak jahat dsb),yakin benar atau memastikan akan
kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu (bahwa akan
dapat memenuhi harapannya dsb). Suatu pemerintahan harus
memiliki legitimasi dan kepercayaan dari rakyatnya. Tanpa
kepercayaan rakyat tersebut, maka suatu pemerintahan tidak
berarti apa-apa lagi. Kepercayaan masyarakat/kepercayaanpublik
merupakan hal penting yang harus terus dibangun oleh Polri.
Pembangunan kepercayaan terhadap masyarakat / publik ini akan
20
dapat dirasakan manfaatnya bila melalui pengelolaan yang
profesional dan transparan. Terpercaya berarti keberadaan Polri
dapat diandalkan, memiliki kemampuan dan kelebihan dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai alat negara
penegak hukum, pemelihara Kamtibmas, dan sebagai pelindung,
pengayom, pelayanan masyarakat harus berdasarkan peraturan
perundang-undangan /ketentuan yang berlaku sebagai bentuk
legitimasi dari rakyat, mengemban amanah rakyat dalam
menjalankan tugasnya, memberikan rasa aman dan nyaman bagi
masyarakat, keberadaannya nyata dapat dirasakan oleh
masyarakat, memiliki sikap jujur, disiplin, profesional, tranparan
dan akuntabel. Dari visi tersebut diharapkan di Polres Kepahiang
akan tergelar Polisi yang profesional, dipercaya masyarakat
disemua titik dan lini pelayanan masyarakat disepanjang waktu
dalam mewujudkan keamanan dalam negeri dan tegaknya hukum
sebagai sinergi peran masyarakat pencapaian hasil pembangunan
yang berwawasan keamanan.

b. Misi Polres Kepahiang


Sesuai dengan visi Polda Bengkulu dan visi Polres Kepahiang yang
telah ditetapkan, maka langkah upaya tindakan untuk mencapai visi
tersebut, diwujudkan dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan
rancangan tindakan dengan berbagai indikatornya, yang disusun dalam
misi Polres Kepahiang sebagai berikut :

1) Memberikan pelayanan kamtibmas prima/unggul kepada Masyarakat


Kabupaten Kepahiang;
2) Melindungi, Mengayomi, Melayani dan memberikan
Bimbingankepada masyarakat Kabupaten kepahiang;
3) Melaksanakan kegiatan kemitraan dan kerjasama dengan
masyarakat dalam meningkatkan sinergitas antar intansi/Lembaga
dan unsur FKPD di Kabupaten kepahiang;

21
4) Meningkatkan peran Bhabinkamtibmas dalam mengimplementasikan
strategi Polmas yang berada di setiap desa/kelurahan Kabupaten
Kepahiang;
5) Melakukan penegakan hukum yang tegas dan adil tanpa pandang
bulu, serta menjunjung tinggi HAM, anti KKN, anti kekerasandan
terpenuhinya hak tersangka/ saksi;
6) Melaksanakan deteksi dini, peringatan dini dan pencegahan dini
secara cepat dan tepat serta analisis keamanan yang akurat di
Wilayah Kabupaten Kepahiang;
7) Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas di Kabupaten Kepahiang;
8) Menjaga dan memelihara situasi dan kondisi yang kondusif di wilayah
hukum Polres Kepahiang dengan mengoptimalkan peran fungsi Pre-
emtif, Preventif dan Refresif.

B. Tujuan Jangka Menengah


1. Tujuan Polda Bengkulu
a. Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat di
daerah hukum Polda Bengkulu;
b. Menegakkan hukum secara berkeadilan di Polda Bengkulu;
c. Modernisasi pelayanan Polri berbasis elektronik;
d. Mewujudkan Polri Polda Bnegkulu yang Presisi;
e. Menerapkan manajemen Polri yang terintegritas dan terpercaya sampai
ke tingkat Polsek.
2. Tujuan Polres Kepahiang
a. Terwujudnya organisasi yang Good Governance dan Clean
Governance di lingkungan Polres Kepahiang;
b. Terwujudnya reformasi terhadap perubahan mindset dan cultureset di
lingkungan Polres Kepahiang;
c. Terwujudnya personil Polres Kepahiang yang mengutamakan tindakan
proaktif dari pada reaktif;
d. Terwujudnya personil Polres Kepahiang yang profesional, bermoral,
modern dan unggul;
22
e. Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan
anti KKN di wilayah hukum Polres Kepahiang.

