A. INTEGRASI SOSIAL
Menurut Gillin, Integrasi sosial merupakan sebuah fenomena sosial yang terjadi karena
adanya sebuah proses sosial. Terlebih yang berkaitan dengan perbedaan unsur, seperti
emosional, budaya, perilaku, dan juga keinginan. Dimana akhirnya hal tersebut akan
menimbulkan aspek masalah sosial. Sehingga dengan menyadari hal tersebut, seharusnya
masyarakat akan lebih mudah melakukan proses perdamaian yang kita sebut sebagai
integrasi.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, Integrasi sosial merupakan salah satu bentuk suatu
proses sosial yang dilakukan oleh berbagai pihak. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi
permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Permasalahan tersebut dapat dilatarbelakangi
oleh adanya konflik sosial, kekerasan, dan ancaman yang berasal dari pihak lain.
Masyarakat merupakan sebuah kumpulan manusia yang berada di satu daerah. Hanya saja,
masyarakat tersebut tidak hanya terdiri dari satu ras, agama, latar belakang yang sama.
Namun mereka memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Untuk membuat integrasi sosial,
syarat yang harus dipenuhi adalah kesepakatan atas norma yang akan berlaku. Hal tersebut
harus disepakati bersama dan ditaati oleh semua anggota masyarakat.
Setiap manusia memang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, terdapat banyak bentuk keberagaman norma dan nilai yang ada. Sehingga kesepakatan
norma dan nilai yang harus diterapkan sangatlah dibutuhkan. Kesepakatan tersebut adalah
contoh dari integrasi sosial yang berkaitan dengan kebudayaan yang ada di dalam
masyarakat. Terdapat beberapa ketentuan terkait nilai serta norma seperti apa yang
seharusnya berlaku di dalam masyarakat. Sehingga tidak semua nilai dan juga norma bisa
diberlakukan secara bebas dan terbuka. Salah satu ketentuan nilai dan norma itu adalah
norma yang telah berlaku sejak lama dan nilai norma yang sudah berlaku berdasarkan
kesepakatan bersama.