Anda di halaman 1dari 33

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH SULAWESI UTARA


RESOR KOTA MANADO
Jalan Piere Tendean 95117

RENCANA KERJA POLRES KOTA MANADO


T.A. 2019

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

1. Kondisi Umum

Tahun 2019 merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra Polri 2015-


2019, yang merupakan kelanjutan dari pelaksanaan arah kebijakan Tahun
2018 dalam rangka menggelar pelayanan masyarakat secara menyeluruh
didukung Sinergi Polisional dengan elemen birokrasi (kementrian/lembaga)
dalam menjaga supermasi hukum. Tahun keempat Renstra ini merupakan
momentum yang sangat menentukan dalam kelanjutan perencanaan di
lingkungan Polri khususnya Polresta Manado dalam mewujudkan dan
mencapai Pelayanan Prima dalam rangka mendinamisir dan menggelar
pelayanan masyarakat dan sinergi polisional secara lengkap dalam
mewujudkan kondisi yang menjamin pembagunan nasional lebih khusus
daerah Sulawesi Utara yaitu Kota Madya Manado yang berwawasan aman.

Pencapaian sasaran prioritas Polri khususnya Polresta Manado tahun


2019 tetap mengacu pada keberhasilan yang telah dicapai pada tahun
sebelumnya maupun keberhasilan yang masih akan dicapai di bidang
operasional pembinaan kekuatan maupun pembangunan kekuatan pada
tahun 2018 yang diselaraskan dengan kebijakan revitalisasi Polri menuju
pelayanan prima guna meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Upaya Polri khususnya Polresta Manado dalam melaksanakan tugas


dan tanggung jawabnya sebagai pemeliharaan keamanan dan ketertiban
masyarakat penegakan hukum serta pelindung, pengayom dan pelayanan
masyarakat, guna mewujudkan keamanan nasional lebih khusus keamanan
daerah Sulawesi Utara telah menunjukan keberhasilan, ditandai dengan
semakin kondusifnya situasi keamanan dan ketertiban masyarakat serta
semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri, hal ini

Secara …………………….
menjadi modal awal dalam membangun keikutsertaan masyarakat, lembaga
Instansi terkait baik dalam maupun luar negeri sebagai mitra Polri oleh sebab
itu pencapaian arah kebijakan Polri tahun 2019 diprioritaskan pada
mewujudkan pelayanan prima dalam rangka mendinamisir dan menggelar
pelayanan masyarakat dan sinergi polisional
secara lengkap dalam mewujudkan kondisi yang menjamin
pembangunan nasional lebih khusus daerah Sulawesi Utara yaitu kota Madya
Manado yang berwawasan aman.

Disamping itu kebijakan pimpinan Polri dalam program revitalisasi Polri


menuju pelayanan prima guna meningkatkan kepercayaan masyarakat
melalui 10 program prioritas yang meliputi : pengungkapan dan penyelesaian
kasus menonjol; meningkatkan pemberantasan preman; kejahatan jalanan;
perjudian; narkoba; illegal logging; illlegal fishing; illegal mining; human
trafficing dan korupsi; pembenahan kinerja Reserse dengan melanjutkan
Program ” Penguatan Reserse ” melalui peningkatan kompetensi
penyidik; implementasi struktur organisasi Polri yang baru; mempercepat
perubahan budaya Polri dengan mengacu perubahan pola pikir (mind set)
dan budaya kerja (Culter set);Polri; menggelar Sentra Pelayanan Kepolisian
(SPK) diberbagai sentra kegiatan publik; mengembangkan Layanan
Pengadaan Sistem Elektronik (LPSE); dan pada tahun 2019 merupakan
tahap awal (tahap I) dari revitalisasi Polri dengan membangun dan
mengembangkan sistim informasi terpadu kebijakan tersebut menjadi bahan
masukan dalam menyusun Renja Polresta Manado tahun 2019, karena akan
menjadi tolak ukur keberhasilan tugas Polresta Manado yang akan datang.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi ditengah kehidupan


masyarakat juga merupakan bahan masukan yang harus diperhitungkan
dalam penyusunan Renja tahun 2019.

Perubahan tersebut meliputi perkembangan lingkungan strategis global


dan regional maupun berbagai aspek kehidupan masyarakat bidang idiologi,
Politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan (Ipoleksosbud dan Kam).

Selanjutnya kondisi eksternal dan internal Polri yang dipengaruhi oleh


perubahan dan perkembangan lingkungan dan strategi tersebut akan
dianalisa dengan pendekatan SWOTH yang digambarkan sebagai berikut :
a. Perkembangan
………...

a. Perkembangan aspek kehidupan di wilayah Polresta Manado.

Seiring dengan perkembangan kemajuan Iptek dan pelaksanaan


pembangunan di berbagai sektor mempunyai pengaruh yang cukup
besar terhadap perubahan tatanan kehidupan masyarakat di wilayah
Kota Madya Manado. Dampak negatif dari perkembangan aspek
kehidupan masyarakat akan menimbulkan permasalahan di bidang
keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga untuk meminimalisasi
permasalahan yang timbul, Polresta Manado beserta jajarannya
dituntut untuk mampu mendeteksi secara dini kerawanan-kerawanan
yang timbul sebagai dampak dari perkembangan dinamika berbagai
aspek antara lain :

1) Aspek Idiologi
Pancasila sebagai dasar negara telah menjadi pedoman bagi
kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara,
namun masih ada sebagian kecil masyarakat yang
menginginkan atau memiliki wacana akan perubahan idiologi
negara berdasarkan pada nilai-nilai agama faham liberal, dan
faham komunis atau ideologi lainnya dimana kondisi tersebut
akan mengacam existensi Pancasila yang dapat mengundang
reaksi masyarakat sehingga akan timbul pertentangan atau
konflik. horisontal, yang berdampak pada gangguan
keamanan.

2) Aspek Politik
a) sistem Politik dalam negeri menganut sistem
demokrasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang
mengedepankan azas musyawarah untuk mencapai
mufakat ada aspirasi untuk melanjutkan amandemen
UU 1945 dengan prediksi 3 (tiga)
kelompok aspirasi terhadap UUD 1945 yaitu :

(1) kelompok yang ingin kembali ke UUD 1945;


(2) kelompok yang menginginkan perubahan akan
amandemen secara berlanjut, dan
(3) kelompok yang menginginkan dikaji ulang hasil
amandemen UUD 1945.

Kondisi …………………….

Kondisi tersebut berpotensi mendorong terjadinya


reaksi masyarakat yang dapat menimbulkan gangguan
Kamtibmas.

b) pemekaran wilayah dapat menimbulkan berbagai


permasalahan karena prosesnya terkesan dipaksakan
oleh sekelompok orang/tokoh di daerah situasi
tersebut dapat digunakan untuk mencari dukungan
berbagai pihak baik daerah maupun dipusat tanpa
mempedulikan persyaratan prinsip-prinsip daerah
otonom, dan hal ini dapat berpotensi timbulnya konflik
baik horisontal maupun vertikal yang dapat menggangu
stabilitas keamanan.

c) kondisi budaya Politik belum mewujudkan iklim dan


budaya Politik yang sesuai dengan demokrasi yang
benar karena masih bersifat primodial, oportunitas,
nepotis, feodal dan anarkis, indikatornya antara lain
masih adanya pergerakan kekuatan masa politik
sebagai kolompok penekan bernuansa kekerasan dan
destruktif, serta adanya kelompok yang tidak siap kalah
tetapi hanya siap menang dalam pertarungan politik
d) proses Pilpres dan pileg masih meliputi berbagai
kendala diantaranya proses penjaringan calon, ijasah
Palsu, kecenderungan pelaksanaan kampanye dan isu
calon independen

e) kebebasan Pers bertambah dan berkembang yang


belum diimbangi oleh tanggung jawab sesuai etika
jurnaistik, sehingga mengarah kepada kebebasan
tanpa batas dan tidak bertanggung jawab, terhadap
akibat pemberitaan media masa lebih mengutamakan
kepentingan bisnis dibandingkan resiko sosial Politik.

3) Aspek …………………..

3) Aspek Ekonomi
a) proses pertumbuhan ekonomi di wilayah Polresta
Manado dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
faktor ekonomi makro, perbangkan, sumber daya
energi dan mineral, industri, perdagangan, transportasi,
pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan
ketenagakerjaan dan investasi.

b) pergerakan harga minyak di pasar dunia dan regional


yang sulit diprediksi merupakan permasalahan yang
sangat krusial disebabkan adanya kebutuhan dan
ketergantungan beberapa sektor ekonomi terhadap
BBM.

c) kebijakan pemerintah untuk mengurangi penggunaan


minyak tanah dikalangan masyarakat dialihkan untuk
mempergunakan elpiji, juga menimbulkan
permasalahan baru bagi masyarakat.

d) kurangnya pemahaman sekelompok masyarakat


tertentu tentang Kebijakan Otonomi Daerah yang
memberikan porsi lebih besar kepada daerah untuk
mengelola sumber daya alam yang ada didaerahnya,
telah disalah artikan sebagai kebebasan yang dapat
memanfaatkan sumber daya alam tambang.

e) memperhatikan peraturan perundang-undangan serta


dampak lingkungan hidup sehingga berakibat
terjadinya berbagai kasus illegal mining , perusakan
lingkungan hidup, penggalian biji mas oleh masyarakat
yang dapat menimbulkan bencana alam dan tanah
longsor;

f) lapangan kerja yang belum dapat menampung jumlah


angkatan kerja sehingga menambah jumlah angka
pengangguran. Selain itu hasil yang diperoleh tidak
terpantau oleh pemerintah sehingga pajak tidak dapat
di penuhi, jumlah penghasilan pemerintah berkurang;

g) jumlah
........................

g) jumlah kendaraan bermotor yang tidak diimbangi


dengan pembangunan infrastruktur sarana jalan
berakibat kepada timbulnya berbagai masalah lalu
lintas khususnya diperkotaan seperti kemacetan,
kesemerawutan lalu lintas dan laka lantas terus
bertambah serta lahan pemukiman sempit parkir,
tetapi dapat memberikan penghasilan pajak lebih
besar;
h) harga komoditas cengkeh dan kopra yang belum
sesuai dengan harapan masyarakat karena situasi
pasar yang tidak menetu, akibatnya mempengaruhi
stabilitas ekonomi khususnya para petani cengkeh dan
kelapa yang merupakan salah satu komoditas
unggulan di Wilayah Polresta Manado.

i) Tingkat pertumbuhan supermarket yang demikian


tinggi terutama di Kotamadya Manado telah membawa
akibat mematikan sentra-sentra ekonomi masyarakat
kecil seperti pasar tradisional dan warumng warung
kecil.

4) Aspek Sosial Budaya


a) Kemajemukan adat dan budaya daerah serta keindahan
alam merupakan potensi daerah bahkan Nasional yang
mempunyai daya tarik terhadap wisatawan asing dan
penghasil devisa, namun demikian kemajemukan juga
merupakan potensi timbulnya konflik, apabila tidak
dikelola dengan baik;

b) semboyan pahlawan Nasional DR Samratulangi ”Situo


Timou Tou” dengan makna manusia hidup untuk
menghidupkan orang lain” telah menjadi pemersatu dan
pererat masyarakat di Sulawesi Utara untuk memelihara
tali persaudaraan dalam memelihara kerukunan
bersama;

5) Aspek Agama;
Perkembangan agama di Wilayah Kota Manado sangatlah
baik hal ini dapat dilihat dari kerukunan sesama umat
beragama dan antar umat

Beragama ………………...
beragama dalam menjalankan ibadahnya masing-masing
tanpa merasa terganggu, tetapi hal ini dapat menjadi ancaman
jika tidak disikapi secara bijaksana karena isu agama telah
menjadikan beberapa daerah berkembang menjadi daerah
konflik Horisontal (Poso dan Maluku)

6) Aspek Keamanan;
a) berbagai permasalahan keamanan yan berpotensi
menimbulkan gangguan keamanan, antara lain meliputi
:
(1) lemahnya kepatuhan disiplin masyarakat dalam
berlalu lintas, telah menimbulkan stigma bahwa
melanggar lalu lintas adalah hal yang biasa,
sehingga apabila terjadi kecelakaan lalu lintas,
masyarakat cenderung menyelesaikan sendiri;
(2) kebiasaan sebagian kecil masyarakat Sulawesi
Utara mengkomsumsi minuman keras
beralkohol dapat menimbulkan permasalahan
keamanan berupa terjadinya tindak pidana,
maupun bentuk pelanggaran lainnya sehingga
Bapak Kapolda Sulut melalui Kapolresta
Manado mencanangkan gerakan anti mabuk di
seluruh daerah Sulawesi Utara termasuk
wilayah Hukum Polresta Manado dengan
melibatkan berbagai elemen masyarakat;
(3) rendahnya sangsi hukuman terhadap para
pelaku kejahatan/pelanggaran, sehingga tidak
menimbulkan efek jera para pelaku tindak
pidana;
(4) kompleksitas permasalahan yang dihadapi
masyarakat yang bersumber dari konisi sosial,
politik, ekonomi maupun budaya dapat
berdampak pada meningkatnya permasalahan
di tengah masyarakat.

b) Beberapa daerah yang rawan potensi gangguan


Kamtibmas antara lain :
(1) premanisme.
(2) Narkoba.
(3) perjudian.
(4) illeggal logging.
(5) illegal fishing.
(6) Curas.
(7) Curat.
(8) trafficking.
.
c) adapun data Tindak Pidana sebagai berikut :
(1) trend gangguan kamtibmas tahun 2017 dan
2018 yang menjadi perhatian khusus
pemerintah yang diprioritaskan pada 4 (empat)
jenis kelompok kejahatan yaitu :
(a) kejahatan transnasional.
(b) kejahatan yang bersifat konvensional.

