Diskusi Panel - Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan - Kebijakan TKD Untuk Penurunan Pravelensi Stunting v1
Diskusi Panel - Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan - Kebijakan TKD Untuk Penurunan Pravelensi Stunting v1
PENURUNAN PRAVELENSI
STUNTING
Alokasi Realisasi %
Total Rp4,602T Total Rp6,98T Rp4.940,70 M
• BOK: Penurunan AKI, AKB, dan Percepatan Perbaikan Gizi;. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit; Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi Ibu hamil dan
balita gizi kurang; dan Insentif tenaga UKM Puskesmas.
• BOKB: Pendampingan calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, audit khusus stunting.
• KPP: kegiatan pekarangan pangan lestari dan untuk jangka panjang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar.
Penggunaan Dana Desa dalam
• BOP PAUD: penyediaan makanan tambahan untuk peserta didik PAUD yang diberikan dalam rangka mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan; pencegahan stunting melalui
• Bid Kesehatan & KB: optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan; Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kegiatan pembangunan dan
kesehatan remaja, dan biu hamil.
• Bid. Air Minum: penyediaan akses air minum, memperkuat infrastruktur akses air minum jaringan perpipaan dan percepatan penurunan angka kematian ibu dan stunting, penyediaan layanan
pemberdayaan masyarakat
intervensi sensitif bidang air minum. desa
• Bid. Sanitasi: peningkatan akses layanan sanitasi, peningkatan akses layanan sanitasi serta penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah, peningkatan akses masyarakat secara bertahap
terhadap perumahan dan permukiman layak dan aman yang terjangkau, terutama memperbaiki kehidupan masyakarat di permukiman kumuh, dan mewujudkan pembangunan sanitasi sebagai
salah satu bentuk intervensi penurunan prevalensi balita stunting.
10
88,7%
10,73
9,5
5
BOK BOKB Pangan & Pertanian* Air Minum Kesehatan+KB Sanitasi
0 Rp239M Rp1,4T Rp119,3M Rp3T Rp3,9T Rp2T
2022
Total Rp1,76T Total Rp8,97T Rp4.572,92M
Alokasi Realisasi %
Per 30 Desember 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3
DUKUNGAN TKD TA 2023-2024
Dukungan TKD untuk penurunan stunting telah dilakukan sejak tahun 2018
Dana Alokasi Khusus
2023
BOP Pangan & Air Minum Kesehatan+KB Sanitasi
Dukungan program sektor prioritas di desa
BOK BOKB
Pertanian* Rp1,92T termasuk penanganan stunting, mendukung
Rp14,88 T Rp6,7T Rp1,7T PAUD
Rp350,9M Rp95,8M
Rp2,44T Rp1,54T ketahanan pangan dan hewani.
Total Rp8,97T Total Rp5,91T (12 Lokasi Prioritas)
Dukungan Dana BOP PAUD untuk stunting adalah melalui subkegiatan pemberian makanan tambahan,
namun tidak ada penetapan pagu alokasi khusus untuk Penyediaan Makanan Tambahan bagi Peserta
Didik sehingga nilai alokasi, realisasi penyaluran dan penggunaan pada level subkegiatan tidak ter-
capture
2024
BOP Pangan & Air Minum Kesehatan+KB Sanitasi
Dukungan program sektor prioritas di desa
BOK BOKB
Pertanian* Rp2,38T termasuk penanganan stunting, mendukung
Rp14,64 T Rp6,7T* Rp1,7T PAUD
Rp350,9M Rp129,3M
Rp1,62T Rp1,64T ketahanan pangan dan hewani.
Total Rp9,0T Total Rp5,64T
*Data sementara
2 Provinsi Banten 141,13 140,93 124,08 87,90% 66,31 62,13 44,93 67,80% Sangat Tinggi 20
3 Provinsi Jawa Barat 636,75 634,52 567,05 89,10% 272,33 245,51 179,01 65,70% Sangat Tinggi 20,2
4 Provinsi Jawa Tengah 634,51 634,51 563,79 88,90% 194,08 192,06 121,65 62,70% Sedang 20,8
5 Provinsi Jawa Timur 824,6 819,99 716,7 86,90% 216,44 213,67 133,42 61,60% Sedang 19,2
6 Provinsi Kalimantan Barat 63,66 63,09 53,94 84,70% 40,83 40,56 21,73 53,20% Sedang 27,8
7 Provinsi Kalimantan Selatan 97,27 96,3 79,18 81,40% 32,06 31,8 19,69 61,40%
Tinggi 24,6
Provinsi Nusa Tenggara
Rendah 32,7
8 Barat 136,89 136,65 130,57 95,40% 35,7 35,7 25,83 72,40%
Provinsi Nusa Tenggara
Rendah 35,3
9 Timur 109,75 105,45 79,53 72,50% 55,59 54,06 30,76 55,30%
10 Provinsi Sulawesi Barat 40,05 37,58 33,85 84,50% 12,33 12,3 9,91 80,40%
Rendah 35
11 Provinsi Sulawesi Tenggara 68,08 68,08 60,44 88,80% 31,53 31,53 18,57 58,90%
Sangat Rendah 27,7
Sedang 21,1
12 Provinsi Sumatera Utara 199,04 196,36 148,56 74,60% 100,5 98,4 49,61 49,40%
Grand Total 3.066,94 3.048,67 2.659,86 86,70% 1.118,31 1.078,23 694,59 62,10%
SSGI Nasional: 21,6
Data per Juli 2023
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6
KINERJA DAK NONFISIK UNTUK STUNTING PADA 12 PROVINSI
PRIORITAS PER JENIS DANA TA 2021 Dalam miliar rupiah
Stunting-BOK Stunting-BOKB Stunting-KPP Stunting-BOP PAUD
No Provinsi
Alokasi Salur Serap % Alokasi Salur Serap % Alokasi Salur Serap % Alokasi Salur Serap %
1 Provinsi Aceh 10,48 10,48 6,48 61,9% 8,09 8,09 6,44 79,7% 3,22 3,22 3,20 99,3% 93,42 93,42 86,05 92,1%
