Anda di halaman 1dari 3

1. Apa tujuan utama dari uji klinis pada tahap 8.

Mengapa penting untuk melakukan uji praklinis sebelum


pengembangan obat? uji klinis pada manusia?
a) Mengidentifikasi senyawa aktif dalam tanaman obat. a) Untuk memprediksi harga obat di pasaran.
b) Menentukan dosis toksik obat pada hewan uji. b) Untuk menentukan nama dagang obat.
c) Mengevaluasi efikasi dan keamanan obat pada c) Untuk mengevaluasi efek obat pada hewan uji
manusia. terlebih dahulu.
d) Menguji reaktivitas obat terhadap zat kimia lain. d) Untuk mengidentifikasi interaksi obat dengan
e) Menganalisis komposisi kimia obat secara makanan.
spektroskopi. e) Untuk mengamati reaktivitas obat terhadap zat
kimia lain.
2. Apa yang menjadi fokus uji praklinis dalam
pengembangan obat? 9. Apa tujuan dari uji toksikologi pada tahap
a) Uji efikasi obat pada pasien dengan kondisi tertentu. pengembangan obat?
b) Pengujian obat pada sukarelawan manusia. a) Mengidentifikasi senyawa kimia dalam obat.
c) Mengidentifikasi efek samping obat pada hewan uji. b) Menilai dosis toksik obat pada pasien.
d) Menilai farmakokinetik dan toksisitas obat pada c) Mengevaluasi potensi efek samping dan keamanan
hewan uji. obat pada manusia.
e) Analisis komposisi kimia obat secara spektroskopi. d) Menentukan cara penyimpanan obat yang tepat.
e) Mengevaluasi reaktivitas obat terhadap zat kimia
3. Apa yang dimaksud dengan toksikologi dalam konteks lain.
pengembangan obat?
a) Studi tentang asal usul tanaman obat. 10. Mengapa uji klinis pada manusia diperlukan dalam
b) Pengujian efikasi obat pada manusia. pengembangan obat?
c) Pemetaan rantai produksi obat. a) Agar produsen obat mendapatkan keuntungan
d) Pemahaman tentang efek zat berbahaya pada tubuh finansial.
dan mekanismenya. b) Agar obat dapat dijual bebas di pasar.
e) Pengujian mikroorganisme dalam media kultur. c) Untuk mengidentifikasi efek samping dan efikasi
obat pada manusia.
4. Mengapa uji toksikologi penting dalam tahap d) Untuk mempercepat proses produksi obat.
pengembangan obat? e) Agar obat memiliki penampilan yang menarik.
a) Untuk mengukur efektivitas terapi pada pasien.
b) Untuk mengevaluasi keamanan obat dan potensi 11. Pada tahap pengembangan obat, apa yang menjadi
efek sampingnya. tujuan utama uji praklinis?
c) Untuk menentukan harga obat yang sesuai. a) Menilai efikasi obat pada manusia.
d) Untuk mempercepat proses persetujuan oleh badan b) Mengevaluasi efek samping pada hewan uji.
pengawas obat. c) Mengidentifikasi interaksi obat dengan makanan.
e) Untuk menilai reaktivitas obat terhadap zat kimia d) Menentukan dosis toksik obat pada pasien.
lain. e) Menilai reaktivitas obat terhadap zat kimia lain.

5. Pada tahap uji klinis, apa yang dievaluasi terutama pada 12. Apa yang menjadi fokus utama uji toksikologi dalam
uji klinis fase 2? pengembangan obat?
a) Efek obat pada hewan uji. a) Menentukan dosis yang paling efektif.
b) Interaksi obat dengan enzim dalam tubuh b) Mengidentifikasi senyawa kimia dalam obat.
manusia. c) Mengamati interaksi antara obat dan makanan.
c) Efikasi dan efek samping obat pada kelompok kecil d) Menilai potensi efek samping dan keamanan obat
pasien. pada manusia.
d) Toksisitas obat pada makhluk hidup. e) Mengevaluasi reaktivitas obat terhadap
e) Farmakokinetik obat pada hewan uji. mikroorganisme.