(c) kejahatan kekayaan Negara.


(d) kejahatan kontijensi.
(2) trend pelanggaran lalu lintas tahun 2017 dan
2018.
(3) pelanggaran lalu lintas.

d) Bencana Alam
semakin seringnya terjadi bencana alam (gempa
bumi) dan banjir perlu ditangani secara intensif dan
terintegrasi agar tidak menimbulkan keresahan dan
ketakutan masyarakat dengan melakukan upaya
penyelamatan dan pengamanan terhadap korban jiwa,
harta benda masyarakat.

b. Analisis SWOT
Beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas Polresta
Manado dalam rangka melaksanakan fungsi keamanan tersebut
dapat dianalisa dari faktor-faktor baik dari lingkungan intern maupun
ekstern melalui analisa SWOTH
yaitu :
1) Kekuatan ……………...

1) Kekuatan (strength)
a) jumlah personil Polresta Manado dan jajaran sampai
tahun
2018 adalah 1067 org , yang terdiri dari Pamen 13
org, Pama 144 org, Bintara 910 org.

b) jumlah PNS Polresta Manado dan jajaran sampai tahun


2018 adalah 28 orang yang terdiri dari golongan III
10 orang, golongan II 15 orang dan golongan I 3
org.
postur kekuatan polri telah terstruktur dan tergelar
sesuai dengan pola kebutuhan dan keseimbangan
organisasi dimana Polda sebagai Kesatuan Induk
Penuh (KIP) dan Polres sebagai Kesatuan Operasional
Dasar (KOD) dan Polsek sebagai ujung tombak
operasional Kepolisian dan basis deteksi dini/perigatan
dini.

c) sarana operasional Polri dan peralatan dari berbagai


jenis yang digunakan untuk mendukung kegiatan
Operasional Polri telah digelar sampai ke Polsek-
Polsek dan Polsub sektor, sebagian besar Polsek-
polsek telah memiliki Kendaraan R-2, dan semua
Polres sudah dilengkapi dengan 1 unit Barak Dalmas
dan peralatan Dalmas.
d) jumlah peralatan materiil Polresta Manado
(1) ranmor
(a) roda – 6 : 5 unit
(b) roda – 4 : 37 unit
(c) roda - 3 : unit

(d) roda – 2 : 368 unit


(e) rantis/Ransus/AWC baraccuda :
1 unit
(2) senpi :
(a) genggam : 547 buah
(b) pinggang : -
(c) bahu : 8 buah

(d) SMR …...………………

(d) SMR : buah


(e) mortir : -

(3) amunisi : 59.221 butir ( dalam


gudang )
(4) alat apung
Kapal C-1,2,3 : 3 unit
2) Kelemahan (weakness)
a) belum tercukupinya rasio petugas operasional Polri
dengan jumlah penduduk yang dilayani sehingga
belum mampu memberikan pelayanan yang terbaik;

b) kwalitas tenaga pendidik dan bahan ajaran belum


memadai bila dihadapkan dengan situasi Kamtibmas
yang semakin canggih untuk menghasilkan anggota
personel Polri yang kurang memadai dalam segi
penguasaan ilmu Kepolisian dan keterampilan;
c) dari segi anggaran belum mampu untuk menerapkan
Teknologi Informasi “ On Line “ dari Polsek ke Polresta
dan ke Polresta Manado maupun sebaliknya;

d) belum optimal peran serta masyarakat dalam


kepatuhan hukum dan partisipasi terhadap tugas
Polri/upaya mewujudkan perpolisian masyarakat;

e) masih rendahnya keterampilan dan kemampuan


personel Polri terutama dalam segi penugasan
ketentuan dan perundang-unndangan, penugasan
teknologi komunikasi basisi komputer, teknologi dan
bio kimia di bidang kriminalitas modern dalam
menghadapi kwalitas dan kwantitas kejahatan yang
semakin canggih serta masih tingginya proses birokrasi
yang tidak efisien dalam penyelesaian perkara;

(f) dukungan ………………


f) dukungan anggaran belum dapat memenuhi kebutuhan
anggaran Polresta Manado sehingga prioritas hanya
untuk kegiatan operasional dan mengesampingkan
kebutuhan pengadaan fasilitas, materiil dan
kesejahteraan personil akibatnya sering terjadi
penyalahgunaan wewenang;

g) belum optimalnya hubungan dan koordinasi lintas


sektoral dengan instansi terkait akan menghambat
terlaksananya hubungan yang sinergis dengan instansi
vertical maupun horizontal.

h) jumlah sarana dan prasarana yang ada tidak diikuti


dengan dukungan biaya perawatan sarana dan
prasarana sehingga mengakibatkan menurunnya daya
gerak dari sarana dan prasarana tersebut dalam
mendukung tugas operasional terutama dalam
menghadapi gangguan kamtibmas.