C. Sasaran Prioritas
1. Sasaran Polda Bengkulu
Pedoman Perencanaan Polda Bengkulu Tahun 2021 disusun sesuai dengan
Tahapan Kebijakan Tahun ke-2 yang tertuang pada Renstra Polda Bengkulu
2020-2024 dan Sasaran Prioritas Polri Tahun 2021 sebagaimana telah
ditetapkan dalam surat edaran tentang Pedoman Perencanaan Kapolri Tahun
2021 adalah sebagai berikut:
a. Sasaran Prioritas kesatu: “Menjamin terpeliharanya keamanan dan
ketertiban masyarakat yang humanis dan bermartabat di Polda
Bengkulu;
b. Sasaran Prioritas kedua: “Pelayanan publik Polda Bengkulu yang prima
berbasis TIK;
c. Sasaran Prioritas ketiga: “Penegakan hukum secara berkeadilan dan
terpercaya di Polda Bengkulu;
d. Sasaran PrioriTas Keempat: “Profesionalisme dan kesejahteraan SDM
Polri Polda Bengkulu;
e. Sasaran Prioritas kelima: “Modernisasi teknologi alpakam dan almatsus
Polri Polda Bengkulu berbasis elektronik secara bertahap dari tingkat
Polda sampai dengan Polsek;
f. Sasaran Prioritas keenam: “Regulasi dan sistem pengawasan yang
efektif dan terpercaya di Polda Bengkulu.
2. Sasaran Prioritas Polres Kepahiang
a. Melanjutkan sasaran prioritas tahun 2020 yang belum selesai, yaitu
melengkapi sarana dan prasarana satuan kerja tingkat Polres dan
Polsek, anggaran operasional untuk lidik sidik penanggulangan
terorisme dan dukungan ops kasatker guna meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat;
b. Melanjutkan Renstra Polri dan mensinergikan program, kegiatan dan
rencana aksi Reformasi Birokrasi Polri Gel III tahun 2015-2019 ke

