Diskusi 5
Diskusi 5
3. Fenomena pembangunan bias kota" atau "urban bias" adalah istilah yang digunakan
untuk menjelaskan kecenderungan di banyak negara berkembang di mana investasi,
sumber daya, dan pengembangan lebih difokuskan pada kota-kota besar daripada
daerah pedesaan. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang ekonom bernama
Michael Lipton pada tahun 1977. Urban bias menciptakan ketidakseimbangan ekonomi
dan sosial antara kota dan pedesaan, dengan konsekuensi beragam yang memengaruhi
migrasi.
Urban bias dapat berdampak pada migrasi dengan cara berikut:
I. Pertumbuhan Ekonomi Tidak Merata: Urban bias cenderung memacu pertumbuhan
ekonomi yang lebih cepat di kota-kota besar dibandingkan dengan daerah pedesaan.
Hal ini menciptakan ketidakseimbangan dalam peluang kerja dan ketersediaan sumber
daya di berbagai wilayah, mendorong orang untuk bermigrasi ke kota demi mencari
pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.
II. Tingkat Upah dan Tarif Ketenagakerjaan: Teori migrasi Harris-Todaro menekankan
bahwa orang akan cenderung bermigrasi jika ada perbedaan upah yang signifikan antara
daerah asal dan daerah tujuan. Urban bias menciptakan perbedaan upah yang signifikan
antara kota dan pedesaan, karena biasanya upah lebih tinggi di kota, terutama di sektor-
sektor formal. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong migrasi dari pedesaan
ke kota.
III. Tidak Ada Alternatif yang Layak di Pedesaan: Keterbatasan investasi dan akses terbatas
terhadap layanan publik dan infrastruktur di pedesaan bisa membuat kehidupan di
pedesaan kurang menarik. Ini mengarah pada migrasi ke kota sebagai alternatif yang
lebih menjanjikan.
IV. Konsekuensi Migrasi: Migrasi ke kota bisa menjadi sebuah tantangan, karena kota
sering kali tidak dapat menyerap pertumbuhan penduduk dengan cepat dan efisien. Hal
ini dapat menciptakan masalah seperti ketidakpastian pekerjaan, kemiskinan perkotaan,
dan ketidaksetaraan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Teori migrasi Harris-Todaro juga relevan dalam konteks urban bias, karena mereka
menekankan peran perbedaan upah dan peluang kerja dalam mendorong migrasi.
Konsep ini menggambarkan bagaimana ketidakseimbangan ekonomi antara kota dan
pedesaan dapat menjadi faktor pendorong migrasi penduduk dari pedesaan ke kota.
Dengan demikian, urban bias dan teori migrasi Harris-Todaro saling terkait, karena
urban bias menciptakan perbedaan peluang ekonomi antara kota dan pedesaan, yang
pada gilirannya mendorong migrasi penduduk. Migrasi ini dapat membawa manfaat
bagi individu yang mencari peluang pekerjaan yang lebih baik, tetapi juga dapat
menimbulkan masalah sosial dan ekonomi yang perlu dikelola dengan bijak.
SUMBER: BMP ESPA 4324/EKONOMI PEMBANGUNAN LANJUTAN/LINCOLIN ARSYAD/
MODUL 5 ; MATERI INISIASI 5
https://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/
apbn_Pertumbuhan_Ekonomi_dan_Pengangguran20130611103432.pdf