3) Peluang (opportunities)
a) semakin terjalinnya hubungan lintas sektoral dengan
instansi/lembaga terkait (Partnership) dalam
mendukung kebijakan Sinergi Polisional proaktif;

b) pelayanan pemerintah daerah kepada masyarakat


saling menunjang dengan kontribusi Pemda kepada
Polri di daerah;

c) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam setiap


upaya perpolisian masyarakat termasuk kesediaan
mengungkap perkara;

d) tuntutan masyarakat untuk mewujudkan kondisi yang


lebih kondusif dan stabil sehingga terbebas dari rasa
takut, ancaman dan gangguan;

e) adanya …………………

e) adanya dukungan dari Pemprov untuk mendukung


tugas Kepolisian;

f) Kebutuhan dasar masyarakat secara umum akan


terciptanya kondisi keamanan yang lebih kondusif dan
stabil sehingga terbebas dari segala bentuk teror,
ancaman dan gangguan yang sekaligus menjadi
ancaman bagi setiap masyarakat.
4) Ancaman (threats)
a) meningkatnya pelanggaran hukum dengan indikator
kriminalitas yang masih tinggi, mencakup empat
golongan jenis kejahatan yaitu kejahatan konvensional,
trans nasional crime, kejahatan terhadap kekayaan
negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi;

b) tingkat gangguan keamanan dapat terjadi setiap waktu


dan tempat, baik di kota,desa bahkan sampai ditingkat
kelurahan;

c) kurang efektifnya penanggulangan kejahatan di areal


perairan, pertambangan dan kehutanan, apabila tidak
dibarengi penertiban internal instansi terkait dalam
mewujudkan pemerintah yang bersih;

d) apabila tidak ada keseriusan dari Polri dalam


penanganan kasus yang merugikan negara akan
meresahkan masyarakat;

e) untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang


semakin meningkat kadang kala sebagian orang
menghalalkan segala cara termasuk kejahatan dan
tindakan anarkis;

f) sistem hukum dan peradilan yang tumpang tindih,


mengakibatkan kerancuan dalam melaksanakan
penegakan hukum di lapangan, terutama menyangkut
masalah kewenangan institusi mana yang
berkompoten untuk menangani;
g) tingkat ………………….

g) tingkat kepatuhan dan displin terhadap hukum yang


masih rendah sehingga pelanggaran hukum dianggap
biasa dan cenderung dalam menangani masalah
keamanan, bertindak main hakim sendiri.

2. Identifikasi Masalah
Permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pencapaian kinerja
Polresta Manado, antara lain :

a. Polresta Manado konsisten dalam melakukan perubahan


sebagaimana yang diamanatkan dalam program restruktirisasi
organisasi Polri (Perkap 22 dan 23) guna mewujudkan pemerintahan
yang baik, bersih, akuntabel dan transparan, namun apa yang telah
menjadi prinsip penataan kekuatan personil polri yakni : Mabes kecil,
Polda cukup, Polres besar dan Polsek kuat belum dapat dilakukan
sesuai dengan harapan dikarenakan belum terpenuhinya personil
sesuai dengan DSP dan sarpras;

b. adanya pemekaran wilayah di provinsi Sulawesi Utara dengan


terbentuknya 9 (sembilan) Kabupaten/Kota dan belum adanya Polres,
termasuk pemekaran kecamatan belum adanya Polsek yaitu Kec.
Mandolang yang belum menjadi Polsek masih status Polsubsektor
Mandolang dengan kebijakan penetapan quota Polsek;

c. tingginya tingkat kriminalitas serta terbatasnya kemampuan Personil


Polresta Manado yang profesional dan ahli dalam melaksanakan
tupoksinya;

d. tingkat Kemampuan penyelesaian perkara masih rendah


dibandingkan dengan tindak pidana yang akan terjadi;

e. masih lemahnya kemampuan Intelijen Keamanan dalam mengunakan


sumber-sumber primer dan jaringan informasi untuk mencegah
gangguan kamtibmas;

f. adanya pulau-pulau diwilayah hukum polsek wori dan kep. Bunaken


yang berpenghuni bisa dijadikan para imigran gelap/Terorisme dari
Philipina (Moro) sebagai tujuan
Transit……...………………
transit untuk masuk ke Indonesia sehingga juga menimbulkan
masalah tentang lintas batas, penyelundupan, transnasional crime;

g. komoditi pohon aren yang diolah masyarakat menjadi miras (cap tikus
dengan kadar alkohol 40 %);

h minimnya dukungan anggaran untuk biaya perawatan sarana dan


prasaran serta fasilitas;

i. perlunya penanganan pada 4 (empat) jenis kejahatan terutama


kejahatan yang meresahkan masyarakat antara lain : judi,
premanisme, narkotika, penyelendupan, perdagangan manusia,
kejahatan di dunia maya, pembalakan liar, pertambangan tanpa ijin,
pencurian hasil laut, terorisme dan kejahatan terhadap perempuan
dan anak.

II. TUJUAN DAN SASARAN

a. Visi dan Misi Polresta Manado


1) Visi Polresta Manado
“Terwujudnya partisipatif masyarakat dalam pelayanan
Kamtibmas prima, tegaknya hukum dan Kamdagri yang
mantap setelah pelaksanaan Pilkada dan Pilwako tahun 2015
dan 2018 serta terjalinnya sinergi polisional secara lengkap
dalam mewujudkan pembangunan yang berwawasan aman”

2) Misi Polresta Manado


a) melaksanakan pengembangan kemampuan baik fisik,
mental dan profesi Polri Polresta Manado;
b) melaksanakan pembangunan dan pembinaan fasilitas
sesuai dengan tuntutan kebutuhan;
c) mewujudkan pelayanan Kamtibmas prima dengan
memberikan perlindungan, pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat;
d) melaksanakan penegakkan hukum secara konsisten
berkesinambungan dengan menjunjung tinggi HAM;

e) meningkatkan…..

e) meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar instansi


secara sinergik dalam rangka pemeliharaan ketertiban
dan keamanan;
f) melaksanakan deteksi dini dan peringatan dini melalui
kegiatan operasi penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan;
g) menjalin sinergi polisional secara lengkap dalam
rangka mewujudkan pembangunan yang berwawasan
aman;
h) mengembangkan potensi dan kebersamaan dengan
masyarakat dalam raangka meningkatkan kesadaran
hukum dan pemeliharaan keamanan, ketertiban melalui
komponen masyarakat dalam pemecahan
permasalahan kemasyarakatan;
i) menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu
lintas untuk menjamin keselamatan dan kelancaran
arus barang dan orang;
j) memantapkan dan melanjutkan reformasi birokrasi
Polri gelombang II tahun kedua;
k) Mengamankan wilayah perbatasan dan pulau-pulau
terluar yang berpenduduk dalam rangka mewujudkan
kedaulatan NKRI;
l) Memutuskan mata rantai jaringan teroris antara
Indonesia dengan Philipina;
m) Melaksanakan secara konsistendan berlanjut gerakan
anti mabuk;
n) Menciptakan kondisi aman setelah pelaksanaan
Pemilu 2019
4. Tujuan Jangka Menengah
a. Polresta Manado.
1) terciptanya kondisi aman yang mendukung pembangunan
yang berwawasan aman;
2) menurunnya angka pelanggaran hukum dan Crime Indeks
serta meningkatnya penyelesaian kasus kriminalitas untuk
mewujudkan kepastian hukum dan rasa aman masyarakat.
3) terungkapnya jaringan kejahatan (narkotika, perdagangan
manusia, pencucian uang dan penyelundupan).
4) menurunnya…..

