1 Januari 2017
Abstrak: Artikel ini mengkaji tentang peran guru dalam pendidikan lingkungan
hidup (PLH). Di latar belakangi masalah lingkungan merupakan masalah nyata
yang dihadapi manusia dan disebabkan pola perilaku manusia yang tidak selaras
dengan lingkungan. Oleh karena itu tujuan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
untuk mengubah perilaku sudah sangat tepat, dengan belajar dari alam dalam
memelihara lingkungannya yaitu dengan prinsip keberlanjutan dan menerapkan
beberapa pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa aktif secara mental
sesuai dengan filsafat kontruktivis seperti pembelajaran berbasis masalah,
pemecahan masalah, inkuiri, pembelajaran kontekstual dan klarifikasi nilai
diharapkan pembelajaran PLH menjadi lebih efektif. Guru PLH khususnya dan
bahkan semua guru memiliki peran penting di dalam menyukseskan program
PLH, membangun gaya hidup dan menanamkan prinsip keberlanjutan dan
menerapkan etika lingkungan..
1
Vol. 6 No. 1 Januari
hanya manusia sedang berada dalam ini diperlukan karena tujuan utama
malapetaka yang sangat besar tetapi PLH adalah mengubah pola perilaku
manusia tak mampu lagi hidup di manusia.
planet bumi setelah malapetaka Pendidikan Lingkungan Hidup
lingkungan telah berlangsung sejak (PLH) sebenarnya sudah dilaksanakan
lima sampai enam dekade yang lalu. sejak 26 tahun yang lalu dengan nama
Masalah lingkungan merupakan Pendidikan Kependudukan dan
masalah nyata yang dihadapi manusia Lingkungan Hidup (PKLH) dengan
dan disebabkan pola perilaku manusia cara mengintegrasikan ke dalam mata
yang tidak selaras dengan lingkungan. pelajaran lain. Namun hasilnya tidak
Oleh karena itu tujuan Pendidikan berhasil karena berbagai masalah
Lingkungan Hidup (PLH) untuk diantaranya ketidaksiapan pemerintah
mengubah perilaku sudah sangat tepat, dalam mendukung program PKLH,
tetapi dengan pendekatan seperti apa ketidaksiapan guru dalam mengajarkan
mengubah perilaku itu? Dengan belajar PKLH yang sama dengan mengajarkan
dari alam dalam memelihara mata pelajaran lain, dan
lingkungannya yaitu dengan prinsip kekurangtepatan metode yang
keberlanjutan dan menerapkan digunakan yang umumnya berupa
beberapa pendekatan pembelajaran ceramah. Tentu belajar dari
yang melibatkan siswa aktif secara pengalaman, kegagalan atau
mental sesuai dengan filsafat ketidakberhasilan ini jangan terulang
kontruktivis seperti pembelajaran lagi. Agar tidak terulang maka
berbasis masalah, pemecahan masalah, diperlukan kesungguhan pemerintah
inkuiri, pembelajaran kontekstual dan dalam menunjang program muatan
klarifikasi nilai diharapkan lokal ini dengan mempersiapkan
pembelajaran PLH menjadi lebih gurunya melalui pelatihan. PLH
efektif (Adisendjaja dan Romlah, memiliki karakteristik tersendiri
2009). Selain filosofi dan pendekatan sehingga gurunyapun harus disiapkan,
yang sesuai juga diperlukan guru yang demikian juga dengan segala perangkat
tidak hanya menguasai konsep dasar dan fasilitas untuk melaksanakan
pengetahuan lingkungan tetapi juga program tersebut.
menguasai konsep dasar manusia. Hal
2
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
3
Vol. 6 No. 1 Januari
4
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
5
Vol. 6 No. 1 Januari
6
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
7
Vol. 6 No. 1 Januari
8
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
9
Vol. 6 No. 1 Januari
1
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
1
Vol. 6 No. 1 Januari
1
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
1
Vol. 6 No. 1 Januari
1
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
1
Vol. 6 No. 1 Januari
seperti yang dikutip oleh Fadli (2005) dasar tentang lingkungan dan
adalah sebagai berikut: masalahnya.