2 Provinsi Banten 5,44 5,24 3,71 68,3% 4,40 4,40 4,03 91,7% 3,71 3,71 3,40 91,7% 127,58 127,58 112,93 88,5%
3 Provinsi Jawa Barat 17,87 15,88 11,83 66,2% 14,02 14,02 12,43 88,6% 11,27 11,03 10,62 94,3% 593,60 593,60 532,16 89,7%
Provinsi Jawa
4 Tengah 19,81 19,81 14,30 72,2% 18,44 18,44 15,13 82,0% 5,04 5,04 4,95 98,2% 591,22 591,22 529,41 89,5%
Provinsi Jawa
5 Timur 20,60 16,95 10,29 50,0% 18,22 17,61 11,10 60,9% 7,14 6,79 6,13 85,9% 778,64 778,64 689,18 88,5%
Provinsi
6 Kalimantan Barat 5,25 4,68 3,74 71,1% 5,47 5,47 3,73 68,2% 1,12 1,12 1,11 99,4% 51,82 51,82 45,37 87,6%
Provinsi
7 Kalimantan Selatan 6,35 5,37 2,41 38,0% 6,10 6,10 4,56 74,8% 2,03 2,03 1,86 91,8% 82,80 82,80 70,35 85,0%
Provinsi Nusa
8 Tenggara Barat 6,73 6,50 5,10 75,8% 5,41 5,41 5,11 94,4% 4,62 4,62 4,59 99,4% 120,12 120,12 115,76 96,4%
Provinsi Nusa
9 Tenggara Timur 15,23 13,77 10,37 68,1% 12,62 12,62 9,68 76,7% 5,74 5,67 5,59 97,3% 76,16 73,38 53,90 70,8%
Provinsi Sulawesi
10 Barat 4,19 4,19 3,14 75,0% 3,07 3,07 2,98 97,1% 1,96 1,96 1,96 100,0% 30,83 28,36 25,77 83,6%
Provinsi Sulawesi
11 Tenggara 5,79 5,79 4,65 80,2% 4,22 4,22 3,67 87,0% 0,84 0,84 0,84 99,9% 57,23 57,23 51,28 89,6%
Provinsi Sumatera
12 Utara 17,98 15,99 11,14 62,0% 15,34 14,73 11,77 76,7% 5,60 5,53 5,16 92,2% 160,11 160,11 120,48 75,2%
Grand Total 135,72 124,66 87,17 64,2% 115,39 114,17 90,63 78,5% 52,29 51,56 49,42 94,5% 2.763,53 2.758,29 2.432,64 88,0%
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7
KINERJA DAK NONFISIK UNTUK STUNTING PADA 12
PROVINSI PRIORITAS PER JENIS DANA TA 2022Dalam miliar rupiah
Stunting-BOK Stunting-BOKB Stunting-KPP
No Provinsi
Alokasi Salur Serap % Alokasi Salur Serap % Alokasi Salur Serap %
1 Provinsi Aceh 9,05 9,05 5,60 61,9% 45,29 45,29 28,28 62,4% 6,27 6,17 5,60 89,3%
2 Provinsi Banten 5,13 4,73 4,52 88,2% 59,12 55,35 38,70 65,5% 2,06 2,06 1,71 82,8%
3 Provinsi Jawa Barat 20,95 19,38 14,82 70,7% 244,26 219,02 157,49 64,5% 7,11 7,11 6,70 94,3%
4 Provinsi Jawa Tengah 17,30 17,30 12,87 74,4% 172,62 170,59 105,34 61,0% 4,17 4,17 3,45 82,6%
5 Provinsi Jawa Timur 18,65 18,36 10,90 58,5% 190,83 188,46 117,25 61,4% 6,97 6,85 5,27 75,5%
Provinsi Kalimantan
6 Barat 7,83 7,83 5,69 72,6% 29,81 29,81 13,72 46,0% 3,18 2,91 2,32 72,9%
Provinsi Kalimantan
7 Selatan 6,77 6,52 4,22 62,2% 23,06 23,06 13,74 59,6% 2,22 2,22 1,73 77,8%
Provinsi Nusa Tenggara
8 Barat 4,22 4,22 3,72 88,0% 28,72 28,72 19,37 67,5% 2,76 2,76 2,74 99,4%
Provinsi Nusa Tenggara
9 Timur 15,42 14,81 10,39 67,4% 36,75 35,83 17,40 47,3% 3,42 3,42 2,97 87,0%
10 Provinsi Sulawesi Barat 2,52 2,52 1,81 71,9% 8,43 8,43 6,78 80,4% 1,38 1,35 1,32 95,6%
Provinsi Sulawesi
11 Tenggara 5,98 5,98 3,89 65,0% 20,45 20,45 10,10 49,4% 5,10 5,10 4,59 90,0%
12 Provinsi Sumatera Utara 14,98 14,28 10,06 67,2% 79,55 78,28 35,15 44,2% 5,97 5,84 4,39 73,5%
Grand Total 128,82 124,99 88,49 68,7% 938,89 903,29 563,32 60,0% 50,61 49,95 42,78 84,5%
8.000,00
BOK Stunting 110% BOKB - Stunting
2.000,00 110%
7.000,00
90% 1.800,00
90%
6.748,86
6.748,86
1.777,29
6.000,00 1.600,00
1.743,00
79% 85% 84%
69% 70% 1.400,00 78%
5.000,00 67% 70%
62%
1.399,39
860,82
1.200,00 62%
1.339,47
1.265,80
4.000,00 50%
1.000,00 50%
3.823,46
3.000,00 800,00
30%
30%
253,26
2.000,00 600,00
171,51
10% 400,00 14%
120,00
120,00
195,00
193,88
121,66
270,00
246,00
180,38
239,00
231,32
187,82
119,10
220,72
217,98
10%
47,14
82,91
27,79
1.000,00
32,54
32,54
56,10
55,88
2% 200,00
0,00 -10% 0,00 -10%
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Stunting-BOK Stunting-BOKB
Alokasi Penyaluran Penyerapan % Penyerapan Alokasi Penyaluran Penyerapan % Penyerapan
ü Dukungan dana BOK untuk stunting digunakan untuk mempercepat ü Dukungan dana BOKB untuk stunting digunakan untuk Mempercepat
penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi koordinasi penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi
lintas sektor di daerah serta penguatan intervensi spesifik dan sensitif. spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan
ü Alokasi BOK untuk stunting cenderung naik dari tahun 2019 sebesar surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan.
Rp120 Miliar dan meningkat tajam pada tahun 2023 menjadi sebesar ü Alokasi BOKB untuk stunting cenderung naik dari tahun 2019 sebesar
Rp6,7 Triliun Rp 32,5 Miliar dan selalu meningkat hingga tahun 2023 sebesar
ü Realisasi Penyerapan BOK Stunting sempat mengalami penurunan Rp1,77 Triliun. Alokasi untuk tahun 2024 sebesar Rp1,74 Triliun.
pada tahun 2020 sebesar 62% karena adanya pandemic Covid-19. ü Realisasi penyerapan BOKB Stunting cenderung turun dari tahun 2019
Namun, mulai tahun 2021 dan 2022 persentase realisasi penyerapan sebesar 85% menjadi 62% pada tahun 2022.
mengalami peningkatan meskipun masih kurang optimal.