23
tahap IV tahun 2020 – 2024 dalam rencana aksi dan kegiatan Satker
Polres Kepahiang menuju pelayanan prima kepada masyarakat;
c. Meningkatkan pembinaan personil dan profesionalisme SDM
dikirimkan melalui pendidikan dan latihan di bidang Harkamtibmas
(antara lain : penanganan konflik sosial dan Unras), Gakkum (antara
lain : tindak pidanana korupsi, tindak pidana umum, dan tindak pidana
ekonomi) dan pelayanan masyarakat;
d. Mensosialisasikan sistem pembinaan personel melalui rekruitmen Polri
dan PNS Polri, pendidikan pembentukan, pendidikan pengembangan
dan pelatihan serta pembinaan karier yang bebas dari KKN,
transparan, akuntabel dan humanis untuk menghasilkan pimpinan
yang berintegritas di semua strata yang mampu memberikan
ketauladanan dan melayani guna membangun internal trust dan public
turst;
e. Mewujudkan penguatan integritas seluruh personel Polri dalam
menjalankan tugas pokok, peran maupun fungsi secara transparan
dan akuntabel malalui pembangunan zona integritas menuju Wilayah
Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) terutama pada sektor pelayanan publik, penegakan hukum,
pengelolaan anggaran, pengadaan barang dan jasa yang didukung
dengan pengawasan yang efektif dalam rangka mencegah praktek
korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
f. Meningkatkan kesehatan personil Polri khususnya Polres Kepahiang
dengan menigkatkan sarana dan obat-obatan yang dimiliki Polres
Kepahiang;
g. Mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas (Kamseltibcarlantas) dan perlindungan terhadap warga negara
melalui pergelaran personil di tempat-tempat keramaian dan titik-titik
rawan kecelakaan lalu lintas untuk mengurangi jumlah tingkat fatalitas
kecelakaan serta menguraikan kemacetan dan kelancaran lalu lintas;
h. Penguatan fungsi kepolisian dalam rangka Harkamtibmas dan
membangun partisipasi public dalam pengawasan lingkungan dengan
meningkatkan early detection (deteksi dini) dan early warning
24
(peringatan dini) untuk menjangkau seluruh sendi kehidupan
masyarakat dengan mengkedepankan 1(satu) Bhabinkamtibmas
1(satu) desa;
i. Membangun kerja sama dengan mengintensifkan sinergi polisional
antara lembaga dengan meningkatkan aksesbilitas pelayanan Polri
kepada masyarakat yang didukung penguatan bidang kehumasan
sebagai implementasi keterbukaan informasi publik guna mewujudkan
kepercayaan masyarakat (Public trust);
j. Melaksanakan penegakan hukum secara professional dan proaktif
dengan menjunjung tinggi HAM;
k. Penguatan sistem pengawasan yang efektif untuk mewujudkan
pelayanan Polri yang bebas dari KKN;
l. Melaksanakan Quick Wins Renstra Polri 2020-2024 dengan
meningkatkan aksesbilitas pelayanan Polri kepada masyarakatguna
mewujudkan kepercayaan masyarakat (Public trust);
m. Penguaatan kerma lintas Kementrian/Lembaga, criminal justicesystem
(kejaksaan, pengadiilan, lapas) serta komponen masyarakat dalam
menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif dan penanganan konflik
sosial;
n. Mengungkap kasus-kasus menonjol yang meresahkan masyarakat
yang meliputi : kejahatan konvensional (antara lain : kejahatan
jalanan/premanisme, perjudian, kejahatan dengan kekerasan),
kejahatan lintas negara/transnasional crime (antara lain : cyber crime,
narkoba, human trafficking, arm smmuggling, terorisme), kejahatan
yang merugikan kekayaan negara (antara lain : korupsi, illegal logging,
illegal fishing dan illegal mining) dn kejahatan yang berimplikasi
kontijensi (antara lain : konflik sosial dan demo anarkis);
o. Mendukung penanggulangan terorisme melalui pengambangan
program deradikalisasi dan re-edukasi yang terkoordinasi dengan
BNPT;
p. Tercapainya Reformasi Birokrasi Polri melalui pelaksanaan Quick
Wins Renstra Polri Tahun 2020-2024 pada tingkat dan kewilayahan
khususnya di Polres Kepahiang.
25
III. ARAH KEBIJAKAN
A. Kebijakan Polda Bengkulu
Sasaran prioritas dan kebijakan Polda Bengkulu Tahun 2021
Untuk mewujudkan pencapaian sasaran prioritas Polri Polda Bengkulu
Tahun 2021, maka ditetapkan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut :
1. Arah kebijakan Polri Polda Bengkulu tahun 2021 dalam rangka pencapaian
sasaran prioritas: “Menjamin terpeliharanya keamanan dan ketertiban
masyarakat yang humanis dan bermartabat di Polda Bkl”, yaitu:
a. Peningkatan penguatan peran Polri dlm menjaga keamanan Polda
Bengkulu
b. Peningkatan kualitas pelayanan dan sikap petugas serta meniadakan
pungutan liar pada pelayanan publik;
c. peningkatan keberpihakan didalam pelayanan hukum bagi perempuan dan
anak sebagai korban kekerasan
2. Arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas” terwujudnya situasi
dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan Kamtibmas sehingga
masyarakat dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari”, yaitu :
a. Peningkatan kemampuan deteksi aksi intelijen yang didukung personel,
anggaran dan teknologi intelijen yang memadai dalam pelaksanaan
Pemilu:
b. Peningkatan kemampuan Bhabinkamtibmas melalui pemolisian kominitas
dalam mencegah terjadinya gangguan kamtibmas pada pelaksaan
tahapan Pemilu 2021;
c. Pengamanan Pemilu dan paska pemilu 2021 yang tertib, lancar dan
demokratis.

3. Arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas ”Terwujudnya


penegakan hukum di Polda Bengkulu”, yaitu:
a. Pemetaan dan penegakan hukum terhadap kejahatan Siber yang
dilakukan oleh jaringan di wilayah Bengkulu;
b. Peningkatan sistem keamanan Siber Polda Bengkulu;
c. Peningkatan produksi konten kreatif dan narasi perdamaian di Bengkulu;

26
d. Penguatan kerjasama dengan instansi terkait untuk merawat
harkamtibmas di wilayah hukum Polda Bengkulu;
e. peningkatan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka
penanganan kejahatan Siber di Propinsi Bengkulu;
f. Peningkatan sinergitas kemitraan melalui kerja sama dengan stakeholder
dalam upaya mengelola media sosial.

4. Arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Terwujudnya


keamanan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas di Polda Bengkulu” ÿaitu;
a. Penurunan jumlah pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polda
Bengkulu;
b. Penurunan jumlah laka lantas di wilayah hukum Polda Bengkulu;
c. Peningkatan pelayanan bidang lalu lintas dan penurunan daerah rawan
macet.

5. Arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Terwujudnya


kemitraan dan kerja sama dengan masyarakat/stake holder terkait”,yaitu:
a. Peningkatan kegiatan MoU yang efektif dengan stake holder/instansi
terkait;
b. Peningkatan kerjasama dengan BNPB dan instansi terkait;

6. Arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Terwujudnya


personel Polri yang professional, bermoral dan modern di Polda Bengkulu”,
yaitu:
a. Penanganan publik complain di Polda Bengkulu;
b. Penguatan Saber pungli Polda Bengkulu;
c. Pencegahan Korupsi dan penyalahgunaan wewenang di internal Polri
Polda Bengkulu;

d. Pelaksanaan sistem manajemen kinerja Polda Bengkulu;

e. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Polri sampai Polsek dan Polsubsektor


di Jajaran Polda Bengkulu.

27
7. Arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Terwujudnya peran
intelijen dalam mendukung upaya mengelola kemanan dan ketertiban
masyarakat di Polda Bengkulu” , yaitu:
a. Peningkatan laporan informasi yang ditindaklanjuti;
b. Peningkatan jumlah produk intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi
Kepolisian terkait dalam rangka menjaga Harkamtibmas.
8. Arah kebijakan dalam rangka mencapai sasaran prioritas “Terwujudnya
penyebaran personel Polri guna mendekatkan pelayanan Kepolisian kepada
masyarakat: “yaitu:
a. Evaluasi dan penyusunan pengkategorian Almatsus Polri;

b. Pengusulan pemenuhan prototype rumah dinas Polri;

c. Peningkatan jumlah Bhabinkamtibmas dengan jumlah desa;

d. Pemenuhan jumlah Polsek dengan jumlah desa.

B. Kebijakan Polres Kepahiang

Arah kebijakan Polres Kepahiang tahun 2021 dalam rangka pencapaian


kebijakan dan strategi Polri tahun 2021 di bidang keamanan serta dalam rangka
memelihara dan meningkatkan kondisi kemanan dan ketertiban masyarakat agar
mampu melindungi seluruh warga masyarakat Kepahiang dalam beraktivitas,
meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan gangguan
yang dapat menimbulkan cedera, kerugian serta korban akibat gangguan
keamanan, maka kebijakanPolres Kepahiang di tahun 2021 adalah memberikan
pelayanan kepada masyarakat sebagai inti kekuatan keamanan, didukung
komponen masyarakat dan pemerintah daerah serta membudayakan supermasi
hukum sesuai dengan rencana kerja Pemda sebagai berikut :