“Pendidikan lingkungan Hidup 3. Sikap, yaitu membantu setiap
(environmental education – EE) adalah individu untuk memperoleh
suatu proses untuk membangun seperangkat nilai dan kemampuan
populasi manusia di dunia yang sadar mendapatkan pilihan yang tepat, serta
dan peduli terhadap lingkungan total mengembangkan perasaan yang peka
(keseluruhan) dan segala masalah yang terhadap lingkungan dan memberikan
berkaitan dengannya, dan masyarakat motivasi untuk berperan serta secara
yang memiliki pengetahuan, aktif di dalam peningkatan dan
ketrampilan, sikap dan tingkah laku, perlindungan lingkungan.
motivasi serta komitmen untuk bekerja 4. Keterampilan, yaitu membantu
sama , baik secara individu maupun setiap individu untuk memperoleh
secara kolektif , untuk dapat keterampilan dalam mengidentifikasi
memecahkan berbagai masalah dan memecahkan masalah lingkungan.
lingkungan saat ini, dan mencegah 5. Partisipasi, yaitu memberikan
timbulnya masalah baru” [UN - Tbilisi, motivasi kepada setiap individu untuk
Georgia - USSR (1977) dalam Unesco, berperan serta secara aktif dalam
(1978)]. pemecahan masalah lingkungan.
6. Evaluasi, yaitu mendorong setiap
Menurut Adisendjaja (2012:5) individu agar memiliki kemampuan
tujuan pendidikan lingkungan tersebut mengevaluasi pengetahuan lingkungan
dapat dijabarkan menjadi enam ditinjau dari segi ekologi, sosial,
kelompok, yaitu: ekonomi, politik, dan faktor-faktor
1. Kesadaran, yaitu memberi pendidikan.
dorongan kepada setiap individu untuk
memperoleh kesadaran dan kepekaan Pendidikan Lingkungan Hidup
terhadap lingkungan dan masalahnya. memasukkan aspek afektif yaitu
2. Pengetahuan, yaitu membantu tingkah laku, nilai dan komitmen yang
setiap individu untuk memperoleh diperlukan untuk membangun
berbagai pengalaman dan pemahaman masyarakat yang berkelanjutan
(sustainable). Pencapaian tujuan afektif
1
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
1
Vol. 6 No. 1 Januari
1
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
1
Vol. 6 No. 1 Januari
2
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
2
Vol. 6 No. 1 Januari
9). Catatan
4). Obyek Catatan fasilitator merupakan
Obyek merupakan hal yang ingin bagian terakhir yang menjadi tambahan
diamati (bila ada) bila saja ada hal-hal penting yang
belum masuk dalam bagian lain di
5). Waktu modul. Catatan juga berfungsi sebagai
Waktu menunjukkan lamanya pengingat bagi fasilitator Pendidikan
kegiatan akan dilakukan. Dalam Lingkungan Hidup.
penulisan waktu, juga dapat dilakukan
bersama dengan penulisan setiap setiap 3. PENUTUP
tahapan alur yang akan dilaksanaan. A. Kesimpulan
Semakin detail akan sangat membantu Masalah lingkungan sudah
bagi fasilitator Pendidikan Lingkungan merupakan masalah semua bangsa di
Hidup. dunia, dengan dua tantangan yang
dihadapi yaitu menjaga keberlanjutan
6). Metoda ketersediaan sumber daya alam dan
Metoda merupakan penggambaran memelihara kualitas lingkungan
umum terhadap metoda yang hidupnya. Agar proses pembangunan
digunakan dalam pelaksanaan dapat terus berlangsung maka di dalam
kegiatan. Misalnya diskusi, permainan, memecahkan masalah lingkungan
dan lain-lain. tersebut harus mengacu kepada tiga hal
2
Vol. 6 No. 1 Januari 2017
2
Vol. 6 No. 1 Januari