133,05
120,00 91% 90%
130,01
93%
129,32
4.014,72
4.007,54
3.993,72
3.998,37
0,9 87%
3.500,00
3.783,31
119,37
118,05
3.657,88
3.643,60
3.528,17
3.486,86
100,00
110,46
3.000,00 72% 70%
0,7
67%
95,79
80,00 2.500,00
89,34
0,5 50%
2.000,00
60,00
0,3 1.500,00 30%
350,99
346,85
40,00
253,26
350,99
48,74
1.000,00
0,1 10%
20,00 500,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0%
0
0
ü Dukungan dana Ketahanan Pangan dan Pertanian digunakan untuk ü Dukungan dana BOP Paud untuk stunting adalah melalui subkegiatan
menunjang program stunting dalam bentuk kegiatan pekarangan pemberian makanan tambahan, namun tidak ada penetapan pagu
pangan lestari dan untuk jangka panjang dapat meningkatkan alokasi khusus untuk Penyediaan Makanan Tambahan bagi Peserta
pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang Didik sehingga nilai alokasi, realisasi penyaluran dan penggunaan
berorientasi pasar. pada level subkegiatan tidak tercapture.
ü Alokasi Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk stunting ü Alokasi BOP PAUD untuk stunting cenderung stagnan antara tahun
cenderung turun pada tahun 2019 sebesar Rp 133 Miliar menjadi 2019 s.d 2021. Untuk tahun 2022, tidak ada tagging stunting pada
sebesar Rp 95,8 Miliar pada tahun 2023. Namun pada tahun 2024 DAK NF BOP PAUD.
alokasi mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp 129,3 Miliar ü Realisasi penyerapan cenderung mengalami penurunan dari tahun
ü Realisasi penyerapan DKPP naik dari tahun 2021 sebesar 67% 2019 sebesar 93% menjadi 87% pada tahun 2021.
menjadi 93% pada tahun 2022.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10
Sebaran Pendanaan DAK Nonfisik Stunting TA 2023
(Dalam miliar rupiah)
KALIMANTAN
Alokasi Salur %
Total 849,31 457,32 53,8%
56 BOK 677,55 351,37 51,9%
SUMATERA daerah
BOKB 137,05 78,09 57,0%
Alokasi Salur % SULAWESI
BOP
Total 2.455,61 1.456,23 59,3% PAUD 22,03 21,52 97,7% Alokasi Salur %
154 BOK 1.930,15 1.098,29 56,9% KPP 12,68 6,34 50,0% Total 1.241,76 725,15 58,4%
daerah
BOKB 431,98 277,33 64,2% 81 BOK 1.017,37 562,08 55,2%
BOP
daerah
BOKB 178,83 126,41 70,7%
PAUD 67,86 66,92 98,6% BOP
KPP 25,62 13,69 53,4% PAUD 27,87 27,44 98,5%
KPP 17,70 9,23 52,1%
MALUKU-PAPUA
Alokasi Salur %
JAWA Total 1.008,72 540,61 53,6%
63 BOK 861,49 444,81 51,6%
Alokasi Salur % daerah
BOKB 117,99 76,74 65,0%
114 Total 2.593,70 1.774,28 68,4%
BALI-NUSRA BOP
BOK 1.608,85 969,19 60,2%
daerah
daerah
Alokasi Salur % PAUD 12,23 11,68 95,5%
BOKB 776,02 602,44 77,6%
Total 823,82 531,27 64,5% KPP 17,01 7,38 43,4%
BOP 41
PAUD 197,39 196,28 99,4% daerah BOK 653,44 397,72 60,9%
KPP 11,44 6,37 55,7% BOKB 135,42 104,80 77,4%
BOP
PAUD 23,61 23,02 97,5%
KPP 11,35 5,74 50,6%
2021 2022 2023
Alokasi : 4.602,9M 1.757,8M 8.972,9M
Salur : 4.566,2M 1.688,8M 5.484,9M
3 Biaya Operasional Pergerakan di Kampung KB 7.114 7.030 98,8% Kecamatan 7.230 7.064 97,7% Kecamatan 15.954 15.229 95,5% Kampung KB
Desa (lokus
4 Operasional Penanganan Stunting 2.580 2.788 108,1% Desa 3.600 4.863 135,1% stunting)
514 10.218 1987,9% OPD KB
Kelurahan/Des Kelurahan
5 Operasional pembinaan program Bangga Kencana oleh Kader (PPKBD dan Sub PPKBD) 83.065 80.063 96,4% a
83.441 79.887 95,7% dan Desan
83.441 81.795 98,0% Kelurahan/Desa
6 Biaya Dukungan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan Manajemen 7.114 6.725 94,5% Kecamatan 7.230 7.099 98,2% Kecamatan 514 10.218 1987,9% OPD KB
Biaya Operasional Pelayanan KB sampai dengan tahun 2021 selalu Pada tahun 2022, berdasarkan laporan penggunaan BOKB yang dikirimkan
menjadi menu dengan penyerapan rendah, yang meliputi sub menu pemda, selain Biaya Operasioanl Pelayanan KB, untuk Operasional
kegiatan: Penanganan Stunting juga menjadi menu dengan penyerapan rendah, yang
1. Biaya Operasional Distribusi Alokon meliputi sub menu kegiatan:
2. Biaya Operasional Koordinasi Pelayanan KB di Faskes 1. Operasional Pendampingan Calon Pengantin di desa
3. Operasional Pembinaan Pelayanan KB di Faskes 2. Operasional Pendampingan Ibu hamil di desa
4. Operasional Penggerakan Pelayanan KB IUD 3. Operasional Pendampingan Pascapersalinan di desa
5. Operasional Penggerakan Pelayanan KB Implan 4. Operasional Survailance Stunting Tingkat desa
6. Operasional Penggerakan Pelayanan KB MOW 5. Mini lokakarya Kecamatan
7. Operasional Penggerakan Pelayanan KB MOP 6. Audit kasus Stunting
8. Operasional Pencabutan Implan 7. Biaya cetak data keluarga (beresiko stunting)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12
DUKUNGAN BOKB UNTUK PENURUNAN STUNTING 2019-2024
Tren Menu Operasional Penanganan Stunting BOKB TA 2019-2024 Dukungan dana BOKB untuk stunting digunakan untuk Mempercepat
dalam miliar rupiah penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi
2.000,00 90,0% spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan
1.777,29
1.743,00
85,4%
1.399,39
84,0%
surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan.
1.339,47
1.800,00 80,0%
1.265,80
77,7%
1.600,00 70,0%
1.400,00
61,5% 60,0%
Alokasi menu operasional penurunan stunting selalu mengalami
kenaikan rata-rata 300% dari tahun 2019 dan pada tahun 2022
860,82
1.200,00
50,0%
1.000,00
40,0% mencapai Rp1,4 Triliun.
800,00
253,26
600,00 220,72
30,0% Namun penyerapannya tidak optimal dengan tren yang menurun di
217,98
171,51
400,00 20,0% tahun 2022 sebesar 61,5%.
