RAIN FORMATION
Melatih pola hujan di otak untuk membantu menyelaraskan rezeki
hadir di dalam
Oleh:kehidupan
Yudhi Hendrawan – Instagram: @signature_analyst
Meninjau tentang hujan sebagai sebuah fenomena alam tidak lengkap jika kita tidak melihat apa yang tertuliskan
di dalam Al-Qur’an tentang hujan sebagai sebuah rahmat dari Allah SWT kepada manusia. Ternyata ada banyak
sekali ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang membahas mengenai hujan, yaitu:
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang kafir. (QS. 2:264)
Ternyata banyak sekali ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yang menyinggung tentang hujan. Hujan selalu berkaitan
dengan rezeki di mana hujan juga adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.
Sesungguhnya Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wassalam apabila melihat hujan turun, beliau pun berdoa:
“Allahumma shoyyiban naafi’aan” Ya Allah, turunkan pada kami hujan yang bermanfaat. (HR. Bukhari No. 1032).
Hal ini lah yang melatarbelakangi saya kemudian untuk menggali lebih dalam tentang keutamaan hujan sebagai
rezeki yang diturunkan dari langit dan bermanfaat luas kepada banyak makhluk ciptaan Allah SWT.
Saya kemudian mencari apa makna dari pola yang terjadi ketika hujan turun membasahi bumi. Kebetulan saya
adalah seorang yang berprofesi sebagai signature analyst dan sudah berkecimpung di bidang menganalisis dan
menerjemahkan tanda tangan sejak tahun 1999, saya paham makna dan arti dari sebuah goresan atau pola
pada tanda tangan bisa berpengaruh terhadap otak. Handwriting adalah brainwriting, sehingga dengan melatih
atau mengulang-ulang pola tertentu akan memberi dampak terhadap otak kita. Otak akan membuat jalur koneksi
baru, ada area tertentu yang akan aktif di sana sehingga cara berpikir dan merasakan seseorang akan berubah
sesuai dengan pola yang dilatih atau diulang-ulangi secara terus menerus, dalam hal ini adalah tanda tangannya.
Untuk itu saya mengamati dan memperhatikan dari bentuk tetesan hujan yang turun, dengan memodifikasi
bentuk tetesan air yang sudah kita kenal lama sekali sejak dulu bahkan ketika kita masih usia anak-anak dan
belum sekolah. Saya pun sadar bahwa pola tersebut sebenarnya sudah terekam kuat di dalam pikiran bawah
RAIN FORMATION by: Yudhi Hendrawan 8
sadar kita. Sejak kecil kita sudah mengenal hujan, mengerti tentang konsep bahwa hujan turun membawa air
yang berlimpah ruah membasahi semua benda di sekitarnya.
Sewaktu sebagai janin ketika masih berada di dalam kandungan, sebenarnya kita sudah sangat akrab sekali
dengan air dalam bentuk cairan ketuban yang menyelimuti diri kita di dalam rahim ibu. Cairan ketuban mulai
mengisi kantung ketuban, sekitar dua minggu setelah pembuahan. Awalnya hanyalah air, namun setelah 12
minggu kehamilan, cairan penuh dengan kandungan zat gizi seperti karbohidarat dan protein.
Saat bayi tumbuh, cairan ketuban juga meningkat dan mencapai tingkat maksimum, terjadi pada sekitar 39
minggu kehamilan. Seorang wanita hamil, membawa hampir dua liter cairan ketuban. Sepanjang kehamilan,
bayi akan menelan cairan ketuban, dan akan mengeluarkannya kembali sebagai urine. Cairan ketuban, juga
dihirup oleh bayi untuk membantu paru-parunya tumbuh berkembang.
Situasi dan kondisi ini yang sebenarnya ada di dalam memori jangka panjang pikiran bawah sadar kita, dan
ketika di berada di dalam rahim, kita sangat nyaman sekali berada di sana dikelilingi oleh cairan ketuban tadi.
Itu yang membentuk kesadaran kita sejak janin bahwa air adalah sesuatu yang dekat sekali dengan diri kita.
Sehingga dengan melatih pola-pola tertentu yang akan menghubungkan kembali diri kita dengan lingkungan di
dalam rahim ibu kita, kita akan merasa lebih tenang, damai dan nyaman. State atau kondisi ini yang ingin
dibangkitkan dan dimunculkan kembali dengan tujuan untuk menyelaraskan diri kita dengan air yang berupa
“rahmat” dan telah disediakan oleh Allah SWT dalam bentuk hujan.
Di bawah ini adalah sebuah bentuk tetesan air yang kita semua sudah ketahui. Bentuk tunggal tetesan air yang
sedang menetes ke bawah.
Simbol ini yang akan kita manfaatkan sebagai Rain Formation (Pola Hujan), sebagai representasi bentuk
tetesan air yang sudah sempurna, penuh dan siap untuk menjalani tugasnya menjadi butiran hujan yang turun
ke bumi.