1. Meningkatkan pemenuhan almatsus polri bidang sarpras pelayananPolri;


2. Optimalisasi pelayananmasyarakat yang prima melalui penggelaran Personil
dan peralatan Polri yg berbasis teknologi;

28
3. Membangun markas kepolisian baru ( Polsek dan Polsubsektor ) dengan
pengembangan Wil. Administratif, memelihara dan merawat mako yg telah
tergelar serta melengkapi almatsus Polri dalam rangka peningkatan
pelayanan kamtibmas yg unggul;
4. Melaksanakan rekruitmen anggota Polri dengan memperhatikan kebutuhan
organisasi;
5. Menyelaraskan dan mengefektifkan secara optimal kegiatan pengawasan
dan pemeriksaan oleh aparat pengawasan internal (Siwas) guna
mewujudkan aparat Polri yg profesional dan akuntabel guna mencegah
terjadinya KKN;
6. Meningkatkan kualitas keamanan keselataman, ketertiban dan kelancaran
lalu lintas dengan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas
dan angkutan jalan;
7. Mengoptimalkan sinergi polisional antar instansi terkait guna mendukung
terciptanya kamtibmas yang unggul;
8. Melanjutkan pemantapan pelaksanaan polmas denganBhabinkamtibmas
danKelompok kesadaran masyarakat tentang Kamtibmas;
9. Penguatan bidang kehumasan melalui implementasi keterbukaan informasi
publik guna mewujudkan kepercayaan masyarakat;
10. Memperkuat kemampuan deteksi dini intelijen ( deteksi dini, peringatan dini
dan cegah dini ) yg di dukung personel, anggaran dan teknologi intelijen yang
memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi gangguan dan gejolak
sosial;
11. Pemanatapan fungsi pencegahan dan penegakan hukum terhadap 4 jenis
kejahatan yg meliputi kejahatan konvensional, transanasional, terhadap
kekayaan negara dan berimplikasi kontinjensi yg disertai pengadaan sarana
dan prasarananya.

29
IV. PROGRAM, KEGIATAN DAN PAGU REVISI
A. Program dan Kegiatan
Polres Kepahiang TA. 2021 melaksanakan sebanyak 4 (empat) program dan 25
(dua puluh lima) kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

1. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana (060.01.BI)


a. tujuan :
menanggulangi dan menurunnya penyelesaian 4 jenis kejahatan
(kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan yang
berimplikasi kontinjensi dan kejahatan terhadap kekayaan negara)
tanpa melanggar HAM.
b. kegiatan :
1) Penindakan tindak Pidana Umum (3142);
2) Penindakan tindak Pidana Narkoba (3144);
3) Penindakan tindak Pidana korupsi (3146);
4) Penindakan tindak Pidana Laka Lantas (4343);
5) Penindakan Tindak Pidana Tertentu (5083).

2. Program Modernisasi Almatsus dan Sarana Prasarana Polri (060.01.BP)


a. tujuan :
mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui
ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa baik
kualitas maupun kuantitas.
b. kegiatan :
1) Dukungan Manajemen dan Teknik Sarpras (5059).

3. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat


(060.01.BQ)
a. tujuan :
memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan ketertiban
masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga masyarakat dalam
beraktifitas untuk meningkatkan kualitas hidup yang bebas dari bahaya,
30
ancaman dan gangguan yang dapat menimbulkan cidera, kerugian
serta korban akibat gangguan keamanan dimaksud.
b. kegiatan :
1) Analisis Keamanan (3112);
2) Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang Politik
(3114);
3) Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang
eknomi (3115);
4) Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang Sosial
Budaya (3116);
5) Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang
Keamanan Negara (3117);
6) Dukungan Manajemen dan teknis Pemeliharaan Keamanan dan
Ketertiban Masyarakat (3128);
7) Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara (3130);
8) Penyelenggaraan Pengamanan Objek vital (3131);
9) Peningkatan Pelayanan Keamanan Dan Keselamatan Masyarakat
Di Bidang Lantas (3133);
10) Pembinaan Potensi keamanan (5076);
11) Pengendalian Operasi Kepolisian(5080).

4. Program Dukungan Manajemen (060.01.WA)


a. tujuan :
menyelenggarakan fungsi manajemen kinerja Polri secara optimal
dengan melaksanakan kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan pembayaran gaji yang
dilaksanakan secara tepat waktu, akuntabel dan terintegrasi antara
Polda Bengkulu dan Polres Kepahiang.
b. kegiatan :
1) Penerangan Masyarakat (3070);
2) Dukungan Pelayanan Internal Perkantoran Polri (3073);
3) Pertanggungjawaban Profesi (3088);
4) Penegakkan Tata tertib dan Disiplin Polri (3090);
31
5) Penyelenggaraan Pemeriksaan dan Pengawasan (3091);
6) Penyusunan dan Penyuluhan Hukum (3155);
7) Reformasi Birokrasi Polri (5053);
8) Manajemen Anggaran (5054).

B. Pagu Revisi
Pagu Revisi Polres Kepahiang dalam TA. 2021 sebesar Rp. 37.450.723.000,-
dengan perincian sebagai berikut :

1. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana, dengan alokasi


anggaran sebesar Rp.2.089.878.000,-
digunakan untuk kegiatan :.
a. Penindakan tindak Pidana Umum sebesar Rp. 1.090.693.000,-
c. Penindakan tindak Pidana Narkoba sebesar Rp.603.412.000,-
d. Penanganan Tindak Pidana Korupsi sebesar Rp. 250.790.000,-
d. Penindakan tindak Pidana Laka Lantas sebesar Rp.60.461.000,-
e. Penanganan Tindak Pidana Tertentu sebesar Rp.84.522.000,-

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri, dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 2.899.955.000,-
digunakan untuk kegiatan :
a. Dukungan Manajemen dan Teknik Sarpras sebesar Rp. 2.899.955.000,-

3. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, dengan


alokasi anggaran sebesar Rp.5.381.709.000,-
digunakan untuk kegiatan :
a. Analisis Keamanan sebesar Rp.192.900.000,-
b. Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang Poltik
sebesar Rp.195.173.000,-

32
c. Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang Ekonomi
sebesar Rp.203.695.000,-
d. Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang Sosial
Budaya sebesar Rp.195.173.000,-
e. Penyelenggaraan Strategi Keamanan dan Ketertiban Bidang Keamanan
Negara sebesar Rp.182.760.000,-
f. Dukungan Manajemen Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat sebesar Rp.2.056.730.000,-
g. Pembinaan Pelayanan Fungsi Sabhara sebesar Rp. 175.305.000,-
h. Penyelenggaraan Pengamanan Objek vital sebesar Rp.270.240.000,-
i. Peningkatan Pelayanan Keamanan Dan Keselamatan Masyarakat Di
Bidang Lantas sebesar Rp.460.180.000,-
j. Pembinaan Potensi Keamanan sebesar Rp.1.147.918.000,-
k. Pengendalian Operasi Kepolisian sebesar Rp. 301.635.000,-

4. Program Dukungan Manajemen, dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.27.079.181.000,-
digunakan untuk kegiatan :
a. Penerangan masyarakat sebesar Rp. 70.975.000,-
b. Dukungan Pelayanan Internal Perkantoran Polri sebesar
Rp.26.890.653.000,-
c. Pertanggungjawaban Profesi sebesar Rp.17.200.000,-
d. Penegakkan Tata Tertib dan Disiplin Polri sebesar Rp.20.000.000,-
e. Penyelengaraan Pemeriksaan dan Pengawasan sebesar
Rp.19.530.000,-
f. Penyusunan dan Penyuluhan Hukum sebesar Rp.17.000.000,-
g. Reformasi Birokrasi Polri sebesar Rp.23.823.000,-
h. Manejemen Anggaran sebesar Rp. 20.000.000,-

33
V. PENUTUP
A. Autentifikasi dan distribusi
1. Autentifikasi Rencana Kerja Polres Kepahiang Tahun Anggaran 2021 merupakan
jabaran dari Renja Polri dan Renja Polda Bengkulu serta RPJMN dan disyahkan oleh
Kapolres Kepahiang sebagai Kuasa Pengguna Anggaran;

2. Distribusi, didistribusikan kepada seluruh Sub Satker Polres Kepahiang untuk


dijabarkan ke dalam rencana tahunan dan dipedomani oleh penanggung jawab
program guna pencapaian outcome.

Demikian Rencana Kerja Kepolisian Resor Kepahiang Tahun Anggaran 2021 ini
disusun untuk mengetahui semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dan
mendapatkan dukungan anggaran dalam pelaksanaan tugas-tugas Polri pada Polres
Kepahiang dan jajaran pada tahun 2021.

Ditetapkan di : Kepahiang
Pada Tanggal : 25 Februari 2021
KEPALA KEPOLISIAN RESOR KEPAHIANG

SUPARMAN, S.I.K., M.A.P


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 79121292

34

Anda mungkin juga menyukai