56,10
55,88
47,14
32,54
32,54
27,79
14,2%
200,00 10,0% Penyerapan paling rendah ada pada submenu Operasional
0,00 0,0%
pendampingan ibu hamil di desa yaitu sebesar 35,6%.
2019 2020 2021 2022 2023 2024
Alokasi Penyaluran Penyerapan % Penyerapan/Alokasi
Alokasi menu penurunan stunting tahun 2023 sebesar 1,78 Triliun.
Rincian Kegiatan Operasional Penurunan Stunting TA 2022 Data per 30 Juni 2023
Kegiatan Sub Menu Kegiatan Target Sasaran Alokasi 2022 Real. Penyaluran Real. Penyerapan % Serap
2021 2022
Pagu Penyerapan % Pagu Penyerapan %
161,001,250,000 148,134,478,602 92.0% 119,366,700,000 110,460,787,701 92.5%
2021 2022
Satuan
Sasaran Output % Sasaran Output %
2.300 2.184 95,0% 2.945 2.811 95,4% Kelompok Masyarakat
• Selama tahun 2021-2022, upaya penurunan prevalensi stunting melalui DAK Nonfisik Dana Ketahanan Pangan dan
Pertanian (DKPP) memiliki tren cukup positif dari sisi penyerapan dan capaian output.
• Penyerapan yang semula 92,0% di tahun 2021 naik menjadi 92,5% di tahun 2022. Demikian pula capaian output
yang semula 95,0% tahun 2021, naik menjadi 95,4% di tahun 2022.
• Pada tahun 2022, sebanyak 2.881 kelompok masyarakat telah mendapat manfaat dari upaya penurunan prevalensi
stunting secara nasional melalui DKPP.
BOKB – 1. Operasional pendampingan calon pengantin (catin) di desa -> screening dan edukasi kespro dan gizi 508 kab/kota Rp1.399,4M Rp1.339,5M
melalui aplikasi pendampingan Catin
Operasional Penu 2. Operasional pendampingan ibu hamil di desa -> kondisi ibu hamil sesuai hasil pendampingan
dan 1
runan Stunting 3. Operasional pendampingan pasca persalinan di desa –> kegiatan pengasuhan dan pembinaan tumbuh Provinsi
kembang anak yang tepat dengan usianya.
4. Operasional Surveillance Stunting tingkat desa/kelurahan -> data dan informasi terkini tentang kondisi
Catin, Ibu Hamil, Anak usia 0 - 23 bulan
5. Operasional Mini Lokakarya Tingkat Kecamatan -> pengawalan dan evaluasi pelaksanaan pendampingan
keluarga dan pembinaan Tim Pendamping Keluarga
6. Audit Kasus stunting -> laporan audit kasus stunting di tingkat kabupaten/kota
7. Biaya cetak data keluarga berisiko stunting -> Pemetaan keluarga yang beresiko stunting
Dana Ketahanan Bidang Ketahanan Pangan berupa kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) meliputi: 2.945 Rp119,3M Rp118,05M
1)Pengadaan sarana pembibitan;
Pangan dan 2)Demplot;
kelompok
Pertanian 3)Pertanaman; masyarakat
4)Kegiatan pasca panen;
5)Operasional Kegiatan P2L.
Rp1.757,76M Rp1.688,84M
Dana Bidang Ketahanan Pangan berupa kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) meliputi: 1.236 kelompok Rp95,79M Rp48,74M
Ketahanan 1)Pengadaan sarana pembibitan; masyarakat pada 337
Pangan dan 2)Demplot; kabupaten/kota Prov:-
Pertanian 3)Pertanaman; Kab/Kota: Rp95,79M
4)Kegiatan pasca panen;
5)Operasional P2L.
BOP PAUD Penyediaan makanan tambahan, diskusi perkembangan anak, pembiayaan deteksi perkembangan anak, penyediaan 508 kabupaten/kota Rp350,99M Rp346,85M
alat-alat deteksi dini tumbuh kembang anak, pelaksanaan parenting kelas orang tua/wali, pentediaan laporan capaian dan 1 Provinsi Prov: Rp6,53M
tingkat perkembangan anak Kab/Kota: Rp344,45M
Rp8.972,93M Rp5.484,86M
Data per30 September 2023 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 17
RINCIAN KEGIATAN PENDUKUNG STUNTING DAK NONFISIK TA 2023
Rencana Pendukung Realisasi Penggunaan
Jenis DAKNF Komponen Subkomponen TOTAL ALOKASI 2023
Stunting 2023 Pendukung Stunting TA 2023
Kegiatan c, Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
1. Pembiayaan diskusi perkembangan anak 5.423.837.579
dan Bermain 1.578.593.618
Kegiatan d, Pelaksanaan Evaluasi/Asesmen
1. Kegiatan evaluasi capaian perkembangan anak 79.376.998.030
BOP PAUD Pembelajaran dan Bermain 23.247.760.087
Target nasional : Kegiatan e, Pelaksanaan Administrasi Kegiatan 4.047.395.950.000
1. Kegiatan pertemuan kelas orang tua/wali pada Satuan PAUD 103.949.413.857
Rp350.988.385.500,- Satuan Pendidikan 31.263.557.345
1. Penyediaan alat-alat deteksi dini tumbuh kembang anak 12.851.764.636 4.419.259.831
Kegiatan i, Penyelenggaraan kegiatan Kesehatan,
2. Penyediaan makanan tambahan 216.769.790.181 65.109.032.368
Gizi, dan Kebersihan
3. Kegiatan lain yang relevan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihan 23.371.804.603 6.806.735.297
TOTAL BOP PAUD 441.743.608.886 132.424.938.546
BHP P2P 100.058.647.134
Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup 391.582.186.554
Pengadaan Obat PKD di Kab/Kota 444.383.732.220
Bok Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat 240.881.333.360
Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) 124.561.861.662
Workshop Kader Kesehatan 130.440.958.986
Pelatihan Tenaga Kesehatan/Petugas Puskesmas sesuai layanan klaster siklus hidup 44.094.047.039
Pengadaan Obat Program Gizi 249.829.670.684
BOK 12.878.672.152.000
Bok Dinas Kesehatan Provinsi Pengadaan Obat Program Kesehatan Ibu dan Anak 15.144.751.116
Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat 21.734.074.230
Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) 23.723.944.562
Insentif Tenaga UKM Puskesmas 1.339.290.858.128
1.234.208.969.298
Bok Puskesmas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang
Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat 1.806.309.908.645
Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit 582.612.117.089
TOTAL BOK 6.748.857.060.707 -
1. Pengadaan Sarana Perbenihan
2. Demplot
Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
KPP 3. Pertanaman 300.045.000.000 92.780.850.980
Penumbuhan
4. Kegiatan Pasca Panen
5. Operasional Kegiatan P2L
TOTAL KPP 92.780.850.980 -
70,00 -20,00%
q Mempertajam kebijakan Bantuan Operasional Satuan
120,36 126,40 123,06
50,00 105,56
115,30 118,38
97,49
-25,00% Pendidikan berbasis Kinerja dan memperluas target
output tunjangan guru.