6. Apa yang menjadi fokus utama uji klinis fase 3 dalam 13. Apa yang paling diutamakan dalam uji klinis pada tahap
pengembangan obat? uji klinis fase 3?
a) Uji sensitivitas mikroorganisme terhadap obat. a) Mengidentifikasi interaksi obat dengan enzim
b) Uji farmakokinetik obat pada hewan uji. dalam tubuh.
c) Pengujian obat pada pasien dengan kondisi kritis. b) Mengevaluasi efikasi obat pada hewan uji.
d) Uji efikasi dan keamanan obat pada jumlah besar c) Mengukur farmakokinetik obat pada manusia.
pasien. d) Menilai farmakodinamik obat pada kelompok kecil
e) Pengujian efikasi obat pada manusia pertama kali. pasien.
e) Mengumpulkan data efikasi dan keamanan obat
7. Apa yang termasuk dalam uji praklinis pada tahap pada jumlah besar pasien.
pengembangan obat?
a) Pengujian obat pada manusia pertama kali. 14. Apa yang menjadi tujuan utama uji klinis pada tahap uji
b) Pengamatan efek samping pada populasi umum. klinis fase 1?
c) Penilaian efikasi obat pada hewan uji. a) Mengidentifikasi efek samping obat pada manusia.
d) Pengujian mikroorganisme pada media kultur. b) Mengevaluasi efikasi obat pada hewan uji.
e) Pengujian reaktivitas obat pada hewan uji. c) Menilai dosis toksik obat pada pasien.
d) Mengumpulkan data farmakokinetik obat pada a) Memberikan rasa dan aroma yang sama pada
manusia. semua obat herbal.
e) Mengevaluasi reaktivitas obat terhadap zat kimia b) Menentukan harga yang seragam untuk semua
lain. jenis obat herbal.
c) Menyesuaikan dosis obat herbal dengan berat
15. Mengapa uji praklinis penting dalam tahap badan pasien.
pengembangan obat? d) Menetapkan kandungan bahan aktif yang
a) Agar obat dapat langsung dijual di pasaran. konsisten dalam setiap produk.
b) Untuk mengevaluasi efikasi obat pada manusia. e) Mengubah komposisi kimia obat sesuai
c) Untuk menentukan dosis yang tepat bagi pasien. kebutuhan.
d) Agar obat memiliki penampilan yang menarik.
e) Untuk mengevaluasi efek samping dan toksisitas 22. Apa yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jamu
obat pada hewan uji. atau obat herbal?
a) Tidak perlu memerhatikan dosis, karena bahan
16. Apa yang dimaksud dengan jamu? alami tidak berbahaya.
a) Minuman berenergi dengan tambahan herbal. b) Menggunakan jamu bersamaan dengan obat kimia
b) Tumbuhan hias yang digunakan untuk dekorasi. tanpa menginformasikan dokter.
c) Tanaman yang hanya digunakan sebagai bumbu c) Memerhatikan interaksi dengan obat-obatan lain
masakan. dan kondisi kesehatan.
d) Tumbuhan obat atau ramuan dalam pengobatan d) Hanya menggunakan jamu jika terjadi penyakit
tradisional. serius.
e) Produk olahan susu dengan tambahan tumbuhan. e) Mengonsumsi jamu tanpa mempertimbangkan
waktu.
17. Apa yang membedakan antara obat herbal terstandar
dengan jamu? 23. Apa yang membedakan fitofarmaka dengan jamu
a) Obat herbal terstandar diolah secara modern, tradisional?
sedangkan jamu tidak. a) Fitofarmaka hanya digunakan oleh kelompok
b) Obat herbal terstandar hanya berasal dari tertentu dalam masyarakat.
tanaman lokal, sedangkan jamu bisa dari berbagai b) Fitofarmaka hanya tersedia di apotek, sementara
sumber. jamu dijual di pasar tradisional.
c) Obat herbal terstandar telah melalui uji klinis, c) Fitofarmaka telah melalui uji klinis, sedangkan
sedangkan jamu belum. jamu belum.
d) Obat herbal terstandar lebih mahal daripada jamu. d) Fitofarmaka lebih murah daripada jamu.
e) Obat herbal terstandar hanya dijual di apotek, e) Fitofarmaka memiliki rasa dan aroma yang lebih
sedangkan jamu dijual di pasar tradisional. baik daripada jamu.