4) menurunnya jumlah pecandu narkoba dan mengungkap kasus


serta dapat diberantasnya jaringan utama supplay narkoba
dan pengedarnya.
5) menurunnya gangguan keamanan dan pelanggaran hukum di
laut terutama pada alur perdagangan dan distribusi (BBM).
6) terungkapnya jaringan utama pencurian sumber daya alam
serta membaiknya praktek penegakan hukum dalam
mengelola sumber daya alam (illegal loging, illegal Mining,
illegal Fishing).
7) meningkatnya kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap
hukum.
8) meningkatnya kinerja Polresta Manado tercermin dengan
menurunnya angka kriminalitas, pelanggaran hukum dan
meningkatnya penyelesaian kasus-kasus serta banyaknya
partisipasi masyarakat terhadap tugas-tugas Polisi di
lapangan.
9) terwujudnya peningkatan kekuatan dan kemampuan Polri yang
signifikan.

5. Sasaran prioritas
a. Polresta Manado
1) melanjutkan penyelesaian sasaran prioritas tahun 2018 yang
belum dapat dilaksanakan secara penuh terutama Satker
kewilayahan dalam kaitan pelayanan Polri kepada masyarakat;
2) meningkatkan kwalitas dalam pelayanan SIM, serta layanan
keamanan dalam program unggulan Polri (Quick Wins);
3) penggelaran sentra pelayanan kepolisian (SPK) baik yang
bersifat stationer maupun mobile pada sentra kegiatan pulblik;
4) tertanganinya kejahatan konvensional, kejahatan trans
nasional, kejahatan terhadap kekayaan negara dan kejahatan
yang berimplikasi kontijensi sebagai upaya untuk
meningkatkan penyelesaian perkara;
5) terbentuknya komunitas masyarakat Samapta melalui kegiatan
Perpolisian masyarakat dalam Forum Kemitraan Polisi dan
Masyarakat (FKPM);
6) meningkatkan kemampuan intelijen keamanan, penguatan
Reserse maupun kemampuan tugas-tugas preemtif maupun
preventif;
7) terselenggaranya kegiatan sistem sinergi polisional secara
lengkap dalam rangka membangun kemitraan dan jejaring
kerja;
8) terlaksananya perubahan budaya organisasi melalui
perubahan pola pikir (Minset) dan budaya kerja (Culture set);

9) terlaksanakan….

9) terlaksananya implementasi struktur organisasi Polri yang baru


sebagai bagian dari pelaksanaan reformasi birokrasi Polri;
10) terselenggaranya rencana aksi 9 (sembilan) program Road
Map reformasi birokrasi Polri gelombang II tahun 2015-2019
tahun kedua;
11) pemenuhan personil sesuai dengan DSP serta sarana dan
prasarana pada Polsek-Polsek ibukota kabupaten kota
pemekaran yang belum ada Polres;
12) terselenggaranya gerakan anti mabuk dengan keikutsertaan
seluruh elemen masyarakat dalam rangka menekan gangguan
keamanan disebabkan mabuk minum minuman keras;
13) penanganan bencana alam secara lintas sektoral guna
memberikan jaminan perlindungan keamanan bagi para
korban bencana;
14) melanjutkan pembangunan Pospol pada pulau-pulau terluar
berpenghuni yang berbatasan langsung dengan negara lain;
15) melakukan koordinasi dengan lintas sektoral dalam rangka
pemecahan terjadinya Tarkam;
16) membangun dan mengembangkan sistim informasi terpadu
serta persiapan pengamanan Pemilu tahun 2019.

III. ARAH KEBIJAKAN

6. Kebijakan Polresta Manado


a. melaksanakan kegiatan-kegiatan yang belum selesai di tahun 2018
dalam rangka pemenuhan kebutuhan satuan kewilayahan;
b. akselerasikan dan sinkronisasikan kegiatan preemtif dan preventif
guna mencegah terjadinya tindak pidana serta langgar dan laka
Lantas;
c. berdayakan Babinkamtibmas untuk menggalang potensi masyarakat
dalam rangka Polmas;
d. giatkan patroli dialogis dalam upaya menggalang dan menyerap
aspirasi masyarakat dalam penanggulangan gangguan kamtibmas;
e. tingkatkan kegiatan preemtif dan preventif untuk mencegah terjadinya
Tarkam, penganiayaan premanisme/Curas, pemalakan kejahatan
jalanan dan mabuk-mabukan;
f. tuntaskan kasus-kasus yang menjadi tunggakan pada tahun 2018
dengan membentuk tim khusus penyelesian kasus-kasus tunggakan;
g. menjalin kerja sama dengan Pemerintah
daerah/provinsi/kabupaten/kota untuk penanganan keuangan negara
serta lingkungan hidup;
h. memberantas peredaran dan penyalagunaan minuman keras;
i. memberantas dan menindak dengan tegas praktek mafia hukum;
j. jalin koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk penanganan bencanaa
alam;
k. optimalkan fungsi pengamanan dan pengendalian internal yang
obyektif, edukatif dalam rangka mewujudkan manajemen kepolisian
sebagai sub sistem dari good governance dan clean goverment;
l. laksanakan rencana aksi Road Map reformasi birokrasi Polri
gelombang II tahun 2015-2019;
m. lakukan pengawasan melekat terhadap anggota oleh setiap Satker
sesuai dengan jenjang kepangkatan untuk menghasilkan personil
yang disiplin, produktif dan bertanggung jawab;
n. hindari dan tindak tegas setiap anggota yang melakukan tindak
pidana, disiplin maupun kode etik sebagai bagian dari upaya
pencitraan;
o. ciptakan situasi yang kondusif cipta kondisi setelah pelaksanaan
Pemilu tahun 2019.

IV. PROGRAM, KEGIATAN DAN USULAN PAGU IDEAL


8. Program dan kegiatan Polresta Manado.
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya Polri.
1). Tujuan :
menyelenggarakan fungsi menajemen kinerja Polri secara
optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan
pembayaran gaji yang dilaksanakan secara tepat waktu,
akuntabel dan terintegrasi antara Polda Sulut dan Polresta
Manado.