30,00 -30,00%
10,00 -35,00%
q Meningkatkan pelayanan kesehatan pada Upaya
-10,00 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023* -40,00% Kesehatan Masyarakat (UKM) Primer.
Sumber: Kementerian Keuangan
Anggaran Realisasi Growth Alokasi
Bidang mempercepat pencapaian indikator kesehatan yang beresiko tidak tercapai dalam RPJMN 2020-2024, seperti imunisasi dasar lengkap, prevalensi stunting, prevalensi wasting, eliminasi malaria,
Kesehatan persentase merokok pada penduduk usia 10-18 tahun, dan persentase FKTP terakreditasi, menjaga dan meningkatkan indikator kesehatan yang sudah memiliki capaian yang baik, seperti Angka
Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan RS Terakreditasi. mendukung 8 area Reformasi Sistem Kesehatan Nasional melalui penguatan promotif, preventif, dan pemenuhan supply side
pelayanan Kesehatan, meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan ibu melahirkan dan balita melalui pemenuhan standar sarana, prasarana, dan alat kesehatan (SPA) di Puskesmas
dan Rumah Sakit serta alat pelayanan penunjangnya dan pemenuhan kebutuhan pelayanan darah, dan mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik
serta penguatan surveilans gizi dan faktor determinan lainnya.
Bidang Air Mendukung Pencapaian Prioritas Nasional, Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Major Project dalam RKP 2024 sebagai berikut:
Minum • Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, Infrastruktur Pelayanan Dasar, Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak dan Aman;
• Meningkatkan Sumber Daya Manusia dan Berdaya Saing; Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan; Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat;
• Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, Infrastruktur Pelayanan Dasar, Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman
dan Terjangkau;
• Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, Infrastruktur Perkotaan, Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman dan
Terjangkau di Perkotaan;
• Major Project Akses Air Minum Perpipaan (10 Juta Sambungan Rumah); dan
• Major Project Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
Mengentasan permukiman kumuh terpadu dalam rangka penanganan permukiman kumuh eksisting dan mencegah tumbuhnya permukiman kumuh baru melaui penyediaan akses air minum
perpipaan.
Bidang Mendukung Pencapaian Prioritas Nasional, Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, dan Major Project dalam RKP 2024 sebagai berikut:
Sanitasi • Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, Infrastruktur Pelayanan Dasar, Penyediaan Akses Air Minum dan Sanitasi Layak dan Aman.
• Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing, Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat, dan Major Project
Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting;
• Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, Infrastruktur Pelayanan Dasar, Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman
dan Terjangkau;
• Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar, Infrastruktur Perkotaan, Penyediaan Akses Perumahan dan Permukiman Layak, Aman dan
Terjangkau di Perkotaan;
• Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim, Pembangunan Rendah Karbon, dengan target penurunan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 27,3%
di tahun 2024;
• Major Project 90% rumah tangga dengan akses sanitasi (air limbah domestik & persampahan) layak dan aman; dan
• Major Project Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
Mengentasan permukiman kumuh terpadu dalam rangka penanganan permukiman kumuh eksisting dan mencegah tumbuhnya permukiman kumuh baru melaui penyediaan akses sanitasi (air
limbah domestik) layak dan aman, serta penyediaan akses persampahan.
BOP PAUD
• Sanitasi sekolah dan makanan tambahan
• Pelatihan guru PAUD
• Penyediaan sarana edukasi PAUD
Rp57,6 T
Rata-rata penurunan 19,58
17,56
stunting 2019-2022 21,6
2,02% 17,8
14 Untuk penurunan 7,09
Stunting Stunting (Intervensi) Stunting 3,8% 1,39
5 PILAR PERCEPATAN K
INTERVENSI OUTPUT INTERVENSI DAMPAK
PENCEGAHAN STUNTING
Gizi Spesifik Peningkatan cakupan intervensi
pada sasaran 1.000 HPK (Hari
PILAR 1: • Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pertama Kehidupan)
Komitmen dan Visi
(ibu hamil Kekurangan Energi Kronis,
Kepemimpinan
balita gizi kurang) Konsumsi Gizi
• Tablet Tambah Daerah (TTD) (ibu
hamil, remaja putri) Perbaikan Asupan Gizi
PILAR 2:
Kampanye Nasional • Pemberian ASI eksklusif
dan Perubahan • Makanan Pendamping ASI (MP ASI) • Anemia
Pola Asuh
Perilaku baduta • Berat Badan Lahir
• Tata laksana gizi buruk Rendah (BBLR)
• Pemantauan tumbuh kembang balita • ASI Eksklusif PREVALENSI
PILAR 3: stunting TURUN
• Pemberian imunisasi • Diare
Konvergensi
• Antenatal Care (ANC) Pelayanan Kesehatan • Kecacingan
Program Pusat,
Daerah dan Desa • Pemberian Vit. A • Gizi Buruk
Penurunan Infeksi
PILAR 4:
Gizi Sensitif
Kesehatan Lingkungan
Ketahanan
Pangan dan Gizi
• Air minum layak
• Sanitasi layak
• Penerima Bantuan Iuran JKN
PILAR 5: • Bantuan tunai bersyarat
Pemantauan • Bantuan sosial pangan
dan Evaluasi • Layanan KB pasca persalinan
• Menekan kehamilan yang tidak
diinginkan Sumber: Stranas Percepatan Pencegahan Anak Stunting 2018 – 2024
• Pemberian informasi mengenai stunting
1 NTT 35,3 218.443 § Khusus untuk lokus di tingkat desa, secara prinsip seluruh
2 Sulawesi Barat 35,0 44.760 desa di wilayah Kab/Kota di 12 provinsi dapat menjadi
3 NTB 32,7 153.826 lokus prioritas dengan prioritas pada desa dengan
4 Aceh 31,2 168.777 capaian intervensi rendah
5 Kalimantan Barat 27,8 131.466
6 Sulawesi Tenggara 27,7 80.003 2. DA K N o n Fisik:
7 Kalimantan Selatan 24,6 110.881
§ Lokus lebih leluasa sehingga memungkinkan untuk
8 Sumatera Utara 21,1 348.889
dialokasikan pada Kab/Kota di luar 12 Provinsi Prioritas
9 Jawa Tengah 20,8 510.646
10 Jawa Barat 20,2 968.148 Khusus
11 Banten 20,0 268.226 § Skala prioritas dapat mengacu pada rencana lokus pada
12 Jawa Timur 19,2 656.449 DAK Fisik diatas
Output Dana Desa untuk Stunting Penggunaan Dana Desa dalam Menungkung Penurunan
Stunting
Tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan dan penurunan stunting melalui;
a. Pelatihan kesehatan ibu dan anak;
b. Penyuluhan dan konseling gizi, air susu ibu ekslusif dan makanan pendamping air susu
ibu;
c. pemberian makanan tambahan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman dan
Sarana MCK 444.465 unit Air Bersih 1.502.631 unit
berbasis potensi sumber daya lokal bagi anak usia di bawah 5 (lima) tahun;
d. pengadaan, tikar pertumbuhan (alat ukur tinggi badan untuk bayi) sebagai media
deteksi dini stunting;
e. penyediaan air bersih dan sanitasi;
f. perlindungan sosial untuk peningkatan akses ibu hamil dan menyusui serta balita
terhadap jaminan kesehatan;
g. pendidikan tentang pengasuhan anak;
Polindes 14.462 unit Posyandu 42.338 unit
h. upaya pencegahan perkawinan dini;
i. pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk pembangunan
kandang, kolam dan kebun dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergizi
untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah;
j. peningkatan kapasitas bagi kader pembangunan manusia, kader posyandu dan pendidik
pendidikan anak usia dini;
PAUD 66.727 kegiatan k. pemberian insentif untuk kader pembangunan manusia, kader posyandu, dan kader
kesehatan lainnya yang menjadi kewenangan Desa; dan
l. kegiatan pencegahan dan penurunan stunting lainnya sesuai dengan kewenangan Desa
• Sumber data: Kemendes PDTT (2015-2022)
dan diputuskan dalam Musyawarah Desa.
