Anda di halaman 1dari 3

Husain Fazl Baisa

M.Zaki Baharuddin

Surat Ar Rum ayat 20 tentang penciptaan manusia


‫َو ِم ْن َء اَٰي ِتِهٓۦ َأْن َخ َلَقُك م ِّم ن ُتَر اٍب ُثَّم ِإَذ ٓا َأنُتم َبَش ٌر َتنَتِش ُروَن‬
Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu
dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.”

Masalah: Manusia diciptakan dari tanah, sedangkan tanah itu benda mati tidak
bergerak.

Tujuan: Mengetahui alasan ilmiah dan hikmah dari pertanyaan di atas

Hasil analisis dan Kesimpulan: Hal ini untuk dibandingkan antara proses dan arti
tanah yang mati dan tak bergerak dengan manusia yang hidup dan bergerak, sesuai
dengan firman Allah dalam ayat sebelumnya, “Dia mengeluarkan yang hidup dari
yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup.”

Hal itu adalah kejadian yang luar biasa dan menjadi tanda kekuasaan Allah. Hal itu
juga mengisyaratkan adanya hubungan yang kuat antara manusia dan bumi sebagai
tempat hidup mereka, dan tempat bertemu dengan asal kejadian itu. Manusia dan
bumi dalam jagat raya ini tunduk pada hukum-hukum Allah yang berlaku padanya.

Proses perpindahan dari bentuk tanah yang tidak bergerak dan tidak berarti kepada
bentuk manusia yang bergerak dan mulia ialah suatu per-pindahan yang
mengandung unsur kebangkitan pada ciptaan Allah. Hal ini menggerakkan
perasaan untuk mengucapkan syukur dan tasbih kepada-Nya, dan menggerakkan
hati untuk mengagungkan Pencipta Yang Mahamulia itu

Surat Al-Baqarah ayat 164 tentang penciptaan langit dan bumi


‫ِإَّن ِفى َخ ْلِق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأْلْر ِض َو ٱْخ ِتَٰل ِف ٱَّلْيِل َو ٱلَّنَهاِر َو ٱْلُفْلِك ٱَّلِتى َتْج ِر ى ِفى ٱْلَبْح ِر ِبَم ا َينَفُع ٱلَّناَس َو َم ٓا َأنَز َل ٱُهَّلل‬
‫ِم َن ٱلَّس َم ٓاِء ِم ن َّم ٓاٍء َفَأْح َيا ِبِه ٱَأْلْر َض َبْع َد َم ْو ِتَها َو َبَّث ِفيَها ِم ن ُك ِّل َد ٓاَّبٍة َو َتْص ِر يِف ٱلِّر َٰي ِح َو ٱلَّس َح اِب ٱْلُمَس َّخ ِر َبْيَن‬
‫ٱلَّس َم ٓاِء َو ٱَأْلْر ِض َل َء اَٰي ٍت ِّلَقْو ٍم َيْع ِقُلوَن‬

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan.”

Masalah: apakah berlayar dilautan untuk tujuan berperang, berdagang, dan hal-hal
bermanfaat lainnya diperbolehkan ?

Tujuan: Mengetahui alasan ilmiah dan hikmah dari pertanyaan di atas

Hasil analisis dan Kesimpulan: Pertama Allah menginginkan mahkluknya melihat


luasnya lautan dan daratan yang sudah dibagi sesuai dengan porsi masing-masing.

Kedua, terdapatnya berbagai temuan atas isi bumi seperti, belerang, minyak tanah,
emas, perak, dan segala macam logam tentulah tidak terjadi dengan begitu saja.
Ketiga, terjadinya perubahan siang dan malam, bumi yang mengelilingi matahari
sesuai garis edarnya.

Keempat, kapal yang berlayar dilautan yang luas, membawa barang yang
bermanfaat bagi manusia lainnya. Manusia bisa membuat kapal mengukur tekanan
air dan sebagainya. Kelima, diturunkannya air hujan, yang mampu menghidupkan
seluruh muhkluk di muka bumi ini.

Ke enam, peredaraan angin atau penghitungan atas kejadian cuaca dan sebagainya.
Dan ketujuah ialah keebradaan angin dan awan, yang teratur atas keberadaannya,
menurunkan hujan di tempat yang berbeda-beda dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai