Abstract - The existence of a library in a school becomes very important as a supporter of student
learning activities. SMK Negeri 1 Bojonggede with the quite a lot of learners, has facilitated the students
by creating their own library and book collection enough to meet the needs of students and teachers. The
large number of books and the intensity of borrowing students on library books becomes a challenge for
the library. Based on interviews with the head of the library said that there are various obstacles in
library services, such as technical management of book collection data, technical management of
borrowing and return of books and follow up cases of damages and loss of collection of books in libraries
or borrowed by members of the library. In this study the authors analyze various proposals for problem
solving as well as improve the system at the library as well as developing an online library system for
service activities and library management in SMK Negeri 1 Bojonggede.
aplikasi perangkat lunak yang bisa memberi “Model waterfall adalah model SDLC yang
solusi untuk membantu petugas perpustakaan paling sederhana”. Model ini hanya cocok untuk
dalam mengelola data administrasi. Hasil pengembangan perangkat lunak dengan
penelitian ini dapat memberi solusi untuk spesifikasi yang tidak diubah-ubah.
meningkatkan pelayanan dan kinerja petugas Model waterfall sering juga disebut
perpustakaan dalam hal pengelolaan data model sekuensial linier (sequential linear) atau
administrasi perpustakaan serta mempercepat alur hidup klasik (classic life cycle). Model ini
transaksi peminjaman dan pengembalian buku menyediakan pendekatan alur hidup perangkat
oleh siswa (Hendrianto, 2014) lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari
Manfaat yang dapat diambil dari analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan
penerapan system e-library ini adalah mampu tahap pendukung (support).
mendukung hampir setiap kegiatan yang ada
pada suatu perpustakaan mulai dari penanganan
data anggota perpustakaan, pengolahan dan
pengarsipan data buku dan laporan, serta
mampu menangani setiap kegiatan transaksi
perpustakaan tersebut. Dengan adanya teknologi
informasi yang semakin berkembang dengan
Sumber: (Rosa Ariani & M, 2013)
seiringnya perkembangan zaman seperti yang
Gambar 1. Model Waterfall
kita rasakan sekarang maka sistem
Model waterfall sangat cocok
komputerisasi yang difasilitasi dengan database
digunakan, kebutuhan pelanggan sudah sangat
akan sangat cocok diterapkan pada
dipahami dan kemungkinan terjadinya
perpustakaan Politeknik Kesehatan Padang
perubahan kebutuhan selama pengembangan
khususnya bagi petugas pustaka dalam
perangkat lunak kecil. Hal positif dari model ini
mengolah data buku. Sehingga dapat menjadi
adalah struktur tahap pengembangan sistem
sistem informasi perpustakaan yang dinamis
jelas, dokumentasi dihasilkan disetiap tahap
dan bermanfaat dalam mencari informasi yang
pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan
terkait maupun data yang dibutuhkan pada
setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan
perpustakaan Politeknik Kesehatan Padang
(tidak ada tumpang tindih pelaksanaan tahap).
(Minarni dkk, 2011).
System e-library juga memiliki kelebihan
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu sifatnya yang mudah diakses dari
3.1. Proses Bisnis
manapun dengan menggunakan perangkat
Proses bisnis dari kegiatan atau sirkulasi
desktop atau mobile melalui browser, data
perpustakaan yang terjadi di Perpustakaan SMK
ditransmisikan melalui jaringan internet yang
Negeri 1 Bojonggede dimulai dari proses
berarti system e-library ini tidak terbatas oleh
peminjaman. Sebelumnya para anggota
waktu dan dapat dimanfaatkan setiap saat.
perpustakaan dalam hal ini siswa siswi SMK
(Dana, Samosir, & Widiyasa, 2008)
Negeri 1 Bojonggede telah mendapatkan kartu
menjelaskan bahwa: Perkembangan
keanggotaan perpustakaan pertama kali saat
perpustakaan digital bagi pengelola
dinyatakan telah terdaftar sebagai siswa di SMK
perpustakaan dapat membantu pekerjaan di
Negeri 1 Bojonggede. Dalam proses
perpustakaan melalui fungsi otomasi
peminjaman buku di perpustakaan SMK Negeri
perpustakaan, sehingga proses pengelolaan
1 Bojonggede, kegiatannya dimulai dari siswa
perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi
mengisi buku kunjungan pada buku kunjungan
otomasi perpustakaan menitikberatkan pada
perpustakaan selanjutnya melakukan pencarian
bagaimana mengontrol sistem administrasi
buku yang akan dipinjam. Setelah menemukan
layanan secara otomatis atau terkomputerisasi.
buku yang akan dipinjam siswa memberikan
Sedangkan bagi pengguna dapat membantu
buku beserta kartu anggota perpustakaan ke
mencari sumber informasi yang diinginkan
petugas perpustakaan/pustakawan. Kemudian
dengan menggunakan catalog on-line yang
petugas perpustakaan/pustakawan mencatat
dapat diakses melalui intranet maupun internet,
nama peminjam, kelas, judul buku, jumlah
sehingga pencarian informasi dapat dilakukan
buku, waktu peminjaman dan waktu
kapan dan dimana pun ia berada.