37
www.kemenkeu.go.id KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ARAH KEBIJAKAN DANA DESA TA 2024
38
www.kemenkeu.go.id KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pengalokasian Insentif Fiskal (IF) TA 2023
Sebagai Salah Satu Stimulan untuk Percepatan Pencapaian Target Angka Stunting
Pelaporan a. Pelaksanaan Rembuk Stunting a. Balita yang Hasil a. Capaian Pelaksanaan Aksi a. Balita yang
Hasil Provinsi dipantau Penilaian Konvergensi 2023 dipantau
Penilaian b. Pelaksanaan Tagging APBD 2023 pertumbuhanny Kinerja b. Persentase keluarga berisiko stunting pertumbuhanny
Kinerja (anggaran) a (D/S) Pelaksanaan yang mendapatkan pendampingan a (D/S)
Konvergensi c. Kendali Capaian AKSI Konvergensi b. Ibu hamil 8 Aksi TPK b. Ibu hamil
Kab/Kota 2023 mendapat Konvergensi c. Persentase sasaran Catin/Calon PUS mendapat
Tahun 2023 d. Persentase keluarga berisiko stunting pemeriksaan Kategori Baik yang melakukan registrasi melalui pemeriksaan
yang mendapatkan pendampingan kehamilan 6 kali aplikasi elsimil kehamilan 6 kali
TPK d. Capaian imunisasi dasar lengkap
e. Persentase sasaran Catin/Calon PUS pada bayi
yang melakukan registrasi melalui
aplikasi elsimil
Formula penilaian :
1. Nilai Kinerja Belanja Penanganan Stunting= 25% input + 35% proses + 40% Output
2. Nilai total Penurunan stunting = nilai kinerja penanganan stunting + nilai realisasi belanja tagging stunting
40
www.kemenkeu.go.id KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Penggunaan IF Kinerja Tahun Berjalan
dapat dmanfaatkan Kembali untuk kegiatan penurunan stunting di daerah.
Sesuai PMK 67, IF tahun berjalan digunakan Untuk kegiatan yang manfaatnya
diterima dan/atau dirasakan langsung oleh masyarakat dan mendukung kebijakan:
a. pengendalian inflasi;
b. penurunan stunting;
c. peningkatan investasi; dan
d. penurunan kemiskinan.
Insentif Fiskal atas kinerja tahun berjalan tidak dapat digunakan untuk:
41
www.kemenkeu.go.id KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 41
REALISASI BELANJA DAERAH TERKAIT
STUNTING
35%
1 Operasional Pelayanan Puskesmas Spesifik 1.454 M 20,3%
30% 2 Pengadaan Obat, Vaksin Spesifik 261 M 8,2%
3 Pengadaan Alat Kesehatan/Alat Penunjang Medik Fasilitas Pelayanan Kesehatan Spesifik 214 M 7,6%
APBD per Agustus 2023
DUKUNGAN (1 SUBKEGIATAN)
Wilayah
Kategori
Provinsi Kab/Kota
Sensitif 78,97% 30,56%
Spesifik 20,88% 69,40%
Dukungan 0,15% 0,04%
*tagging berdasarkan list subkegiatan dari TP2AK dengan asistensi World Bank
KRISNA (LEAD BAPPENAS) KRISNA (LEAD DJPK) KERTAS KERJA KRISNA SAKTI / OMSPAN
Multilateral
Meeting: K/L dan Bappenas melakukan: • Perhitungan • Penyusunan dan • Penyaluran DAK
1. DJPK • Pemda menyiapkan dan • Penilaian awal dg mempertimbangkan: penyampaian Fisik dari RKUN
alokasi DAK Fisik
2. Beppenas menyampaikan usulan awal - Target output dan lokpri • Pembahasan dan Rencana ke RKUD
3. KL DAK Fisik melalui KRISNA - Pagu indikatif/pagu anggaran
4. Kemendagri penetapan RUU Kegiatan (RK)
• Rekomendasi usulan • Sinkronisasi/harmonisasi usulan dg pemda: DAK Fisik oelh
APBN antara
membahas dan dilakukan oleh Gubernur - Kesesuaian usulan dg kebutuhan daerah pemda
pemerintah dan
menyepakati arah sebagai wakil pemerintah - Pemenuhan readiness criteria • Pembahasan dan
kebijakan, - Keselarasan kegiatan dg pendanaan lain DPR RI
persetujuan RK
prioritas nasional, - Keselarasan kegiatan suatu daerah
pemda dengan
dan sasaran DAK dalam 1 wilayah provinsi dg
PENGANGGARAN
K/L
Fisik mempertimbangkan rekomendasi
• Menyusun DPA
gubernur
- Pagu anggaran berdasarkan RK
KEMENTERIAN
KEMENTERIANKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 51
BIDANG AIR MINUM 2024
Subbidang Menu Rincian Lokpri
Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan - Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan
246
Percepatan Penurunan Stunting Rumah (SR)
Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/
Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan -
Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/ 246
Percepatan Penurunan Stunting
Broncaptering
13 Provinsi dan 250 Kab/Kota
Air Minum - Peningkatan Kualitas Pembangunan Baru SPAM Jaringan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air
246
Perpipaan - Percepatan Penurunan Stunting (IPA)/Broncaptering/Sumur Dalam Terlindungi *Terdapat penambahan lokpri
Pelayanan Kesehahtan dan Pendidikan
baru sebanyak 2 Provinsi dan
(Fokus Percepatan Penurunan Stunting Pembangunan Transmisi Air Curah untuk 12 Kab/Kota terkait
dan Penyelesaian PSN) SPAM Regional - Percepatan Penurunan Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) 12 Penyelesaian Proyek Strategis
Stunting Nasional (PSN)
Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan -
Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan
Penyelesaian Proyek Strategis Nasional 12
Rumah (SR)
(PSN)
Pembangunan Transmisi Air Curah untuk
SPAM Regional - Penyelesaian Proyek Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) 2
Strategis Nasional (PSN)
Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan
Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan 67
Rumah (SR)
Air Minum - Tematik Pengentasan Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/
Permukiman Kumuh Terpadu Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/ 67 71 Kawasan di 67 Kab/Kota