2). Kegiatan :
a) Dukungan pelayanan internal perkantoran Polri;
(1) Pembayaran gaji dan tunjangan
(2) Penyelengaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran
(a) Rapat – rapat koordinasi/kerja/pimpinan
kelompok kerja/dinas/konsultasi
(b) Perawatan gedung kantor
(c) Perawatan kendaraan khusus
(d) Kerohanian dan keagamaan

(e) Pengadaan….

(e) Pengadaan peralatan / perlengkapan


kantor
(f) Penataan manajemen kelembagaan
(g) Perawatan kendaraan bermotor roda 4 / 6 /
10
(h) Penyusunan program dan rencana kerja
(i) Perawatan kendaraan bermotor roda 2
(j) Perawatan peralatan fungsional
(k) Perawatan peralatan kantor
(l) Penyusunan Lkip
(m) Biaya Telepon
(n) Menyelenggarakan humas
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepolisian.
1). Tujuan :
mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui
ketersediaan sarana dan prasarana materiil, fasilitas dan jasa
baik kualitas maupun kuantitas.

2). Kegiatan :
(a) Pengembangan sarana dan prasarana kewilayahan
(1) Alut dan alsus strategi keamanan;

c. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur


Polri.
1). Tujuan :
mewujudkan aparat Polri yang Profesional, Proporsional dan
Akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya
perubahan kultur.

2). kegiatan :
a) Penyelenggaraan propam kewilayahan
(1) Penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran
(a) Pembinaan pengamanan kepolisian
(b) Penegakan hukum anggota / PNS Polri

a. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban.


1). Tujuan
mengembangkan langkah-langkah strategi, mulai dari
mencegah sesuatu potensi gangguan keamanan baik kualitas
maupun kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber
penyebab kejahatan, Ketertiban….

ketertiban dan konflik di masyarakat dan sektor sosial, politik


dan ekonomi sehingga gangguan Kamtibmas menurun.

2). Kegiatan
a) Strategi keamanan dan ketertiban kewilayahan ;
(1) Penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran
(a) Pembinaan administrasi dan
pengelolaan keuangan
(b) Deteksi kegiatan masyarakat
(c) Pendataan dan pengawasan orang
asing
(d) Penertiban, pendataan dan
pengawasann senpi, handak dan obat
terlarang
(e) Pendataan dan pengawasan pelaku
tindak idana

g. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan.


1). Tujuan
mendekatkan Polisi dengan berbagai komunitas masyarakat
agar terdorong bekerjasama dengan Kepolisian secara proaktif
dan saling mengendalikan untuk membantu tugas Kepolisian
dalam menciptakan keamanan dan ketertiban bersama
(Cominity Policing);
2) Kegiatan
a) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran;
(1) Pemberdayaan kemitraan dengan lembaga
pend. Masyarakat, tokok masyarakat, instansi,
swasta, jasa pengamanan, tokoh agama dan
lsm.
(2) Sosialisasi

i. Program Pemeliharaan Kamtibmas.


1). Tujuan
memelihara dan meningkatkan kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat agar mampu melindungi seluruh warga
masyarakat Indonesia dalam beraktivitas untuk meningkatkan
kualitas hidup yang bebas dari bahaya, ancaman dan
gangguan yang dapat menimbulkan cidera, kerugian serta
korban akibat gangguan keamanan dimaksud. 2). Kegiatan…..

2). Kegiatan
a) pembinaan pemeliharaan keamanan dan ketertiban
kewilayahan;
(1) Penyelenggaraan operasional dan
pemeliharaan perkantoran
(a) Pembinaan administrasi dan
pengelolaan keuangan
(b) Perawatan kendaraan khusus
(c) Dukungan operasional kepolisian
(d) Menyelenggarakan pengaturan,
penjagan, pengawalan dan patroli
(e) Menyelenggarakan operasional
kepolisian
(f) Perawatan kendaraan bermotor roda 4 /
6 / 10
(g) Perawatan kendaraan bermotor roda 2
(h) Biaya listrik
(i) Biaya telpon
(j) Ulp non organik / jasa fungsi
(k) Perawatan peralatan fungsional
(l) Pembinaan lalu lintas
(m) Penyelidikan dan penyidikan laka lantas

j. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana.


1). Tujuan
menanggulangi dan menurunnya penyelesaian 4 jenis
kejahatan (kejahatan konvensional, kejahatan transnasional,
kejahatan yang berimplikasi kontijensi dan kejahatan terhadap
kekayaan negara) tanpa melanggar HAM

2). Kegiatan
a). Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana
kewilayahan
(1) Pengadaan bahan makanan tahanan / napi
(2) Perawatan tahanan
(3) Koordinasi dan pengawasan PPNS
(4) Penyelenggaraan identifikasi penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana
(5) Tindak pidana umum
(6) Tindak pidana narkoba
(7) Tindak pidana korupsi
(8) Tindak …….

(8) Tindak pidana tertentu


(9) Tindak pidana yang melibatkan perempuan dan
anak.
9. Pagu Indikatif T.A 2019
Alokasi pagu ideal Polresta Manado T.A. 2019 sebesar
Rp.110.989.397.000,- (seratus Sepuluh Miliar Sembilan ratus delapan puluh
Sembilan Juta tiga ratus Sembilan puluh tujuh ribu rupiah) dengan perincian
sebagai berikut :
Program dan kegiatan Satker Kewilayahan Polresta Manado
melaksanakan 7 ( Tujuh ) program dengan dana sebesar Rp.
110.989.397.000,- dengan rincian sebagai berikut :
A. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya
Rp. 74.599.859.000,-
1) Penerangan Masyarakat. Rp. 24.360.000
(a) Menyelenggarakan Humas Rp. 24.360.000
1) pembayaran gaji dan tunjangan PNS/Polri Rp.
74.453.238.000,-
(a) belanja gaji pokok PNS Rp. 1.517.478.000,-
(b) belanja pembulatan gaji Rp. 27.000,-
(c) belanja tunjangan suami/istri Rp. 108.130.000,-
(d) belanja tunjangan anak Rp. 17.279.000,-
(e) belanja tunjangan struktural Rp 76.160.000,-
(f) belanja tunjangan PPH Rp. 10.117.000,-
(g) belanja tunjangan beras Rp. 43.412.000,-
(h) belanja uang makan Rp. 261.360.000,-
(i) belanja tunjangan umum Rp. 55.510.000,-
(j) pembayaran gaji pokok Polri Rp. 42.210.344.000,-
(k) belanja pembulatan gaji Rp. 695.000,-
(l) belanja tunjangan suami/istri Rp. 3.042.119.000,-
(m) belanja tunjangan anak Rp. 820.833.000,-
(n) belanja tunjangan struktural Rp 1.633.260.000,-
(o) belanja tunjangan PPH Rp. 163.430.000,-
(p) belanja tunjangan beras Rp. 3.648.216.000,-
(q) tunjangan lauk pauk Rp. 19.083.600.000,-
(r) belanja tunjangan Polwan Rp. 42.600.000,-
(s) belanja tunjangan Babinkamtibmas Rp. 93.800.000,-
(v) belanja tunjangan Umum TNI / Polri Rp. 802.200.000,-
(w) belanja uang lembur Rp 19.560.000,-
2) Peyelenggaraan --------
-
2) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
Rp 976.200.000,-
(a) Biaya Telepon Rp 150.000.000,-
(b) Pengadaan Peralatan/Perlengkapan Kantor Rp
455.388.000,-
(c) Pengadaan Perlengkapan Kantor Polres Rp
180.000.000,-
3) Dukungan operasional pertahanan dan keamanan Rp.
9.304.000,-
(a) Penyusunan Renja Rp. 831.000.,-
(b) Penyusunan Lkip Rp. 719.000,-
(c) Menyelenggarakan Humas Rp. 2.400.000,-
(d) kerohanian dan keagamaan Rp 1.900.000,-
(e) Rapat-rapat Koordinasi Rp. 4.394.000,-
(f) kegiatan pembinaan Rp. 5.004.000,-
(g) Penyusunan Perjanjian Kinerja Rp. 359.000,-
B. Program peningkatan saran dan prasarana aparatur Polri Rp
7.772.077.000,-