pengembalian dalam buku induk peminjaman
dan pengembalian. Setelah itu petugas
II. METODOLOGI PENELITIAN
perpustakaan/pustakawan memberikan buku
1. Model Pengembangan Perangkat Lunak
yang dipinjam dan menyimpan kartu anggota
Model yang digukanan adalah model
sebagai bukti peminjaman buku. Lama
waterfall. Menurut (Rosa Ariani & M, 2013)
peminjaman buku yang diberikan selama 5 hari perpustakaan sekolah pada umumnya seperti
kerja dan masing-masing siswa hanya melihat katalog buku dan ebook, melakukan
diperbolehkan meminjam 2 buah buku dengan request peminjaman buku dan permintaan akses
judul yang berbeda. link ebook, mengelola data peminjaman serta
Proses pengembalian dilakukan dengan mengelola data pengembalian buku
penyerahan buku yang telah dipinjam ke bagian perpustakaan saja.
petugas perpustakaan/pustakawan, untuk User/pengunjung hanya dapat melihat
dilakukan pencocokan data di dalam buku induk content terbatas pada website ini, mengisi buku
peminjaman dan pengembalian. Selanjutnya tamu/testimony dan melakukan registrasi
pustakawan mencatat pengembalian buku ke anggota sesuai dengan NIS yang berlaku di
dalam buku induk tersebut. Jika terjadi SMK Negeri 1 Bojonggede.
keterlambatan, kerusakan atau kehilangan buku Anggota dapat melakukan perubahan
maka siswa tersebut dikenakan denda. Denda data akun, melihat katalog buku dan ebook,
keterlambatan perhari sebesar Rp. 1.000. Untuk melakukan peminjaman ebook, melakukan
kerusakan buku siswa dikenakan denda sebesar request peminjaman buku. Sedangkan
harga buku tersebut sedangkan untuk pustakawan dapat mengelola seluruh isi website
kehilangan siswa dikenakan denda sebesar dua dan sistem sirkulasi perpustakaan, mulai dari
kali harga buku. Dalam jangka waktu sebulan pengisian konten website, pengelolaan data
sekali, petugas perpustakaan/pustakawan buku, kategori buku, data pengarang, data
membuatkan laporan yang harus diserahkan penerbit, data anggota peminjaman buku dan
kepada penanggung jawab perpustakaan, dalam pengembalian buku, manajemen data denda,
hal ini adalah Kepala Sekolah. mencetak laporan.
Berikut gambaran proses bisnis pada Berikut ini spesifikasi kebutuhan (system
perpustakaan SMK Negeri 1 Bojonggede dalam requirement) dari perancangan sistem e-library
bentuk activity diagram. pada SMK Negeri 1 Bojonggede :
1. Halaman User :
A1. User dapat mengakses konten website
A2. User dapat mengakses katalog buku dan
ebook
A3. User dapat melakukan registrasi anggota
A4. User dapat mengisi buku tamu
2. Halaman Anggota :
B1. Anggota dapat melakukan login dengan
akun yang telah dibuat
B2. Anggota dapat melakukan peminjaman
ebook
B3. Anggota dapat mengakses akun anggota
B4.Anggota dapat melakukan request
peminjaman buku serta mencetak bukti
request
B5. Anggota dapat mengisi buku tamu
B6. Anggota dapat mengakses katalog buku
dan ebook
Sumber:Hasil Penelitian (2017) B7. Anggota dapat melakukan logout
Gambar 2. Proses Bisnis 3. Halaman Admin (Pustakawan) :
3.2. Analisis Kebutuhan Sistem C1. Admin dapat melakukan login
Perancangan dan pengembangan aplikasi C2. Admin dapat mengelola data buku dan
perpustakaan berbasis web pada SMK Negeri 1 ebook
Bojonggede ini, terbagi menjadi beberapa level C3.Admin dapat mengelola data
yaitu level user/pengunjung, level anggota dan peminjaman buku dan ebook
level pustakawan yang bertindak sebagai C4. Admin dapat mengelola pengembalian
administratornya. Sehingga aplikasi ini buku
memiliki tiga model interface, masing-masing C5. Admin dapat mengelola data website
user interface penulis rancang semudah C6. Admin dapat melakukan logout
mungkin untuk digunakan agar user tidak
kesulitan dalam memahami alur kerja sistem. 3.3. Usecase Diagram
Sistem kerja aplikasi penulis batasi hanya untuk A. Usecase Diagram User
menangani kegiatan-kegiatan yang terjadi di
Frontpage Anggota
Application Application Database Sumber : Hasil Penelitian (2017)
Management
System Gambar 14. User Interface Halaman
Pustakaw an
Request Peminjaman Buku
Application
Client
Brow ser
Pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Teknologi Informasi & Pendidikan ITP,
Donorojo Kabupaten Pacitan. Indonesian 3(1), 102–109.
Juournal on Networking Security, 3(4), Rosa Ariani, S., & M, S. (2013). Rekayasa
57–64. Perangkat Lunak. Bandung: Informatika.
Minarni dkk. (2011). Sistem Informasi Supriyanto, Wahyu; Muhsin, A. (2008).
Perpustakaan Berbasis Web Pada Teknologi Informasi Perpustakaan.
Politeknik Kesehatan Padang. Jurnal Yogyakarta: Kanisius.