Broncaptering
Pembangunan Baru SPAM Jaringan Pembangunan Instalasi Pengolahan Air
67
Perpipaan (IPA)/Broncaptering/Sumur Dalam Terlindungi
Grand Total 291
Sanitasi - Peningkatan Kualitas Pelayanan Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk *Terdapat
Kesehahtan dan Pendidikan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) – Penuntasan kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T Skala 4 penambahan
(Fokus Percepatan Penurunan Stunting Pembangunan SR di IPALD Skala Kota Perkotaan lokpri baru
dan sebanyak 4 Kota
Pembangunan Tangki Septik Komunal (5-10 KK) 246 terkait
Penuntasan Pembangunan SR di 4 IPALD
Skala Kota) Pembangunan Tangki Septik Individu Perkotaan Penuntasan
246
minimal 50 KK Pembangunan
Pembangunan Pengelolaan Air Limbah Domestik
Pembangunan Tangki Septik Individu Perdesaan SR di IPALD
Setempat (SPALD-S) – Percepatan Penurunan Stunting 246 Skala kota
minimal 50 KK
Pembangunan/ Peningkatan/ Rehabilitasi IPLT 246
Pengadaan truk tinja 246
Pembangunan IPAL Skala Permukiman minimal 50 KK 67
Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk
Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T Skala 67
Perkotaan/Permukiman 71 Kawasan di
Sanitasi - Tematik Pengentasan
67 kabupaten/
Permukiman Kumuh Terpadu Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Pembangunan Tangki Septik Komunal (5-10 KK) 67
kota
Domestik Setempat (SPALD-S) Pembangunan tangki septik skala Individual perkotaan 67
Pembangunan TPS3R 67
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah
Pembangunan TPST 67
Grand Total 277
10,00 -35,00%
q Meningkatkan pelayanan kesehatan pada Upaya
-10,00 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023* -40,00% Kesehatan Masyarakat (UKM) Primer.
Sumber: Kementerian Keuangan
Anggaran Realisasi Growth Alokasi
Dana BOK dialokasikan untuk belanja operasional program prioritas nasional bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebagai pelaksana program
kesehatan.
q Arah Kebijakan:
1. Mendukung 8 area reformasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dalam penguatan ketahanan
No Jenis-Menu Kegiatan*
kesehatan, pengendalian penyakit, penguatan promotif, preventif, dan penguatan area reformasi
SKN yang lain 1 BOK Provinsi
2. Pemenuhan ketersediaan kebutuhan obat dan bahan habis pakai di tingkat pelayanan primer a. UKM Esensial Tersier
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, dan balita melalui dukungan b. Kefarmasian dan BMHP
operasional dalam rangka surveilans, edukasi di tingkat masyarakat, serta peningkatan akses c. Akreditasi RS Wilayah Timur
terhadap layanan kesehatan bagi ibu bersalin d. Pelatihan/peningkatan kapasitas topik prioritas
4. Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik serta 2 BOK Kab/Kota
penguatan surveilans gizi, peningkatan status dan pemantauan kualitas gizi ibu hamil dan balita a. UKM Esensial Sekunder
5. Pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat hingga tingkat puskesmas melalui penggerakan b. Kefarmasian dan BMHP
masyarakat dan lintas sektor termasuk edukasi hidup sehat dan revitalisasi Upaya Kesehatan c. PKB
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) serta pengawasan kualitas sanitasi dan air minum d. Akreditasi FKTP
6. Peningkatan kapasitas daerah untuk fungsi pengawasan obat dan makanan terutama dalam e. Akreditasi Labkesda
peningkatan kualitas industri kecil untuk memastikan keamanan produk makanan dan obat f. Pelatihan/peningkatan kapasitas topik prioritas
tradisional 3 BOK Puskesmas
a. UKM Esensial Primer
q Sasaran: b. PMT Lokal
c. Insentif UKM
33 Provinsi,
9.977 Puskesmas d. Manajemen puskesmas
508 Kab/Kota
e. Kalibrasi
4 BOK POM
21 rumah sakit 83 Labkesda
*) masih menunggu surat resmi dari k/l KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 55
ARAH KEBIJAKAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KELUARGA
BERENCANA (BOKB) TAHUN 2024 KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Diarahkan untuk meningkatkan keikutsertaan KB dengan peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata
Kebijakan Umum
• Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
dengan focus pada peningkatan kesehatan ibu dan anak, KB, dan kesehatan
q Arah Kebijakan: reproduksi serta percepatan penurunan stunting dan wasting
• Meningkatkan kesertaan ber-KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MJKP)
• Menurunnya prevalensi balita stunting menjadi 14% di tahun 2024
BOKB TA 2024 dialokasikan dengan memperhitungkan:
1. Jumlah Balai Penyuluhan KB;
qJumlah Sasaran/Target dan Pagu Alokasi:
2. Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
3. Jumlah Kecamatan;
4. Jumlah Kampung KB; Rp3.239 Miliar
q Kebijakan 5. Jumlah Desa dan Kelurahan;
Pengalokasian: 6. Jumlah Tim Pendamping Keluarga;
7. Jumlah Akseptor MKJP; Menu Kegiatan Sasaran Satuan
8. Jumlah Kabupaten/kota di 12 provinsi prioritas stunting; Balai Penyuluhan KB 6.229 Balai Penyuluhan
9. Jumlah daerah di 4 DOB;
Pelayanan KB 18.917 Fasyankes
10. Kapasitas Fiskal Daerah;
11. Daerah dengan unmeet need di atas rata-rata nasional 14,7 Penggerakan di Kampung KB 17.252 Kampung KB
q Kebijakan 12. Mempertimbangkan kinerja penyerapan dan pelaksanaan DAK di tahun sebelumnya Penurunan Stunting 199.889 Tim Pendamping
