Nomor 1
Pembahasan :
𝑑𝑋 −𝑟𝐴
Design Equation PFR → 𝑑𝑉 = 𝐹
𝐴𝑂
𝑑𝑇 𝑜
(𝑈𝑎/𝜌𝑐 )(𝑇𝑎 −𝑇)+𝑟𝐴 ∆𝐻𝑟𝑥
Neraca Energi → 𝑑𝑉 = 𝐶𝑝 𝐹𝐴𝑂
Pembahasan :
𝑑𝑋 −𝑟𝐴
Design Equation PBR → 𝑑𝑊 = 𝐹
𝐴𝑂
𝑑𝑇 𝑜
(𝑈𝑎/𝜌𝑐 )(𝑇𝑎 −𝑇)+𝑟𝐴 ∆𝐻𝑟𝑥
Neraca Energi → 𝑑𝑊 = 𝐶𝑝 𝐹𝐴𝑂
𝑑𝑦 −∝ 𝑇
Neraca Momentum → 𝑑𝑊 = (1 + 𝜀𝑋) (𝑇𝑜)
2𝑦
𝐶
Persamaan Laju Reaksi → −𝑟𝐴 = 𝑘 [𝐶𝐴2 − 𝐾𝐵 ]
𝑒
𝐶𝐴𝑂 (1−𝑋) 𝑇𝑜 𝐶𝐴𝑂 𝑋 𝑇𝑜
Stoikiometri Fasa Gas → 𝐶𝐴 = 1+𝜀𝑋
( )𝑦
𝑇
𝐶𝐵 = ( )𝑦
1+𝜀𝑋 𝑇
*δ = (1/2 – 2/2) = -1/2 sehingga eps = yaoδ = 1(-1/2) = -1/2 (yao = 1 karena A murni)
a) Jika diameter reaktor Dr = 0.0266 maka dapat dihitung a = 4/Dr untuk diinput ke dalam nilai
Ua sehingga didapatkan hasil sebagai berikut :
• Konversi = 0,676 (67,6%)
• Suhu akhir = 507,836 K
• Tekanan akhir = 1.498E-05 atm
Berikut adalah lampiran polymath sebagai berikut :
Profil Konversi, Suhu, dan Tekanan sepanjang reaktor adalah sebagai berikut :
Berdasarkan profil ketiga parameter tersebut dapat dianalisis sebagai berikut:
• Profil konversi menunjukkan adanya peningkatan seiring bertambahnya berat katalis.
Penggunaan katalis hingga 60 kg meningkatkan konversi secara signifikan akan tetapi
setelah penambahan berat katalis hingga 85 kg penambahan konversi tidak signifikan.
• Profil temperatur menunjukkan adanya peningkatan di awal penambahan katalis
disebabkan karena adanya efek dari kondisi reaktor non adiabatis setelah itu
mengalami penurunan karena adanya efek pendinginan dengan Ta = 500 K
• Profil tekanan menunjukkan adanya penurunan karena terjadi pressure drop seiring
bertambahnya berat katalis.
b) Asumsi aliran TURBULEN, Jika Dr diubah menjadi 2x, 3x, dan 4x maka berefek pada nilai
alpha dan nilai a yang berkorelasi terhadap nilai Ua. Efek perubahan nilai Dr sebagai berikut:
𝑑𝑟1 6 𝑑𝑝1 1
𝛼2 = 𝛼1 ( ) 𝑥( ) 𝐓𝐮𝐫𝐛𝐮𝐥𝐞𝐧
𝑑𝑟2 𝑑𝑝2
Jika Dr diubah menjadi 2x
Dr diubah menjadi 2x maka alfa menjadi 1/64 dari alpha awal sehingga didapatkan :
alpha = 0.013 / 64 = 2,03 x 10-4
Dr = 0,0266 x 2 = 0,0532
Didapatkan hasil polymath sebagai berikut:
Didapatkan :
• Konversi = 0,865 (86,5%)
• Suhu akhir = 561,152 K
• Tekanan akhir = 9,151 atm
Didapatkan :
• Konversi = 0,828 (82,8%)
• Suhu akhir = 605,03 K
• Tekanan akhir = 9,218 atm
Jika Dr diubah menjadi 4x
Dr diubah menjadi 4x maka alfa menjadi 1/4096 dari alpha awal sehingga didapatkan :
alpha = 0.013 / 4096 = 3,17 x 10-6
Dr = 0,0266 x 3 = 0,1064
Didapatkan hasil polymath sebagai berikut:
Didapatkan :
• Konversi = 0,787 (78,7%)
• Suhu akhir = 631,65 K
• Tekanan akhir = 9,224 atm
c) Jika reaksi TIDAK REVERSIBEL, maka konversi yang dihasilkan akan meningkat seiring
meningkatkannya Dr karena tidak terjadi reaksi balik dan kesetimbangan akan tercapai saat A
terkonversi menjadi B. Dapat dibuktikan dengan hasil simulasi sebagai berikut:
Adanya peningkatan konversi dari 67,6% ke 69,2% akibat tidak adanya reaksi balik
Nomor 3
Berdasarkan grafik profil RTD (E(t) vs t) dapat ditentukan jenis reaktor non idealnya adalah
PFR (Plug Flow Reactor) disebabkan adanya grafik naik lalu turun yang menyerupai bentuk
dari grafik non ideal berbasis PFR.
Waktu tinggal rata – ratanya adalah : 16,651 menit
Volume reaktor : tau x vo = 16,651 menit x 5 L/menit = 83,255 L
b) Model segregasi (Minimum Mixedness)
Didapatkan :
• Konversi A (Xbar A) = 0,6774 (67,7%)
• Konversi B (Xbar B) = 0,4903 (49,03%)
• Konsentrasi C = 1,09 mol/dm3
• Selektifitas C terhadap D dan E = 0,639
c) Reaktor Ideal CSTR dan PFR
Reaktor Ideal CSTR
Didapatkan
• Konversi A (Xbar A) = 0,815 (81,5%)
• Konversi B (Xbar B) = 0,869 (86,9%)
• Konsentrasi C = 0,22 mol/dm3
• Selektifitas C terhadap D dan E = 0,156
Didapatkan
• Konversi A (Xbar A) = 0,993 (99,3%)
• Konversi B (Xbar B) = 0,982 (98,2%)
• Konsentrasi C = 0,56 mol/dm3
• Selektifitas C terhadap D dan E = 0,657
d) ANALISIS
Dari hasil simulasi atau perhitungan dapat ditabulasikan sebagai berikut:
Jenis Reaktor Konversi A Konversi B Konsentrasi C Selektifitas C
terhadap D dan E
Reaktor Non
67,7 49,03 1,09 0,639
Ideal (Segregasi)
CSTR Ideal 81,5 86,9 0,22 0,156
PFR Ideal 99,3 98,2 0,56 0,657
Pada grafik RTD terlihat bahwa reaktor Real bekerja dengan prinsip PFR dimana pada kurva
E(t) terlihat gambar profil RTD naik lalu turun (menyerupai PFR). Berdasarkan Tabel diatas
terlihat bahwa reaktor real memiliki konversi A dan B lebih kecil dibandingkan PFR Ideal,
konsentrasi keluaran C pada reaktor real lebih banyak dibandingkan reaktor ideal akan tetapi
selektifitas dari produk C terhadap D dan E pada reaktor ideal PFR lebih besar dibandingkan
pada reaktor non ideal.