Anda di halaman 1dari 3

Tafsir Qs.

Al- Rum (30): ayat 20-25

Qs. Al- Rum ayat 20-21:

‫) َو ِم ْن آَياِتِه َأْن َخ َلَق َلُك ْم ِم ْن َأْنُفِس ُك ْم َأْز َو اًج ا ِلَتْس ُكُنوا ِإَلْيَها َو َج َعَل َبْيَنُك ْم َم َو َّد ًة‬٢٠( ‫َو ِم ْن آَياِتِه َأْن َخ َلَقُك ْم ِم ْن ُتَر اٍب ُثَّم ِإَذ ا َأْنُتْم َبَشٌر َتْنَتِش ُروَن‬
)٢١( ‫َو َر ْح َم ًة ِإَّن ِفي َذ ِلَك آلَياٍت ِلَقْو ٍم َيَتَفَّك ُروَن‬
(20).“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-
tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak”.
(21).“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih
dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir”.

Dalam penafsiran ayat ini menunjukkan bahwaallah memperlihatkankebesaran dan kekuasaannya


ٍ ‫ َخ َلَقُك ْم ِم ْن ُتَر‬Ayat ini seakan menyatakan
melalui penciptaan adam dari tanah seperti di dalam Firman-Nya : ‫اب‬
bahwa bukti kekuasaan Allah adalah Dia mampu menciptakan asal mula kejadian seseorang dari tanah yang
diketahui tidak memiliki unsur kehidupan. kemudian tanpa diduga dapat berkembang biak secara luas
bertebaran di bumi.

َ ‫“ ُثَّم ِإَذ ا َأْنُتْم َبَشٌر َتْنَتِش ُر‬kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia
Kemudian ayat selanjutnya yaitu ‫ون‬
yang berkembang biak”. Dalam hal ini manusia mengalami proses peralihan yang sangat hebat dari awalnya
yang berasal dari tanah menjadi setyetes air mani yang kemudian mencapai tahap berkembang biak seperti
yang disebutkan dalam Qs. al-Hajj (22): 5.[5]
Setelah penjelasan ayat tentang penciptaan manusia sampai pada perkembangannya, maka pada ayat
selanjutnya,
‫َو ِم ْن آَياِتِه َأْن َخ َلَق َلُك ْم ِم ْن َأْنُفِس ُك ْم َأْز َو اًج ا ِلَتْس ُكُنوا ِإَلْيَها َو َج َعَل َبْيَنُك ْم َم َو َّد ًة َو َر ْح َم ًة ِإَّن ِفي َذ ِلَك آلَياٍت ِلَقْو ٍم َيَتَفَّك ُروَن‬
Ayat ini menjelaskan tentang perkembangbiakan manusia serta bukti kekuasaan dan rahmat Allah ,
ayat ini melanjutkan pembuktian Allah yang lalu dengan menyatakan bahwa : dan juga di antara tanda-
tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untuk kamu secara khusus pasangan-pasangan hidup suami
atau istri dari jenis kamu sendiri, supaya kamu tenang dan tentram kepadanya, dan dijadikan diantara kamu
mawaddah dan rahmat sesungguhnya yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir tentang kekuasaan dan nikmat Allah.[6]
Ayat tersebut berkaitan dengan Firman Allah dalam (Qs. Al-A’raf: 189). Yaitu, Allah menciptakan
Hawa dari tulang rusuk Adam bagian kiri. Kemudian di antara rahmat Allah kepada manusia adalah
menjadikan pasangan mereka dari jenis-jenis mereka sendiri serta menjadikan perasaan cinta dan kasih
sayang diantara keduanya. Dan hal demikian itu hanya terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mau
berfikir.[7]
Ayat 22-23
‫) َو ِم ْن آَياِتِه َم َناُم ُك ْم ِبالَّلْيِل َو الَّنَهاِر َو اْبِتَغاُؤُك ْم‬٢٢( ‫َو ِم ْن آَياِتِه َخ ْلُق الَّس َم اَو اِت َو األْر ِض َو اْخ ِتالُف َأْلِس َنِتُك ْم َو َأْلَو اِنُك ْم ِإَّن ِفي َذ ِلَك آلَياٍت ِلْلَعاِلِم يَن‬
)٢٣( ‫ِم ْن َفْض ِلِه ِإَّن ِفي َذ ِلَك آلَياٍت ِلَقْو ٍم َيْس َم ُعوَن‬
(22) Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan
bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang mengetahui.
(23) Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu
mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-
tanda bagi kaum yang mendengarkan.