Penggunaan: Keluarga
Penggunaan BOKB TA 2024 dilakukan dengan mengacu menu kegiatan: Pembinaan Program Bangga Kencana oleh 83.552 Kelurahan dan
a. Balai Penyuluhan KB Kader (PPKBD dan Sub PPKBD) Desa
b. Pelayanan KB
c. Penggerakan di Kampung KB
d. Penurunan Stunting
e. Pembinaan Program Bangga Kencana oleh Kader (PPKBD dan Sub PPKBD)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 56
ARAH KEBIJAKAN DANA KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN (KPP)
TAHUN 2024
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
q Menu Kegiatan
q Arah Kebijakan:
Menu Kegiatan/Rincian Kegiatan/Komponen Menu Kegiatan/Rincian Kegiatan/Komponen
No No
Kegiatan Kegiatan
Diarahkan untuk Meningkatkan pendapatan rumah tangga
Bidang Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan
melalui penyediaan pangan berorientasi pasar dan
Operasional Pusat Kesehatan Hewan
memfasilitasi layanan publik khususnya informasi pertanian A Layanan Penyuluhan Pertanian B
(Puskeswan)
dan pemenuhan operasional bagi pelayanan peternakan Biaya Operasional BPP (Bantuan Paket Data
1 Biaya Operasional Puskeswan
1 a. Obat Hewan
dan kesehatan hewan dan Pelatihan Tematik Pertanian)
b. Disinfektan
Bantuan Paket Data bagi Admin Laporan Utama (1 c. Bahan pendukung pengobatan
a
orang x 12 bulan @250.000) d. Operasional pelaporan iSIKHNAS
b Pelatihan Tematik Pertanian e. Operasional pelayanan kesehatan hewan
f. Operasional pengobatan PMK
- Uang Saku
g. Operasional desinfeksi
- Konsumsi h. Koordinasi
- Bahan Praktek i Surveilans
Penguatan Balai Penyuluhan Pertanian j. Pengiriman dan pengujian sampel ke laboratorium
2
(Demplot) k. Pelatihan Petugas IB, PKB, ATR dan kesehatan
Sasaran Satuan - Konsumi pertemuan (35 orang x 6 kali) hewan
l. Pengadaan semen beku (1.000 dosis x 10.000)
5.797 Balai Penyuluhan Pertanian - Konsumi farm field day (100 orang x 1 kali)
2 Penguatan Laboratorium
- Bahan dan ATK pelaporan Biaya Operasional Pengujian Penyakit Hewan
- Perlengkapan peserta demplot (35 orang x 1 kali) a. akreditasi / penambahan ruang lingkup pengujian
1.025 Puskeswan b. reagen pengujian
- Bahan pembelajaran demplot
36 UPTD - Materi demplot c. bahan pengujian sampel
d. operasional pengujian
- Papan Kegiatan
e. koordinasi
- Spanduk Kegiatan f. biaya uji banding ke BBVET/BVET
- Sarana farm field day g. Bimtek / peningkatan kopetensi pengujian
Memberikan bantuan kepada pemerintah daerah untuk penyelenggaraan layanan pendidikan berkualitas dalam rangka
pemenuhan secara bertahap SPM pendidikan dan mendukung pelaksanaan satu tahun pra sekolah.
q Arah Kebijakan:
1. Penggabungan Jenis Dana BOS, BOP PAUD, BOP Kesetaraan menjadi BOSP q Unit Cost Majemuk
(Bantuan Operasional Satuan Pendidikan);
Jenis Dana Unit Cost
2. Terdiri dari BOP PAUD Reguler dan BOP PAUD Kinerja;
3. Dialokasikan untuk 1 Provinsi dan 508 Kabupaten/Kota;
BOP PAUD Reguler Rp600.000,- s.d Rp1.200.000,-
4. Pengalokasian BOP PAUD Reguler menggunakan unit cost majemuk terbaru
dengan memperhitungkan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) tahun 2022; Tahun ketiga sebesar Rp15.000.000,-
5. BOP PAUD Kinerja digunakan untuk mendukung kegiatan program sekolah BOP PAUD Kinerja Tahun kedua sebesar Rp30.000.0000,-
penggerak bagi Satuan PAUD yang ditetapkan sebagai pelaksana program Tahun pertama sebesar Rp60.000.0000,-
sekolah penggerak;
6. Minimal penyerapan tahap I sebesar 50% dari dana yang ada di satuan
pendidikan sebagai syarat penyaluran tahap II;
7. Penggunaan sisa pagu tahap I di tahap II untuk memaksimalkan pagu anggaran
BOP PAUD Reguler dalam 1 tahun anggaran.
No K/L Jumlah Alokasi Anggaran Level RO Menurut Intervensi Jumlah Alokasi Anggaran Level Analisis Lanjutan Menurut
Per/Maret 2023 Total Intervensi Per/Maret 2023 Total
Spesifik Sensitif Dukungan Spesifik Sensitif Dukungan
(n) (n) (n) (n) (n) (n) (n) (n)
1 KEMENSETNEG - 4.299.370 4.299.370 - - 4.299.370
- 4.299.370
2 KEMENDAGRI - 14.641.496 14.641.496 - - 10.528.116
- 10.528.116
3 KEMENTAN 262.103.990 - 262.103.990 - 262.103.990 -
- 262.103.990
KEMENDIKBUD
4 43.790.454 - 43.790.454 - 43.128.164 -
RISTEK - 43.128.164
5 KEMENKES 4.225.994.206 48.994.463.731 652.374.293 53.872.832.230 2.078.545.668 4.297.519.166 569.048.468
6.945.113.302
6 KEMENAG 121.060.008 - 121.060.008 - 55.940.425 -
- 55.940.425
7 KEMENSOS 73.977.851.026 - 73.977.851.026 - 20.331.003.890 -
- 20.331.003.890
8 KEMEN KP 46.050.000 - 46.050.000 - 30.750.000 -
- 30.750.000
9 KEMEN PU&PR 1.250.832.300 - 1.250.832.300 - 1.250.832.300 -
- 1.250.832.300
10 KEMENKO PMK - 3.900.000 3.900.000 - - 3.900.000
- 3.900.000
11 KEMEN PP & PA 650.000 3.403.200 4.053.200 - 487.040 3.403.200
- 3.890.240
KEMENPPN/
12 - 4.580.000 4.580.000 - - 4.580.000
BAPPENAS - 4.580.000
13 KEMENKOMINFO - 15.700.000 15.700.000 - - 15.700.000
- 15.700.000
14 BPOM 226.620.020 - 226.620.020 - 226.620.020 -
- 226.620.020
15 KEMEN DES PDTT - 12.744.368 12.744.368 - - 12.744.368
- 12.744.368
16 BKKBN 175.740.511 662.434.002 838.174.513 - 175.740.511 658.451.941
- 834.192.452
17 BNPP - 700.000 700.000 - - 700.000
- 700.000
18 BAPPENAS - 2.500.160 2.500.160 - - 2.500.160
- 2.500.160
TOTAL 4.225.994.206 125.099.162.040 1.377.276.889 130.702.433.135 2.078.545.668 26.674.125.506 1.285.855.623 30.038.526.797