18. Apa yang dimaksud dengan fitofarmaka? 24. Apa istilah yang digunakan untuk tumbuhan obat atau
a) Tanaman hias yang hanya digunakan untuk ramuan yang digunakan dalam pengobatan tradisional
dekorasi. Indonesia?
b) Produk makanan ringan yang mengandung bahan a) Fitofarmaka
alami. b) Obat herbal terstandar
c) Obat herbal yang telah diuji dan dikemas dalam c) Jamu
bentuk sediaan farmasi. d) Farmakope
d) Jenis tanaman yang hanya tumbuh di hutan tropis. e) Herbalisme
e) Minuman berenergi dengan tambahan bahan
herbal. 25. Apa yang membedakan antara obat herbal terstandar
dengan jamu?
19. Apa keuntungan utama dari penggunaan obat herbal a) Obat herbal terstandar diolah secara modern,
terstandar? sedangkan jamu tidak.
a) Harganya lebih murah daripada obat kimia. b) Obat herbal terstandar hanya berasal dari
b) Tidak perlu resep dokter untuk membelinya. tanaman lokal, sedangkan jamu bisa dari berbagai
c) Kandungan bahan aktifnya lebih kuat daripada sumber.
obat kimia. c) Obat herbal terstandar telah melalui uji klinis,
d) Kualitas, efikasi, dan keamanannya terjamin. sedangkan jamu belum.
e) Tidak menimbulkan efek samping sama sekali. d) Obat herbal terstandar lebih mahal daripada jamu.
e) Obat herbal terstandar hanya dijual di apotek,
20. Manfaat utama dari penggunaan jamu adalah: sedangkan jamu dijual di pasar tradisional.
a) Mengobati penyakit berat secara cepat.
b) Menyembuhkan penyakit infeksi. 26. Apa yang dimaksud dengan fitofarmaka?
c) Memelihara kesehatan dan mencegah penyakit. a) Tanaman hias yang hanya digunakan untuk
d) Menggantikan perawatan medis modern. dekorasi.
e) Meredakan nyeri secara instan. b) Produk makanan ringan yang mengandung bahan
alami.
21. Apa yang dimaksud dengan standardisasi dalam obat c) Obat herbal yang telah diuji dan dikemas dalam
herbal terstandar? bentuk sediaan farmasi.
d) Jenis tanaman yang hanya tumbuh di hutan tropis. 33. Apa yang menjadi fokus utama penggunaan jamu?
e) Minuman berenergi dengan tambahan herbal. a) Menyediakan perawatan medis modern.
b) Mengobati penyakit kronis dengan cepat.
27. Apa keuntungan utama dari penggunaan obat herbal c) Memelihara kesehatan dan mencegah penyakit.
terstandar? d) Menggantikan perawatan dokter.
a) Harganya lebih murah daripada obat kimia. e) Menyembuhkan penyakit infeksi.
b) Tidak perlu resep dokter untuk membelinya.
c) Kandungan bahan aktifnya lebih kuat daripada
obat kimia.
d) Kualitas, efikasi, dan keamanannya terjamin.
e) Tidak menimbulkan efek samping sama sekali.

28. Manfaat utama dari penggunaan jamu adalah:


a) Mengobati penyakit berat secara cepat.
b) Menyembuhkan penyakit infeksi.
c) Memelihara kesehatan dan mencegah penyakit.
d) Menggantikan perawatan medis modern.
e) Meredakan nyeri secara instan.

29. Apa yang menjadi tujuan dari uji klinis pada


fitofarmaka?
a) Menentukan harga jual yang tepat.
b) Mengevaluasi potensi efek samping.
c) Mengubah kandungan bahan aktif.
d) Menyaring tanaman yang tidak sesuai.
e) Menilai warna dan aroma produk.

30. Apa yang perlu diperhatikan ketika menggunakan jamu


atau obat herbal?
a) Tidak perlu memerhatikan dosis, karena bahan
alami tidak berbahaya.
b) Menggunakan jamu bersamaan dengan obat kimia
tanpa menginformasikan dokter.
c) Memerhatikan interaksi dengan obat-obatan lain
dan kondisi kesehatan.
d) Hanya menggunakan jamu jika terjadi penyakit
serius.
e) Mengonsumsi jamu tanpa mempertimbangkan
waktu.

31. Apa yang membedakan fitofarmaka dengan jamu


tradisional?
a) Fitofarmaka hanya digunakan oleh kelompok
tertentu dalam masyarakat.
b) Fitofarmaka hanya tersedia di apotek, sementara
jamu dijual di pasar tradisional.
c) Fitofarmaka telah melalui uji klinis, sedangkan
jamu belum.
d) Fitofarmaka lebih murah daripada jamu.
e) Fitofarmaka memiliki rasa dan aroma yang lebih
baik daripada jamu.

32. Apa yang paling diutamakan dalam produksi obat herbal


terstandar?
a) Menambahkan bahan kimia sintetis untuk efikasi
yang lebih tinggi.
b) Menggunakan bahan tanaman dari berbagai
negara.
c) Menyajikan dalam bentuk yang paling populer.
d) Menetapkan standar kualitas, efikasi, dan
keamanan yang tinggi.
e) Memasarkan produk dengan harga yang lebih
murah.

Anda mungkin juga menyukai