Anda di halaman 1dari 19

Penghormatan, Pelindungan dan

Pememuhan Hak WBP dalam


mendapatkan Layanan Kesehatan
Mental di UPT Pemasyarakatan

Chintia Octenta,S.Sos
Analis Kebijakan Ahli Pertama
Jakarta, 28 Februari 2023
Mengapa Perlu Membahas Kesehatan
Mental di UPT Pemasyarakatan?
Hak atas kesehatan dan layanan kesehatan yang layak, mencakup kesehatan
jiwa, merupakan hak asasi yang tidak dapat dilepaskan dari individu manapun,
termasuk WBP. Hak tersebut wajib dihormati, dipenuhi, dan dilindungi oleh seluruh
pemangku kepentingan

Pasal 25 Ayat (1) Universal Declaration of Human Rights

setiap orang berhak dalam mendapatkan standar hidup yang layak untuk
kesehatan dan kesejahteraan untuk dirinya sendiri dan juga keluarganya
LATAR BELAKANG MASALAH
Layanan Kejiwaan di UPT Pemasyarakatan

Isu kesehatan mental dan angka bunuh diri Pelaksanaan Risk Assesment sebagai
di UPT Pemasyarakatan menjadi semakin dasar pelaksanaan program layanan
krusial ditambah pandemi covid-19, namun kesehatan mental hingga pembinaan
belum menjadi prioritas kepribadian

Fungsi Pemasyarakatan sudah Optimalisasi Regulasi dan Sumber Daya Faktor risiko masalah kejiwaan di Lapas
beralih dari pemberian hukuman Manusia dalam penanganan Kesehatan di pengaruhi beberapa faktor
menjadi pembinaan agar siap Mental khususnya di UPT Klinis, Sosial dan Institusional
kembali ke masyarakat Pemasyarakatan
Juli - Agustus / 2022

Data Layanan Kesehatan Jiwa


memiliki gejala 1184

Tes Lebih Lanjut 535

Mengalami gangguan setelah masuk 156

Kerjasama 354

0 250 500 750 1,000 1,250

Sumber: Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Direktorat Jenderal PAS 2022
Kasus Bunuh diri di UPT Pemasyarakatan penulusuran media 2022
Sumber: Paparan Dr. dr. Natalia Widiasih Raharjanti, SpKJ(K), MPdKed pada 5 Agustus 2022
Dampak Buruk Masalah Kejiwaan pada Tahanan

Bunuh diri
Tujuan
pemasyarakatan tidak
tercapai
Menyakiti diri
sendiri

Perilaku kekerasan
Residivisme
Rentan menjadi
korban

Fazel et al. The mental health of prisoners: a review of prevalence, adverse outcomes and interventions. Lancet Psychiatry. 2016. Wallace D, Wang X.
Does in-prison physical and mental health impact recidivism?. SSM -Population Health. 2020;11:100569.

Sumber: Paparan Dr. dr. Natalia Widiasih Raharjanti, SpKJ(K), MPdKed pada 5 Agustus 2022
Pentingnya layanan kesehatan jiwa di UPT
Pemasyarakatan

Intervensi Reintegrasi Evaluasi


kerentanan warga binaan, Fungsi pemasyarakatan yang Sebuah proses untuk membuka
tahanan dan anak binaan di melakukan pembinaan tentunya peluang baru agar keberhasilan
lapas/rutan sangatlah tinggi, dengan semangat WBP dan program layanan kesehatan
sehingga perlu intervensi yang Anak Binaan dapat mengikuti mental dilaksanakan semakin
masif dan deteksi dini yang program reintegrasi dengan optimal, sehingga dapat
optimal. maksimal dan mengurangi mendukung program pembinaan,
potensi residivisme. Karena keamanan, dan lain sebagainya.
kesehatan mental berkaitan
dengan menjalani kehidupan
sosial dan keberfungsian kita
sebagai makhluk sosial.
DATA TEMUAN

Sarana dan
Jangka Wakktu Pemetaan Risiko
Prasarana
Keterbatasan Data dan
Regulasi: Durasi penanganan Tempat pelayannan terbatas skrining tidak maksimal

Belum ada strategi Petunjuk teknis belum


penanganan (khususnya Karakteristik UPT Bebeda-beda optimal dan belum ada
ODGJ berat) program tindak lanjut

kolaborasi dengan keluarga Alur layanan berjenjang


Kolaborasi belum maksimal
terbatas belum tersedia

stigma dari internal &


external Keterbatasan pelatihan dan Sosialisasi Pedoman dan
penguatan kapasitas Pemahaman tidak merata

Stigmatisasi SDM Prosedur Pelaksanaan


Strengths Weaknesses
Regulasi dan Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana belum memadai
fasilitas klinik di UPT PAS keterbatasan tenaga terlatih dan
Praktik Baik: Ruang Kelas profesional
Psikoterapi dan peer support Deteksi dini dan pemetaan risiko belum
group optimal
Politeknik Pemasyarakatan jangka waktu penanganan tidak
terstandarisasi