Setelah Allah SWT menjelaskan tentang bukti-bukti keberadaan-Nya melaluipencptaan manusia,


kemudian Allah menjelaskan bukti-bukti yang berada di alam semesta seperti perbedaan warna kulit dan
bahasa yang sangat banyak jumlahnya. Padahal mereka berasal dari keturunan yang sama. Kemudian bukti
keberadaan Allah melalui apa yang disaksikan, misalnya, orang yang tertidurpulas pada waktu malam hari,
aktivitas yang sangat padat dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dari penggalan ayat ِ‫ َو ِم ْن آَياِت ِه َخ ْل ُق الَّس َم اَو اِت َو األْر ض‬menyatakan bahwa bukti keberadaan dan
kekuasaan allah yaitu dengan diciptakannya langit yang dipenuhi oleh banyak benda-benda langit seperti
bintang, bulan, dan planet- planet yang lainnya. Kemudian penciptaan bumi yang didalamnya terdapat
gunung-gunung, lembah-lembah, laut-laut, padang pasir dan yang lainnya.
Kemudian pada penggalan ayat ‫ َو اْخ ِتالُف َأْلِس َنِتُك ْم َو َأْل َو اِنُك ْم‬yang menjelaskan bahwa bahasa yang kita
miliki berbeda antara satu dengan yang lainnya sampai tidak ada batasnya. Ada yang berbahasa Arab,
inggris, prancis, Hindustan, cina dan lain-lain yang tidak diketahui jumlahnya kecuali hanya Allah yang
mengetahuinya. Serta berbeda-beda jenisnya yang mampu membedakan antara yang satu dengan yang
lainnya. Dan ayat ‫ ِإَّن ِفي َذ ِلَك آلَياٍت ِلْلَعاِلِم يَن‬bahwa yang demikian itu hanyalah bagi orang-orang berilmu yang
mau memikirkan tentang makhluk ciptaan Allah. Bahwa semua yang diciptakan tidak ada yang sia-sia,
tetapi dapat di ambil pelajaran bagi orang-orang yang mau berfikir.[8]
‫َو ِم ْن آَياِتِه َم َناُم ُك ْم ِبالَّلْيِل َو الَّنَهاِر َو اْبِتَغاُؤُك ْم ِم ْن َفْض ِلِه ِإَّن ِفي َذ ِلَك آلَياٍت ِلَقْو ٍم َيْس َم ُعوَن‬
Dalam penciptaan langit dan bumi dengan system malam dan siang. “Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang” yang dapat mencapai istirahat dan ketenangan
untuk menghilangkan rasa lemah dan lelah. Kemudian dengan “usahamu mencari sebagian dari karunia-
Nya” atau rizki disiang hari, hal ini sejalan dengan Qs. an-Naba’(78):10-11. Secara umum malam adalah
waktu untuk beristirahat akan tetapi, tidak menutup kemungkinan malam juga digunakan untuk istirahat dan
mencari rizki, dan di waktu siangpun bisa dilakukan kedua hal demikian.[9]
Ayat 24-25
‫) َو ِم ْن‬٢٤( ‫َو ِم ْن آَياِتِه ُيِر يُك ُم اْلَبْر َق َخ ْو ًفا َو َطَم ًعا َو ُيَنِّز ُل ِم َن الَّس َم اِء َم اًء َفُيْح ِيي ِبِه األْر َض َبْعَد َم ْو ِتَها ِإَّن ِفي َذ ِلَك آلَياٍت ِلَقْو ٍم َيْعِقُلوَن‬
)٢٥( ‫آَياِتِه َأْن َتُقوَم الَّس َم اُء َو األْر ُض ِبَأْمِر ِه ُثَّم ِإَذ ا َدَعاُك ْم َدْع َو ًة ِم َن األْر ِض ِإَذ ا َأْنُتْم َتْخ ُرُج وَن‬
(24)Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan)
ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu
sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
mempergunakan akalnya.
(25)Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya.
Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari
kubur).
Ayat ini berbicara tentang sebagian apa yang dapat dilihat di angkasa. Yaitu potensi adanya aliran
listrik pada awan. Allah berfirman: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia
memperlihatkan kilat kepada yakni cahaya yang berkelebat dengan cepat dilangit untuk menimbulkan
ketakutan, dan memberikan harapan bagi turunnya air hujan bagi yang berada di darat, dan Dia menurunkan
air hujan dari langit yaitu awan lalu menghidupkan bumi dengannya air itu sesudah matinya, yaitu setelah
gersang dan tandusnya tanah di bumi. Sesungguhnya yang demikian itu sangat menakjubkan dan terdapat
tanda-tanda kekuasaan allah seperti menghidupkan bumi yang telah mati, tanda-tanda tersebut
bermanfaat bagi kaum yang berakal yang memikirkan dan merenungkannya.[10]
Kemudian Allah berfirman: ‫”َو ِم ْن آَياِتِه َأْن َتُقوَم الَّس َم اُء َو األْر ُض ِبَأْمِر ِه‬Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-
Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradat-Nya,” seperti firman-Nya (Qs. Fatir: 41) yaitu
“sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap.” yaitu tegak dan kokoh dengan
perintahnya. kemudian, ketika hari kiamat, bumi akan diganti dengan bumi dan langit yang lain, serta
keluarlah orang-orang yang mati dari kuburnya dalam keadaan hidup dengan perintah Allah dan seruan-Nya
kepada mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman:
‫ُثَّم ِإَذ ا َدَعاُك ْم َدْع َو ًة ِم َن األْر ِض ِإَذ ا َأْنُتْم َتْخ ُرُج وَن‬
”Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari
kubur).”[11]

Anda mungkin juga menyukai