Rain Formation
Rain Formation
RAIN FORMATION by: Yudhi Hendrawan
11
Rain Formation ini yang kemudian dilatih dan diulang-ulangi setiap hari dalam 1 sesi durasinya antara 3-5 menit.
Waktu pelaksanaannya bebas dan senyamannya. Boleh dilakukan pagi, siang, sore atau pun malam hari. Cukup
menyediakan waktu paling minimal 3 menit untuk latihannya di atas kertas buku tulis atau pun kertas binder.
Sebaiknya dalam ukuran 3 baris seperti contoh di atas. Atau bisa juga dilakukan di atas kertas polos tanpa garis
(kertas A4 atau sejenisnya), namun untuk ukuran Rain Formation nya disesuaikan sekitar ukuran 3 baris pada
buku tulis normal. Dan dalam satu hari boleh diulangi beberapa sesi dengan senyamannya.
Ketika latihannya nanti juga lebih baik jika diiringi sambil mendengarkan musik latar atau video-video dari
Youtube yang menampilkan suara hujan. Pilihannya bebas mau yang berjudul Indonesia atau pun video dengan
judul dalam bahasa Inggris. Hal ini untuk semakin mendukung dan menciptakan suasana (ambience) sehingga
pola yang dilakukan berulang-ulang kali oleh tangan dan dilihat oleh mata, kemudian digabungkan dengan musik
latar suara hujan yang sedang turun membasahi bumi.
Dalam dunia teknologi pikiran dikenal dengan "frequency following response" yang merupakan fenomena alami
yang dimiliki otak manusia. Frequency Following Response adalah sebuah keadaan dimana otak cenderung
menyesuaikan frekuensinya dengan frekuensi rangsangan suara atau cahaya yang diterima otak melalui telinga
atau mata.
Pengkondisian ini yang kemudian akan cepat sekali menerobos masuk ke dalam pikiran bawah sadar seseorang
dengan penguatan pesan berupa simbol rain formation (formasi hujan) tadi dengan latihan dan pengulangan-
pengulangan. Dan ketika pikiran bawah sadarnya bisa menangkap pola-pola tersebut dan sudah tertanam di
sana, maka pikirannya akan lebih mudah selaras dan ringan untuk terhubung dan mendatangkan rezeki dalam
bentuk apa saja yang dalam latihan ini disimbolkan dalam bentuk hujan. Resapi juga dengan hati ketika sedang
menjalani latihannya bahwa hujan adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada seluruh alam.
RAIN FORMATION by: Yudhi Hendrawan 12
Dan otak tidak akan kesulitan untuk menyerap semua informasi dan latihan yang dimaksudkan karena
sebenarnya jauh di dalam memori jangka panjang otak, secara alami sudah ada database atau informasi awal
yang sudah lebih dulu akrab mengenai air (sebagai sumber kehidupan) sewaktu kita masih janin dulu.
Siklus Air
Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan
kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara
terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es dan
salju, hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang
kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus
bergerak secara kontinu.
Proses Kunci
Dengan memanfaatkan pengetahuan ini, evaporasi (penguapan) sendiri juga bisa diibaratkan sebagai amal-amal
kebaikan yang kita lakukan, dimana amal-amal kebaikan tadi akan dicatat oleh Malaikat pencatat amal dan
dibawa naik ke atas untuk dilaporkan ke hadapan Allah SWT. Inilah yang menjadi proses kunci yang akan
mempercepat turunnya rezeki yang sudah Allah sediakan untuk kita. Semakin banyak amalan-amalan yang bisa
dilakukan dan disertai dengan niat yang ikhlas, tulus dan mengharapkan ridho Allah SWT maka akan selaras
dengan “hujan” rezeki yang akan turun kepada kita dalam berbagai bentuk rahmat dan keberkahan dalam hidup.
RAIN FORMATION by: Yudhi Hendrawan 13
Kondisi ini yang membentuk sebuah siklus dimana hujan akan turun sesuai dengan penguapan yang terjadi.
Setiap amal kebaikan akan kembali kepada orang yang melakukannya. Ini yang akan mendatangkan rezeki dan
kita bisa semakin terhubung dengan Rain Formation untuk menguatkan pesan dan kesan dari peristiwa siklus
air ini secara alami di dalam pikiran bawah sadar kita. Sehingga efeknya nanti secara nyaman juga kita akan
dimudahkan untuk melakukan banyak kebaikan-kebaikan karena memang otak sudah dirangsang, dilatih dan
dikondisikan untuk menjalankan pola formasi hujan tadi secara terus menerus. Dan ini akan berlangsung secara
otomatis di dalam otak (pikiran bawah sadarnya) ketika Rain Formation tadi sudah benar-benar menempel
kuat polanya pada otak dengan latihan yang dilakukan.
Yudhi Hendrawan
@signature_analyst