Opportunities Threats
Penciptaan kolaborasi Keterbatasan anggaran
dengan external (Faskes, keterbatasan dukungan APH
NGO, APH, Komunitas, dll) Ketersediaan Faskes
pengembangan instrumen Pemerintah di sekitar lokasi
skrining yang mampu laksana UPT Pemasyarakatan
pemanfaatan teknologi (ie
Telemedicine)
Menyediakan layanan kesehatan jiwa yang
optimal merupakan upaya agar
WBP/Tahanan/Anak Binaan dapat
terpenuhi haknya dan mampu menjalani
program pemasyarakatan dengan baik. Hal
What we can do? ini sejalan dengan sistem pemasyarakatan
sebagai sebuah sistem perlakuan terhadap
Tahanan, Anak, dan Warga Binaan
dilaksanakan melalui fungsi
Pemasyarakatan yang meliputi Pelayanan,
Pembinaan, Pembimbingan
Kemasyarakatan, Perawatan, Pengamanan,
dan Pengamatan dengan menjunjung tinggi
penghormatan, pelindungan, dan
pemenuhan hak asasi manusia.
Rekomendasi Kebijakan
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan

Pemetaan Risiko dan Jangka Waktu &


Prosedur Layanan Sarana dan Prasarana SDM Stigmatisasi
Pendataan
Pengembangan program
Grand design Layanan Evaluasi Kemampu- Menyediakan ruang Peningkatan kapasitas pembinaan kepribadian
Kesehatan Mental di UPT laksanaan instrumen tenang / ruang dgn petugas berjenjang melalui dengan memuat materi
PAS Screening kejiwaan akomodasi layak dalam program intensif dasar Mental Health Awarness
SOP dalam Intervensi Standarisasi program penanganan ODGJ maupun ekspertise secara
Kegawatdaruratan evaluasi lebih lanjut
Kolaborasi lintas sektor berkelanjutan
(STAIR)
Standar pendataan
Penguatan SDM dan Evaluasi regulasi dan
Evaluasi dan Intervensi Evaluasi dan Intervensi Membuat desain alur ter- Pemetaan skill ( psikologi durasi dalam
Lanjutan Lanjutan integrasi di seluruh UPT dasar, profiling,komunikasi, penanganan ODGJ berat
dengan mekanisme kolab dan penetapan waktu
Penguatan peran petugas Penguatan peran petugas keamanan, dsb)
dan pemanfaatan saat harus melakukan
teknologi kurikulum keswa di rujukan.
Poltekip memuat studi
kasus
Memperkuat Program Evaluasi dan Intervensi pemetaan anggaran
Program peningkatan
Reintegrasi pada program integrasi program layanan
kesehatan mental dan kapasitas petugas dalam
Evaluasi dan riset ber- pendataan
Unit Layanan Disabilitas pelayanan keswa menjadi
kelanjutan secara di Lapas/Rutan program prioritas
nasional
Rekomendasi Kebijakan
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM

Melakukan telaahan dan evaluasi Membangun potensi kolaborasi


Melakukan pendataan
tugas dan fungsi Wali bersama stakeholder terkait
Komprehensif , terintegrasi dan
Pemasyarakatan dalam seperti Rumah Sakit Daerah,
dilaporkan secara rutin ke
menangani WBP melalui riset RSJ, Aparat Penegak Hukum,
DitjenPAS
kolaboratif NGO, dll
Pengembangan Program
melakukan pementaan
Pembinaan Kepribadian dengan
kebutuhan skill dalam
memuat materi Mental Health
pelaksanaan layanan kesehatan
Awarness, mengikis stigma dan
mental di UPT PAS
diskriminasi, intoleransi
Sumber: Paparan Dr. dr. Natalia Widiasih Raharjanti, SpKJ(K), MPdKed pada FGD Agustus 2022

Tahapan berjenjang pala layanan Keshatan jiwa di UPT Pemasyarakatan akan sangat
membantu petugas pelayanan, karena sejatinya ODGJ atau ODMK tidak serta merta
harus dirujuk pada layanan fasilitas kesehatan jiwa.
kesehatan mental saling
berkaitan dengan
bagaimana kita
menjalani kehidupan sosial
dan terkoneksi dengan
masyarakat, memiliki
keberfungsian sebagai
makhluk sosial, dapat
menghadapi berbagai
situasi dan emosi, serta
dapat bertumbuh dan
merasa utuh seperti
manusia pada umumnya

sumber: World Mental Health Report 2022


Thank You!
and Let's Discuss
For further inquiries, please send your email to
chintia.octenta@balitbangham.go.id

Anda mungkin juga menyukai