(1) Pengembangan Peralatan Polri Rp. 370.000.000,-


(a) Peralatan Mesin Kantor Rp. 370.000.000,-
(2) Dukungan Menejemen dan Teknis Sarpras Rp.
5.551.903.000,-
(a) Perawatan Peralatan Fungsional Rp. 127.633.000,-
(b) Perawatan Peralatan Kantor Rp. 6.400.000,-
(c) Perawatan gedung kantor Polres Rp. 179.324.000,-
(d) Perawatan gedung kantor Polsek Rp. 210.080.000,-
(e) Perawatan kendaraan khusus Rp. 60.000.000,-
(f) Perawatan angkutan air Rp. 10.000.000,-
(g) Perawatan kendaraan bermotor roda 4/6/10 Polres
Rp.789.000.000,-
(h) Perawatan kendaraan bermotor roda 4/6/10 Polsek
Rp.240.000.000,-
(i) Perawatan kendaraan bermotor roda 2 Polres
Rp.544.160.000,-
(j) Perawatan kendaraan bermotor roda 2 Polsek
Rp.55.650.000,-
(k) Biaya listrik Rp. 489.000.000,-
(l) biaya air Rp. 382.000.000,-
(m) Pengadaan BMP Rp. 950.000.000,-
(3) Dukungan operasional pertahanan dan keamanan
Rp.1.481.280.000,-
(a) Perawatan peralatan Kantor Rp. 21.560.000,-
(b) Perawatan kendaraan khusus Rp. 66.000.000,-
(c) Perawatan kendaraan bermotor roda 4/6/10 Polres
Rp99.000.000,-
(4) / perawatan
..................

(d) Perawatan kendaraan bermotor roda 2 Polres Rp.


84.520.000
(e) Pengadaan BMP (PNBP) Regularisasi Rp. 1.195.200.000,-
(f) Perawatan Peralatan Fungsional Polres Rp. 15.000.000,-
(g) Pengembangan Fasilitas dan Kontruksi Polri Rp.
1.850.174.000
C. program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur
Polri Rp 185.245.000,-
1) Penegakan Kode Etik Polri Rp.94.300.000-
(a) Penegak Hukum Anggota Polri/Pns Polri Rp.
94.300.000,-
2) Layanan Penyelidikan Pelanggaran Pegawai Pada Polri
Rp22.000.000,
(a) Pembinaan Pengamanan Kepolisian Rp 22.000.000,-
3) Pengawasan dan Pemeriksaan Rp. 68.445.000,-
(a) Pengawasan dan Pembinaan Rp 68.445.000,-

D. Program pengembangan strategi keamanan dan ketertiban


Rp 1.902.873.000,-
1) Dukungan Menejemen dan Teknis Strategi Keamanan dan
Ketertiban Rp 144.700.000,-
(a) Rapat-Rapat Koordinasi/Kerja/Dinas/Pimpinan Kelompok
Rp. 24.300.000,-
(b) Pembinaan Administrasi dan Pengeloaan Keuangan Rp.
85.000.000,-
(c) Deteksi Kegiatan Masyarakat Rp. 6.000.000,-
(d) Honor PNBP Rp. 144.700.000,-
2) Analisis Keamanan Rp. 126.525.000,-
(a) Kegiatan Pembinaan Rp. 126.525.000,-
3) Informasi Deteksi Aksi Strategi Keamanan dan Ketertiban
Bidang Politik Rp 398.626.000,-
(a) Deteksi Aksi Polres Rp. 87.734.000,-
(b) Deteksi Aksi Polsek Rp. 78.000.000,-
(c) Pembentukan Jaringan Intelejen Polres Rp. 8.092.000,-

(d) Pembentukan Jaringan Intelejen Polsek Rp. 86.700.000,-


(e) Pengamanan Intelejen Polres Rp. 26.100.000,-
(f) Penggalanagan Intelejen Sasaran Perorangan (Polres)Rp.
112.000.000,
4) Informasi Deteksi Aksi Strategi Keamanan dan Ketertiban
Bidang Ekonomi Rp. 395.122.000,-

(a) Deteksi Aksi Polres Rp. 87.734.000,-


(c) /
Deteksi.....

