DISUSUN OLEH :
NUZULIA PUTRI
NATASYA AURELIA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Integrasi Nasional di Bidang Politik ini. Shalawat serta salam
senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta
semua umatnya hingga kini. Dan Semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan
syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya makalah tantang Integrasi Nasional di
Bidang Politik ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai
salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek
kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh
keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap
pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembahasan Masalah ................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Pembahasan Masalah ................................................................................................ 4
BAB II..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
2.1 Definisi.................................................................................................................................... 5
2.2 Dasar Hukum Integrasi Nasional ............................................................................................ 6
2.3 Faktor Disintegrasi dalam Bidang Politik ............................................................................... 6
2.3.1 Faktor Internal ........................................................................................................................ 6
2.3.2 Faktor Eksternal ..................................................................................................................... 7
2.4 Integrasi dalam Bidang Politik................................................................................................ 8
2.5 Kasus Disintegrasi Politik di Indonesia .................................................................................. 8
2.6 Solusi Kasus ............................................................................................................................ 9
BAB III ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 10
3.2 Saran ........................................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Integrasi nasional merupakan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada srbuah
negara sehingga tercapainya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Dalam ilmu sosiologi serta dari sudut analisis struktural, integrasi dari berbagai
sistem pada dasarnya mempunyai tiga sifat, yakni:
Integrasi normative
Integrasi normative yaitu suatu ikatan sosial yang terjadi karena adanya suatu
kesepakatan (consensus) terhadap nilai-nilai dan norma-norma dasar (basic values and
norms). Dari dimensinya, integrasi ini dapat disebut sebagai integrasi budaya.
Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional, yaitu suatu ikatan sosial yang didasarkan pada situasi saling
ketergantungan fungsional antar unsure satu dengan yang lainnya. Integrasi ini lebih
berdimensi ekonomi.
Integrasi koersif
Integrasi koersif, yaitu suatu ikatan sosial yang terjadi karena adanya kekuatan yang
memaksa. Integrasi ini dapat dimasukkan dalam dimensi politik.
Berikut ini adalah pendapat para ahli tentang pengertian integrasi nasional dengan
penejelasannya.
Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional adalah proses penyatuan sebuah bangsa yang meliputi seluruh
aspek kehidupannay, yakni aspek politik, sosial, ekonomi serta budaya.
Howard Wriggins
Integrasi nasional merupakan penyatuan bagian yang terpisah dari masyarakat
menjadi kesatuan/keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan seluruh masyarakat kecil
yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
Myron Weiner
Integrasi nasional merupakan proses dari bermacam kelompok sosial dan budaya ke
dalam satu wilayah, dalam membentuk indentitas nasioanal
J. Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional merupakan cara bagaimana kelestarian dalam persatuan nasional
dalam arti luas bisa didamaikan dengan hak dalam menentukan nasib sendiri.
Safroedin Bahar
Integrasi nasional merupakan pengitegrasian yang mempunyai arti membuat atau
menyempurnakan dengan jalan menyatukan bermacam unsur bangsa yang awalnya terpisah-
pisah.
2.2 Dasar Hukum Integrasi Nasional
Negara Indonesia memiliki keberagaman kebudayaan yang tersebar dari sabang
sampai merauke. Macam-macam agama, suku, kebiasaan semakin menghiasi kekayaan
Negeri kita ini.
Untuk itu perlu landasan hukum yang kuat untuk menjaga persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia, sehingga bangsa ini tidak akan tercerai berai layaknya beras yang tercecer
di tanah.
Salah satu yang dijadikan landasan hukum dalam persatuan dan kesatuan bangsa
adalah sila ke 3 dari pancasila, selain itu undang-undang dasar negara kita juga dijadikan
sebagai landasan hukum, lebih lengkapnya berikut ini.
1) Landasan Ideal, adalah Pancasila sila ke 3 yaitu“Persatuan Indonesia”
2) Landasan Konstitusional, adalah UUD 1945 yang terdiri dari:
Pembukaan aline ke 4: “Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasar kepada…persatuan Indonesia“.
Dalam pasal-pasal UUD 1945:
– Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang
berbentuk Republik.”
– Pasal 30 ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa:
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara.
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan Undang-undang (Pasal 32, 35,
dan 36)
3) Landasan Operasional, adalah ketetapan MPR no. IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN).
a. Geografi.
Letak Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda. Daerah yang berpotensi untuk memisahkan diri adalah daerah yang
paling jauh dari ibu kota, atau daerah yang besar pengaruhnya dari negara tetangga atau
daerah perbatasan, daerah yang mempunyai pengaruh global yang besar, seperti daerah
wisata, atau daerah yang memiliki kakayaan alam yang berlimpah.
b. Demografi.
Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau penyebaran penduduk
yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya disintegrasi bangsa, selain masih
rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan SDM.
c. Kekayaan Alam
Kekayaan alam Indonesia yang sangat beragam dan berlimpah dan penyebarannya
yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya disintegrasi bangsa,
karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan apabila
terjadi kerusakan akibat dari pengelolaan.
d. Ideologi
Akhir-akhir ini agama sering dijadikan pokok masalah didalam terjadinya konflik di
negara ini, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman terhadap agama yang
dianut dan agama lain. Apabila kondisi ini tidak ditangani dengan bijaksana pada
akhirnya dapat menimbulkan terjadinya kemungkinan disintegrasi bangsa, oleh sebab
itu perlu adanya penanganan khusus dari para tokoh agama mengenai pendalaman
masalah agama dan komunikasi antar pimpinan umat beragama secara
berkesinambungan.
e. Politik
Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut berbagai
ketidak nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat dan sering
mengakibatkan konflik antar masyarakat yang berbeda faham apabila tidak ditangani
dengan bijaksana akan menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat. Selain itu
ketidak sesuaian kebijakan-kebijakan pemerintah pusat yang diberlakukan pada
pemerintah daerah juga sering menimbulkan perbedaan kepentingan yang akhirnya
timbul konflik sosial karena dirasa ada ketidakadilan didalam pengelolaan dan
pembagian hasil atau hal-hal lain seperti perasaan pemerintah daerah yang sudah
mampu mandiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat, konflik
antar partai, kabinet koalisi yang melemahkan ketahanan nasional dan kondisi yang
tidak pasti dan tidak adil akibat ketidak pastian hukum.
f. Ekonomi
Krisis ekonomi yang berkepanjangan semakin menyebabkan sebagian besar
penduduk hidup dalam taraf kemiskinan. Kesenjangan sosial masyarakat Indonesia
yang semakin lebar antara masyarakat kaya dengan masyarakat miskin dan adanya
indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan tidak wajar yaitu melalui KKN.
g. Sosial Budaya
Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa Indonesia merupakan sumber konflik apabila
tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang berlaku di daerah yang satu tidak
selalu sama dengan daerah yang lain. Konflik tata nilai yang sering terjadi saat ini yakni
konflik antara kelompok yang keras dan lebih modern dengan kelompok yang relatif
terbelakang.
Cara mewujudkan Ketahanan Nasional di bidang politik dilihat dari aspek politik
dalam negeri : Sistem pemerintah berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan yang
besifat absolut, kedaulatan di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai
penjelmaan seluruh rakyat. Mekanisme politik memungkinkan adanya perbedaan pendapat,
namun perbedaan pendapat tidak menyangkut nilai dasar sehingga tidak berseberangan yang
dapat menjurus kepada konflik fisik. Kepemimpinan nasional mampu mengakomodasi
aspirasi yang hidup dalam masyarakat dengan tetap berpedoman pada Pancasila, UUD 1945,
dan wawasan nusantara.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang
berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
Ancaman integrasi nasional di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan
tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk
ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain.
Strategi di bidang politik terwujud dengan adanya kehidupan politik bangsa yang
berlandaskan demokrasi Pancasila yang telah mampu memelihara stabilitas politik yang sehat dan
dinamis serta mampu melaksanakan politik luar negeri Indonesia bebas aktif.
3.2 Saran
Menerapkan ketahanan nasional memang tidak mudah. Perlu adanya usaha dan kerja keras yang
melibatkan seluruh warga indonesia agar negara dapat damai dan sejahtera. Sebagai seorang pemuda
dan pemudi harusnya kita dapat mempertahankan ketahanan bangsa kita.hal-hal yang dapat kita
lakukan antara lain:
Mengerti dan faham akan negara kita sendiri,baik sejarah maupun norma serta undang-
undang dan peraturan yang ada
Melakukan hal-hal positif yang membuat bangsa kita lebih hebat.misalnya dengan prestasi
diluar negeri sehingga bangsa lain melihat kita sebagai bangsa yang sangat dibutuhkan oleh
bangsa lain.terutama dalam Iptek.
Bersatu padu dalam menjaga persatuan tanpa membedakan ras,suku dan agama
Menjadikan bangsa kita ini menjadi suatu keluarga.yaitu dimana anggota yang keluarga yang
satu terancam maka anggota keluarga yang lain ikut membantu pertahanan anggota keluarga
yang terancam tersebut.
Tidak mudah terprovokasi oleh provokator
Bersifat dan berjiwa pancasialis serta mengikuti ajaran-ajaran yang ada di dalam pancasila
dari sila pertama sampai sila kelima
Daftar Pustaka
https://doc.lalacomputer.com/makalah-ancaman-integrasi-nasional-di-bidang-politik/
https://uphapooh.wordpress.com/2012/12/14/makalah-pkn-ketahanan-nasional-di-bidang-politik/
https://www.gurupendidikan.co.id/integrasi-nasional/
https://www.yuksinau.id/landasan-hukum-persatuan-dan-kesatuan-bangsa/
https://catatanmap.wordpress.com/2017/01/22/faktor-penyebab-disintegrasi-bangsa/
https://guruppkn.com/penyebab-terjadinya-disintegrasi-nasional
https://kumparan.com/abdul-rivai-ras/fenomena-politik-kebencian-memicu-disintegrasi-bangsa-
1535465881895437598