(b) Deteksi Aksi Polsek Rp. 85.800.000,-


(c) Pembentukan Jaringan Intelejen Polres Rp. 3.468.000,-

(d) Pembentukan Jaringan Intelejen Polsek Rp. 52.020.000,-


(e) Pengamanan Intelejen Polres Rp. 26.100.000,-
(f) Penggalanagan Intelejen Sasaran Perorangan (Polres)Rp.
140.000.000,
5) Informasi Deteksi Aksi Strategi Keamanan dan Ketertiban
Bidang Sosial Budaya Rp. 384.818.000,-
(a) Deteksi Aksi Polres Rp. 87.734.000,-
(b) Deteksi Aksi Polsek Rp. 78.000.000,-
(c) Pembentukan Jaringan Intelejen Polres Rp.4.624 .000,-

(d) Pembentukan Jaringan Intelejen Polsek Rp. 69.360.000,,-


(e) Pengamanan Intelejen Polres Rp. 26.100.000,-
(f) Penggalanagan Intelejen Sasaran Perorangan (Polres)Rp.
119.000.000,
6) Informasi Deteksi Aksi Strategi Keamanan dan Ketertiban
Bidang Keamanan Negara Rp. 358.027.000,-
(a) Deteksi Aksi Polres Rp. 51.146.000,-
(b) Deteksi Aksi Polsek Rp. 78.000.000,-
(c) Pembentukan Jaringan Intelejen Polres Rp. 2.312.000,-

(d) Pembentukan Jaringan Intelejen Polsek Rp. 52.020.000,-


(e) Pengamanan Intelejen Polres Rp. 9.000.000,-
(f) Penggalanagan Intelejen Sasaran Perorangan (Polres)Rp.
119.000.000,-
(g) Pendataan dan Pengawasan orang asing Rp.
30.000.000,-
(h) Penertiban, dan pendataan senpi,handak dan obat terlarang
Rp. 76.400.000,-
(i) Quick Wins Rp. 35.204.000,-

F. Program pemberdayaan potensi keamanan Rp 1.720.746.000,-


1) Sosialisasi Rp. 6.048.000,-
(a) Sosialisasi Rp. 13.920.000,-
(b) Pemberdayaan Kemitraan Dengan Lembaga Pend. Masy,
Tkh Masy, insts, swasta, Jasa Pengamanan, Tkh Agama
dan LSM Polres
Rp. 33.408.000,
(c) Pemberdayaan Kemitraan Dengan Lembaga Pend. Masy,
Tkh Masy, insts, swasta, Jasa Pengamanan, Tkh Agama
dan LSM Polsek
Rp. 334.080.000,-
(c) Pertemuan Kemitraan Polisi dan Masy ( Polres) Rp.
7.500.000,-
(d) Pertemuan Kemitraan Polisi dan Masy ( Polsek) Rp.
34.500.000,-
d./ Penguatan ......
(d) Pengutan Jaringan Kerja dan kemitraan ( polres)
7.021.000,-
(e) Operasional Bhabinkamtibmas Rp. 792.000.000,-
(f) Operasi Binmas Rp 196.200.000,-
(g) Focus Group discusion (polres) Rp. 118.740.000,-
(h) Quick Wins Rp. 16.704.000,-

G. Program pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat Rp


17.218.893.000,-
1) Dukungan Manejemen dan Teknis Pemeliharaan dan
Ketertiban Masyarakat Rp. 4.866.830.000,-
(a) Dukungan Operasional Satker Rp. 699.870.000,-
(b) Dukungan Operasional Polsek Rp. 538.860.000,-
(c) Ulp Non Organik / Jaga Fungsi (Polres) Rp.
1.686.000.000,-
(d) Ulp Makan jaga Kawal ( Polsek ) Rp.
1.941.800.000,-
2) Pembinaan Layanan Fungsi Sabhara Rp. 2.376.708.000,-
(a) Menyelenggarakan Turjawali Polres Rp. 204.700.000,-
(b) Menyelenggarakan Turjawali Polsek Rp.
1.157.700.000,-
(c) Quick Wins Rp.
1.014.308.000,-
3) Peningkatan Pelayanan Keamanan dan Keselamatan
Masyarakat di Bidang Lantas Rp. 2.222.013.000,-
(a) Pembinaan Adm dan Pengelolaan Keuangan Rp.
119.040.000,-
(b) Biaya Listrik Rp. 92.480.000,-
(c) Biaya Telpon Rp. 9.000.000,-
(d) Penegakan hukum Lalu Lintas Rp. 9.600.000,-
(e) Pendataan dan Pengawasan Pelaku Tindak Pidana Rp.
9.600.000,-
(f) Menyelenggarakan Operasi Kepolisian Rp. 452.662.000,-
(g) Menyelenggarakan turjawali Polres ( Lantas) Rp.
226.300.000,-
(h) Menyelenggarakan turjawali Polsek ( Lantas) Rp.
834.603.000,-
(i) Pembinaan Lalu Lintas Rp.
181.400.000,-
(j) Penyelidikan Dan Penyidikan Laka Lantas (Polres) Rp.
266.864.000,-
(k) Quick wins Rp. 30.064.000,-
4) Penyelengaraan Kepolisian Perairan Rp. 253.599.000,-
(a) Quick Wins Rp. 253.599.000,-
5) Pengendalian Operasi Kepolisian Rp. 7.499.743.000,-
(a) Menyelenggarakan Operasi Kewilayahan Rp.
7.499.743.000,-

H) /
Program ......

H) Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana Rp


7.711.965.000,-
1) Penyelenggaraan Identifikasi Penyelidikan dan Penyidikan
Tindak pidana
Rp. 16.990.000,-
(a) Penyelenggaraan identifikasi Lidik dan Sidik TP Rp.
16.990.000,-

2) Penindakan Tindak Pidana Umun Rp. 5.323.461.000,-


(a) Pengadaan Bahan Makanan dan Perawatan Tahanan (
Polres )
Rp. 781.538.000,-
(b) Pengadaan Bahan Makanan dan Perawatan Tahanan (
Polres )
Rp. 324.412.000,-
(c) Tindak Pidana Umum ( Polres ) Rp.
2.099.375.000,-
(d) Tindak Pidana Umum ( Polsek ) Rp.
1.592.166.000,-
(e) Tindak Pidana Yg Melibatkan Perempuan Dan anak Rp.
462.500.000,-
(f) Quick wins Rp. 63.470.000,-

4) Penindakan tindak Pidana Narkoba Rp. 1.698.500.000,-


(a) Tindak pidana Narkoba Rp. 1.698.500.000,-
5)Tindak Pidana Korupsi Rp. 623.250.000,-
(a) Tindak Pidana Korupsi Rp. 623.250.000,-
6) Penanganan Tindak Pidana tertentu Rp. 35.200.000,-
(a) Tindak Pidana Tertentu Rp. 35.200.000,-
7) Koordinasi dan Pengawasan PPNS
(a) Koordinasi dan Pengawasan PPNS Rp. 14.564.000,-

PENUTUP

10. Demikian Rencana Kerja Polresta Manado TA. 2019 ini disusun sebagai usulan dan
bahan masukan bagi pimpinan dalam mendukung tugas dan kegiatan di Polresta
Manado pada tahun 2019.

Manado, Januari 2019


KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA
MANADO

BENNY BAWENSEL.,S.IK.,MH
KOMISARIS BESAR POLISI NRP 72090594

Anda mungkin juga menyukai